Sidang Perdana Ferdy Sambo, Gagal Ginjal Misterius Di Indonesia, Singapura & Thailand Mengalami Gelombang Covid-19 XBB, Populasi Kepiting Salju Alaska Anjlok

516

Hello

Happy Tuesday. Welcome to just another ordinary day, but not ordinary news drama in this beloved country. Yep, yesterday we followed the first trial for Ferdy Sambo, and a loooot of new findings were unfolded. Catch up! everything on today’s edition. Let’s go!

When the most awaited trial is really happening…

Aka sidangnya Ferdy Sambo.
Yep. Finally ygy, setelah drama ini itu, plot twist sana-sini, kemarin banget nih, Ferdy Sambo yang dinyatakan sebagai dalang pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat aka Brigadir J, akhirnya menjalani sidang perdananya. Di sidang itu, terdapat beberapa poin yang mind blowing dan of course, HAH??” moment-nya tuh ada banget, gengs.

Tell me. 
Sure. Jadi as we all know kasus ini kan melibatkan banyak pihak yah. Berbagai tim dibentuk, orang-orang Polri termasuk Brimob, Bareskrim, bahkan Kapolri juga turun tangan. Selain itu, kayak yang sering kita bahas, sejumlah saksi dan alat bukti pun terus dikumpulkan oleh penyidik. Semuanya di-compile dalam satu berkas perkara untuk kemudian diserahkan ke Kejaksaan Agung. Adapun berkas perkara ini udah diserahkan ke Kejagung akhir bulan lalu guys, dan udah dinyatakan P21 aka lengkap. Nah setelah dinyatakan lengkap, berproses di Kejaksaan Agung, sampai akhirnya berkas perkara pembunuhan berencana ini dinyatakan siap untuk disidangkan. Dan sidang perdananya terjadi kemarin.

Jadi gimana kemarin? 
Sidang ini sendiri berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan diketuai oleh Ketua Majelis Hakim yaitu Wahyu Iman Santosa dengan anggota Morgan Simanjuntak dan Alimin Ribut Sujono. Melibatkan sebanyak 16 Jaksa Penuntut Umum aka JPU, sidang ini berfokus pada pembacaan surat dakwaan yang udah dikerjain sama 16 JPU tadi secara gantian, guys. Oya, in case you’re missing, terdakwa pembunuhan berencana ini ada lima orang kan: Ferdy Sambo, istrinya yaitu Putri Candrawathi, Kuat Maruf, Brigadir Ricky Rizal, dan Bharada Richard Eliezer aka Bharada E. But the thing is, since Bharada E adalah justice collaborator aka pengungkap fakta dan bakal jadi kunci di kasus ini, sidang kemarin itu cuman menghadirkan empat terdakwa itu aja guys, sementara Bharada E akan menjalani sidangnya secara terpisah sendiri hari ini.

Makes sense… 
Lanjut
Jadi ketika sidang dibuka dan jaksa penuntut umum udah mulai membacakan surat dakwaannya, ada beberapa fakta baru yang kebongkar terkait what happened to Brigadir J. Timeline-nya pun jelas, mulai dari rumah Magelang, rumah pribadi di Jalan Saguling, sampai kejadian di TKP alias rumah dinas di Kompleks Polri, Duren Tiga, tanggal 8 Juli itu. Dalam sidang itu, jaksa menjelaskan masing-masing dari terdakwa tuh punya perannya masing-masing, guys. Mulai dari Kuat Maruf yang ngomporin Putri ngelapor ke Ferdy Sambo gara-gara Brigadir J diem di kamar Putri di rumah Magelang selama 15 menit. In his words yang diulang jaksa, Kuat diketahui bilang, “Ibu harus lapor bapak. Biar di rumah ini tidak ada duri dalam rumah tangga ibu.” Padahal belum tentu bener juga. Nah, dari sinilah akhirnya Putri ngelapor ke Sambo dan bilang kalau dia dilecehkan sama Brigadir J, guys. Sambo yang langsung percaya pun langsung punya rencana untuk membunuh Brigadir J.

Gileee
Terus jaksa juga menyorot Brigadir Ricky Rizal dan Putri Candrawathi yang dari rumah di Saguling udah tahu rencananya Ferdy Sambo untuk membunuh Yosua, tapi mereka diem-diem bae. Iya, kan awalnya Ferdy Sambo tuh nanya Ricky Rizal ini mau nggak nembak Yosua, nggak diiyain. Dan akhirnya tanggung jawab itu diserahkan ke Richard Eliezer. Sampai di rumah Duren Tiga, jaksa bilangnya Ricky Rizal cuman diem aja di luar memantau Brigadir J supaya nggak kemana-mana. Padahal dia bisa banget bilang, “Eh, kabur! Kamu mau dibunuh sama bapak! Run! Run! Run!” Kan bisa yah gitu. Nah tapi ini nggak, kata jaksa. Dia malah mendukung rencana itu sampai Yosua bener-bener terbunuh. The same also goes to Putri Candrawathi.

