Jakarta Jadi Kota Dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia, Potongan Hukuman Ferdy Sambo, Pemimpin Negara Gagal Bahas Solusi Penggundulan Hutan Amazon, Putra Raja Thailand Pulang Setelah 27 Tahun

146

Hello

It’s Thursday everyone! Smile widely because the weekend is closer, but not so wide because well, we’re not OK. The air pollution in Jakarta has been so bad, so you might consider working at home or wearing the mask again at this point. Take care.

When air pollution becomes more extreme…

So we have to protect ourselves.
Siapa yang kalau keluar rumah masih pakai masker, cunggg! Same guys. Yah walaupun pandemi sekarang udah kelar, tapi masker udah terlanjur jadi barang wajib yang dibawa ke luar rumah yah. Ini bukan soal lifestyle atau lagi nggak pengen ditegur orang doang. Tapi dengan tingkat kualitas udara Jakarta yang seburuk ini, masker udah jadi barang wajib kalau nggak mau tiba-tiba harus izin sakit ke bos.

Iyasih.. Tapi emang seburuk itu?
Banget, guys. Udah dari kapan tau kualitas udara di Jakarta emang buruk banget. Kayak yang terjadi Rabu kemarin banget ini. Pagi itu, cuaca di seluruh wilayah Jakarta emang lagi cerah. Suhu udara juga lagi normal di kisaran 24 sampai 33 derajat celcius dengan kelembaban 55 sampai 90 persen. Tapi meskipun cuaca dan suhu udaranya udah normal, ternyata kualitas udaranya buruk banget. Lewat data situs pemantau kualitas udara dari Swiss bernama IQAir, Jakarta jadi kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Haduhhh…
Well lewat situs ini, kualitas udara Jakarta dilaporkan dalam kondisi yang nggak sehat nih, guys. Indeks kualitas udara yang tercatat di Jakarta mencapai angka 160 dengan konsentrasi polutan utama PM 2.5 sebesar 72 mikrogram per meter kubik. Buat yang nggak tahu, menurut World Health Organization aka WHO, level aman polutan jenis ini cuma lima mikrogram per meter kubik aja. Jadi bisa dibilang kualitas udara yang ada di Jakarta kemarin tuh lebih besar 14 kali lipat dibanding level aman WHO.

Ngeri. Does anyone say something?
Ada nih, langsung Pak Presiden malah yang bilang. Senin kemarin, Pak Jokowi bilang kalau polusi udara di Jakarta itu udah terjadi bertahun-tahun. Makanya menurut beliau, pindah ke Ibu Kota Nusantara aka IKN itu jadi solusi. Soalnya dengan pindahnya ibu kota ke IKN, maka beban polusi udara di Jakarta jadi berkurang, gitu. Selain itu, pengoptimalan transportasi umum macem MRT dan LRT di Jakarta juga harus cepat selesai. Harapannya sih biar masyarakat jadi mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

Tapi beneran bisa ngga?
Well, let’s hear it from Penjabat Gubernur Jakarta, Pak Heru Budi Hartono. Jadi pada Selasa kemarin, Pak Heru bilang bahwa perlu adanya sinergi se-Jabodetabek untuk permasalahan polusi udara ini. Salah satu sinergi yang bisa dilakukan ya membantu mengurangi jumlah kendaraan konvensional. Soalnya, dalam kurun satu setengah tahun terakhir aja, jumlah kendaraan roda empat meningkat dari empat juta menjadi enam juta. Jumlah kendaraan roda dua juga gitu, dari sebelumnya cuma 14 juta menjadi 16 juta.

Terus yang udah Pak Heru dkk lakuin apa?
Nah soal ini, Pak Heru bilang kalau Pemkot Jakarta udah berupaya melakukan peralihan kendaraan listrik nih, guys. Segala moda transportasi umum berdaya listrik tuh emang lagi jadi fokus utama Pemkot Jakarta. Hal ini dilakukan biar masyarakat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang menyebabkan emisi. Selain itu, Pak Budi juga mengajak masyarakat buat perbanyak menanam pohon. Katanya sih Pak Budi dan wali kota daerah lain udah secara rutin nih tiap hari Jumat selalu menanam pohon.

