Pemilu Flash 28 Agustus 2023, Masalah Lingkungan Semakin Mengkhawatirkan, Bayi Tertukar di Bogor, Pemeriksaan Berat Badan Penumpang Korean Air

173

Good morning

Hello, Monday! We’re almost concluding August here, so enjoy listening to this while the szn is still here. Other than that, we’ve got you all the updates from the election (as always) and more from Bogor to South Korea. Scroll down!

As always, let’s start your week with Pemilu Flash!

When there’s more drama on pemilu…
Ketika banyak yang bilang Pemilu tuh kudu dikawal dengan adem ayem dan tanpa huru-hara, para politisi dan partai politik tanah air be like, “Berchyandyaa, berchyandya.” Yep,  para politisi dan partai politik tuh sekarang makin sibuk dengan berbagai agenda, guys. Lengkap dengan manuver dan drama-dramanya semingguan terakhir ini. Secara kalau nggak gitu, nggak bisa mereka lolos ke Senayan. Nggak bisa mereka menang di kontestasi 2024 mendatang (Ps. Dear Mbak-mbak Maba UGM, we adore you sm) ehehehehe. Yuk ah kita bahas!
  • Anies Ketemu Tiga Petinggi Parpol Koalisi. Let’s start with bakal capres dari Koalisi Perubahan, the one and only, Anies Rasyid Baswedan. Weekend-nya Pak Anies kemaren tuh sibuk banget, gengs. Iya, selama tiga hari berturut-turut, Pak Anies udah ketemuan sama petinggi tiga parpol yang mendukungnya. Kamis ketemuan sama Ketum Partai NasDem, Pak Surya Paloh, terus Jumat ketemu juga sama Ketua Majelis Tinggi Demokrat, Pak SBY, terus besokannya, ketemu lagi sama Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al-Jufri.
  • Ngomongin apatu? Nah kalau kata Pak Anies sih, pertemuan sama ketiga elite partai itu buat membahas dan menegaskan arah perjuangan dan strategi mereka yang sama buat menghadapi Pilpres mendatang, guys. Nggak cuma itu, dikonfirmasi langsung oleh yang bersangkutan, Pak Anies juga menyebut tiga pertemuan kemaren itu ngebahas pembagian tugas dan tanggung jawab. Biar rencana perjalanan ke depannya bisa dijalankan dengan baik ceunah.
  • Yang rame kemaren nggak diomongin tuh? Wkwkwkwk. You mean wacana bersatunya Anies Baswedan dengan capres usungan PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo? Yha gimana mau diomongin. Dalam keterangannya Jumat kemarin, in his words, Pak Anies bilang begini nih: “Orang partai, pimpinan partai, anggota partai kalau partainya bukan bagian dari koalisi bagaimana mungkin bisa dibahas namanya. Menjadi bagian dari koalisi dulu, baru ada pembahasan nama.” In that sense, kalau Pak Ganjar mau bersatu sama Pak Anies, meaning Koalisi Perubahan harus join-an dulu koalisi sama PDI Perjuangan, guys ehehehehe.
  • Itu yang bakal lagi dicoba sama our ‘Papa Online,’ alias Sandiaga Uno. Yep, ‘Papa Online’ kita semua yang juga Ketua Bappilu PPP, Sandiaga Uno tuh diketahui bakal PDKT-an sama Partai Demokrat dan PKS dalam waktu dekat, guys. Adapun Pak Sandi ngajakin Demokrat dan PKS buat bentuk koalisi kalau emang duet Ganjar-Anies ini beneran kejadian, guys. “Biar berjuang bersama,” katanya.
  • Demokrat dan PKS be like, Thank you, next. Ya gitu deh, guys. Jubir PKS, Ahmad Mabruri Kamis kemaren bilang pihaknya bakal menolak ajakan Bang Sandi itu karena di sini PKS tuh kekeuh mendukung Pak Anies Baswedan sebagai capres. Bukan yang lain, apalagi cawapres. Meanwhile, Partai Demokrat juga punya pandangan yang sama. Iya, jubir Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra juga wondering dan nanya balik, “Ini ngajak-ngajakin koalisi mau dukung Ganjar-Anies kah atau pure mau bentuk koalisi baru?” Menyikapi hal ini, Pak Anies sih cuma bilang, “Koalisi perubahan solid. Kita sudah lampaui itu semua,” katanya gitu.
