KPU Resmi Tutup Pendaftaran Peserta Pemilu 2024, Kekeringan di Eropa Semakin Parah, Surya Darmadi Tersangka Kasus Korupsi Terbesar Tiba di Tanah Air, WHO Resmi Ganti Nama Cacar Monyet Jadi Clades

245

Good morning,

Hi, it’s Tuesday. We’ll have the Independence Day tomorrow, so… Happy Independence Day! You know, it’s a good day to be thankful about the all-year summer and great foods that this nation has provided us with, and also the founding fathers for this freedom. Never take that for granted. Long live 🇮🇩

When one chapter is finished…

Towards Pemilu 2024.
Karena Hari Minggu kemarin, KPU udah resmi menutup pendaftaran buat partai politik yang mau ikutan jadi peserta di Pemilu 2024 mendatang. Dari para parpol yang daftar itu, ada yang udah lega karena most likely bakalan lolos. Jadi kayak, “See you, rakyat Indonesia!!” Ada juga yang masih harap-harap cemas nih, guys. Takut nggak lolos. Dang…

Tell me everything.
Sure. Kamu masih inget nggak sama pembahasan kita tempo hari di mana dalam rangka menyambut Pemilu 2024, organizer dari Pemilu ini sendiri yaitu Komisi Pemilihan Umum aka KPU tuh udah mulai kerja menyiapkan berbagai hal. Bah, dari serangkaian persiapan itu, ada satu tahapan awal yang nggak boleh di-skip sama partai politik supaya nama mereka ada dalam ballot dan kadernya bisa duduk di kursi legislatif. Yep, daftar dulu dong beb. Kayak kita mau ikut CPNS kan harus daftar dulu tuh, berikut persyaratannya. Pemilu juga gitu. Karenanya in that sense, KPU udah mulai membuka pendaftaran partai politik selama dua minggu kemarin, mulai dari 1 Agustus dan berakhir di tanggal 14, hari Minggu.

Okay terus…
Sekarang kan udah tanggal 16 nih, meaning udah tutup dong tuh pendaftarannya. Lewat konferensi pers yang digelar kemarin, Komisioner KPU Idham Holik pun menjelaskan progres mereka sejauh ini, guys. Progresnya adalah, selama dua minggu kemarin, udah ada 40 partai politik yang daftar ke KPU. Well, kayak yang pernah kita bahas tempo hari itu loo guys, even di hari pertama pendaftarannya dibuka, partai-partai kayak PDIP, PKS, sama Partai Perindo udah berbondong-bondong datang ke KPU kan. Terus PKB dan Gerindra yang daftar barengan di minggu depannya tanggal 8 Agustus, plus Partai Golkar, PPP, dan PAN yang nyusul daftar barengan juga tanggal 10 lalu.

Oh bisa yha barengan gitu?
Bisa dong. Apalagi mereka udah koalisi. Iya, kamu harus tahu nih. Koalisi aka joinan bersatu tuh penting banget kalau partainya mau menang pemilu. Secara kalau mereka gabungan dari sejumlah partai, meaning chance mereka buat menang pemilu dan duduk di kursi DPR juga lebih gede dong. Hal ini juga berlaku buat capres-cawapres yang mereka usung. Kalau ada sejumlah partai yang mengusung salah satu capres (thanks to Koalisi), mereka bisa dengan mudah pass the Presidential Threshold (PT) aka ambang batas perolehan suara partai yang jadi syarat buat mencalonkan kadernya sebagai capres-cawapres. Adapun PT untuk pemilu mendatang adalah 20% dari jumlah kursi DPR atau 25% (dua puluh lima persen) dari suara sah secara nasional pada Pemilu anggota DPR sebelumnya.

Terus di 2024 nanti juga gitu?
Yoi. Di 2024 nanti, udah ada beberapa partai yang menyatakan kalau mereka udah bersatu membentuk koalisi, guys. Kita bahas dari yang fresh from the oven aka baru banget weekend kemarin men-declare koalisi mereka. Yaitu Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya by Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa aka PKB. Selain itu, ada juga PPP-Golkar-PAN yang juga berkoalisi membentuk Koalisi Indonesia Bersatu.

I see…
Meanwhile, Partai NasDem dan Partai Demokrat sampai sekarang belum kelihatan hilalnya bakal berkoalisi sama siapa buat Pemilu 2024 nanti. Partai NasDem, lewat Ketua Umum-nya, Willy Aditya sih bilangnya sampai sekarang mereka masih berkomunikasi sama partai-partai lain urusan perkoalisian ini. Bang Willy juga bilangnya mereka bakal segera ngumumin koalisi by the latest akhir tahun 2022 ini. The same also goes to Partai Demokrat di mana mereka mau fokus dulu sama pendaftaran pemilu. Setelah benar-benar mereka resmi dinyatakan sebagai Peserta Pemilu 2024 di Desember nanti, baru deh tu mereka fokus ngurusin koalisi.