Tapi emang polusi udaranya seberbahaya apa sih?
Kalau kata Guru Besar Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dari Universitas Indonesia bernama Pak Agus Dwi Susanto, akan ada banyak masalah kesehatan pada masyarakat jika kita menghirup jumlah polutan yang melebihi ambang batas. Gejala seperti peradangan, sesak nafas, sampai penyakit kanker dan stroke tuh bisa muncul gara-gara polusi udara. Makanya Pak Agus begitu menekankan perlu adanya early detection buat mereka yang terekspos polusi tiap hari lewat pemeriksaan kesehatan berkala yang rutin dilakukan.

Kasih tau cara jaga kesehatan pernafasan juga dong!
You got it. Kebetulan ada beberapa cara nih biar kesehatan paru kamu terjaga selama kualitas udara yang buruk ini berlangsung. Salah satunya ya pakai masker buat menyaring partikel udara kotor dari luar. Terus atur juga tuh waktu ke luar rumah. Biasanya tingkat tertinggi polusi tuh ada di siang sampai sore hari. Jangan lupa buat satu sampai dua bulan sekali rutin bersihin AC dan perbanyak konsumsi buah dan sayur juga. Terakhir, Dokter Sepriani juga bilang untuk pelihara tanaman di dalam ruang buat menyerap karbon dioksida yang berbahaya buat paru-paru.

Got it. Anything else I should know?
Yep meskipun udah dari beberapa bulan lalu pemerintah nggak ngewajibin penggunaan masker di luar ruangan, tapi masyarakat juga nggak punya pilihan buat terus pakai masker selama kualitas udara di Jakarta masih buruk banget. Hal ini juga udah diimbau oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta untuk memakai masker jika berada di lokasi dengan tingkat pencemaran udara tinggi. Lebih lanjut, kepala bidang pelayanan, pencegahan, dan pengendalian penyakit Dinas Kesehatan Jakarta bernama Dwi Oktavia juga menyarankan kelompok rentan dan penderita asma buat mengurangi aktivitas fisik terlalu lama di luar ruangan.

Who’s got a BIG 8.8 discount?

Ferdy Sambo and the gang.
Yuhuuuu gimana 8.8-nya kemarin, guys? Kalap check out berapa item nih? Seru banget Harbolnas banyak diskon yah. Tapi kamu tahu nggak sih, ternyata nggak cuma kita yang ngerasain efeknya diskon 8.8 ini, tapi juga tervonis pembunuhan berencana. Yep, we’re talking about the one and only.. Ferdy Sambo beserta gengnya yang Selasa kemarin, dapat POTONGAN HUKUMAN dari Mahkamah Agung. Sambo bahkan nggak jadi dihukum mati, guys.

Wait… WHAT????
Yep, you read it right. Gengnya Ferdy Sambo dapat potongan hukuman. To give you some refresher, Februari lalu, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tuh kan menjatuhkan vonisnya terhadap para terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat. Adapun waktu sidang, dalang dan otak pembunuhan, Ferdy Sambo djatuhi hukuman mati. Terus istrinya, Putri Candrawathi dijatuhi hukuman 20 tahun penjara. Terus ada juga ajudan ART-nya, Bripka Ricky Rizal dan Kuat Maruf yang kena hukuman 13 dan 15 tahun penjara. Sampai the executor, Bharada Richard Eliezer yang juga dijatuhi hukuman 1,5 tahun penjara.

Okay…
.
Nah setelah sidang vonis, banyak lah tuh berbagai upaya hukum yang dilakukan para terdakwa ini (minus Richard) untuk meringankan hukuman mereka. Sini kita jelasin. Pertama, setelah vonis dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, mereka berempat bersama kuasa hukum masing-masing kemudian mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Hasilnya, April kemaren, majelis hakim di Pengadilan Tinggi justru menguatkan vonis, guysThat being said, hukuman mereka pun tetap stick segitu tanpa pengurangan sama sekali.
 
