Bappenas: 30 Juta Orang Indonesia Jam Kerjanya Dikurangin Karena Pandemi

414

For when you’ve been working less since last year…

Indonesians can relate. 
 
Meaning? 
Gini gengs, jadi kemarin, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengumumkan bahwa pihaknya mencatat bahwa ada 30 juta orang Indonesia yang jam kerjanya dikurangin karena pandemi.
 
Really? 
Iya.  Menurut Pak Menterinya, Suharso Monoarfa, so far ada 18 juta orang yang jam kerjanya dikurangin, khususnya di sektor industri. Terus, di sektor pariwisata juga ada sekitar 12 jutaan pekerja yang berkurang jam kerjanya, jadi totalnya ada sekitar 30 juta yang kena dampak pengurangan jam kerja.
 
Sad…and? 
Well, sebenarnya data ini sedikit berbeda dari datanya Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat bahwa jumlah pekerja yang jamnya dikurangi adalah sekitar 24 juta orang. However, despite the difference, kamu perlu tahu bahwa dengan adanya pemotongan jam kerja ini, maka ada sekitar Rp 360 triliun penghasilan yang hilang. Selain itu, Pak Suharso juga mengkhawatirkan kalau angkanya bisa jadi naik sampai Rp. 1.000 triliun.
 
OMG.. this must be bad for the economy.  
Yep, a hundred percent. Jadi gara-gara fenomena ini guys, pertumbuhan konsumsi rumah tangga di tahun 2020 masih minus 2,63 persen.  Padahal konsumsi inilah yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kenapa kok bisa, jam kerja ngaruh sama ekonomi? Iya dong, karena kalo jam kerja masyarakat berkurang, otomatis pendapatannya berkurang, jadinya nggak bisa ‘belanja’ deh.  Terus, karena konsumen pada nggak belanja, maka perputaran bisnis juga jadi terganggu.
Advertisement
 
Understood. 
Nah guys, Pak Suharso juga bilang bahwa kalo kondisi ekonomi gini-gini aja, maka target Indonesia untuk keluar dari kategori ‘negara berpendapatan menengah atau middle income trap di tahun 2045’ sulit untuk dicapai. Selain itu juga, Indonesia jadi susah mengurangi jumlah tingkat pengangguran.
 
What’s the target again? 
Targetnya adalah Indonesia keluar dari kategori ‘middle income’ country aka negara berpendapatan menengah.  FYI, di tahun 2020 lalu, Bank Dunia menobatkan Indonesia sebagai ‘upper middle income’ country.  Ini artinya, Indonesia udah termasuk negara dengan kategori menengah ke atas.  Akan tetapi, gara-gara pandemi covid-19, capaian tersebut menjadi tanda tanya lagi.
 
Hmmm..terus gimana dong? 
Well, saat ini Indonesia udah turun jadi negara dengan tingkat pendapatan menengah ke bawah (bukan ke atas lagi).  Tapi, pemerintah menyatakan bahwa Indonesia bisa dapat kategori middle income country lagi di tahun 2022.
Hopefully…
Advertisement