What about her?
Masih menurut penuturan jaksa, Putri juga terlibat dalam pembunuhan berencana ini karena nggak ada niatan menghalangi Sambo buat membunuh Yosua. In their words, jaksa bilang, “Padahal seharusnya sebagai seorang istri perwira tinggi kepolisian mengingatkan suaminya agar jangan sampai berbuat yang tidak terpuji dan berlaku sabar dalam setiap permasalahan yang ada, tapi Putri malah menyatukan kehendak dengan Sambo dan terlibat dalam skenario yang telah disusun hanya demi membela diri semata dan justru melimpahkan kesalahan ke Brigadir Yosua Hutabarat terkait kejadian Magelang yang belum tentu kebenarannya.”

Now get me the climax….
Sure. Ladies and gentlemen… Ferdy Sambo. Jadi, disampaikan oleh jaksa, skenario sedemikian rupa itu udah dirancang sama Sambo dari rumah pribadi mereka di Saguling, guys. Skenario itu termasuk cerita Bharada E yang harus isoman di rumah dinas abis balik dari Magelang, padahal emang ditugaskan membunuh Brigadir J.  Long story short, sampai akhirnya Brigadir J masuk ke dalam rumah dikawal Brigadir Ricky Rizal dan Kuat Maruf plus di ruang tengah itu ada Ferdy Sambo dan Bharada E, guys (Sementara Putri posisinya di kamar). Menurut penuturan jaksa, Ferdy Sambo langsung nyuruh Yosua buat jongkok, dan Yosua langsung pasrah di situ kan. Terus, Sambo langsung teriak, “Woy, kau tembak. Cepat kau tembak, cepat woy kau tembak.”

Seketika merinding jujur….
Same. Tapi belum selesai, guys. Waktu ditembak Bharada E, jaksa bilang Briga dir J tuh belum tewas. Masih kesakitan gitu, masih bisa gerak. Merespons hal itu, Ferdy Sambo yang udah pake sarung tangan sejak di rumah Saguling itu pun langsung nembakin lagi Brigadir J tepat di sisi kiri kepala dan tembus sampai ke hidung, dan Brigadir Yosua Hutabarat pun meninggal. Hal ini kemudian ditampik oleh tim FS, karena dari pov
Advertisement
 (point of view) Ferdy Sambo, yang terjadi berbeda. Versinya Sambo sih, justru doi segera minta dipanggilin ambulans karena siapa tahu Brigadir J bisa diselamatkan. Karena perbedaan pov inilah, Sambo lewat kuasa hukumnya menegaskan bahwa mereka keberatan sama pernyataan JPU sampai bikin sidang harus ditunda sampai Kamis besok.
 
Gara-gara?
Yep, Disampaikan oleh anggota tim kuasa hukum Ferdy Sambo, Febri Diansyah, kliennya tuh memerintahkan Bharada E buat menghajar, bukan menembak. So instead of, “Woy, kau tembak. Cepat kau tembak. cepat woy kau tembak,” di versi mereka Ferdy Sambo bilangnya, “Hajar, Chard.” Tapi tetep ditembak sama Bharada E.
 
Itu aja yang beda?
Engga. versi berbeda juga ada ketika kuasa hukum Ferdy Sambo bilang kliennya sempat ada komunikasi sama Brigadir J. Sebelum dibunuh, Ferdy Sambo sempat nanya ke Brigadir J,  “Kenapa kamu kurang ajar sama ibu?” dibalas kan, “Kurang ajar apa komandan?” dibalas lagi, “Kamu kurang ajar sama ibu.” Barulah keluar kata, “Hajar, Chard.”   Perbedaan versi ini kemudian dijadikan nota keberatan aka nota eksepsi di mana hari Kamis besok, Jaksa Penuntut Umum bakal kasih tanggapan mereka terkait hal ini, guys.

I heard the trial is not only about this case…
.
Correct, bukan cuman soal pembunuhan berencana aja, tapi juga soal obstruction of justice aka upaya menghalangi penyidikan di kasus kematian Brigadir J ini, guys. Disebutkan oleh Jaksa Penuntut Umum, AKBP Arif Rahman Arifin, tuh udah menghancurkan bukti berupa rekaman krusial CCTV atas perintah Ferdy Sambo, guys. Orang-orang itu termasuk AKBP Arif juga diperintahkan untuk tutup mulut sama Sambo dan jangan bocorin apa-apa terkait CCTV ini, guys.