Terus terus?
Nggak berhenti di situ. Para pelaku pembunuhan ini kemudian ngajuin lagi kasasi ke Mahkamah Agung dong. Dan di sinilah mereka dapat potongan hukuman tepat di hari Selasa, 8.8 kemaren ehehehehe. Adapun dalam sidang kasasi yang dipimpin oleh hakim Suhadi, Mahkamah Agung memutuskan untuk meringankan hukuman keempat terdakwa ini. Putri Candrawathi, dari yang divonis 20 tahun penjara, diringankan jadi 10 tahun. 50% off, everybody!! Terus Bripka Ricky Rizal, dari yang divonis 13 tahun penjara, diringankan jadi delapan tahun aja. The same also goes on Kuat Maruf, yang juga dari 15 tahun diringankan jadi 10 tahun.

HMMMM Sambo gimana Sambo??
Inhale, exhale….Ferdy Sambo batal dihukum mati. Yep, dalam keterangannya, Mahkamah Agung resmi memutuskan melakukan perbaikan kualifikasi tindak pidana dan pidana yang dilakukan Ferdy Sambo.. In that sense, vonis hukuman mati yang dijatuhkan hakim PN Jakarta Selatan Februari lalu pun dianulir dan diganti dengan hukuman… Penjara seumur hidup EHEHEHEHE. Masih belom bisa di-spill apa pertimbangan hakim sampai akhirnya meringankan hukuman ini, guys. Bakal di-upload di web resmi MA dalam waktu dekat katanya.

Why I’m note surprised…
Same ehehehe. Putusan hakim MA atas kasasi ini pun ramai diomongin di mana-mana kan. Termasuk banyak spekulasi di mana terdapat intervensi dan desakan di balik putusan ini. Nah menyikapi hal ini, Kepala Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung, Soebandi mengkonfirmasi kalau nggak ada intervensi dan desakan dari pihak manapin dalam hal ini. In his words, Pak Soebandi bilangnya, “Hakim itu dijamin kemerdekaannya, kemandiriannya.”

Ya tapi…
We know what you’re thinking. Terus nih ya, yang kamu harus tahu adalah, selain banyak spekulasi, komentar dari para pejabat negara pun pada muncul. Adapun salah satunya datang dari Menko Polhukam, Mahfud MD. Yep, menanggapi putusan kasasi ini, kemarin banget nih, Pak Mahfud juga menyebut semoga nggak ada lagi main mata, kongkalikong segala macem, sampai ada remisi, remisi, remisi, sampai hukumannya turun lagi. That being said, Pak Mahfud pun wanti-wanti semoga hukuman ini bisa ditegakkan tanpa ada drama-drama lagi.

Takut banget tiba-tiba di rumah atau pergi ke Bali….
*Andai ku Gayus Tambunan, yang bisa pergi ke Bali WKWKWKWKW. Well,
Advertisement
 masih dari keterangan Pak Mahfud, kita-kita kudu tenang, guys. Putusan kasasi di MK ini udah final dan pasti udah melalui berbagai pertimbangan katanya gitu. Tapi yang penting sekarang tenang dulu karena, “Masalah di negara kita masih banyak,” kata Pak Mahfud.

I wonder how pihak Brigadir Yosua would react….
Mereka kecewa dong. Iya, disampaikan oleh kuassa hukum keluarga Brigadir Yosua, Martin Lukas Simanjuntak, pihaknya tuh kecewa sama potongan hukuman ini. Martin bahkan menyebut putusan MA ini sebagai preseden buruk dalam rangka penegakan hukum di Indonesia. Kayak nggak ada empati katanya. In his words, Bang Martin bilangnya: “Kami selaku kuasa hukum keluarga korban merasa kecewa khususnya terhadap pengurangan vonis terdakwa Putri Candrawathi, Kuat Ma’ruf dan Ricky Rizal yang kami anggap tidak mencerminkan empati terhadap keluarga korban.”

