MK Tolak Seluruh Tuntutan Pasangan Capres-Cawapres 01 & 03, Dubai Updates Pasca Banjir Besar, Aksi Pro Palestina di Columbia University, Kanselir Jerman Join TikTok

12

Good morning

Hello. Today is finally the time for us to move on and get excited (or nervous?) about the next five years. Yep, we got a new officially elected presiden-wapres! However you feel right now, remember that life goes on, and we can always make sure that our govt is being accountable by always keeping up with the news and taking actions when things are weird. Now, all your updates from yesterday are here…

The results are here….

Sengketa Hasil Pilpres 2024 Udah Ketahuan Hasilnya, guys
Jeng jeng…. You have heard the news, right? Kemaren banget nih, hakim Mahkamah Konstitusi resmi menolak seluruh tuntutan yang diajukan oleh pasangan capres cawapres Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. That being said, setelah segala drama dan lika-likunya, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan jadi Presiden dan Wakil Presiden RI 2024-2029. More on those, scroll down!
 
Tell. Me. Everything. 
Ya gitu, guys. Dari yang awalnya Pilpres 2024 dibilang curang, pencalonan Mas Gibran sebagai cawapres dinilai problematic, sampai politisasi bansos yang dipermasalahkan, kemaren, Ketua Mahkamah Konstitusi Suhartoyo resmi mengetuk palunya dan bilang “Enggak! Ga terbukti!” Nggak cuma itu, dari yang awalnya AMIN dan Ganjar Mahfud minta Mas Gibran didiskualifikasi, sampai minta pemungutan suara ulang, Pak Suhartoyo juga resmi mengetuk palunya dan bilang “Enggak!” Yep, dalam sidang pembacaan putusan yang digelar di Gedung MK kemaren, Hakim MK MENOLAK seluruh tuntutan AMIN dan Ganjar-Mahfud.
 
Literally semuanya menolak dan bilang enggak? 
Well, kamu harus tahu nih bahwa dalam memutus perkara ini, ada delapan hakim yang terlibat. (Minus si paman alias Anwar Usman karena emang nggak dibolehin, jadi skip). Adapun dari delapan hakim yang terlibat, diketahui ada tiga hakim yang menyatakan pendapat berbeda, aka mengajukan dissenting opinion. Ketiga hakim ini menilai tuntutan AMIN dan Ganjar-Mahfud tuh sebagian make sense kok. So now, let’s hear it from: Saldi Isra, Enny Nurbaningsih, dan Arief Hidayat.
 
Apa katanya? 
Kita bahas satu-satu yah. Jadi dalam putusannya kemaren, Hakim Saldi Isra mengungkap dalilnya AMIN dan Ganjar-Mahfud soal politisasi bansos dan mobilisasi aparat /aparatur negara tuh beralasan menurut hukum. In his words, Pak Saldi bilang, “Demi menjaga integritas penyelenggaraan pemilu yang jujur dan adil, maka seharusnya mahkamah memerintahkan untuk dilakukan pemungutan suara ulang di beberapa daerah sebagaimana disebut dalam pertimbangan hukum di atas.” Makanya Pak Saldi bilang harusnya dilakukan pemungutan suara ulang di beberapa daerah.
 
Terus terus?
Nggak cuma Pak Saldi Isra, dua hakim lainnya, Enny Nurbaningsih dan Arief Hidayat juga berpendapat kudu ada pemungutan suara ulang. Adapun menurut pandangan Bu Enny, sejumlah PJ Kepala Daerah yang sekarang menjabat tuh, nggak netral selama proses Pilpres kemaren, guys. Khususnya PJ Gubernur Kalimantan Barat, Harrison, dan PJ Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana. Iya, mereka yang dari awal udah diwanti-wanti kudu netral tapi in a way malah menunjukkan dukungannya terhadap Prabowo-Gibran. Nggak sampai di situ, Bu Enny juga menilai Bawaslu nggak maksimal, bahkan nggak bersungguh-sungguh menindaklanjuti kejadian ini.
 
