Denny Indrayana Bocorkan Rahasia Negara, Recep Tayyip Erdogan Jadi Presiden Turki Lagi, Aturan Ekspor Pasir Laut, Siklus Haid Tidak Teratur Punya Resiko Kena Penyakit Jantung

250

Good morning

Hello, Tuesday. As we are getting closer to 2024, the drama around the election is heating up. How is it in your family’s WhatsApp group? Still chill? Already got some candidates? However the situation is with you right now, remember that your inner peace is your priority. We got this.

When your bestie is so cepu…

Denny Indrayana can relate.
Bete gak guys kalo kamu udah percaya sama orang nih, terus tiba-tiba aja rahasia kamu bocor? Padahal kamu udah kayak: plz jangan kasih tau siapa-siapa HUHU. Nah kali ini, ada orang cepu yang kayaknya sih, literally beneran bocorin rahasia negara, guys. Everybody, meet: Denny Indrayana.

Wait,
 Denny who?
Denny Indrayana namanya. Seorang pakar hukum tata negara yang juga Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM di era Presiden SBY. Denny juga diketahui aktif sebagai aktivis yang vokal ngomongin perkara korupsi. Terus sekarang dia udah berkarier di Melbourne, Australia dan jadi pengacara di sana. Nah tapi, baru aja belakangan ini nih, nama Denny muncul lagi gara-gara tweet doi yang super viral. Dalam twitnya itu, Denny bilang bahwa Mahkamah Konstitusi (MK) bakal memutuskan sistem proporsional tertutup pada Pemilu 2024 nanti. PADAHAL, saat ini urusan sistem pemilu itu masih dibahas di MK aka belum ada putusannya.
 
Terus, nyaho dari mana dia?
Nah ini yang beneran jadi pertanyaan banyak orang. Secara namanya putusan hakim kan harusnya rahasia ya. Tapi kok bisa bocor? Nah dalam twitnya itu, Denny nggak menjelaskan secara rinci siapa sumber yang nge-spill info tadi ke dia, guys. Tapi dalam keterangannya, Denny menyebut sumbernya ini adalah orang yang dia percaya banget kredibilitasnya, tapi yang pasti bukan hakim MK.

Go on…
Ga cuma tau putusannya, Denny juga bisa tahu bahwa dari total sembilan hakim di MK yang lagi bahas soal sistem pemilu ini, enam di antaranya bakal mengabulkan, terus tiganya lagi menolak. That being said, sistem proporsional tertutup diprediksi bakal berlaku di pemilu 2024 nanti. Tapi kan kita tau masalahnya di sini bukan tentang putusan MK-nya, tapi tentang Denny Indrayana yang membocorkan rahasia negara.
 
Tertutup…terbuka…
Well, we’ll catch you up! Jadi emang belakangan ini masyarakat dan politisi pada rame debat soal sistem pemilu nih mau proporsional terbuka atau tertutup. In a nutshell, kalau terbuka meaning kita milih orangnya (iya, spesifik gitu, jadi kayak Aldi Taher dari Partai Perindo). Tapi kalau tertutup yang kamu pilih ya Perindo-nya aja, ga ada Aldi Taher-nya (Read the full story here). Adapun saat ini, sistem yang berlaku tuh yang terbuka guys, yang ada Aldi Tahernya. Tapi PDIP agak ga happy sama sistem ini dan mereka prefer tertutup ajah. Karena ngga happy, PDIP akhirnya ngajuin judicial review ke Mahkamah Konstitusi buat mengkaji mekanisme ini. Nah, yang perlu kamu tahu, dari 10 partai di DPR, yang pengen sistemnya tertutup tuh ya cuma PDIP AKA INCUMBENT AKA PARTAINYA PAK JOKOWI AKA BELIAU KAKAK IPARNYA KETUA MK SKRG EHEHE.
 
……
Aaaaanyway, in case this is the first time you heard the term “judicial review”, let us explain. Jadi kayak namanya, judicial review itu ya proses nge-review. Jadi MK, dengan kesembilan hakimnya bakal nge-review apakah satu aturan tuh sesuai UUD 1945 atau UU yang berlaku apa engga. Dalam hal ini, yang di-review adalah sistem tadi, mau terbuka atau tertutup. EEEEH masih dibahas di MK, kok Pak Denny udah tau aja hasilnya yekannn. Terus Denny dalam akun Twitter-nya @dennyindrayana99 sampe menegaskan bahwa info yang dia dapet tuh A1 banget nih.