…..
Tapi kalau kata Indonesian Police Watch, putusan Mahkamah Agung ini justru makes sense dan udah tepatguys. Yep, menurut Ketua IPW, Teguh Santoso, kalau putusan Mahkamah Agung masih sama-sama aja kayak putusan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi, maka itu sama aja dengan mengesampingkan hak meringankan. In that sense, aspek sosiologis tersebut nggak boleh diabaikan. Jatohnya hakim bertindak nggak adil kata Pak Teguh.

So, where are we going from here? 
Setelah ini, Ferdy Sambo and the gang udah bisa banget menjalani eksekusinya. Yhaa walaupun mereka masih diperkenankan buat mengajukan peninjauan kembali aka PK, tapi kalaupun ada PK, pihak Mahkamah Agung bilangnya PK itu nggak bakalan ngaruh sama eksekusi, guys. Terus, lebih jauh soal PK, Kejaksaan Agung juga menyebut Jaksa juga nggak bisa ngajuin peninjauan kembali based on Putusan Mahkamah Konstitusi beberapa waktu lalu. In that sense, kalaupun mau PK, yha pihak yag mengajukan haruslah pihak Ferdy Sambo-nya sendiri. Dan sampai berita ini ditulis, masih belum diketahui apakah mereka bakal ngajuin PK apa nggak.

Ok now wrap it up….
Nah, dari tadi ngomongin Ferdy Sambo and the gang, rasanya nggak lengkap banget kalau kita nggak bahas the executor, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu. FYI, setelah divonis 1 tahun 6 bulan penjara Februari lalu, Richard tuh udah bebas sejak 4 Agustus kemarin, guys. Dapat cuti bersyarat dia dan sekarang udah resmi jadi klien pemasyarakatan, bukan narapidana lagi. Richard pun masih wajib mengikuti bimbingan Bapas sampai 31 Januari 2024 mendatang.

When deforestation is going wayyyyy crazier….

In Amazon.
Another sad story from our Mother Earth. Kali ini, kita mau bahas soal penggundulan hutan aka deforestasi yang sampai sekarang terus terjadi, khususnya di Hutan Amazon di Amerika Selatan, yang merupakan hutan hujan terbesar di dunia. Nah kemarin, pemimpin negara-negara di Amerika Selatan ngumpul buat ngomongin masalah ini, guys. But you know what, pemimpin negara-negara ini disebut failed to share a common goal to save Amazon.

Hold on. I need some background. 
You got it. Jadi gini ceritanya. As we all know fungsi Hutan Amazon buat kelangsungan kehidupan di Bumi tuh kan vital banget yah. Hal ini karena emang hutan tuh memiliki banyak fungsi, kayak penghasil oksigen, menyerap karbon, you name it deh. Nah tapi, as the time goes by, dan seiring dengan climate crisis yang makin gila *uhuk, Hutan Amazon juga semakin vulnerable, guys. Iya, banyak terjadi deforestasi di sana. Tahun lalu, Global Forest Watch mencatat udah ada lahan seukuran negara Swiss yang hilang di Amazon gara-gara deforestasi.

:((((
Hal ini of course jadi concern tersendiri buat negara-negara di Amerika Selatan where Amazon is located kan. Mulai dari Brazil, Peru, Venezuela  Colombia, Guyana, Suriname, Bolivia, sampai Ecuador. Ada delapan negara tuh tepatnya, dan tergabung dalam Amazon Cooperation Treaty Organization. Nah karena ngeliat urgency masalah ini, pemimpin delapan negara ini pun kemarin ngumpul di Kota Belem, Brazil. But the thing is, mereka disebut gagal menyepakati tujuan bersama untuk menyelamatkan Hutan Amazon, guys.

HAHHH??
Gini gini. Jadi pada awalnya, narasi yang digaung-gaungkan selama bertahun-tahun tuh adalah soal menghentikan deforestasi di Hutan Amazon kan. Iya, by 2030 nanti, kudu tercapai yang namanya Zero Deforestation di Hutan Amazon. Tapi menurut mereka hal itu nggak possible, guys.

