Harun Masiku Jadi Buronan KPK Sejak 2020

115

Who seems to be on the radar?Harun Masiku, 

Buronan KPK sejak tiga tahun lalu.
Yoi. Kamu nggak salah baca, guys. Di antara banyaknya tersangka yang udah berurusan sama Komisi Pemberantasan Korupsi, ada beberapa orang yang sampai sekarang masih belum diketahui keberadaannya, alias licin banget coyyyy nggak ketangkep-tangkep. Padahal, KPK sendiri udah menetapkan mereka sebagai tersangka dari kapan tau. Nah sekarang, kita mau bahas salah satunya, yakni buronan Harun Masiku, tersangka KPK sejak Januari 2020 lalu, yang disebut ada di Indonesia

Who is he? 
Harun Masiku ini adalah politisi yang jadi tersangka dugaan suap pergantian antar waktu aka PAW anggota DPR RI. To give you more context, let’s go back to Pemilu 2019 yah. Jadi di Pemilu 2019 kemarin, Harun Masiku yang merupakan kader PDI Perjuangan ini kan nyaleg di Dapil I Sumatera Selatan. Adapun hasil pemilu menetapkan Harun di posisi ke enam, guys. Kalah telak dia sama Nazarudin Kiemas, adiknya Almarhum Taufiq Kiemas yang ada di posisi pertama dan diikuti Riezky Aprilia.

Okay…
Belum sempat dilantik sebagai Anggota DPR, Nazarudin meninggal di mana posisi Nazarudin harusnya digantikan sama Mbak Riezky yang ada di posisi kedua. Gitu kan HARUSNYA? But you know what, posisi itu malah digantikan sama Harun Masiku ini, guys. Keputusan ini disebut diajukan langsung oleh si partai, PDI Perjuangan. Tapi seiring berjalannya waktu, akhirnya terungkap dugaan Harun menyuap salah satu Komisioner KPU, Wahyu Setiawan senilai Rp600 juta supaya bisa jadi anggota dewan.

Buset…
We know, rite. Jadi ya gitu, guys. Perkara ini terus diusut sama Komisi Pemberantasan Korupsi aka KPK. Sampai pada 9 Januari 2020 lalu, Harun pun ditetapkan sebagai tersangka barengan sama Wahyu Setiawan, terus mantan anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina, dan kader PDI Perjuangan Saeful Bahri. Wahyu, Agustiani, dan Saeful sama-sama udah ditangkap dan ditahan KPK pada saat itu, dan cuma si Harun aja nih yang belum ketangkep. Yep, berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham, Harun Masiku diketahui udah cusss kabur ke Singapura dua hari sebelum KPK melakukan OTT.

For real?
Serius, guys. Terus nggak cuma di Singapura, Harun Masiku juga diduga sempat berada di dua negara Asia Tenggara lainnya yakni Kamboja dan Malaysia. Nggak sampai di situ, Harun bahkan disebut udah ganti kewarganegaraan Kamboja, guys. In that sense, disampaikan langsung oleh Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Irjen Krishna Murti pihaknya langsung berkoordinasi dengan KPK, Interpol, dan otoritas Kamboja deh. Tapi ya itu, doi belum berhasil ditangkap, even setelah tiga tahun.

Lama banget jujur….
We know, we know. Adapun menurut Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK pada saat itu, namanya Pak Karyoto, ya emang belom ada aja guysopportunity buat nangkep si Harun ini. Waktu itu Irjen Karyoto bahkan bilang bakal nangkap Harun asalkan lokasinya bisa dijangkau ceunah. Tapi faktanya, sampai tahun 2022 lalu, pihaknya tuh belum dapat clue apapun terkait hal ini. Padahal segala cara dan upaya udah dilakukan katanya, hingga udah dibantu Divisi Hubungan Internasional Polri. Divhubinter Polri pun udah koordinasi sama Interpol dan ngeluarin red notice terhadap Harun Masiku per 30 Juni 2021 lalu, guys.

Terus?? 
Cuma ya gitu, Irjen Krishna menyebut KPK bahkan udah nerjunin tim ke negara-negara tetangga buat nyari si Harun beberapa waktu lalu. Di masjid, gereja, apartemen, semuanya ditelusuri satu-satu. Tapi hasilnya nihil katanya. And finally, here’s the update:
Advertisement
 Dalam konferensi persnya Senin kemarin, Irjen Krishna bilang Harun Masiku udah nggak lagi di luar negeri, tapi udah di Indonesia.


Oh iya??
Well, sampai sekarang kan mereka masih terus nyari keberadaan Harun kan. Kalau ada yang bilang doi di luar negeri, ditindaklanjuti. Pokoknya nggak berhenti lah dicari terus. Nah tapi beberapa waktu terakhir, Irjen Krishna bilangnya ada data perlintasan yang menunjukkan si Harun ini di Indonesia, guys. Nggak tahu pasti kapan exact tanggalnya. Tapi yang jelas, Harun diketahui sempat pergi ke luar negeri, terus balik ke Indonesia lagi besokannya.

YA TANGKAP DONG???
Hmmm kalau kata mantan penyidik KPK, Novel Baswedan, ini tuh sebenarnya masalah kemauan aja, guys. Iya, Bang Novel bilang mau dibantu siapa pun, kalau pimpinan KPK-nya nggak mau ya nggak akan ditangkap, katanya gitu. In that sense, Bang Novel juga yakin kalau selama pimpinan KPK masih Firli Bahuri dkk, haqqul yaqueen 100% Harun Masiku nggak akan ditangkap. In his words, Bang Novel bilangnya gini nih: “Saya yakin karena saya kenal Firli dan saya pernah lama tugas di KPK. Jadi, saya banyak informasi yang dengan itu bisa membuat keyakinan.”

HMMMM….
Lebih jauh, considering Harun yang nggak ditangkap-tangkap, even setelah tiga tahun, dan even setelah yang bersangkutan disebut ada di dalam negeri, peneliti dari Indonesian Corrupt Watch, Kurnia Ramdhani ngeliatnya hal ini sebagai bukti bobroknya kerja KPK, guys. Iya, Kurnia menilai kinerja KPK di bawah kepemimpinan Firli tuh emang buruk banget, apalagi when it comes to wilayah politik. Dia bahkan yakin bahwa KPK sengaja nggak mau proceed perkara ini karena takut sama elit partai PDI Perjuangan, partainya Harun, yang bisa jadi kebawa-bawa juga. Kalau gini terus, takutnya Harun bakal terus bebas tanpa takut diproses KPK dong. Duh…

Terus PDI Perjuangan ada respon nggak?
Ya kalau PDI Perjuangan sendiri sih menilai mereka emang do nothing wrong di sini, guys. Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto bilang mereka tuh bisa banget dan berwenang banget buat memutuskan pengganti anggota legislatif terpilih yang meninggal dunia. Not to mention Harun juga dinilai sebagai sosok yang bersih dan bagus track record-nya. Makanya kayak, “Ya udah gapapa dong?” gitu.

Got it. Anything else I should know? 
Btwww dari tadi ngomongin buron, kamu harus tahu nih bahwa Harun Masiku bukan satu-satunya buron yang sekarang lagi dikejar, guys. Iya, selain Harun, ada dua buron lagi yang juga sama-sama tersangka korupsi KPK, guys, yaitu atas nama Paulus Tannos dan Kirana Kotama. Paulus Tannos bahkan udah ganti nama. Ini juga yang sampai sekarang masih dikerjain sama KPK dibantu sama Divisi Hubungan Internasional Polri.
Advertisement