Ini sih yang cepu ada orang MK-nya juga…
Ya most likely ya. Denny sendiri bilangnya dia sengaja speak up dan bocorin tentang informasi ini biar jadi perhatian publik. Selain itu supaya ada transparansi, advokasi, serta pengawalan terhadap putusan MK karena menurut dia ini nggak adil. Denny melihat bahwa kalo bener bikin sistemnya jadi tertutup, maka MK udah melanggar prinsip dasar open legal policy, di mana yang nentuin sistem pemilu tuh Presiden, DPR, dan DPD, bukan MK. In that sense, dengan dia up ini ke media sosial, harapannya sih bisa ada langkah advokasi dan pencegahan gitu. Jangan sampai MK cuma dijadikan ‘alat’ buat pemenangan Pemilu aja.

Understood his points,
 tapi….
Tapi yha tetep aja, terlepas dari putusannya bakal kayak apa, faktanya sekarang kan putusan itu belum dibacakan sama Mahkamah Konstitusi. Belom ada ketok palu. That being said, Denny tetap dianggap membocorkan rahasia negara. Makanya, Menko Polhukam Mahfud MD pun sampai minta aparat kepolisian buat menyelidiki sumber informasi A1 yang dimaksud Denny tadi. “Agar tak jadi spekulasi yang mengandung fitnah,” kata Pak Mahfud gitu.

Tapi katanya bukan dari Hakim MK…
Ya ngga tau ya. Yang jelas baru aja Jubir Mahkamah Konstitusi Fajar Laksono menjelaskan bahwa emang proses pengadilannya masih berjalan. Jadi Rabu besok tanggal 31 tuh MK baru bakal menerima kesimpulan dari berbagai pihak. Abis itu baru kesimpulan, baru dibahas hakim, baru putusan. Meaning putusannya tuh sebenarnya belum ada, guys :)). Terus dari sini, Pak Mahfud bilangnya ini tuh bisa jadi cuma analisis sendiri aja, diliat dari sikap para hakim MK, terus cocoklogi, sampai bikin kesimpulan sendiri.
 
Drama banget. Did anyone say anything?
Yep. Beda sama Prof Mahfud, politisi Partai Demokrat Benny K Harman justru mendukung Bang Denny. Menurutnya, Denny Indrayana tuh ngelakuin hal itu biar MK nggak bikin keputusan yang sesat dan menyesatkan jalannya demokrasi negeri ini. Pandangan serupa juga disampaikan Partai NasDem, di mana politisinya, namanya Taufik Basari juga berharap semoga yang diomongin Denny tuh nggak benar. Secara, menurut Pak Tobas sistem proporsional terbuka selama ini tuh udah paling bener. Hal ini karena kita jadi punya privilege untuk tahu siapa yang kita pilih, tahu gimana track record-nya, dan bisa nagih janji kalau ntar dia bertingkah nggak menepati janji. Beda kalau sistemnya tertutup di mana demokrasi yang selama ini masyarakat rasain tuh bakal direnggut.

Wow solid. I believe PDI-Perjuangan also has a say…
Yha bete juga PDI-Perjuangan, guys. Sekjen mereka, Hasto Kristiyanto bahkan sampai minta Denny buat tanggung jawab. Secara, dengan pernyataan Denny, spekulasi warga tuh jadi kemana-mana banget, sampai ke tuduhan skenario politik yang sama sekali nggak pernah dilakukan orang-orangnya Presiden Jokowi *beneeer?* wink* . Nggak cuma itu, Pak Hasto juga menyebut pernyataan Denny tuh ada sangkut pautnya sama pengalaman dia di pemerintahan sebelumnya, di zaman Presiden SBY. In his words, Pak Hasto bilang, “Jangan-jangan pengalaman Pak Denny di pemerintahan sebelumnya, terus disangkanya terjadi juga di pemerintahan saat ini.”