  • Now on Prabowo Subianto’s side…. Well, kalau dari pov Partai Gerindra yang mengusung Prabowo Subianto sih, wacana bersatunya Anies-Ganjar ini jadi plus point buat mereka, guys. Bahkan, Waketum Partai Gerindra, Habiburokhman menyebut pihaknya optimis dan sangat-sangat yakin bakal menang. Secara, kalau Anies-Ganjar beneran kejadian nih, maka visi kedua koalisi which is melanjutkan dan perubahan kan bakal di-mix gitu yah. Nah beda sama Partai Gerindra yang 100% mau melanjutkan. “Itulah kunci kemenangan kami,” kata Pak Habib.
  • Isu Cawapres masing-masing juga makin kencang. Yep, di tengah wacana Ganjar-Anies dan Prabowo yang somehow optimis menang, ketiga bakal capres ini juga masih bergelut sama bursa cawapres masing-masing, guys. Sampai sekarang belum keliatan hilalnya kan. Nah dari Koalisi Perubahan sih, alasan mereka belum ngumumin nama bakal cawapres itu karena dua hal: pertama element of surprise, kedua, liat momen. Itu semua ada perhitungannya ceunah.
  • Di tengah-tengah Anies-Ganjar, of course ada Prabowo Subianto. Update-nya, disampaikan oleh para elite partai pendukung, sosok cawapres buat Pak Prabowo tuh udah mulai keliatan hilalnya, gengs. Tapi ya gitu, Sekjen Partai Gerindra, Pak Ahmad Muzani kemaren bilangnya belum bisa di-spill.
  • Terus, di tengah-tengah PDI-Perjuangan dan Gerindra, ada Budiman SudjatmikoYep, abis dipecat dari PDI Perjuangan karena secara obvious dukung Pak Prabowo, sekarang kan Pak Budiman Sudjatmiko jadi nggak ada ‘rumah’ yah. PDI Perjuangan bahkan bilang urusan mereka sama Budiman Sudjatmiko tuh udah selesai. Nah menyikapi hal ini, Partai Gerindra sih open banget kalau Pak Budimannya mau gabung ke Gerindra, guys. Tapi ya gatau juga. Sampai berita ini ditulis, masih belum diketahui apakah Pak Budiman mau gabung jadi kadernya Partai Gerindra apa nggak.
  • Now, to Cawapres Ganjar. Well, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani juga Sabtu kemaren bilangnya masih ada lima nama di list bakal cawapres Mas Ganjar, yaitu Sandiaga Uno, Erick Thohir, Andika Perkasa, sampai Muhaimin Iskandar dan Agus Harimurti Yudhoyono. Mbak Puan sih bilangnya lima nama ini belum mengerucut, dan masih bisa banget nambah katanya. Let’s see aja deh.
  • Speaking of Puan Maharani…. Yang harus kamu tahu adalah, Jumat kemaren tuh Mbak Puan dan PDI Perjuangan abis ada event di Stadion Jatidiri Semarang, Jawa Tengah. Nah yang menarik, dalam pidatonya, Mbak Puan tuh seolah terima tongkat dari hologram kakeknya, Presiden Soekarno yang dimunculkan. Kebayang nggak? Jadi hologram Bung Karno pidato pegang tongkat, terus tongkat itu ditinggalin di panggung, dan diterima Mbak Puan. Simbol aja, di mana program Pak Jokowi dan PDI Perjuangan bakal melanjutkan cita-cita Bung Karno, guys. Yep, cita-cita Indonesia jadi negara berdikari, berdaulat, mandiri, dan berkebudayaan.
  • Tantangan PDI Perjuangan di Pemilu. Last but not least, masih dari keterangan Mbak Puan, Ketua DPR RI itu bilang partainya itu menghadapi tantangan dan perlawanan besar di Pemilu 2024 besok. In her words, Mbak Puan bilangnya gini: “Banyak yang ingin melihat kita lemah. Tantangan ini bagai batu karang diterpa gelombang bahkan badai.” Lebih jauh, Mbak Puan sih menekankan supaya jangan ciut, jangan mundur, “Sekali banteng tetap banteng, Sekali PDI Perjuangan, tetap PDI Perjuangan.”