HMMM Kalau Pak Arief Hidayat gimana? 
Ya sama kayak Pak Saldi dan Bu Enny. Dalam pandangannya kemaren, Pak Arief bahkan bilang pemerintah udah melakukan pelanggaran Pemilu secara terstruktur dan sistematis. Iya, Pak Arief literally ngomong ‘pemerintah’ yang melakukan pelanggaran. Secara, Pak Arief berpandangan pemerintahan Presiden Joko Widodo mulai dari level kementerian sampai ke level daerah tuh udah bersikap partisan selama Pilpres kemaren, guys. Berpihak ke paslon tertentu. Cawe-cawe lah intinya. Padahal nggak boleh ada celah sedikit pun tuh buat cawe-cawe kalau menurut Pak Arief. Makanya, better pemungutan suara ulang aja.
 
But, the final results say otherwise…..
Yoi. Karena lima hakim lainnya justru mengatakan kebalikannya, guys. 3:5, ya menang yang lima lah. Adapun menurut lima hakim ini, in  a nutshell, semua tuntutan AMIN dan Ganjar-Mahfud ini nggak terbukti. Dibilang curang? Kurang bukti. Nepotisme Jokowi? Juga kurang bukti. Soal Pj kepala daerah? Sama, nggak terbukti. Apalagi? Politisasi bansos? Well, hakim MK Ridwan Mansyur bilang pihaknya nggak menemukan bukti terkait penyaluran bansos yang kemudian berpengaruh ke perolehan suara Prabowo-Gibran. Alias nggak ada hubungannya Bansos sama pilihan rakyat sampe 58% gitu…
 
58% kan karena didukung Presiden nggak sih…I
Ni juga yang dibahas di MK kemaren. To give you some refresher, kamu pasti tahu dong di beberapa kesempatan, Presiden Jokowi tuh secara tersirat maupun tersurat kayak memberikan dukungan terhadap Prabowo-Gibran. Endorsement-lah istilahnya. In that sense, Hakim MK menilainya hal itu lebih ke etika, guys. Etika Pak Jokowi sebagai presiden yang harusnya bisa berpikir, bersikap, dan bertindak netral dalam Pilpres. Tapi, that’s it. Tindakan Jokowi yang seolah mendukung Prabowo-Gibran tuh nggak melanggar hukum. Hakim MK Arsul Sani juga menyebut sampai saat ini belum ada hukum yang mengatur hal ini. Jadi as long as hukumnya belum ada, ya nggak dilarang.
 
ETIKA gatu….
Speaking of which, let’s talk aboutGibran Rakabuming Raka. Kamu tahu dong 5 Februari lalu, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu aka DKPP tuh kan menyatakan KPU melakukan pelanggaran etik berat gara-gara menerima Mas Gibran sebagai cawapres. Hal ini yang kemudian dipermasalahkan kedua kubu AMIN dan Ganjar-Mahfud kan. Cuma kalau kata MK, putusan DKPP itu nggak bisa serta merta dijadikan alasan buat membatalkan pencawapresan Mas Gibran, guys.
 
Dari DKPP nggak kena, mungkin dari MKMK yang kena…
You know what, nggak juga! Iya, masih soal etika, as we all know aturan batas usia capres-cawapres yang meloloskan Mas Gibran tuh salah satunya diurus sama Ketua MK pada saat itu, Anwar Usman, ya. Kalau kamu lupa, Anwar Usman ini notabene adik iparnya Pak. Jokowi, aka pamannya Mas Gibran. Nah sama Majelis Kehormatan MK, Anwar Usman kemudian dinyatakan melakukan pelanggaran etik berat dan dicopot dari jabatannya kan. Tapi again, menurut yang mulia hakim MK, putusan MKMK ini juga nggak bisa dijadikan bukti bahwa “Oh ini abuse of power nih, kerjaannya Jokowi nih” nggak, gengs. Menurut hakim MK, Gibran Rakabuming Raka tetap sah dan memenuhi syarat menjadi calon wakil presiden.
 
