8 Orang Penambang Emas Hilang di Banyumas

127

What makes you grieve today?

Hilangnya delapan orang penambang emas di Banyumas.
Huft… Another sad story dateng dari Jawa Tengah nih, guys. Selasa kemarin, operasi Search and Rescue aka SAR yang dilakukan untuk mencari delapan orang penambang emas yang terjebak di dalam sumur galian tambang akhirnya resmi ditutup. Kedelapan orang ini udah terjebak dari tanggal 25 Juli lalu, pada saat mereka lagi menambang emas di Desa Pancurendang, Banyumas. Seluruh penambang emas yang terjebak di sana nggak dapat ditemukan setelah seminggu pencarian.

Oh no… Tell me more.
Sure. Jadi di waktu kejadian, para penambang lagi menjalankan kerjaannya untuk menggali di dua sumur galian tambang yang saling berdekatan. Penambang di sana biasa nyebut Sumur I dan Sumur II. Nah kejadian ini bermula sekitar pukul sepuluh malam. Saat itu, kedua sumur ini emang lagi sama-sama ditambang nih. Eh pas proses penambangan, di Sumur I malah nemuin air nih. Penambang di sana otomatis terus balik ke atas dong buat ambil peralatan penambalan. Eh tapi, ternyata air yang keluar ini deres banget, sampai nggak bisa ditambal.

HAH terus gimana?
Ya penambang di Sumur I pilih balik lagi ke atas buat nyelametin diri. Begitu sampe atas, para penambang ini langsung ngabarin ke operator soal Sumur I yang dipenuhi air. Tapi karena emang intensitas air tanahnya ini deres banget, sampe-sampe bikin air yang awalnya di Sumur I ikutan tembus ke sumur II guys. Delapan orang yang lagi nambang di Sumur II kesusahan banget buat keluar. Ini diduga karena lebar sumur yang cuma punya diameter 80 cm plus relatif banyaknya debit air yang memenuhi Sumur II. Akhirnya, delapan penambang emas di Sumur II terjebak di dalam yang dipenuhi air tanah.

OMG.
Saat itu penambang yang selamat buru-buru menghubungi Tim SAR setempat. Polresta Banyumas yang baru mendapatkan laporan keesokan paginya segera berkoordinasi melakukan upaya penyelamatan. Fokus petugas untuk memompa air keluar dari dalam sumur. Tapi karena emang sumur penambangan di sana diperkirakan mencapai kedalaman 60 meter, Tim SAR perlu ekstra power untuk memompa air. Tim SAR juga udah pakai pompa air berkekuatan lima hingga 20 horse power. Tapi emang air di sana nggak surut-surut.

Upaya penyelamatan ini dilakukan sampai hari ketujuh pencarian. Sekitar semingguan ini, Tim SAR masih belum mendapat titik terang dalam upaya penyelamatan delapan penambang emas. Malahan, beberapa hari ke belakang, Tim SAR sudah mencium aroma bau dari air yang mereka pompa ke luar. Hal ini ditambah nggak adanya tempat untuk berlindung di dalam sumur serta kondisi dalam sumur yang telah sepenuhnya terendam. Oleh karena itu, Selasa kemarin kepala Basarnas Cilacap
Advertisement
, Pak Adah Sudarsa menghentikan proses evakuasi. Menurutnya, upaya evakuasi udah nggak efektif lagi untuk dilakukan.

:((
Yep mengsedih banget sih. Di hari penutupan proses evakuasi, pemerintah desa membangun papan keramik dengan ukiran delapan nama penambang yang menjadi korban. Segenap Tim SAR dan relawan ikut melakukan tabur bunga dan proses Sholat Ghaib. Kapolresta Banyumas, Pak Edy Suranta juga ikut dalam penaburan bunga. Dirinya turut berduka cita dan akan menutup pertambangan emas di sana atas dasar perizinan dan kondisi penambangan yang nggak safe buat pekerja.

WHAT?
 Ilegal?
Iyess. Polresta Banyumas sampai saat ini udah menetapkan empat tersangka dalam kasus ini. Seluruh tersangka ini merupakan pemilik lahan dan pengelola sumur. Tersangka akan dikenakan Pasal 158 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara serta Pasal 359 KUHP mengenai kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal. Dari keempat tersangka, ada satu orang yang berhasil kabur, guys. Meskipun begitu Polresta Banyumas udah mengantongi identitasnya dan sedang dalam pengejaran.


I hope
 ini bisa jadi pelajaran.
Betul, guysBut now, Kepala Desa Pancurendang, Pak Narisun lagi pusing banget nih dengan imbas ditutupnya tambang emas di wilayahnya. Katanya, banyak banget warga desa yang udah terlanjur ngandelin tambang emas ini jadi mata pencaharian. Begitu tambang emas ini ditutup, warga Desa Pancurendang jadi banyak yang nganggur. Kalo udah gini, pemerintah desa juga ikutan pusing. Makanya Pak Narisun berharapnya sih ada upaya kongkret dari Pemerintah Banyumas untuk mencarikan lapangan pekerjaan baru buat warganya.

Setuju sih. Anything else?
Terkait kejadian ini, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral udah menyampaikan rasa belasungkawanya. Lewat direktur pembinaan program mineral dan Batubara Pak Sunindyo Suryo, pemerintah bakal melakukan asesmen untuk melihat potensi tambang emas serta menguji kelayakan tambang emas di sana. Pak Sunindyo juga bilang bahwa pihaknya akan merasa senang untuk bersinergi dengan unsur-unsur terkait supaya kejadian serupa nggak terulang kembali.
Advertisement