Terus, ada lagi?
Ada. Selain itu, masih di case obstruction of justice, another tersangka yaitu AKP Irfan Widyanto menjalankan sidang praperadilanguys. Yep, dia minta supaya dia nggak lagi ditahan dan minta pengadilan menyatakan status penahanannya itu nggak sah. Alasannya, karena AKP Irfan merupakan ayah dari tiga anak di mana si sulung baru berusia 4 tahun dan yang terakhir usianya 10 bulan. Dia juga janji nggak akan kabur selama masa persidangan tapi plis banget jangan ditahan, gitu kira-kira guys. Adapun keputusan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan baru akan dibacakan hasilnya tudei.

Ribet betul. Anything else?
Well well well, balik lagi ke the one and only Ferdy Sambo. Di sidang terbuka untuk umum yang digelar kemarin itu, netizen yang pada nonton melalui live streaming tuh pada salfok sama kemeja batik yang Sambo pakai, guys. Padahal waktu datang dan dikerubungi sama wartawan, Ferdy Sambo masih pakai rompi tahanannya yang warna merah itu. Merespons hal ini, kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana menjelaskan kalau emang sengaja dibuka itu rompi tahanannya, guys. Hal ini biar di persidangan si terdakwa nggak merasa tertekan dan terintimidasi dengan adanya atribut tahanan itu. Terus, persidangan juga masih menghormati asas praduga tak bersalah di mana terdakwa bebas kasih pembelaan terhadap dirinya, sesuai sama yang ada di KUHAP.

When things got mysterious…

Sejauh ini, ada 152 anak di Indonesia yang dilaporkan menderita penyakit gagal ginjal misterius. Data ini dilaporkan lansung oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

WHAT?? 
Yup, jadi tren kasus ini sempat memuncak pada September lalu, tapi akhirnya mulai mengalami penurunan pada Oktober ini. Menurut laporan dari Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI Eka Laksmi Hidayati, total angka tersebut sih didapat dari laporan 14 cabang IDAI di daerah. Dia sendiri bilang kalo rata-rata pasien berusia di bawah lima tahun. Tapi, ada juga anak umur delapan tahun yang terkena di DKI Jakarta dan lainnya lagi yang usianya belasan tahun.

Tell.me.what.happened.
Mostly, the children came with similar symptoms kaya demam, batuk, pilek, diare, dan muntah. Kebanyakan pasien juga dilaporkan mengalami penurunan intensitas buang air kecil, bahkan enggak sama sekali. Jadi, pas di USG, sama sekali enggak ada produksi urin di ginjalnya. Lebih detail lagi setelah dicek di laboratorium, pasien juga mengalami peradangan di banyak organ, termasuk hati. Terus, ada gangguan juga di system darah mereka kaya kekentalan darah atau darah menggumpal.

OMG 🙁
Makanya guys, terus sejauh ini sih investigasi IDAI masih belum menemukan titik pencerahan, apalagi soal penyebab dan penyakit ini lebih jauh. Pihak IDAI udah riset berbagai kemungkinannya kaya bakteri, virus ataupun yang lainnya. Tapi, masih belum ada temuan hasilnya apaa gitu.

Anything else? 
Sebagai imbauan, IDAI pastinya meminta orangtua untuk terus memantau kondisi anak mereka, apalagi soal intensitas buang air kecil. Orang tua juga diminta untuk segera memeriksakan anak ke rumah sakit kalau anak mereka mulai mengalami gangguan buang air kecil atau bahkan tidak buang air kecil sama sekali. Selain itu, pihak Kemenkes sendiri meminta orangtua untuk memastikan agar kondisi anak mereka selalu fit, terus melakukan imunisasi sesuai jadwal, makan makanan bergizi, dan pastinya mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker.

When you think that COVID-19 is over…

Hold. That. Thoughts.
Karena sorry to inform you, but a new variant of omicron was just detected. Yep, Jadi ada dua negara di Asia Tenggara yakni Singapura dan Thailand yang lagi brace themselves with the new omicron variableEverybody, meet: subvariant Omicron, XBB.

What happened in Singapore? 
Kalo di Singapura, mereka baru aja mengalami gelombang COVID-19 yang disebabkan oleh subvariant Omicron, XBB dan diperkirakan bakal mencapai puncaknya pada pertengahan November nanti. Menkes Ong Ye Kung sendiri udah bilang kalo varian ini mendominasi kasus COVID-19 di sana. XBB sejauh ini udah menyumbang 54 persen kasus lokal sejak 3 sampai 9 Oktober.
 
Wowww….
Yep, Mr. Ong juga bilang bahwa jumlah varian XBB udah ngalahin subvarian lainnya. Selain itu, nggak cuma subvariant XBB yang bikin kasus COVID-19 di Singapura naik, tapi juga reinfeksi. Mr. Ong bilang kalo 75 persen dari populasi di Singapura udah kena reinfeksi. Sejauh ini, Singapura sendiri udah mencatat 9.087 kasus COVID-19 baru pada Jumat (14/10). Pada puncaknya nanti di Bulan November, Mr. Ong memprediksi jumlah kasus harian bisa berada di 20 hingga 25 ribu pasien per hari.

