Rencana NATO Buka Kantor di Jepang

172

Who’s feeling unhappy about their neighbour?

China. 
Yang lagi KZL banget gara-gara rencana NATO yang mau buka kantor perwakilan di Jepang.
 
Kenapa kzl?
We’ll try to explain it to you as short as possible yah. Jadi intinya, NATO ini adalah geng negara-negara Barat (US+Eropa) yang punya perjanjian militer di mana satu negara diserang, maka semuanya bisa bales nyerang. Ini ngeri banget kan guys, considering kekuatan militer negara-negara Barat yang ga main-main. Nah yang perlu kamu tahu, Rusia udah lama banget gedeg sama NATO. Bahkan konflik sekarang antara Rusia dan Ukraina juga terjadinya gara-gara Ukraina pengen gabung NATO. Sedangkan buat Rusia, NATO tuh ancaman juga buat kedaulatan mereka. Jadi dengan Ukraina sebagai tetangga malah mau gabung NATO tuh udah bikin Rusia kesel banget sampe menyebabkan perang yang ngga kelar-kelar sampe sekarang.

OK terus…
Then, the conflict happened. Negara-negara NATO dukung Ukraina, dan Rusia ya gerak sendiri aja so far. HOWEVER, ada negara-negara yang meski ngga secara terbuka ngedukung, mereka juga ga mengecam dan justru sering ngebelain Rusia di forum-forum internasional. Nah, salah satu dari negara-negara ini adalah China. Yoi guys, Rusia dan China ini bestie banget. Makanya China juga ikutan kzl sama munculnya rencana NATO yang mau buka kantor perwakilan di Jepang. SECARA, mereka kan tetanggaan. Jadi kzlnya nular gitu loh. China ikut gasuka sama NATO, tapi Jepang, kita tahu, dari dulu emang western-centric banget. Jadi mereka open aja kalo NATO hadir di Jepang.
 
OMG the drama. 
Makanya, seru kan per-HI-an ini? Adapun rencana NATO untuk buka perwakilan di Jepang ini udah diumumkan sejak awal Mei lalu. Waktu itu NATO bilang bahwa pihaknya lagi menjajaki kemungkinan membuka kantor penghubung di Jepang. Jadi meskipun bukan anggota, NATO tuh ngerasa perlu banget buka kantor perwakilan di Jepang sebagai perwakilan mereka di Asia. Selain itu, keberadaan kantor perwakilan ini juga penting buat mengkonsolidasikan kekuatan blok barat di Asia Pasifik. FYI guys, kalo jadi maka ini bakal jadi kantor perwakilan NATO pertama di Asia.
 
Terus Jepang ok?
OK. Hal ini baru aja dikonfirmasi lagi sama Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida minggu lalu. Terus menurut Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi, emang kantor ini diperlukan karena ngeliat kondisi dunia yang makin ngga stabil karena adanya konflik Rusia Ukraina. Selanjutnya, Pak Hayashi juga menyebut bahwa bisa-bisa konflik ini tuh nggak cuma sekadar jadi isu kawasan tapi bisa berdampak langsung ke situasi di Pasifik. That’s whyyy,
Advertisement
 akhirnya Jepang be like, “Yaudah deh nggak papa deh NATO bikin kantor di sini, siapa tau aja kondisinya jadi membaik.”
 
OOH makanya China ga suka?
Yep, sebagai bestie-nya Rusia, China bete banget dan udah ngomong blak-blakan bahwa mereka ngga suka dengan rencana NATO tersebut. Hal ini disampaikan langsung sama Menlu China Mao Ning yang bilang bahwa Kawasan Asia Pasifik nggak suka sama rencana ini. “Pokoknya wilayah Asia-Pasifik nggak terima adanya konfrontasi kelompok dan militer,” gitu katanya. Selain itu, Mao juga bilang bahwa Jepang harus sangat berhati-hati soal keamanan militer, dan doi sampe ngungkit soal sejarah agresi Jepang saat Perang Dunia II.
 
And Japan be like “Dengerin dulu bebbb”…
Iya, gamau bikin tetangganya bete, PM Kishida langsung menegaskan bahwa Jepang is no way bakal gabung ke NATO. Kishida juga bilang bahwa meski mau buka kantor perwakilan, tapi doi ngga tau plannya gimana atau bahkan bakal beneran difinalisasi apa engga sama NATO nantinya.
 
OK. Anything else?
Terkait ketegangan ini, senior fellow di Stimson Center in Washington, D.C, namanya Kelly A. Grieco menilai bahwa keberadaan kantor NATO di Jepang itu menyebabkan more harms than good. Menurutnya, hal tersebut cuma bakal menyebabkan instabilitas keamanan di kawasan, dan kalo Eropa emang pengen memperluas pengaruhnya di Asia, ya cukup pake entitas Eropa aja, jangan NATO. Hence, kerjasama yang dibentuk juga bisa lebih luas dan ngga terbatas dalam kerja sama militer.
Advertisement