I see… Terus gimana reaksi ketiga kubu soal putusan ini? 
Well, yang pasti, TKN Prabowo-Gibran sih happy banget sama putusan ini ya, guys. Secara, dengan adanya putusan yang final dan mengikat ini, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sah menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI Terpilih 2024-2029. That being said, kelar deh segala drama Per-Pilpres-an ini. Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, kemudian ngajakin seluruh masyarakat Indonesia buat bersatu menghormati putusan ini. In his words, Wakil Menteri BUMN itu bilang begini nih: “Mari kita tunjukkan ke dunia bahwa Indonesia adalah negara besar yang masyarakatnya berjiwa besar. Di mana yang menang tidak merasa lebih baik dari orang lain dan yang kalah tidak menyalahkan orang lain.”
 
Okay, terus kalau Ganjar-Mahfud dan AMIN? 
Ya mau gimana lagi. Terima lah. Spesifik ngomongin Ganjar-Mahfud nih, Prof Mahfud langsung kayak, “Usai sudah semua cerita…,” gitu. Yep, menanggapi putusan MK ini, Mas Ganjar bilang perjalanannya sama Pak Mahfud resmi berakhir kemaren, guys. “Akhir dari sebuah perjalanan,” cenah. Mas Ganjar dan Prof Mahfud pun udah sepakat bakal menerima  putusan MK. That being said, Mas Ganjar pun menyampaikan selamat ke Prabowo-Gibran. “Mudah-mudahan PR-PR bangsa ke depan bisa segera diselesaikan,” katanya.
 
Kalau AMIN gimana AMIN? 
Nah kalau AMIN sendiri, dalam keterangannya semalam bilangnya not even surprised sama putusan MK ini. Secara, even MK sendiri pun nggak bisa menghentikan laju pelemahan demokrasi di Indonesia katanya. That being said, baik Pak Anies dan Cak Imin bilangnya mereka bakal stay di gerakan perubahan. Iya, karena, “Kerjaan kita belom kelar nih,” gitu. Menurut AMIN, kita kudu terus kerja merawat demokrasi di Indonesia. Biar demokrasi kita bisa kebal, katanya. “Kebal terhadap iming-iming, kebal terhadap imbalan jangka pendek, dan kebal terhadap segala ancaman ke depan”. Tapi, on top of all, ya Pak Anies dan Cak Imin juga menerima putusan MK ini, gengs.
 
Jadi ini closure yang kita cari yha….
Exactly. We’ve arrived at the closure, guys. Udah nggak ada lagi yang bisa dilakukan bagi pihak-pihak yang menolak penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI. Hak angket DPR yang kemaren rame diomongin juga menurut banyak pihak udah nggak relevan lagi. Ketua Umum NasDem, Surya Paloh bilangnya time frame-nya udah nggak tepat lagi setelah ada putusan dari Mahkamah Konstitusi, guys. Lebih jauh, SP juga menyebut semangat hak angket tuh udah nggak sejalan lagi sama NasDem. Jadi kalau ada partai lain yang mau nerusin nih si hak angket, ya monggo. Toh sampai sekarang juga nggak ada anggota DPR yang secara resmi mengajukan hak angket. I’m sorry, goodbye, deh.
 
Got it. Now wrap it up…. 
To wrap this up, mimin mau kasih tahu Hakim MK Saldi Isra tuh kemaren curhat tipis-tipis gitu, guys. Ngomongin sengketa hasil Pilpres.  Awalnya Pak Saldi bilang secara ketentuan, MK emang nggak cuma ngurusin soal hasil perhitungan suara, tapi juga soal tahapan pemilu yang berkenaan dengan suara sah hasil Pemilu, guys. HOWEVER, Pak Saldi ngerasanya kok makin ke sini MK kayak jadi keranjang sampah ya. Semua masalah Pemilu larinya ke MK. Literally semua masalah Pak Saldi bilangnya, guys. Padahal, kan ada lembaga lain gitu lo. Ada DPR, ada Bawaslu. “Jangan lepas tangan dong,” katanya.