When environmental problems are getting worse…

All eyes are on Presiden Joko Widodo.
Yoi. Nyadar nggak sih makin ke sini, masalah lingkungan tuh makin complicated dan mengkhawatirkan banget, guys. Semuanya pada bertumpuk jadi banyak banget dan nggak kelar-kelar. Parahnya lagi, pemerintah pun seolah nggak menganggap masalah ini urgent.

Tell me. 
Sure. Now let’s talk about it. As we all know masalah lingkungan tuh kan sekarang lagi happening banget yah. Mulai dari cuaca panas, polusi udara, sampai emisi karbon, semua jadi satu. Hal ini tuh of course nggak terlepas dari satu masalah utama, yaitu Climate Crisis.

Oh here we go again….
Yep. Bear with us karena masalah climate crisis ini beneran se-urgent itu, guys. Masalahnya, climate crisis ini tuh nggak cuma mengakibatkan kerusakan pada lingkungan, tapi juga ngaruh sampai ke isu kesehatan. Kayak efek domino gitu lo, saling mempengaruhi nggak kelar-kelar sampai kesejahteraan masyarakat jadi taruhannya.

:(((( 
Jadi ya gitu. Di tengah masalah yang super complicated ini, of course masyarakat looking forward dong ke langkah apa yang dilakukan pemerintah, khususnya pemerintah pusat yang dipimpin Presiden Joko Widodo terkait penanganan climate crisis. “Yuk pak, gimana nih pak?” Gitu kan. In that sense, masyarakat juga looking forward dong ke kebijakan apa yang dikeluarkan pemerintah, guys.

Gimana gimana? 
To answer that question, now let’s take a look at Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam Sidang Tahunan DPR/MPR 16 Agustus lalu. Dalam pidatonya, Presiden Jokowi tuh ada sih ngomongin masalah ketahanan lingkungan dan perubahan iklim. Yaa ada lah beberapa kali dibahas gitu kan. Pak Jokowi juga bilangnya perubahan iklim tuh menimbulkan ancaman serius terhadap pembangunan dan ekonomi dunia, termasuk Indonesia.

Ya emang gitu nggak sih?
Nah masalahnya adalah, Pak Jokowi tuh seolah kayak lain di mulut lain di action gitu lo, guys. Iya, di mulut bilang perubahan iklim tuh bawa ancaman serius. Tapi action-nya justru malah mengabaikan perubahan iklim in the name of pertumbuhan. Ini juga yang disorot sama berbagai LSM iklim dan lingkungan hidup yang tergabung dalam Koalisi Keadilan Iklim. Disampaikan oleh salah satu dinamisator mereka, Torry Kuswardono, pemerintah tuh nggak mempertimbangkan kalau lingkungan hidup tuh juga rusak gara-gara pertumbuhan ini. As well as perubahan iklim yang dampaknya juga semakin parah.

HMMMM…
Wait until you hear about: Koalisi Keadilan Iklim juga menyebut tata kelola pemerintah terkait perubahan iklim tuh juga belum proper, guys. Termasuk pendanaannya yang masih jauh banget dari kata cukup. In that sense, koalisi ini menyebut presiden tuh kudu mencanangkan tata kelola penanganan dampak perubahan yang transparan, akuntabel, berkeadilan dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat,

Can’t agree more
 sih. 
Iya kan. Balik lagi ngomongin pidatonya Pak Jokowi. Kalau ngomongin masyarakat nih, pidato Pak Jokowi kemarin juga disebut belum ngejawab persoalan mendasar terkait perwujudan keadilan iklim. Salah satunya ya manfaat bagi kelompok paling rentan di masyarakat. Kayak petani dan nelayan, Masyarakat Adat dan Komunitas lokal, penyandang disabilitas, anak-anak dan lansia, dan kaum miskin perkotaan. Nah, kalau nggak digubris nih, yang ada malah terjadi kesenjangan keadilan iklim di Indonesia.

Jadi gimana dong?
Nah makanya, dalam keterangannya, Koalisi Keadilan Iklim mendesak pemerintah untuk melakukan tujuh hal. Pertama, merancang dan menerapkan agenda perubahan iklim sebagai agenda pembangunan nasional dengan parameter dan indikator transisi berkeadilan, adaptasi efektif, serta integritas lingkungan dan sosial. Terus, pemerintah juga kudu menerapkan transisi energi yang berkeadilan iklim (just transition
Advertisement
) secara serius, guys, which is dengan membuat peta jalan yang jelas terhadap pensiun dini PLTU batu bara, peralihan penggunaan minyak and gas, sampai akselerasi penggunaan energi terbarukan biar terjadi penurunan emisi secara riil. Biar make sure nggak ada warga maupun lingkungan yang dikorbankan dalam upaya penurunan emisi.