Apa pun dramanya, Aldi Taher calegnya.
Wkwkwk juara emang. FYI guys selain ngomongin putusan MK terkait Pemilu, ada banyak lagi yang disambatin Denny di Twitter-nya, guys. Mulai dari KPK yang udah semakin dikuasai pemerintah, dan Partai Demokrat yang ‘dicopet’ atas kasus mafia peradilan di MA. Denny bahkan bilang Anies Baswedan terancam gagal nyapres, guys. Tapi yang paling heboh emang putusan MK tentang Pemilu ini sih, sampai banyak yang kegocek, termasuk Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono. Banyak banget poin Pepo menanggapi masalah ini, guys. Mulai dari ancaman chaos politik, sampai KPU dan partai politik yang harus stand by mengelola krisis ini.

Who’s just secured another five-year term?

Recep Tayyip Erdogan.
Yang udah fix menangin pemilu presiden Turki kemaren. Iya guys, dari hasil Pilpres putaran keduanya yang digelar hari Minggu kemarin, presiden petahana Recep Tayyip Erdogan berhasil menang lagi. This means masyarakat Turki bakal dipimpin sama Erdogan for five more years dan this will become his third decade ruling the country.

Background pls.
You got it. Jadi after such a long process, ada empat capres di Turki dalam Pilpres putaran pertama yang digelar 14 Mei kemarin. Para kandidat ini adalah Recep Tayyip Erdogan, Kemal Kilicdaroglu, Sinan Ogan and Muharrem Ince. Nah dari empat kandidat tadi, cuma dua yang lolos ke putaran kedua, yakni Erdogan dan Kilicdaroglu. Keduanya masing-masing meraih 49,5 persen suara untuk Erdogan, dan Kemal Kilicdaroglu dengan 44,89 suara. Nah karena aturan di Turki seorang capres tuh harus mendapat dukungan sebanyak 50% suara, maka belum ada yang meet the requirement, nih. Dan, digelarlah putaran kedua.
 
I see…
Nah dalam putaran kedua ini, Erdogan emang lebih pede bahwa doi bakal menang. Despite all the problems di masa pemerintahannya, kayak sikap kepemimpinan yang dinilai otoriter sampe penanganan pasca gempa bumi yang dinilai lelet banget, tapi Erdogan udah yakin banget kalo dialah yang bakal juara. Dan beneran deh.

Terus kalo rivalnya?
Sementara Kilicdaroglu, yha banyak memaksimalkan kondisi di era Erdogan yang emang banyak masalah sih guys, kayak misalnya krisis ekonomi dan bencana gempa tadi. Selain itu, Kilicdaroglu juga punya visi misi yang lumayan kontras dengan Erdogan. Misalnya doi mau mendeportasi massal pengungsi Suriah yang selama ini ada di Turki. Pokoknya, kedua calon presiden ini saling berlomba-lomba deh buat dapetin suara paling banyak, sampe akhirnya 28 Mei pun tiba, dan putaran kedua pun digelar.

Terus hasilnya gimana?
Ternyata, warga Turki masih belum bisa move on dari pemimpinnya selama 20 tahun itu, alias Erdogan menang lagi. Dari hasil perhitungan suara Pilpres putaran kedua yang digelar dua hari lalu, Erdogan berhasil unggul dengan perolehan suara 52,14% suara dari Kilicdaroglu yang hanya mendapat suara sebanyak 47,86% suara. That being said, Erdogan berhasil mengamankan periode ketiganya sebagai presiden Turki.

Whoaaaaa….
Dalam pidato kemenangannya di depan supporternya yang pada kumpul di luar kompleks kepresidenan di Ibukota Ankara, Erdogan bilang kalau sekarang ini waktu buat mengesampingkan perdebatan dan konflik terkait pemilu dan bersatu dalam tujuan nasional. Terus, Erdogan juga bilang bahwa pemenang sebenarnya dalam pemilu ini adalah Turki. “We are not the only winners, the winner is Turkey. The winner is all parts of our society, our democracy is winner
Advertisement
,” gitu sih katanya. Lebih jauh, Erdogan bilang kalau prioritas utama pemerintahannya saat ini adalah untuk mengurangi inflasi dan berupaya buat pulih sepenuhnya dari bencana gempa yang merenggut lebih dari 50 ribu nyawa di Turki dan Suriah.