Now, your 360º updates on the flooding in Dubai, United Arab Emirates…

Now, here’s what you need to know.
Yep, kamu pasti ngikutin kan, bahwa sejak seminggu yang lalu tuh Uni Emirat Arab aka UEA lagi di chaotic banget di mana Dubai yang jadi kota metropolitan terbesar di negara itu mengalami banjir besar setelah diguyur hujan dengan volume tinggi. Bayangin aja, pas itu Dubai mencatat curah hujan terbesar dalam 75 tahun terakhir. Yah meskipun sekarang ini banjir udah berangsur surut, tapi ofc kejadian banjir di Dubai kemarin bikin orang-orang kembali sadar soal dampak mengerikan cuaca ekstrem akibat adanya climate crisis.
 
Oiya, gimana update Dubai sekarang?
Nah as we all know UEA yang jadi salah satu wilayah terkering di dunia pada pekan kemarin tuh mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang berdampak banjir di berbagai tempat. Landasan pacu di Dubai International Airport juga sampe full sama air dan jadi macem mirip danau gitu, guys. Cuma ya sekarang karena banjirnya udah pada surut makanya beberapa maskapai macem Emirates dan Flydubai juga udah balik normal sejak Sabtu kemarin.
 
Padahal di bandara sempet chaotic banget lho.
Bukan lagi. Yha bayangin aja, Dubai International Airport yang jadi bandara tersibuk nomor dua di dunia terpaksa buat sementara waktu nge-cancel flights mereka gara-gara banjir di landasan pacu bandara pada Selasa kemarin. Pesawat-pesawat yang mau landing di sana pun juga pada dialihkan gitu ke beberapa bandara lain. Sejak Selasa sampe Kamis kemarin, ada sekitar 400 penerbangan yang terpaksa dibatalin dengan penundaan penerbangan dengan jumlah yang lebih banyak lagi.
 
But, now it’s back to normal, rite?
Alhamdulilah begitu. Sebenernya dari Kamis kemarin tuh Dubai International Airport udah mulai membuka kembali jalur landasannya. Cuma ya gitu, semuanya serba step by step dengan memprioritaskan penerbangan-penerbangan yang sebelumnya terdampak sama banjir. Baru deh pada Sabtu kemarin, segala jadwal penerbangan di sana bisa kembali normal lagi, guys.
 
Ok go on.
Nah cuaca ektrem yang terjadi di Dubai pekan lalu nggak cuma bikin banjir di Dubai International Airport aja. Beberapa kawasan bisnis, terowongan, dan jalan raya Sheikh Zayed Road 12 juga ikut kerendem banjir ini, guys. Di situ ada banyak supercar sampe mobil-mobil mewah yang ikut kerendem banjir di jalanan Dubai. Pas itu, kebanyakan dari kendaraan mogok karena melintas di genangan air dan terpaksa ditinggal sama pemiliknya gitu aja buat sementara waktu.
 
Kok bisa sampe separah itu sih?
Well, kamu perlu tau nih kalo hujan lebat sampe bikin banjir gini tuh jarang banget terjadi di UEA. Cuma badai ekstrem yang terjadi di UEA pekan kemarin kayak anomali gitu, guys. Bayangin aja, curah hujan hampir sebesar 100 mm tiba-tiba turun dalam kurun waktu 12 jam aja. Padahal curah hujan sebesar ini tuh udah setara sama curah hujan di Dubai sepanjang tahun ini. Beberapa ilmuwan menilai, hujan ekstrem yang terjadi di Dubai ini ada sangkut pautnya sama climate crisis gitu.
 
