Pelecehan di Lingkungan Pabrik

195

What gets you angry?

This problem on women employees.
Ih beneran kzl banget, guys. Baru aja kemaren kita memperingati Hari Buruh, over the weekend kemarin, netizen negara +62 dibikin marah dan ezmosi banget sama berita sebuah perusahaan yang mensyaratkan karyawan perempuan staycation sama bosnya untuk perpanjangan kontrak :))). Ini parah banget sih, makanya dari sini Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian PPPA, dan Kementerian Hukum dan HAM langsung speak up deh.

Tell. Me. Everything.
Ok jadi ceritanya gini guys. Bayangin ada seorang perempuan usianya 24 tahun berinisial AD yang baru keterima kerja di salah satu company di Cikarang, Jawa Barat. Dia di situ kontrak selama tiga bulan. But the thing is dari hari pertama kerja, dia udah dipepet terus sama atasannya yang diketahui menjabat sebagai manajer outsourcing di sana. Iya, awalnya si manajer nge-WhatsApp nanya basa-basi gimana kerja di sini, betah nggak, dll. Terus lama-lama kok tiap Mbak AD upload story dia selalu reply, terus malah ngajakin jalan berdua.

Lah….

Tapi selalu ditolak kan sama Mbak AD. Maksudnya yha, kalau mau jalan pun ya udah ramean sama temen-temen yang lain gitu. Nah si manajer ini nggak mau, guys. Maunya berdua doang. Terus the fact that si mbaknya terus-terusan nolak bikin si manajer akhirnya kesel kan, “Ya udah kamu habis kontrak saja. Janji kamu palsu,” katanya gitu. Bahkan, si manajer yang nggak disebutkan namanya ini pernah nge-pap foto kamar hotel, padahal nggak pernah janjian sama sekali. “Kamu di mana? Aku udah di sini,” katanya. (????)  Dan itu nggak kejadian sekali doang.  Yes, diajak staycation dia, guys. Dan ketika Mbak AD tetap kekeuh menolak, manajer itu langsung bilang gini, “Ya udah langsung putus aja kontraknya nggak diperpanjang.” Eh taunya beneran nggak diperpanjang dong kontraknya.

Wah sinting…
.
Makanya, realizing situasi ini udah nggak bener since the very beginning, Mbak AD didampingi kuasa hukumnya dan Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Obon Tabroni akhirnya melaporkan si manajer outsourcing ini ke Mapolres Metro Bekasi. In his words, Bang Obon bilang, “Kita ingin dia, pelapor ini, ada kepastian. Terutama bagi si pelaku dan itu ranahnya ranah hukum. Dengan data yang ada, dengan bukti-bukti yang ada, hari tadi saya mendampingi korban untuk lapor ke Polres Metro Bekasi.” Lebih jauh, Bang Obon juga sangat mengapresiasi Mbak AD yang udah seberani itu buat lapor ke polisi. Menurutnya, hal ini bisa trigger buat perempuan lain yang mengalami tindakan serupa, supaya bisa speak up. Apalagi sekarang ada Undang Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual yang bakal melindungi laporan mereka.

Yes UU TPKS.
Yoi. Ini juga yang dibilang pihak Kementerian Hukum dan HAM, guys. Direktur Jenderal HAM Kemenkumham, Dhahana Putra menyebut kalau isu staycation ini emang benar, maka hal ini bukan cuma masalah pelanggaran hukum tapi juga permasalahan HAM terhadap pekerja perempuan. Dalam case ini, company tersebut bisa banget dikenakan sanksi sesuai yang tertuang dalam Pasal 12 dan 13 UU TPKS. Wellin case you’re puzzled, Pasal 12 dan 13 UU TPKS itu ngomongin soal penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan dengan maksud mendapatkan keuntungan dan atau memanfaatkan organ tubuh seksual. That being said
Advertisement
, hal ini termasuk dalam pidana eksploitasi seksual dan terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara atau denda senilai satu miliar Rupiah.

YES Pls…
Wait until you hear aboutStaycation buat perpanjangan kontrak kayak gini tuh disebut-sebut udah jadi rahasia umumguys di mana semua karyawan udah tahu dan hal ini udah berlangsung selama bertahun-tahun. Yep, hal ini rame banget diomongin netizen di media sosial di mana di pabrik-pabrik tertentu tuh emang begitu keadaannya. Kasian banget kan pekerja perempuan kita. Mbak AD sendiri bahkan sampai sekarang masih mengalami trauma dan tekanan batin, bersamaan dengan polisi yang juga diharapkan kudu terus menyelidiki kasus ini. (Now we know why we need UU TPKS, rite.)

This is so problematic…
True. Secara, dengan adanya kejadian kayak gini tuh sama aja kayak merendahkan harkat dan martabat perempuanguys. Yep, disampaikan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Bintang Puspayoga,  selain merendahkan harkat dan martabat perempuan, ajakan staycation cuma buat perpanjangan kontrak tuh bertentangan banget sama upaya bikin ruang kerja yang aman buat perempuan di mana nggak ada kekerasan seksualnya. In that sense, Kementerian PPPA pun terus koordinasi sama Kementerian Ketenagakerjaan dan pemerintah daerah untuk menghilangkan praktek-praktek kayak gini.


I believe 
Kementerian Ketenagakerjaan has a say….
Well, sampai berita ini ditulis, informasi soal company tempat si Mbak AD kerja tuh belum dibuka sama sekali identitasnya, guys. Bahkan, Kementerian Ketenagakerjaan juga sampai sekarang masih melacak company mana yang dimaksud di sini. Terus sekarang, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi both di lingkup Kabupaten Bekasi sama di Provinsi Jawa Barat tuh lagi saling berkoordinasi sama kolaborasi buat melakukan pengawasan ketenagakerjaan terhadap para pegawai mereka. Dan yang pasti both pelaku dan korporasinya bakal ditindak tegas kalau kata Kemnaker.

Got it. Anything else I should know?
Well well well, dari tadi ngomongin soal pelecehan seksual, yang harus kamu tau adalah yang namanya pelecehan seksual, termasuk di lingkungan kantor tuh emang jumlahnya terus meningkat dan bisa terjadi sama siapa aja, guys. Contoh, Kamu pasti masih inget dong sama berita Kekerasan Seksual Pegawai KPI yang viral beberapa waktu lalu? Terus pelecehan seksual via group chat kantor yang juga rame kemaren? Nah makanya, dengan udah disahkannya UU TPKS, harusnya bisa jadi trigger gitu lo buat orang-orang supaya lapor kalau mereka mengalami/tau ada orang lain yang mengalami. Iya, supaya langsung kena balasannya itu orang-orang nggak punya otak, gengs.
Advertisement