Is Mr. Kilicdaroglu okay?
Tentu tidak. “This was the most unfair election period in our history,” gitu katanya. Kilicdaroglu menilai pemilunya nggak adil dan banyak kejanggalan. Beliau juga ngaku sedih dan kecewa, dan yaaa suram aja nih Turki ke depannya. Selanjutnya, Pak Kilicdaroglu juga bilang terima kasih sama pendukungnya atas suara yang udah mereka berikan. Terus juga, beliau bilang ke para pendukungnya buat tetap berjuang untuk demokrasi, seperti yang bakal tetap dilakukannya di masa depan. Meanwhile, Pak Erdogan sempet ngeledek Kilicdaroglu juga nih di depan pendukungnya. “Bye, bye, bye, Kemal,” gitu katanya.

I see. Anything else I should know?
Actually, yang menilai kalau pemilu yang dimenangkan Erdogan ini curang tuh bukan Kilicdaroglu aja karena dia kalah. Pada 2018 lalu, Organisasi untuk Keamanan dan Kerja sama di Eropa (Organization for Security and Co-operation in Europe/OSCE) juga menilai kalau partai oposisi tuh nggak punya kesempatan kampanye yang sama kaya partai penguasa. Selain itu, OSCE juga menduga kalau kebebasan media yang minim juga jadi salah satu faktor yang menguntungkan Erdogan.

What’s coming back after 20 years?

Ekspor pasir laut.
Iya. 15 Mei kemarin, Presiden Joko Widodo resmi menandatangani aturan soal ekspor pasir lautguys. Aturan ini legit bolehin sejumlah pihak buat mengeruk pasir laut Indonesia, padahal tindakan ini udah dilarang sejak tahun 2002 lalu. Makanya, keputusan Pak Jokowi ini pun menimbulkan berbagai penolakan deh.

Sorry
 gimana? 
Kamu pastinya tahu dong kalau yang namanya laut tuh pasti juga mengandung pasir? Nah pasir laut ini turns out bisa banget dijadiin cuan. Yep, pasir laut tuh bisa banget ditambang, dikeruk, diangkut, sampai dibawa ke luar negeri juga bisa.
 
I know. But is it good though?
Nah, little did we know tindakan kayak gini tuh bahaya banget buat ekosistem laut, guys. Iya, namanya pasirnya diambil, maka mungkin banget air laut jadi keruh dan menyebabkan rusaknya terumbu karang dan ekosistem laut in general. Belum lagi penetrasi cahaya yang berkurang ke dasar laut dan tentunya bahaya buat organisme di dalam air. Belum lagi abrasi pantai, makin naiknya permukaan air laut, riweuh deh. Makanya dengan berbagai pertimbangan kerusakan lingkungan tadi, di 2002 lalu, di bawah pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, pemerintah akhirnya melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap si pasir laut ini, guys. Termasuk ekspor pasir laut juga dilarang.

Okay…
Nah 20 tahun berlalu, di tahun 2023 ini Presiden Jokowi justru menerbitkan aturan baru yang bertolak belakang banget sama instruksinya Bu Mega pada saat itu. Yep, lewat PP Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut, sejumlah pihak udah bisa ngeruk pasir laut kita dengan dengan kapal isap gitu. Biar sedimentasi yang ada di laut juga itung-itung dibersihkan juga, daripada numpuk yekan. Makanya sekalian aja kapal dalam negeri atau kapal luar negeri itu ngisep pasir lautnya, terus dipakai buat berbagai keperluan kayak reklamasi, pembangunan infrastruktur, pembangunan prasarana oleh pengusaha, dijual ke luar negeri, dll.

Harus banget diekspor yha?
Nah dalam ketentuannya di Pasal 9, Pak Jokowi bolehin pasir laut itu diekspor asalkan kebutuhan di dalam negeri udah terpenuhi, terus udah harus dapat acc dari Kementerian Perdagangan juga, dan ofc harus sesuai sama peraturan perundang-undangan. Nggak cuma itu, kalau mau dijual lagi, di pasal 10 Pak Jokowi juga bilangnya perusahaan yang ngejual ini udah harus dapat acc izin usaha pertambangan dari Menteri ESDM atau Gubernur setempat. Terus perusahaannya juga harus bayar pajak dan pungutan lainnya juga. Jadi yha nggak bisa sembarangan main keruk terus dijual gitu aja, gengs.