Kok gitu??
Yha karena menurut negara-negara ini, kelangsungan hidup Hutan Amazon, termasuk deforestasi tuh nggak bisa sepenuhnya dibebankan sama negara-negara Amerika Selatan aja, guys. Secara, yang mendapatkan sumber daya dan manfaat dari hutan itu kan juga negara-negara lain karena dipakai secara global. That being said, kalau mau nol deforestasi, negara lain khususnya negara kaya tuh kudu bantu mereka dalam hal ini, gitu ceunah.

I see…
Nah situasi mulai ribet ketika Presiden Kolombia, Gustavo Petro speak up. Gustavo Petro bilangnya negara lain tuh kudu stop cari dan gali bahan bakar fosil dari Hutan Amazon. Karena dengan pencarian dan penggalian bahan bakar fosil inilah,climate crisis tuh jadi berdampak lebih luas.

Huft…
Tapi on top of all, di saat pertemuan itu juga, negara-negara ini sepakat buat membentuk kerja sama dan make sure kelangsungan hutan tetap terjaga lewat pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Selain itu, Presiden Brazil Lula da Silva juga bilangnya bakal melakukan perlindungan hutan yang disertai dengan social inclusion, economic growth, serta inovasi teknologi.

Got it. Anything else I should know? 
Anyway, meski isu soal deforestasi ini makin mengkhawatirkan, tapi kamu harus tahu bahwa di bawah pemerintahan Presiden Brazil yang baru, Lula Da Silva, deforestasi Hutan Amazon tuh jauh menurun lo, guys. Bahkan angkanya sempat turun sampai 66% dibandingkan dengan yang terjadi tahun lalu, di bawah kepresidenan Jair Bolsonaro. Kalau kata Menteri Lingkungan Brazil, Marina Silva, kebijakan pemerintah yang sekarang, termasuk ningkatin pengawasan dan mendenda pelaku jadi salah satu faktor sih dalam hal ini.

Keep going Pak Lula!!!!

Who’s coming home after 27 years away…

Son of Thailand’s King, Vacharaesorn Vivacharawongse.
Calling out all anak rantau nih, lebaran kemarin kalian pulang nggak, hayooo. Masih inget nggak kapan terakhir kamu pulang kampung? Soalnya takutnya kamu ntar jadi kayak putra tertua kedua Raja Thailand bernama Vacharaesorn Vivacharawongse yang baru pulang lagi ke Thailand setelah 27 tahun tinggal dan kerja di Amerika Serikat. Vacharaesorn tiba-tiba aja pulang ke Thailand buat dateng ke Foundation for Slum Child Care, Selasa kemarin. Katanya dia seneng banget disambut hangat waktu balik ke Thailand setelah bertahun-tahun tinggal dan kerja di luar negeri.
 
Let’s be clear, Vacharaesorn nggak ninggalin Thailand gitu aja, guys. Dia ini awalnya merupakan anak kedua dari empat putra Raja Thailand yang bernama Vajiralongkorn dengan istri keduanya bernama Yuvadhida Polpraserth. Sayangnya pernikahan ini harus kandas di tengah jalan yang membuat Yuvadhida dan seluruh anak-anaknya termasuk Vacharaesorn ini diasingkan. Vacharaesorn sendiri juga nggak dianggap pangeran tuh sama Raja Thailand sekarang, jadi pulang kampungnya ke Thailand ini dianggap biasa aja sama pihak kerajaan.

“Setahu saya habis, tidak pernah menang.”

Weeeew gitu guys isi keterangan dari saksi dari pihak swasta bernama Dommy Yamamoto yang dihadirkan dalam sidang kasus suap dan gratifikasi Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe. Jadi dalam sidang yang berlangsung kemarin itu, jaksa membacakan keterangan Dommy dalam berita acara pemeriksaan (BAP) yang nyebutin soal aktivitas judi Lukas Enembe di Manila, Filipina. Kata Dommy, Pak Lukas tuh emang suka judi, tapi ngga pernah menang.
 
A little reminder to always avoid gambling…

Announcement


Thanks to Ben Kasyafani and Chev for buying us coffee today! 

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

Looking to revolutionize your saving habits? Try these.
Advertisement