Menteri Perhubungan Singapura Terjerat Kasus Korupsi

170

What’s happening once in a blue moon?

My crush liking me back?
Salah. Kasus korupsi di Singapore. Iyaaa kalo di Negeri Wakanda kan, denger berita korupsi tuh kayak makanan sehari-hari ya, guys. Tapi kalo di Singapore, jarang bahkan hampir ga pernah ga sih kamu denger pejabat korupsi? Nah, tapiii negeri tetangganya Wakanda itu baru aja pecah telor setelah pada minggu lalu, menteri perhubungannya ditangkap otoritas setempat dalam penyelidikan kasus korupsi.

WOW! How come la sia. 
Well, jadi tuh minggu lalu, Menteri Perhubungan Singapura S. Iswaran namanya, ditahan terkait kasus korupsi. Hal ini dikonfirmasi langsung sama Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB) atau KPK-nya Singapore kemarin Jumat, guysPihaknya membenarkan penangkapan menteri perhubungan tersebut bersamaan dengan investigasi yang tengah CPIB lakukan terhadap pebisnis properti hotel yang juga one of the richest men in Singapore, namanya Ong Beng Seng. Keduanya kemudian dibebaskan beberapa hari kemudian on bail, aka dengan jaminan.

Ok…
Well jaminan yang dimaksud di sini merupakan pembayaran uang jaminan bagi masing-masing pihak. Tidak diketahui berapa banyak uang jaminan yang dibayarkan Iswaran, tapi dirinya udah ngga boleh meninggalkan Singapura dan juga udah nggak punya akses ke gedung pemerintahan. Pada Senin kemarin, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Llong juga udah memerintahkan Iswaran untuk cuti dulu demi menjalani proses hukumnya. Meanwhile, Mr Ong masih boleh mengajukan izin kalo mau bepergian ke luar Singapur dengan uang jaminan yang mencapai SG$100 ribu. FYI, Mr. Ong ini emang wong sugih yang merupakan crazy rich-nya Singapore, guys. Doi tuh bisnisnya minyak, ekspor impor, properti, hotel dll.

Got it. 
Emang sebenernya mereka korupsi apa sih?
Sampe berita ini ditulis, CPIB belum mau tuh membeberkan detail kasusnya ke publik. Alasannya, investigasi masih berjalan jadi belum bisa disampaikan. However, masyarakat dan media Singapura sih banyak yang berspekulasi ini ada hubungannya dengan F1. Secara S. Iswaran kan menteri transportasi, dan Mr. Ong adalah pengusaha yang “membawa” F1 ke Singapur.
 
F1 yang balapan mobil itu?
Correct. Ajang balap mobil elit Formula One emang kerap digelar di Singapur kan gengs, dan tahun lalu, kontrak Singapur jadi tuan rumah F1 tuh baru aja diperpanjang selama tujuh tahun. Nah, dalam berbagai prosesnya, si Pak Menteri Iswaran tuh aktif banget dan menunjukkan dukungannya, sampe ikut konferensi pers segala.
Advertisement

Heboh dong tuh.
Ya tentu. Misalnya nih, partai oposisi, namanya Red Dot United melalui sekjennya bernama Ravi Filemon bilang bahwa pihaknya prihatin banget dengan terkuaknya kasus korupsi ini. Filemon juga mendesak pihak yang berwenang untuk melakukan transparansi pada kasus ini. Katanya, publik perlu lebih banyak mengetahui kejelasan dari kasusnya, dan plz jangan ada yang ditutup-tutupi.
 
Ok…
Yep. On the other hand, Wakil Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong justru mendesak publik untuk mengizinkan penyelidikan dilakukan tanpa spekulasi. Statement ini Lawrence tulis pada Rabu kemarin lewat laman Facebook-nya. Doi bilang bahwa segala proses hukum akan berjalan dengan transparan dan tidak ada yang disembunyikan. Jadi plz tunggu aja updatenya.

Gotcha, now wrap it pls.
There are so many interesting things about... Singapore. Yep, meskipun tetanggaan, kamu udah tahu belum guys, bahwa SG tuh ngegaji menterinya tinggi banget, dengan harapan biar ngga korupsi? Iya, jadi gaji menteri di sana mencapai SG$1,1 juta setiap tahunnya. Singapur emang usaha banget menjaga citra pemerintahan yang bersih dan transparan, secara mereka adalah pusat perekonomian di Asia Tenggara. Jadi biar investor luar pada mau invest di SG, pemerintahnya harus clean dong. Saking clean-nya, Singapura listed sebagai negara dengan tingkat korupsi terendah nomor lima menurut The Transparency International Corruption Perceptions Index tahun 2022. Makanya nih guys, skandal korupsi kayak gini bener-bener bikin masyarakat +65 kaget, apalagi mereka udah mau pemilu di tahun 2025 mendatang.
Advertisement