76% Anak di Asia Selatan Tinggal Dengan Suhu Sangat Tinggi

112

When children’s futures are threatened…

Because of the heatwave.
Climate crisis is real, guys. Tiap hari ada aja berita yang ngomongin seputar climate crisis, karhutla, kalau nggak ya heat wave ini. Seperti yang dilaporkan United Nations International Children’s Emergency Fund aka UNICEF di hari Senin kemarin yang bilang 76 persen anak-anak di Asia Selatan tuh hidup dengan suhu yang tinggi banget. Tentu saja hal ini beresiko buat masa depan mereka yang bisa jadi makin panas kalau nggak segera ada solusi konkrit.

WHAT? gimme some background please.
You got it. Kamu pasti udah tau kan bahwa kawasan Asia Selatan tuh isinya ada negara India, Pakistan, Afghanistan, dkk. Nah beberapa negara di kawasan ini tuh emang udah sering banget ngalamin gelombang panas ekstrem tiap tahunnya. Pada bulan April tahun 2022 lalu, India sempat mengalami gelombang panas yang bikin ibu kota New Delhi suhu udaranya mencapai 40 derajat Celsius selama seminggu penuh. Juni kemarin hal serupa juga berulang di beberapa kota di Pakistan dan menewaskan 44 orang.

Huh banyak banget itu…
Iya, guys. Makanya lewat report ini, UNICEF mau ngajak seluruh orang buat peduli sama gelombang panas yang sedang banyak terjadi, khususnya ya di Asia Selatan ini. Soalnya apa yang terjadi di sana emang udah parah banget. Lah gimana nggak, sekitar 460 juta anak-anak di negara kawasan Asia Selatan tuh tiap tahunnya terpapar suhu panas ekstrim di atas 35 derajat Celsius selama 83 hari. Kondisi anak-anak yang nggak bisa dengan cepat beradaptasi tentu saja membahayakan mereka seperti buruknya perkembangan mental, disfungsi neurologis, sampai terserang penyakit kardiovaskular.

:((
Padahal nih, menurut direktur regional UNICEF di Asia Selatan bernama Sanjay Wijesekera, negara India dan sekitarnya tuh bukan kawasan terpanas di dunia. Tapi tetep aja, gelombang panas yang mereka alami saat ini udah mengancam jutaan anak di sana. Apalagi efek serius gelombang panas ini bisa berdampak pada bayi dan ibu hamil yang terancam mengalami kelahiran prematur hingga meninggalnya bayi sebelum dilahirkan.
Advertisement

Astagaaa…
Yep. Apalagi kita semua juga tau bahwa India tuh jadi salah satu negara terpadat di dunia dengan 1,4 milyar orang yang tinggal di sana. Bayangin aja tuh, udah panasnya di luar nalar eh masih ditambah banyak banget populasi manusia di sana. Hal ini diperparah dengan kondisi beberapa tahun terakhir, di mana musim panas di India jadi datang lebih awal dan berlangsung lebih lama gitu.

Could it be any worse?
Ya bisa banget. Selain negara-negara di kawasan Asia Selatan lagi berjuang ngadepin gelombang panas, beberapa ahli juga udah memperingatkan ancaman sosial dan ekonomi yang kemungkinan besar terdampak atas fenomena ini. Seperti yang sekarang lagi dirasain Afghanistan nih, guys. Negara yang lagi dikuasai Taliban ini dilaporkan lagi struggling parah dalam mengelola sumber daya alamnya yang terbatas karena salah satu faktornya ya krisis iklim ini.

Ok anything else I should know?
Well, ternyata nggak cuma gelombang panas aja nih yang mengancam kawasan Asia Selatan. Tahun lalu, cuaca ekstrem di sana udah mencairkan begitu banyak gletser di Pakistan dan bikin sepertiga Pakistan tenggelam, guys. Akibat bencana ini, ada sekitar 1.600 orang yang meninggal dan sepertiganya adalah anak-anak. Makanya UNICEF selalu memperingatkan bahwa anak-anak selalu jadi korban yang paling banyak dalam sebuah bencana. Oleh karena itu, bertindak melawan global warming sama dengan menyelamatkan masa depan anak-anak.
Setuju apa setujuuuu?
Advertisement