10 Orang Tewas Akibat Penembakan di Supermarket Boulder, Colorado, Amerika Serikat

259

For when you’ve heard about another shooting in the US…

Here’s your update… 

Yes, tell me. 
Ok.  Jadi, Senin kemarin, telah terjadi penembakan di sebuah supermarket, tepatnya di Boulder, Colorado, Amerika Serikat yang menewaskan 10 orang.
 
WHAT?! 
Iya. Penembakan itu terjadi di King Soopers grocery store pada pukul tiga sore. Adapun menurut salah satu saksi mata, pas lagi belanja, tiba-tiba dirinya mendengar bunyi beberapa tembakan. Hal ini tentunya bikin warga yang ada di dalam supermarket panik dan berusaha menyelamatkan diri.
 
Oh no… ada korban?
Ada, sepuluh orang tadi. Jadi menurut pimpinan polisi Boulder Maris Herold, dari 10 yang tewas, dan satu di antaranya adalah polisi. Adapun nama-nama korban lainnya adalah Denny Stong (20), Neven Stanisic (23), Rikki Olds (25), Tralona Bartkowiak (49), Suzanne Fountain (59), Teri Leiker (51), Kevin Mahoney (61), Lynn Murray (62), dan Jody Waters (65).
 
🙁 Who did this? 
Berdasarkan rekaman CCTV, pelakunya melakukan aksi hanya dengan mengenakan celana boxer, berjenggot, kakinya berdarah dan susah jalan gara-gara kena tembakan dari polisi yang mencoba mengamankan tokonya.  Pihak kepolisian Boulder menyatakan bahwa pelakunya adalah Ahmad Al Aliwi Alissa yang umurnya 21 tahun. Dia adalah imigran yang berasal dari Suriah.
 
🙁 What’s his motive?
Sampai saat ini belum ketahuan apa motifnya, tapi berdasarkan keterangan dari kakak kandungnya, Ahmad adalah anak yang ansos dan paranoid, dan kerap merasa diikuti sama seseorang gitu. Pihak keluarga juga mengkonfirmasi bahwa Ahmad sempat mengutak-atik senapan semi-otomatis Ruger AR-556 kapasitas 30 peluru yang dia baru beli pada 16 Maret 2021.
 
Scaryyyyy…. 
Rite. Selain itu, pihak keluarga juga sempat menyatakan bahwa mereka cemas dengan kepemilikan senjata Ahmad, dan kemudian menyembunyikan senjata api tersebut. Namun ternyata Ahmad berhasil menemukan senjatanya dan langsung digunakan untuk melakukan penembakan massal di supermarket King Soopers tadi.
 
Bentar, emang boleh ya punya senjata di AS? 
Boleh gengs, walaupun ada berbagai aturan yang harus dipenuhi dulu. FYI, kasus penembakan juga udah sering terjadi di Amerika Serikat, like the tragedy di gereja Charleston tahun 2015, penembakan di bioskop Aurora tahun 2012, dan penembakan di SMU Columbine di dekat Littleton tahun 1999 dulu.  Yang paling baru adalah kasus penembakan Atlanta di salon/spa. Catch up here.   
 
OK. Terus gimana? 
Terkait kejadian ini, Presiden Joe Biden meminta supaya ada pelarangan terhadap peredaran senapan serbu per Selasa kemarin.  Menurutnya, hal itu perlu dilakukan demi menyelamatkan nyawa warga Amerika Serikat. FYI, regulasi pengendalian kepemilikan senjata sebenarnya udah ada dari dulu diusulkan, tapi selalu gagal karena Partai Republik dan pendukungnya menolak. Hal ini dianggap berlawanan dengan undang-undang dasar di Amerika Serikat yang memang menjamin kepemilikan senjata api.
 
Hmmm ok, anything else? 
Bulan ini, Parlemen AS (yang dominan dengan Partai Demokrat), udah meloloskan dua regulasi terkait pengetatan pemeriksaan latar belakang ketika membeli senjata. Tapi, para pengamat tetap pesimis karena menurut mereka rancangan aturan tersebut bakal sulit lolos di Senat.