Bashar Al-Assad Menang Pemilu Presiden Suriah Raih 95,1 Persen Suara

361

Who’ve just cast their ballots?

Suriah.
Yoi, pada 26 Mei lalu, warga Suriah baru aja nyoblos untuk memilih presidennya. Dan tau siapa yang akhirnya menang? Yep, 100 buat kamu yang jawab si presiden inkumben, Bashar Al-Assad.
 
Sounds familiar…
Of course, secara dia udah jadi presiden Suriah selama 21 tahun, yakni sejak tahun 2000! (gantiin bokapnya yang juga menjabat selama 30 tahun geeez….) Nah, dengan kemenangan ini, maka Assad bakal menjabat lagi sebagai presiden Suriah untuk periode keempat. FYI guys dalam pemilu kali ini, doi mendapatkan dukungan sebesar 95,1 persen suara. Whoaaa….
 
Are  there any other candidates?
Of course. Jadi lawannya Assad pada pemilu kali ini ada dua, yakni  Abdallah Salloum Abdallah, mantan menteri dalam negeri Suriah, dan Mahmoud Ahmed Marei yang merupakan anggota kelompok oposisi. Dalam penghitungan suara, Salloum-Abdallah cuma mendapat 1,5 persen suara, dan Marei mendapatkan 3,3 persen suara.
 
Tapi tapi… bukannya Suriah lagi ada konflik ya?
Iya, lebih tepatnya perang sipil. Jadi emang sejak tahun 2011 lalu, Suriah lagi berdarah-darah hingga menyebabkan jutaan warganya jadi pengungsi di negara lain. Penyebabnya? Warga yang nggak puas dengan pemerintahan Assad yang kemudian menuntut Assad untuk mundur. Desakan ini kemudian dengan cepat bereskalasi jadi perang sipil, dan udah meluas ke mana-mana dengan melibatkan negara lain. Misalnya aja, Rusia yang mendukung Assad, dan negara-negara Barat kayak Amerika Serikat dan para sekutunya yang mendukung kelompok oposisi. So far, udah ada sekitar 400 ribu warga Suriah yang meninggal karena perang ini, dan 6,6 juta warga jadi pengungsi.
 
Oh no 🙁
Yep, nah balik lagi ke pilpres-nya tadi, walaupun lagi perang, pemilu di Suriah tetap jalan. Menurut Ketua Parlemen Suriah Hammouda Sabbagh, total voters turnout (pemilih yang menggunakan hak pilihnya) adalah 78 persen, atau sekitar 14 juta warga. Tapi guys, pemilunya ini banyak tapi-tapinya banget. Misalnya: pemilu cuma digelar di tempat-tempat yang dikontrol oleh pemerintahan Assad. Jadi buat daerah yang dipegang oposisi, contohnya di Kota Idlib, pemilunya nggak digelar. Selain itu, pemilu luar negerinya juga hanya dilakukan di kedutaan besar, padahal warga Suriah yang di pengungsian dan jumlahnya sangat signifikan, justru nggak menggunakan hak pilihnya.
Advertisement
 
Realllly?
Yep. Selain itu, kritikan juga datang negara-negara Barat yang bilang bahwa pemilunya gak legit dan nggak fair tanpa adanya supervisi dari PBB. Dalam keterangan bersama yang diterbitkan oleh Menteri Luar Negeri Prancis, Jerman, Italia, Inggris, dan Amerika Serikat, disebutkan juga bahwa: “We support the voices of all Syrians, including civil society organizations and the Syrian opposition, who have condemned the electoral process as illegitimate.”
 
Olrite. Now what?
Well, meskipun banyak yang nggak setuju dengan hasil ini, namun Assad tetap menyampaikan rasa “terima kasih”-nya pada warga Suriah atas partisipasi mereka dalam pilpres dan mengajak masyarakat untuk membangun harapan dan membangun Suriah. Selain itu, kalo soal kritikan dari negara Barat terkait hasil pemilu ini, Assad bilang “West opinion counted zero.” Ouccch….
 
Got it. Anything else I should know?
Walaupun udah menang, sebenernya Assad punya banyak PR untuk membangun kembali negaranya, khususnya secara ekonomi. Jadi sejak perang sipil terjadi, ekonomi Suriah langsung terjun bebas dan saat ini, lebih dari 80% warga di sana berada dalam kemiskinan. Selain itu, inflasi juga terus terjadi meskipun Assad udah dibantu oleh para sekutunya, Rusia dan Iran.
Advertisement