Kayak, lingkungan rusak cuma buat duit.  
Iya, sedih ya. Makanya banyak yang menolak aturan baru ini, salah satunya Bu Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan. In this case, Bu Susi berharap banget semoga peraturan ini dibatalkan. Bukannya apa, tapi emang kerugian lingkungannya bakal jauh lebih besar kalau kata Bu Susi. Lewat akun Twitter-nya, Bu Susi bilang, “Climate change sudah terasakan dan berdampak. Janganlah diperparah dengan penambangan pasir laut.”

HEMMM….

Selain itu, Greenpeace, sebuah NGO yang vokal when it comes to environmental issues juga bilangnya penjualan pasir laut tuh cuma bakal mengganggu kehidupan masyarakat di pesisir, gengs. Padahal kita tahu bahwa mereka menggantungkan banget hidupnya di laut. Greenpeace bahkan ngeliatnya pemerintah tuh sering banget blunder. Iya, dibilang keberlangsungan ekosistem laut harus jadi landasan kebijakan, eh taunya malah merusak ekosistem laut. Jadi yha gitu, maunya jalan pintas aja.  “Kayak nggak pernah belajar dari kesalahan,” kata mereka gitu.


Okay. Anything else I should know? 
Nah menyikapi PP yang baru aja ditandatangani Jokowi ini, sampai saat ini Kementerian Kelautan dan Perikanan masih terus nge-detail-in lagi peraturannya ntar bakal gimana. Iya, teknis turunannya sekarang masih dibahas secara internal di KKP. Harapannya sih bakal segera rilis Peraturan Menteri-nya. Tapi yang pasti, pihak KKP bilang pihaknya bakal mengatur gimana caranya si ekspor pasir laut ini tetap nggak bakal merusak lingkungan. Nggak kayak sebelum tahun 2002 kemaren deh.

What’s being inconsistent other than your situationship?

Your menstrual cycle.
Iya guys, kalo mau ada yang irregular atau inconsistent, itu cukup situationship kamu aja, jangan sampe ke siklus haid juga. Hal ini karena penelitian terbaru menemukan bahwa perempuan dengan siklus haid yang ngga reguler atau dengan durasi yang berubah-ubah itu punya resiko lebih tinggi kena penyakit jantung. Fakta ini baru aja dipublish dalam Jurnal American Heart Association minggu lalu. Jadi dalam penjelasannya, siklus mens yang singkat, misalnya berjarak kurang dari 21 hari dari masing-masing siklus, atau lebih dari 35 hari, itu ternyata ada hubungannya dengan penyakit jantung, denyut jantung lebih cepat, hingga deyut jantung yang ngga beraturan. Untuk melakukan penelitiannya ini, para researchers di China menganalisa data siklus haid lebih dari 58ribu perempuan di Inggris dalam jangka waktu 12 tahun. Hasilnya, mereka dengan siklus haid yang ngga teratur emang memiliki resiko penyakit jantung yang lebih tinggi, guys. Para peneliti menjelaskan, bahwa dengan hasil ini, maka perempuan harus lebih pay attention terhadap siklus haidnya, karena hal itu juga merupakan “vital sign” dari sehat atau engga-nya tubuh kita. FYI, secara global ada 14%-25% perempuan di seluruh dunia yang siklus haidnya ngga teratur. Data ini didapat melalui penelitian dari US National Institutes of Health.

“Ada tugas negara.”

Gitu guys penjelasan dari pihak pengacara Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan pas ditanya soal kenapa kliennya ngga hadir dalam sidang pemeriksaan saksi di kasus pencemaran nama baik dirinya, dengan terdakwa Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti. Menurut pengacara Opung Luhut Juniver Girsang, ya kliennya itu lagi ada tugas negara. Makanya pihaknya bakal mengajukan penjadwalan ulang pemeriksaan Opung Luhut sebagai saksi pelapor pada 8 Juni mendatang.
When you want to keep busy…

Announcement


Thanks to Hamba Allah, someone, and Dimitrij for buying us coffee today! 

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

Just in case you need workout tips according to your age.
Advertisement