What about Thailand?
Di Thailand sendiri sebenernya belum ditemukan subvariant Omicron XBB, tapinya nih gengs, minggu lalu tuh petugas bandara di Hong Kong melakukan random tests dan menemukan tiga orang warga Thailand yang baru nyampe sana mengidap varian baru tersebut. Makanya, kalo di Thailand statusnya masih “variant of concern”.

Got it. Now tell me more about this new XBB.
Jadi, Subvarian XBB, atau yang juga dikenal sebagai BA.2.10 adalah kombinasi dari varian BA.2.75 dan BJ.1 Omicron yang pertama kali terdeteksi di Singapura dan Amerika Serikat pada bulan Agustus. Sejauh ini sih, para ahli udah sepakat kalo varian XBB ini lebih menular daripada subvarian lainnya. Bahkan, Presiden Asia Pacific Society of Clinical Microbiology and Infection, Paul Tambyah bilang bahwa meskipun data pastinya belum ditemukan, tapi varian XBB ini emang kemungkinan lebih menular karena jumlah infeksi yang meningkat secara signifikan.
 
Noooo….
Tenang gengs, jangan  keburu panik dulu, karena para ahli juga bilang bahwa infeksi yang ditimbulkan nggak lebih parah daripada subvariant lainnya. Meski begitu, epidemiolog Dicky Budiman bilang bahwa meski tingkat keparahan dan kematiannya udah jauh berkurang dibanding varian sebelumnya, namun tetep aja kalo kena tuh agak ganggu karena bisa menurunkan produktivitas. Selain itu, ada juga resiko kamu kena long Covid kalo terus-terusan terinfeksi kembali. Kalo kena, maka beberapa organ di tubuh kamu bisa mengalami kerusakan long-term.

Anything else now?
Di Indonesia sendiri, Pak Dicky menyebut bahwa bisa aja nih sebenernya varian XBB udah masuk Indonesia mengingat mobilitas yang tinggi antara warga Indonesia dan Singapur. However, emang agak kurang nih kita dalam mendeteksi varian baru karena lemahnya early detection dan tracking. Jadi emang kitanya aja yang perlu hati-hati ygy.

When fancy food is disappearing…

Raise your hand if you loooove kepiting?
 
Now hands down. Yep, makan kepiting tuh enak banget emang ya guys, yang gaenak bayarnya. EHEHEHE. Nah ngomongin kepiting, kamu harus tahu nih bahwa ada satu jenis kepiting yang super mahal karena ukurannya yang jumbo dan cara nangkepnya yang susah dan bahaya banget, yakni kepiting salju Alaska. Sesuai namanya, kepiting ini berkembang biak di Laut Bering, yang terletak antara Rusia dan Alaska, Amerika Serikat. Nah, tapiiii ada berita agak sedih ni soal si kepiting salju Alaska, di mana tahun ini, untuk pertama kalinya panen kepiting tersebut terpaksa batal.
 
Penyebabnya apaaa? Yep, ga lain ga bukan adalah karena miliaran ekor kepiting tersebut menghilang dari perairan Laut Bering. Dalam keterangan dari Dewan Perikanan Alaska dan Dewan Manajemen Perikanan Pasifik Utara minggu lalu, lebih baik tahun ini gausah ada panen kepiting karena populasinya yang anjlok. Tercatat bahwa populasi kepiting salju yang tadinya mencapai 8 miliar di tahun 2018, sekarang jumlahnya jadi cuma 1 miliar di tahun 2021.
 
Yang bikin banyak orang kaget adalah karena kepiting salju tuh yang populasinya paling melimpah dari semua spesies kepiting di Laut Bering, sehingga dibolehkan untuk dikembangbiakkan secara komersial. Menurut analisa, penyebabnya sih penangkapan ikan yang berlebihan alias overfishing. Tapi nggak cuma itu, and again, climate change is another main factor for this situation.

“Ada upaya polisi untuk mengganti rekaman CCTV di Kanjuruhan.”

Gitu guys isi penemuan dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan Malang terkait ditemukannya upaya pihak kepolisian untuk mengganti rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan dengan yang baru. Penemuan ini berdasarkan pada kesaksian General Koordinator Aremania yang tertulis dalam.dokumen Laporan TGIPF Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang halaman 50 yang udah dikonfirmasi. Ngga cuma mau diganti, ternyata eh ternyata guys, ada upaya aparat kepolisian untuk mengganti rekaman dengan yang baru.

Kenapa yah polisi kita OBSESSED banget sama yang namanya cctv…


Announcement


Thanks to Hasna & Aksara for buying us coffee today!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

If you need to improve your postures, try these simple exercise.
Advertisement