Tell me more about the climate crisis.
You got it. Jadi setelah rame-rame soal cuaca ekstrem dan banjir yang terjadi di Dubai pekan lalu, para peneliti lingkungan di PBB belum lama ini bilang kalo pemanasan global yang sekarang ini terus terjadi bisa berdampak ke intensitas dan lebih seringnya hujan ekstrem yang terjadi di wilayah Timur Tengah termasuk UEA. Apalagi kalo pemanasan global ini dibiarin, yha nggak menutup kemungkinan kalo dalam beberapa dekade ke depan, kejadian cuaca ekstrem kayak gini bakal lebih sering terjadi, guys.
 
Geez…
Temuan ini lanjut di-confirm juga sama CEO Greenmetrics AI bernama Tiago Marquez yang menyebut bahwa climate change yang bikin curah hujan di UEA kemarin tiba-tiba tinggi tuh nggak di-prepare sama sistem drainase Dubai yang cenderung sering kali ngadepin kondisi kering. Lebih lanjut dalam responnya soal banjir Dubai kemarin, Tiago lanjut bilang gini, “You get a saturation of the drainage system that doesn’t have any way of draining the amounts water that have been falling recently. This ends up coming to the surface and causing urban flooding, whether you’re talking about tunnels, highways or the lowest parts of the city.”
 
Ok now wrap it up please…
Well, badai dengan curah hujan yang tinggi ini nggak cuma terjadi di UEA aja nih, guys. Soalnya badai yang sama juga melanda Oman dalam kurun waktu beberapa hari terkahir ini. Parahnya, badai di Oman juga sampe bikin banjir di beberapa tempat dan berdampak ke puluhan orang yang dilaporkan meninggal dunia. So far, udah ada 21 orang meninggal dunia di Oman akibat badai yang terjadi di beberapa negara Timur Tengah kemarin.

When Colombia University in New York is your dream school…

Well, read this first.
Siapaaa coba yang ga BM kalo denger kata Columbia University? Yep, kampus elit di New York ini merupakan salah satu kampus tujuan banyak pelajar dari seluruh dunia karena posisinya sebagai kampus Ivy League dan emang punya banyak jurusan yang sebagus itu. Di Indonesia sendiri, lulusan dari Columbia University tuh kayak mantan menteri pariwisata dan ekonomi kreatif Bu Mari Elka Pangestu, cendikiawan muslim alm Pak Azyumardi Azra, sampe artis-artis kayak Cinta Laura dan Tasya Kamila.
 
Tell me something I don’t know.
You got it. Nah tapi kali ini kita bukan lagi mau bahas kampusnya, tapi aksi protes yang tengah terjadi di sana baru-baru ini. Jadi guys, udah sejak seminggu lalu, ratusan mahasiswa Columbia University melakukan aksi protes pro Palestina. Hal ini selain bikin tambah panjang list aksi protes pro Palestina di Amerika Serikat, juga sampe bikin kampus terpaksa bikin kebijakan remote learning.
 
Hold on I need some background.
Sure. To give you some context, kamu pasti udah tau dong kalo aksi Israel yang terus ngelakuin genosida di Gaza, Palestina sampe sekarang ini tuh udah diprotes banyak pihak. Bermacam dukungan pro perdamaian di Gaza juga udah dari lama terjadi, dan seiring dengan aksi pembantaian yang ngga selesai, protesnya juga makin meluas. Salah satunya ada di Columbia University yang ada di New York, US di mana protes atas genosida Israel ke masyarakat Gaza udah memasuki hari ke enam.
 
Udah hampir seminggu ini dong?
Yoi. Adapun aksi yang dilakukan oleh para mahasiswa dari berbagai jurusan ini dilakukan dengan mendirikan tenda darurat di halaman universitas dengan terus neriakin chants dan sikap mereka yang mendukung gencatan senjata dan menuntut pemerintahnya supaya menghentikan berbagai bantuan militer ke Israel. Secara bergiliran, para mahasiswa ini meneriakkan aspirasinya yang menolak dukungan Amerika Serikat terhadap Israel yang ngirim senjata terus ke sana, dan bikin gencatan senjata sulit dicapai.
 