Terus apa lagi? 
Terus, hutan alam, gambut, dan mangrove yang belum terlindungi juga kudu diperluas perlindungannya, guys. Proyek strategis nasional dievaluasi benar-benar, hak-hak masyarakat adat dan komunitas lokalnya diperhatikan, sambil transportasi publik juga kudu dibikin aman dan nyaman. Jadi ya gitu deh, guys.

Got it. Anything else I should know?
Oya btw, di tengah segala permasalahan ini, yang nggak boleh kita skip itu adalah: RUU Keadilan Iklim kudu segera banget nget nget mulai dibahas, guys. Ajak-ajak dong tuh masyarakat. Khususnya kelompok rentan, perempuan, disabilitas, generasi muda, Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal, buruh, petani, nelayan dan kelompok lainnya. Biar masalah yang ada juga bisa segera terselesaikan sampai ke akarnya.

When you think this drama is only on TV…

On swapped babies in Bogor.
Bayi yang tertukar rasanya udah kayak judul sinetron nggak sih? But gimana kalau it’s happening in real life, guys? Soalnya nih, Jumat kemarin Polres Bogor finally mengumumkan ada dua bayi yang tertukar selama lebih dari setahun ini. Sontak kabar ini bikin kedua keluarga sempet shockbut pada akhirnya sih semua pihak lega dan kedua ibu bayi saling berpelukan.

WHAT
 kok bisa ketuker sih?
Jadi ceritanya gini nih. Semua bermula dari Ibu Siti Mauliah yang melahirkan di RS Sentosa Bogor, pada tanggal 18 Juli 2022 lalu. Awalnya semua berjalan normal setelah Ibu Siti melahirkan seorang bayi laki-laki. Kejanggalan baru terasa di hari kedua setelah kelahiran di mana yang namanya Ibu pasti punya ikatan emosional sama anaknya sendiri. Saat itu Ibu Situ merasa ada yang aneh pas doi menyusui bayinya. Ini terlihat dari bagian rambut yang nampak lebih lebat dari sebelumnya.

Ok go on.
Nah di hari ketiga melahirkan, Ibu Siti dan keluarga udah dibolehin untuk pulang ke rumah tuh. Tapi begitu sampai rumah, eh ternyata ada suster yang menyusul ke rumahnya juga. Suster ini tuh bilang kalau gelang bayinya tuh ketuker gitu. Tentu aja ini bikin Ibu Siti makin curiga dong. Tapi susternya saat itu masih mengelak kalau gelangnya tuh cuma jatuh atau tertukar doang. Jawaban yang sama juga dilontarkan pihak RS Sentosa ketika Ibu Siti coba konfirmasi ke mereka.

Emang bener cuma ketuker gelang doang?
Lagi-lagi firasat seorang ibu yang bisa menjawab, guys. Ibu Siti tetep kekeuh meminta mediasi dari RS Sentosa untuk mengetahui di mana anak kandungnya berada. Tapi karena masih terus berlarut-larut dan belum menemui jalan keluar, akhirnya Ibu Siti pada bulan Juni kemarin melakukan tes DNA dengan bayi yang selama ini dia asuh. Hasil tes DNA ternyata negatif, yang artinya bayi yang bersama Ibu Siti bukanlah anak kandungnya.

Wah u berchandyaaa.
Nggak, guys ini serius. Berbekal hasil tes DNA ini, Ibu siti bersama pengacaranya kemudian membuat laporan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polres Bogor pada awal bulan ini. Aparat berwajib tentu aja terus melakukan penyelidikan mulai dari perawat RS Sentosa yang terlibat dan orang tua lain yang diduga merawat anak kandung Ibu Siti. Akhirnya dilakukanlah tes DNA antara kedua keluarga itu untuk membuktikan garis keturunan yang sebenarnya.

