Erupsi Gunung Semeru Updates

258

We’re gonna start with none other than: Erupsi Gunung Semeru…

Yang udah mereda, but pls be cautious, guys.
Yep. Pasca-erupsi mengeluarkan awan panas Minggu dini hari kemarin, aktivitas di Gunung Semeru diketahui udah makin redaguys. But still, masyarakat sekitar diimbau untuk nggak deket-deket ke sana dulu. Bahkan, Jepang pun sempat ketar-ketir lo.

Hold on. 
Gimana bisa?
Easy, we got everything covered here. Semuanya ada penjelasannya, guys. Jadi tuh gini, kayak yang kita bahas kemarin, pada hari Minggu lalu, starting from tengah malam Gunung Semeru yang terletak di Malang-Lumajang, Jawa Timur itu bereaksi mengeluarkan awan panas kan. Beberapa kali tuh ada letusan-letusan kecil. Nah puncaknya di pukul 2.46 dini hari, letusan yang gede akhirnya keluar dengan tinggi kolom abu 1.500 meter di atas puncak gunung. Kolom abu tersebut intensitasnya sedang sampai tebal dan bergerak sejauh 7 kilometer ke arah tenggara dan selatan. Dari situ, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi gercep naikin status Gunung Semeru dari level 3 aka Siaga jadi level 4 alias awas.

Oh no…
Adapun dari tengah malam, terus di jam 2.46 dini hari, sampai jam 6 pagi, Gunung Semeru tuh terpantau masih aktif, guys. Pantauan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mencatat, dalam rentang waktu 6 jam, udah ada 29 kali letusan dan satu kali gempa vulkanik selama 65-120 detik. Nggak cuma itu, ada juga gempa guguran yang terjadi sebanyak 6 kali selama 50-140 detik, satu kali gempa vulkanik dalam, plus satu kali gempa tektonik jauh. Kondisi ini dinilai cukup parah sih, guys. Makanya warga pun dilarang buat beraktivitas di sekitaran gunung dalam radius 8 kilometer dan diimbau meninggalkan rumah mereka.

Tell me more. 
Terus, akibat erupsi ini, salah satu dusun namanya Dusun Kajar Kuning di Lumajang tuh beneran ketutup abu dan debu awan panas semua, guys. Mayan tebel, sampai 3 meter lah. Selain itu, beberapa rumah warga juga ada yang kekubur, fasilitas umum kayak jembatan juga tertimbun awan panas. Jembatan yang ketimbun ini bahkan merupakan akses utama yang menghubungkan Lumajang-Malang. Sounds so parah, rite? That being said, nggak mungkin banget untuk warga nggak dievakuasi ke tempat yang lebih aman kan. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa juga sempat mention supaya warga buru-buru evakuasi cus ke posko-posko yang udah disiapkan.

Feel bad for them…
Same. Masih dari keterangan Bu Khofifah, saat ini udah tersedia sebanyak 12 posko di mana kalau ditotal-total, jumlah warganya yah mencapai 2.000 orang. Tapi sampai sekarang proses pendataan juga masih dilakukan sih, supaya distribusi bantuan ntar juga bisa maksimal, guys. Meanwhile, namanya ngungsi yha yang dicari adalah fasilitas kesehatannya yekan. In that sense, kalau mau berobat, warga bisa langsung cus ke beberapa puskesmas yang udah dijadikan tempat perawatan rujukan akibat erupsi ini.
Advertisement

Tell me the condition now…
Nah sekarang, balik lagi ke keterangan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, aktivitas Gunung Semeru udah makin mereda. Nggak yang separah waktu hari Minggu-Senin kemarin. Sekarang tinggal awan panas yang kecil-kecilnya aja yang masih keluar. But still, the seatbelt keeps being tightened, dong. Karena awan panas guguran, guguran lava, dan lahar masih berpotensi banget dimuntahkan oleh Gunung Semeru. Jadi, penting banget buat masyarakat ngikutin rekomendasi Badan Geologi terkait do’s and dont’s-nya, Badan Geologi juga sampai sekarang koordinasi terus sama instansi terkait, mulai dari BNPB, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi, dan instansi lainnya.

I heard something about 
Japan….
Yep, let’s talk about Japan. Hari Minggu kemarin, begitu dengar kabar Gunung berapi yang berupsi, Badan Meteorologi Jepang juga langsung ancang-ancang, guys. Dalam keterangannya, mereka bilang kemungkinan tsunami sampai ke negaranya, tepatnya di Pulau Miyako dan Yaeyama bisa kejadian, akibat dari erupsi ini. Belajar dari pengalaman yang udah-udah, emang ada beberapa case di mana letusan gunung berapi sampai ke lautan dan menyebabkan tsunami ygy. Tapi kalau di case kali ini, nggak gitu.


Why??
Peneliti Bencana dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Dr. Amien Widodo jelasinnya gini. Erupsi yang terjadi kali ini, nggak bakal sampe ke lautan. Hal ini karena gunung berapi yang letaknya di darat kayak Semeru, laharnya nggak sekuat itu buat sampe ke bibir pantai, bahkan ke laut. Beda sama Krakatau atau gunung api lain yang base-nya emang di dasar laut. But above all, Doktor Amien juga maklum sama kekhawatiran Jepang. Since Gunung Hunga di Pulau Tonga tuh emang sebelahan banget sama Jepang, kalau meletus dan Jepang tsunami, kan repot juga mereka. Gitu guys kira-kira. Fyi nggak lama setelah mengeluarkan status darurat, Badan Meteorologi Jepang pun mencabut status itu dan bilang erupsi ini nggak menimbulkan ancaman tsunami.

Got it. Anything else?
Fyi, selain mengevakuasi diri sendiri, kemarin warga sekitaran Gunung Semeru juga mengevakuasi hewan ternak, dengan dibantu sama petugas. Hal ini jadi bagian penting dari penanggulangan bencana since hewan ternak merupakan aset berharga buat masyarakat, jadinya kudu diselematkan. Lebih jauh, hewan ternak ini juga ikut dievakuasi biar mengantisipasi beberapa oknum yang manfaatin warga yang lagi lengah karena bencana. Makanya sekarang hewan ternaknya dikumpulin, dimasukin kandang, dan dikasih makan.
Advertisement