Ok terus-terus…
Nah awalnya sih pihak kampus masih ngerasa b aja sama aksi pro Palestina ini. Yha mereka pikir aksi ini cuma berjalan sehari or paling lama dua hari dengan antusias mahasiswa yang minim. But in reality, keadaanya justru di luar prediksi mereka. Iyep, antusiasme mahasiswa dan faculty members dari Columbia University buat gabung di aksi ini makin tinggi dan bikin pihak kampus jadi harus mengambil langkah-langkah yang lebih tegas.
 
Kayak apa tu misalnya?
Kayaaak manggil polisi buat menangkap dan membubarkan aksi para mahasiswanya. Selain itu, Rektor Columbia University bernama Minouche Shafik awalnya ngasih opsi ke jajaran dosennya buat ngadain kegiatan perkuliahan secara remote. Cuma nggak lama setelah  himbauan ini, pihak Universitas langsung ngewajibin kegiatan perkuliahan dilakuin secara daring. Hal ini terjadi setelah makin intensnya gelombang masa aksi pro Palestina di halaman universitas.
 
Katanya negara demokrasi. Kebebasan berpendapat dilindungi undang-undang…
*Terms and conditions applied, kayaknya, guysAnyway jadi kalo dari claim pihak sekolah, para mahasiswa yang nge-camp di halaman Columbia University tuh nggak pada punya izin. Cuma anehnya, gara-gara nggak ada izin buat aksi aja nih, ada lebih dari 100 orang yang ditangkap pihak kepolisian New York. Nggak cuma itu, selain menghadirkan aparat, pihak kampus juga mengancam para mahasiswanya yang masih menggelar aksi untuk diskors karena dianggap udah melanggar tindak disipliner.
 
Selain diancam kampus, aksi protes mahasiswa Columbia University ini juga dapet respon negatif dari Walikota New York, Eric Adams. Dalam thread yang dibagiin lewat X, doi bilang kalo pihaknya udah menginstruksikan kepolisian New York untuk menangkap siapa aja yang melakukan ujaran kebencian yang terjadi di sekitar Columbia University. In his words, pas itu Eric ada bilang gini, “Hate has no place in our city, and I have instructed the NYPD to investigate any violation of law they receive a report about and will arrest anyone found to be breaking the law.”
 
Ada hubungannya sama antisemitisme tadi?
It sounds like that. Soalnya dari laporan yang beredar, aksi para mahasiswa ini tuh kadang berisi soal chants berbau antisemit alias sikap kebencian terhadap kaum Yahudi. Yhaaa katanya sih kedengan chants macem, “Go back to Poland,” dan “All you do is colonise,” (Padahal emang bener gasi) yang diserukan para mahasiswa Columbia University. Chant-chant ini nih yang men-trigger warga lainnya. Iya dehhhh si paling korban…
 
Tapi, emang bener ada aksi antisemitisme?
Well, menurut keterangan para mahasiswa, mereka cuma mendesak supaya Amerika Serikat berhenti ngasih duit dan ngirimin senjata ke Israel yang dipake buat menggenosida warga Gaza. That’s it. Jadi kalo emang ada chant anti-Yahudi, ya itu sih lebih ke omongan perseorangan dan tidak mewakili sikap seluruh peserta aksi.
 
Hiks, terus nasib 100 orang yang ditangkep tadi gimana?
Mereka ada yang udah dipulangin, ada juga yang masih dimintai keterangan. Yang pasti sih, dukungan AS atas genosida di Gaza bener-bener bikin banyak kampus di AS panas, karena aksi protes terjadi di mana-mana, ga cuma di Columbia aja. Sebelumnya, kampus Ivy League lainnya, Yale University di Connecticut juga sampe harus memanggil polisi dan menyebabkan lebih dari 45 orang pemrotes ditahan. Terus di Colombia, ada puluhan dosen dan civitas akademika lainnya yang walkout dari kampus sebagai bentuk protes atas penangkapan 100 orang tadi.
 
