Rencana Jepang Buang Limbah Nuklir ke Lautan

113

Who’s making their neighbour unhappy?

Emang ya guys, ngga orang, ngga negara, kalo makin tajir, masalahnya juga makin macem-macem. Kali ini kita mau bahas si tajir dari Asia Timur, namely Jepang, yang lagi jadi common enemy di antara negara-negara tetangganya.
 
Hah ada apa sih? 
Satu kata: Fukushima. Ring some bell? Yep, 100 buat kamu yang masih inget soal kejadian Fukushima. Jadi back in 2011, Jepang sempat mengalami gempa bumi dan tsunami yang parah banget di distrik Fukushima. Sebagai negara kepulauan dengan lokasi yang emang rawan gempa, sebenernya Jepang udah biasa banget menghadapi gempa. Mereka bahkan udah punya templatenya yang rapih banget soal cara-cara menghadapi dan survive saat gempa terjadi. But little did they know...gempa dan tsunami kali ini kenceng banget, sampe menyebabkan kerusakan pembakit listrik tenaga nuklir aka PLTN di Fukushima.
 
Nah lho…
Namanya kerusakan nuklir ya guys, pemerintah Jepang saat itu langsung gercep mengevakuasi warganya hingga mencapai 154.000 orang. Terus, pemerintah juga menentukan zona evakuasi sampe 30 kilometer dari PLTN. Meskipun nggak ada korban jiwa atas kerusakan PLTN ini, tapi International Atomic Energy Agency aka IAEA mengklasifikasikan level tertinggi atas kejadian di Fukushima atau setara dengan tragedi di Chernobyl, Rusia.
 
Ngeri…
Iya kan? Nah balik lagi ke Jepang yang lagi bikin bete para tetangganya, jadi yang perlu kamu tahu adalah, gempa itu bikin reaktor nuklirnya Fukushima overheat dan perlu didinginkan terus-terusan dengan dialiri air. Air ini kemudian jadi limbah yang terkontaminasi oleh bahan radioaktif nuklir (serem banget gatu). Nah bayangin guys, si airnya tuh dialirkan sejak tahun 2011 kan, dan sekarang jumlah limbah airnya udah banyak banget, yakni mencapai 1,32 juta metric ton, atau setara dengan 500 kolam renang seukuran Olimpiade.

Wowww…
Makanya pemerintah Jepang be like, “Ga bisa lagi nih limbahnya kita tampung.” Udah banyak banget dan penampungannya juga bakal full capacity by early 2024 jadi solusinya adalaaah…. yak, buang ke laut.
 
WAH becanda.
Serius, guys. Jadi emang dalam mengambil keputusan ini, Jepang tuh udah konsultasi sama lembaga nuklirnya PBB, yaitu IAEA (Stands for: International Atomic Energy Agency). Menurut IAEA, rencana Jepang untuk membuang limbah radioaktifnya ke laut itu udah sesuai standar internasional dan emang ga ada solusi lain selain mengosongkan tangki dengan dibuang ke laut airnya. Soalnya ga mungkin juga kan pemerintah Jepang terus-terusan bikin tangki. Selain itu, pengosongan ini juga diperlukan supaya PLTN di Fukushima dapat dinonaktifkan secara aman. Finally, according to IAEA, air yang nanti dibuang ke laut itu bakal difilter berkali-kali sampe radioaktifnya udah ngga terdeteksi lagi.
 
Uhm… still not convinced.
Bukan kamu doang kok yang ngga convinced, tapi negara-negara tetangganya Jepang juga. Yep, warga Korea Selatan, Korea Utara sampe China kompak menolak pembungan air ini karena emang semenakutkan itu. China bahkan kenceng banget bilang bahwa panilaian IAEA itu ngga sesuai sama penilaian badan nuklir China yang bilang bahwa air limbahnya tuh masih berbahaya. Even further,
Advertisement
China juga melarang impor seafood dari 10 perfektur di Jepang, termasuk Fukushima.
 
Terus terus…
Di Hong Kong, pemerintah setempat juga udah menyatakan bahwa mereka bakal hati-hati banget dalam hal keamanan makanan akibat pembuangan limbah ini. Hong Kong juga berencana untuk melarang beberapa jenis impor seafood yang berasal dari daerah yang terkontaminasi di Jepang. Moving on ke Korea Utara, negaranya Kim Jong Un ini juga bete banget, guys. Melalui media resmi pemerintah, Korut mengajak komunitas internasional untuk menghentikan tindakan Jepang. Korea Utara sampe literally bilang ini kelakuan “setan” yang ngga ber-perikemanusiaan dan merusak bumi.


Buset…
Nah yang menarik guys, meski warganya banyak yang protes, tapi pemerintah Korsel justru meng-endorse rencana ini. Yep, minggu lalu, pemerintah Korsel secara formal menyatakan dukungannya dan bilang bahwa endorsement ini diberikan setelah para peneliti Korsel melakukan review selama 22 bulan. Hasilnya, menurut mereka, ya aman.
 
“Tapi menurut gua ngga gitu…”
LOL bukan kata si abang TikTok yang lagi viral, tapi kata warga Korsel yang justru ketakutan sama rencana Jepang ini. Mereka sampe turun ke jalan buat memprotes kebijakan pemerintahnya. Warga yang khawatir juga jadi panic buying dan numpuk berbagai makanan sumber daya laut kayak garam, ikan, dan rumput laut, mumpung belum terkontaminasi ceunah. Saking banyaknya yag panic buying, pasar-pasar di Korsel sempat mengalami kelangkaan garam dan bikin pemerintah harus menyalurkan garam cadangan untuk menstabilkan harga pasar.
 
Kalo Indonesia aman ga, bun?
Yha well, yang perlu kamu tahu ya guys, kita emang impor ikan dari Jepang dengan nilai mencapai 6.578 ton di tahun 2022 aja. Nah kalo soal limbahnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah udah menegaskan bahwa pembuangan limbah ini harus dilakukan seara transparan.

Got it. Anything else I should know?
Ternyata nih ternyata, Jepang bukan yang pertama kali kepikiran membuang limbah nuklir ke laut, guys. Amerika Serikat sendiri udah rutin banget membuang limbah PLTN miliknya ke saluran air di dekatnya. Meskipun sampe sekarang belum ada laporan terkait dampak pembuangan tritium tersebut, tapi Robert Richmond menilai perilaku buruk orang lain bukanlah suatu hak yang perlu dicontoh.
Advertisement