4 Menteri Jokowi Dipanggil Sidang Sengketa Pilpres

18

Who’s finally speaking up?

Empat menteri Jokowi.
Yoi. Aside from drama mudik, drama check out baju lebaran, dll, satu drama yang nggak kalah intense adalah… Drama politik! Soalnya, Jumat kemaren nih, ada empat menterinya Jokowi yang hadir di sidang Sengketa Hasil Pilpres 2024. Yep, empat menteri ini akhirnya speak up memberikan keterangannya, guys.
 
Whoaaa tell me. 
That’s what we’re here for. Jadi, sidang gugatan hasil Pilpres 2024 yang dimenangkan oleh pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tuh kan masih terus berlanjut ya. Adapun kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud tuh sampai saat ini masih terus ngeklaim kalau Pilpres kemaren tuh curang banget, guys. Mulai dari cawe-cawe Jokowi, sampai kegiatan bagi-bagi Bansos di masa kampanye. Hal-hal ini tuh semua dinilai menguntungkan Prabowo-Gibran makanya mereka sampe bisa memenangkan Pilpres. Tapi apakah yang mulia hakim MK langsung percaya gitu aja? Ya enggak.
 
Terus terus? 
Untuk konfirmasi langsung nih, Mahkamah Konstitusi kemudian memanggil sejumlah saksi buat dimintai keterangan. Adapun saksi yang dimintai keterangan ini datang dari berbagai macam backgroundguys. Mulai dari profesor sampai petugas perhitungan suara yang kerja waktu Pemilu kemaren, semua dihadirkan. Nggak cukup sampe di situ, Jumat kemaren nih, MK kembali memanggil empat orang saksi yang nggak main-main, guys. Yep, everybody meet: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko PMK, Muhadjir Effendy, Menteri Sosial, Tri Rismaharini, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
 
Sampe mereka juga hadir??
Yoi. Disampaikan langsung oleh Ketua MK, Suhartoyo, empat menteri ini dinilai penting keterangannya didengar sama semua hakim MK. Kenapa penting, ya biar semua isu yang selama ini berkembang di masyarakat bisa kejawab semua. Dan yang bisa menjawabnya, ya orang-orang di pemerintahan, nggak terkecuali empat menteri ini. “Kenapa Pak Jokowi heboh banget bagi-bagiin Bansos? Anggarannya dari mana? Emang bener ya dari APBN? U semua ke mana kok sampe Pak Jokowi langsung yang bagiin tu bansos?” Nah semua pertanyaan-pertanyaan di atas, Jumat kemaren dijawab tuntas sama empat menteri kita, guys.
 
Spill it!!!
Easy. Kita bahas satu-satu ya. Kita akan mulai dari “Why?” alias kenapa itu bansos dibagiin? Tujuannya naon? Nah menjawab hal ini, Menko PMK, Muhadjir Effendy bilang ini bantuan emang sengaja dibagiin demi mencegah kenaikan angka kemiskinan di Indonesia, guys, biar daya beli masyarakat juga bisa sustained. Apalagi kemaren lagi rame bencana El Nino tuh kan. Warga pasti pada kelabakan, ya udah dikasih lah bantuan pemerintah.
 
Terus, duitnya dari mana? 
Nah ini yang bikin penasaran semua orang yekan. Sekarang kita bahas ya. Disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, bantuan sosial yang dibagiin Presiden Joko Widodo tuh emang berasal dari APBN, gengs. HOWEVER, dana yang dipake itu udah jatahnya Presiden. Yep, in case you need some context, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 106 Tahun 2008, Dana Operasional Presiden adalah: “Dana yang digunakan untuk menunjang kegiatan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas Presiden dan Wakil Presiden, yang pengeluarannya dilakukan berdasarkan perintah Presiden atau Wakil Presiden.”
 
I see…..
So in this case, kunjungan kerja ke beberapa wilayah tuh kan termasuk tugas Presiden ya, jadi sebagai Presiden, Pak Jokowi bisa aja pake itu dana buat bantuan sosial, guys. Untuk 2024 sendiri, Bu Ani menyebut alokasi APBN buat dana operasional presiden tuh sebesar Rp138.3 M. Namanya udah termasuk di APBN, meaning udah disetujui dari tahun lalu dong. That being said, Bu Ani kemaren confirm penyusunan APBN itu has nothing to do with Pilpres-Pilpres-an. Bahkan, nggak ada automatic adjustment atau pencadangan belanja supaya bisa fokus buat bansos, nggak ada.
 
Tapi timing-nya aja nggak sih?
Nah soal itu juga. Disampaikan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini. pencairan bansos kayak yang kemaren terjadi di Januari-Februari 2024 tuh emang udah direncanakan jauh-jauh hari, guys. Bahkan sebelum Bu Risma jadi menteri pun, emang udah di-schedule pencairan bansos tuh di bulan-bulan kemaren. Biar memenuhi kebutuhan para penerima, katanya. Jadi nggak ada hubungannya sama masa-masa politik, guys, Toh udah disetujui juga sama DPR RI lewat Komisi VIII.
 
Jadi kesimpulannya adalah….
Kesimpulannya, disampaikan oleh Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, dari sektor ekonomi, khususnya bansos-bansosan, nggak ada program ekstra cuma demi Pemilu, guys. Anggaran bansos juga nggak mengalami kenaikan yang signifikan, nggak kayak yang selama ini dipermasalahkan. Lagipula, Pak Airlangga bilang bansos tuh nggak cuma terjadi di Indonesia aja. Di negara lain juga. Dan itu semua dilakukan buat menekan inflasi dan menangani dampak bencana El Nino. Jadi yaa gitu deh.
 
I see. Anything else?
Well, menanggapi kesaksian empat menteri ini, of kors menimbulkan respons dong dari Anies-Muhaimin, Ganjar-Mahfud, dan juga Prabowo-Gibran. Cawapres 03, Mahfud MD, sih kemaren cuma bilangnya dia nggak ngikutin update-nya, guys. Jadi nggak tahu apa aja yang disampaikan (Pak Mahfud, menurut mimin mending langganan CMU! Sih). Terus bagi Timnas AMIN, yang dari awal udah excited banget sama kesaksian empat menteri ini, bilang, “Nggak sesuai harapan,”, guys. Karena kayak lagi baca laporan kerja aja, katanya. Meanwhile, Cawapres terpilih Gibran Rakabuming Raka ya happy dong. Karena semua udah terjawab di sidang kemaren. “Kurang apalagi?” cenah.