I heard President Biden said something about it.
You heard it right. Jadi setelah rame-rame aksi protes mahasiswa Columbia University beserta tuduhan tindakan antisemitismenya, pada hari Minggu kemarin Presiden US Joe Biden ada kasih statement yang bilang kalo segala tindakan antisemitisme perlu dihapuskan. Kata doi, sikap antisemit secara terang-terangan yang terjadi di kampus-kampus ini tuh bahaya dan tercela banget. In his words, Presiden Biden bilang, “This blatant antisemitism is reprehensible and dangerous – and it has absolutely no place on college campuses, or anywhere in our country.”
 
Hhmm anything else I should know?
Nah, gara-gara rame soal tuduhan antisemitisme tadi, para Rabbi atau guru agama komunitas Yahudi di Columbia University kemudian memberi imbauan buat para mahasiswa Yahudi di sana buat sementara waktu nggak ngampus dulu dan mendingan tinggal dulu di rumah masing-masing. Cuma hal ini ditentang sama Anggota Kongres US, Elise Stefanik yang terang-terangan meminta Rektor Columbia University, Minouche Shafik buat mundur karena udah gagal menghadirkan rasa aman buat para mahasiswa Yahudi di kampus mereka sendiri.

Who’s joining TikTok?Kanselir Jerman, Olaf Scholz.

Yoi. Platform media sosial kecintaan semua umat asal China, TikTok, kedatangan newcomer nih. It’s none other than Kanselir Jerman, Olaf Scholz, yang udah berusia 65 tahun. Yap, kanselir Jerman yang biasa identik dengan image seriusnya itu ternyata baru bikin akunTikTok kemarin banget, guys.
 
Yang menarik adalah, TikTok tuh kan dikenal sama konten dance-nya gitu kan. You name it deh, kayak dance shik shak shok, jungle dutch, banyak deh dance-dance TikTok berseliweran di FYP. Nah sekarang, setelah bikin akun TikTok nih, apakah suatu saat kita bakal ngeliat Herr Olaf bikin konten nge-dance juga?
 
Jawabannya, enggak, guys“I don’t dance. Promise,” katanya pas ngumumin bikin akun TikTok di akun X-nya. Postingan pertamanya cuma kayak ala ala a day in my life gitu, guys. Ada tim-nya Pak Olaf, terus nggak lama transisi ke dia yang lagi duduk di meja kerjanya. That’s it.
 
Nah, ngomongin TikTok nih, pemerintah Jerman emang nggak punya akun resmi TikTok milih pemerintah dengan alasan keamanan data. Akunnya Herr Olaf sendiri bahkan di-manage dari handphone khusus yang bisa dipastikan lah keamanan datanya. Tapi meskipun pemerintahnya nggak pake, warganya ya pake. Pake banget malah. Maksudnya, Gen Z mana yang nggak main TikTok sih? Lol. Jadi Herr Olaf bikin akun itu supaya bisa lebih dekat aja sama warganya, guys. Buat menjangkau para Gen Z juga since election juga bentar lagi, yakni di awal Juni nanti.

“Sekarang persiapan hadapi masa depan,”
 
Wkwkwkw gitu guys kata Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto ketika ditanya soal komentarnya terkait putusan sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK) yang baru aja dibacakan kemarin. Seperti kita tahu, putusan tersebut berisi penolakan atas seluruh gugatan capres 01 dan 03. Nah seiring putusan ini, kata Pak Prabowo, sekarang kita udah bisa move on deh dan mempersiapkan masa depan. 
 
When you’re finally over your ex…

Announcement

Thanks to Nanamin, someone, and Andi for buying us coffee today 🙂
 
Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

Catch Me Up! recommendations
Post Lebaran holiday made you involved in family gossip? Read this.