Malaysia Dilanda Banjir

204

When you think you’re the only one struggling with floods…..

Wait until you hear about: 
Malaysia juga dilanda banjir.
 
Yep. Parah banget deh, guys. Ternyata kita tuh nggak sendiri struggling sama luapan air aka banjir kayak gini. Tetangga kita nih, Malaysia, juga lagi menghadapi masalah yang sama. Mereka juga lagi kebanjiran, di mana empat orang udah dinyatakan meninggal dunia, dan ribuan orang lainnya masih dalam pencarian.
 
Tell me. 
belakangan ini hujan kan lagi deres-deresnya ya, guys. Ternyata, hujan deras nggak cuma melanda wilayah Indonesia aja, tapi juga ke negara tetangga kita, Malaysia. Kalau udah hujan, yha you know the ending rite? Yep, sama juga kayak di kita, gara-gara hujan gede yang udah dimulai sejak beberapa bulan lalu tuh akhirnya bikin Malaysia juga kebanjiran deh, guys.
 
11-12 yhaa…
Iya. Well, Malaysia lumayan senasib sih sama kita sih karena mereka juga sering banget kebanjiran. Banjir paling parah sebelumnya terjadi pada 2021, di mana ada 54 korban jiwa saat itu. Bahkan waktu itu tentara sampe ikut dikerahkan buat membantu proses evakuasi warga. Waktu itu, banjirnya sampe melanda delapan negara bagian dan memicu kritik terhadap pemerintah soal penanganan bencana tersebut.
 
Ya ampun…
Nah sekarang kejadian lagi banjir yang tersebar di berbagai wilayah. Kayak di Johor, Pahang, Malaka, sampai Negeri Sembilan. Yang paling parah ya di Johor itu di mana dari data yang dihimpun Departemen Drainase dan Irigasi,  udah ada 16 sungai di Johor yang airnya udah meluap tinggi banget dan masuk level bahaya. Kayak Sungai Lenik dan Sungai Gemas misalnya, yang ketinggian airnya paling tinggi tuh bisa nyampe 2,5 meter dan 1,96 meter sejauh ini.
 
Parah dong?
Banget, guys.  Menurut laporan media lokal dan postingan di media sosial aja, terlihat kalo jalan, mobil dan rumah terendam habis sama air. Terus, sederet toko yang tutup juga kena dampak yang lumayan parah. Nggak sampe mengakibatkan banjir aja, guys. Nggak cuman itu, hujannya tuh kan udah gede, terus masih on going selama beberapa hari. In that sense, susah banget buat pemerintah dan berbagai lembaga terkait untuk menyalurkan bantuan mereka plus bantu proses evakuasi warganya.
 
Speaking of akak-akak dan pakcik warga Malaysia….
Well, since banjirnya tuh udah parah banget, maka warga pun harus dievakuasi kan. Secara spesifik, udah ada 41 ribu warga dari enam negara bagian yang berhasil dievakuasi ke berbagai posko yang tersebar. Tapi yang harus kamu tahu adalah, banjir ini udah memakan korban jiwa. Iya, polisi setempat mengkonfirmasi kalau sebanyak empat orang tewas
Advertisement
akibat banjir ini. Korbannya termasuk seorang pria yang terjebak dalam mobil dan terseret air, juga sepasang lansia yang tenggelam.

 
Yang lain gimana??
Ya itu tadi. Mereka udah dievakuasi ke berbagai posko. In case you’re wondering apakah ada WNI di sini, yep, the answer is yes.  Konsul Jenderal RI di Johor Bahru, Sigit Suryantoro Widiyanto bilang kalo so far ada 10 keluarga WNI yang juga diketahui terdampak banjir. Tapi, kalo melihat dari data, harusnya sih WNI yang terdampak banjir di Johor nggak sampe 20 keluarga.

I see. Does anyone say anything?
Ada dong. Balik lagi ke Johor, Presiden Masyarakat Alam Malaysia Vincent Chow bilang kalo ini tuh the worst flood yang melanda Johor dalam lebih dari lima dekade sejak 1969. “Sekarang tuh cuaca udah nggak bisa diprediksi. Perubahan iklim udah ngalahin ahli cuaca,” kurang lebih gitu sih katanya. Dia juga bilang bahwa banyak banget permintaan bantuan yang mendesak dari penduduk desa yang terdampak banjir. Tapi, meskupun ini jadi banjir terparah selama lima dekade, pemerintah Malaysia nggak menetapkan status bencana nasional.
 
Okay…
Tapi meskipun nggak menetapkan status bencana nasional, PM Malaysia Anwar Ibrahim yang udah visit langsung ke Johor bilangnya kalo masalah ini tuh jadi masalah paling mendesak buat pemerintah. Beliau juga berjanji bakal mempercepat project penanggulangan banjir, terutama di Johor. Dia juga bilang kalo project itu udah harus dikerjakan mulai Juni nanti, makanya proses tender juga mesti dilakukan as soon as possible.
 
Anything else? 
Fyi one thing that attracts everyone’s attention adalah sosok seorang relawan bernama Saifulamri Tumiran, petani yang juga terkena dampak parah dari banjir di Johor. Since everyone is busy saving their own lives, no one remember about the animals kan. Makanya, Saiful berjuang mengarungi banjir menggunakan perahunya buat berusaha nyelamatin satwa di kampung halamannya, Yong Peng. Dia berusaha buat menyelamatkan hewan ternak kaya kambing dan hewan peliharan kaya kucing yang ditinggalin sama pemiliknya.
Advertisement