Polemik Tembak Mati Begal di Medan

100

Who’s declared a war to begal dan kejahatan jalanan lainnya…

Pak Bobby dan segenap TNI/Polri.
Udah pada tau kan polemik tembak mati begal yang lagi rame banget di Medan belakangan ini? Yep karena udah gedeg sama aksi begal yang makin merajalela, Walikota Medan sekaligus menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution bilang bahwa doi dukung aja kalo polisi mau menembak mati begal ketika mereka tertangkap tengah menjalankan aksinya. Statement ini kemudian menuai pro dan kontra, karena ada yang setuju, ada juga yang engga dan bilang ini adalah pelanggaran HAM. Jadi, kek gini kronologi lengkapnya…

Ok, tell me.
You got it. Ini semua tuh bermula dari penangkapan enam orang perampok yang beraksi di salon kecantikan di Medan pada tanggal 11 Juli kemarin. Pada proses penangkapan itu, tersangka melakukan perlawanan, sampe akhirnya petugas mengambil langkah tembak di tempat yang berujung menewaskan satu orang tersangka. Mendapati laporan ini, keesokan harinya Pak Bobby langsung nge-twit tuh, bilang kalo dirinya mengapresiasi penuh polisi yang udah menembak mati pelaku kejahatan sekaligus begal yang udah meresahkan masyarakat Medan banget.

Go on.
Nah dari twit-nya Pak Bobby ini, beberapa pihak justru balik mengkritik Pak Bobby, guys. Salah satunya datang dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS). Lewat press release yang diunggah masih di hari yang sama dengan twit Pak Bobby, KontraS mengecam pernyataan Pak Bobby yang dinilai abai terhadap HAM. Menurut KontraS, begal juga warga negara yang punya hak untuk memperoleh proses hukum secara adil dan diatur undang-undang. Nggak cuma itu, KontraS juga mendesak Pak Bobby buat minta maaf.

Nahloh, terus gimana?
Di luar perkiraan ‘BMKG’ nih, pada tanggal 12 Juli kemarin (which is keesokan harinya), Pak Bobby justru mengucapkan terima kasih kepada KontraS dan pihak-pihak yang udah mengkritik statement-nya. Ucapan terima kasih ini Pak Bobby keluarkan untuk mewakili para begal yang menurutnya udah dapat pembelaan. Pak Bobby kemudian justru balik menyerahkan ke masyarakat tuh, apakah begal yang ada di Medan ini perlu sampe ditembak mati atau enggak.

Cem mana…
Ya gitu deh, guys. Perdebatan ini terus jadi bola panas di masyarakat dalam beberapa minggu terakhir. Melihat hal ini, kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala menyampaikan pandangannya. Menurut Pak Adri, pernyataan Bobby soal tembak di tempat itu salah dari segala hal karena aturan soal penggunaan senjata api tuh udah tertuang di konvensi PBB. Tapi Pak Adrianus juga paham sama kekesalan Walikota Medan itu terhadap tingginya kriminalitas begal di wilayahnya. Menurutnya, twit
Advertisement
 dari Pak Bobby nggak bisa diartikan sebagai perintah, melainkan cuma respon emosional aja (selayaknya kita kalo nge-twit juga gitu kan wkwk).

Sebanyak apa sih begal di sana btw?
Banyak banget, guys. Tahun 2023 ini aja, udah ada 399 kasus begal yang dilaporkan ke Polrestabes Medan. Dari ratusan kasus begal di sana, baru 93 kasus yang bisa terungkap. Sedangkan 306 kasus sisanya masih berproses sampe sekarang. Data ini disampein langsung sama Kabid Humas Polda Sumut, Pak Hadi Wahyudi, kemarin Selasa. Katanya, dari 93 kasus begal ini aja, udah ada 144 tersangka yang ditangkap. Apa nggak serem tuh?

Ya makanya polisi kerja dong, tangkep-tangkepin tu begal…
Polisi be like: On it! Ehehehe iya guys, karena baru aja nih, Polda Sumut menyiapkan 12 mobil patroli bersenjata lengkap buat menangkap begal. Nggak kaleng-kaleng, tiap mobil patroli dilengkapi kamera Hi-Res, koneksi satelit, sampe teknologi AI. Seluruh mobil patroli ini udah diluncurin Senin kemarin dan siap beroperasi 24 jam. Dalam pernyataannya, Kapolda Sumut, Pak Agung Setya bilang mobil patroli ini bakal disebar ke masing-masing titik dan akan tiba dalam waktu 10-12 menit menuju lokasi aduan masyarakat. Pak Agung juga lagi berupaya untuk meningkatkan kecepatan kedatangan mobil patroli, karena emang pada kondisi darurat begal tuh waktu jadi penting banget.


Got it, anything else I should know?
Upaya pemberantasan begal di Sumatera Utara ini emang lagi ditangani secara serius. Nggak cukup polisi aja nih yang dikerahin untuk berpatroli di daerah-daerah rawan, tapi sampe tentara juga ikutan. Ini dilakuin sama Kodam I Bukit Barisan yang bikin tim khusus untuk membantu polisi memberantas begal.

Stay safe kamu-kamu pembaca CMU! di Medan!
Advertisement