Tell me the truth.
Well, dengan mengundang kedua keluarga, Jumat kemarin Polres Bogor akhirnya me-reveal hasil tes DNA yang membuktikan 99,99 persen kedua anak itu tertukar. Ini jadi momen yang dramatis banget bagi kedua belah keluarga setelah satu tahun ini tertukar buah hatinya. Kedua keluarga juga udah bikin kesepakatan terkait langkah-langkah penyesuaian pengembalian anak yang berjalan selama satu bulan. Proses ini juga akan dipantau Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

OMG, FINALLY.
Yep meskipun kedua orang tua udah menemukan anak kandung mereka, langkah hukum dengan pihak RS Sentosa masih akan berlanjut, guys. Hal ini disampaikan kuasa hukum Ibu Siti bernama Rusdy Ridho, Jumat kemarin. Pak Rusdy mempertimbangkan membuat laporan polisi terhadap rumah sakit karena ada unsur pidana yang jelas pada kasus ini. Sabtu kemarin, Kapolres Bogor bernama Rio Wahyu juga bilang kalau pihaknya terbuka dan siap menindaklanjuti kasus ini apabila keluarga membuat laporan.

Apa kata RS Sentosa?
Nah lewat staf legal RS Sentosa, Gregg Djako pihaknya menghormati keputusan pihak keluarga pasien yang akan membawa kasus ini ke jalur hukum. Lewat direktur RS Sentosa bernama Margaretha Kurnia, pihak Rumah Sakit juga meminta maaf atas terjadinya ketidak hati-hatian petugas rumah sakit dalam melaksanakan prosedur. Kini pihak RS Sentosa juga udah melakukan penyelidikan internal di rumah sakit dan memberikan sanksi sesuai peraturan rumah sakit.

Got it, now wrap it up pls.
Well kasus ini of course jadi sorotan banyak pihak. Banyak yang peduli sama kondisi kedua anak, termasuk RS Sentosa itu sendiri yang akan kasih beasiswa ke dua anak ini sampai lulus SMA. Nggak cuma itu, kedua anak yang tertukar ini juga udah diangkat jadi anak asuh Polres Bogor, guys. Hal ini disampaikan langsung sama Pak Rio sebagai Kapolres Bogor atas izin dari Kapolda Jabar.

Who weighs some passengers before flights…

Korean Air.
Siapa sih yang nggak pengen terbang ke negerinya para oppa? Yep, dengan segala budaya dan larisnya komoditas k-pop sampai k-drama di seluruh dunia, Korea Selatan kini jadi tujuan wisata favorit para K-Lovers. Buat kamu yang akhir-akhir ini mau explore korsel, ada baiknya kamu tahu informasi ini dulu deh. Soalnya maskapai penerbangan Korean Air baru aja mengumumkan akan ada pemeriksaan berat badan bagi penumpang pesawatnya. Kebijakan ini akan berlaku bagi beberapa pelancong yang berangkat dari Bandara Internasional Gimpo mulai tanggal 28 Agustus sampai 3 September dan dari Bandara Internasional Incheon antara tanggal 8 sampai 19 September.

Well
 jangan kaget dulu, kebijakan ini nggak ada hubungannya sama body shaming kok. Kebijakan ini udah diamanatkan regulator maskapai pemerintah setempat untuk kebutuhan perhitungan bahan bakar dan distribusi berat di dalam pesawat. Jadi sebenernya, seluruh berat badan akan ditimbang secara anonim dan datanya langsung dibagikan ke Kementerian Pertahanan, Infrastruktur, dan Transportasi Korsel. Toh kalau kamu menganggap berat badan merupakan bagian dari privasi, kamu tinggal bilang aja ke staf yang ada dan mereka akan tetap mengizinkan kamu tetap terbang meskipun nggak pakai penimbangan dulu.

FYI
 nggak cuma Korean Air aja nih yang nerapin kebijakan ini. Sebelumnya, Air New Zealand juga udah menerapkan kebijakan serupa awal tahun lalu. Malahan di sana, peraturan ini udah diterapkan di beberapa rute internasional antara Auckland Airport, New Zealand ke Jhon F. Kennedy Airport, US.

“Umumkan, jangan sampai ada yang disembunyikan.”
 
Gitu guys kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera pas ngomentarin soal temuan Indonesia Corruption Watch (ICW) yang nemuin ada 15 nama mantan terpidana kasus korupsi yang jadi caleg pada Pemilu 2024. Kalo emang bener, kata Pak Mardani, maka temuannya harus diumumin, karna warga wajib banget tau profil siapa yang dipilihnya.
 
When you’re about to launch your new SO…

Announcement


Thanks to Dava and Someone for buying us coffee today! 

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

Try to eat meatless? Read this.
Advertisement