Eh iya. Jadi pendaftaran tadi gimana?
Ok balik lagi ke situ ygy. Melalui konferensi pers-nya, Komisioner KPU Idham Holik bilang udah ada 40 partai politik yang resmi daftar “mo ikutan dong pemilu 2024!”. Adapun 24 diantaranya udah dinyatakan melengkapi semua dokumen yang dibutuhkan. Sementara, 16 lainnya tuh masih harap-harap cemas karena dokumen mereka belum lengkap. Jadi yha bakal di-cross check lagi sama pihak KPU. Nah kalau udah lengkap, lanjutlah diverifikasi lagi secara administratif dan diumumkan lagi di 14 September nanti. Kalau nggak, yha mereka terancam nggak bisa ikut Pemilu deh. Since pendaftaran juga udah ditutup dan dokumennya juga nggak bisa nyusul kan.

Okay…
Adapun partai politik yang dokumennya udah dinyatakan lengkap sama KPU tuh ada PDI-P, PKS, PKB, Partai Bulan Bintang aka PBB, Partai Perindo, Golkar, PAN, Hanura, Gerindra, dll.  Sementara partai-partai yang masih kurang dokumennya tuh kayak Partai Pelita, Partai Berkarya, Partai Reformasi, Partai Kedaulatan, dll. In case you aren’t familiar enough with these names, itu karena 16 partai ini emang most likely partai-partai baru sih.

Anything else?
Btw dari partai-partai yang dari tadi udah kita omongin, sebenarnya tuh ada tiga partai lagi yang kemaren rencananya mau daftar Pemilu tapi end up nggak jadi. Tiga partai itu adalah Partai Damai Sejahtera Pembaharuan, Partai Rakyat, dan Partai Mahasiswa Indonesia. Speaking of Partai Mahasiswa Indonesia, kehadiran partai ini emang menuai banyak kecaman dari berbagai pihak, guysSince dalam statuta universitas, di-mention mahasiswa tuh nggak boleh ikutan politik praktis Dan punya partai means mereka ikutan politik praktis.
Urus negara itu berat. Kalian fokus benerin budaya ospek aja yha hihihi…

When things are getting worse…

In Europe.
Yep, things are getting worse in Europe. Bukan Rusia, bukan Ukraina, tapi krisis lingkungan aka kekeringan yang makin hari makin parah. Terus, saking parahnya kekeringan di sana, banyak yang menyebut bahwa kekeringan kayak gini tuh belum pernah terjadi selama 500 tahun terakhir.

WHAT??
Iya, Kebayang kan sekering apa itu daratan? Well, kalau ngebayangin Eropa tuh kan kita kebayangnya suasana ala spring gitu yekan. Bunga-bunga pada bermekaran cantik warna-warni, terus pas fall daun-daunnya berguguran di tepi jalan sambil kita lewat di situ *sambil dengerin all too well *penting*. Terus ada hujan. Aestetik lah pokoknya. Tapi sekarang, thanks to climate crisis, keadaannya udah nggak kayak gitu lagi, guys.

Sekarang gimana emang?
Boro-boro ada bunga, air aja nggak ada. Jadi dalam dua bulan terakhir, nggak ada hujan sama sekali di hampir seluruh negara Eropa, gengs. Karena nggak ada hujan, jadi kering dong tuh. Saking keringnya, di Spanyol waduk-waduk dan tempat penampungan air jadi mulai rusak dan pecah gitu. The same also goes to negara-negara lain kayak Inggris dan Perancis.

Oh nooo….
Di Perancis, tepatnya di desa Lux, Burgundy, kan ada satu sungai namanya Sungai Tille yah. Nah di situ itu awalnya cantik banget guys, airnya ngalir terus banyak ikan. Sekarang, karena kekeringan airnya jadi kering deh. Ikan-ikan di sana pun jadi pada mati. Di Inggris juga gitu. As we all know Inggris adalah salah satu negara yang curah hujannya cukup tinggi, guys. Makanya nggak jarang film-film British juga sering banget ada adegan hujan. Tapi Jumat kemarin, pemerintah pun udah men-declare kekeringan di sebagian wilayah dan musim panas kali ini jadi yang paling panas dan jadi yang terkering sepanjang sejarah.

🙁
Exactly. Terus, ngeliat keadaannya kayak gini, pertanyaan yang pasti muncul adalah, “Mau sampai kapan begini terusss? Haduhhh…., “Gitu kan. Well, to answer that questionAndrea Toretti dari European’s Commission Joint Research Centre bilangnya sejumlah peneliti emang masih menganlisis kekeringan sekarang ini karena masih happening juga. Terus, kekeringan kali ini tuh juga ngingatin mereka sama kekeringan parah yang pernah terjadi di 2018 lalu, guys. Tapi ngeliat keadaannya so far, Pak Andrea bilang, “This year, I think, is worse.” It’s safe to say peristiwa ini tuh jadi kekeringan paling parah dalam 500 tahun terakhir, guys. 500 tahun lo.
 
Go on…
Terus Masih dari keterangan Pak Andrea, kondisi Eropa yang sekering sekarang tuh bisa menimbulkan resiko yang gede banget, karena emang kebanyakan infrastruktur Eropa ngga dirancang buat kondisi sekering ini. Kalau langkah mitigasinya nggak bener, takutnya intensitas dan frekuensi kekeringannya bisa jadi lebih parah dan makin meningkat tiap hari.  The worst scenario is kekeringannya bisa ada terus sampe tiga bulan ke depan.

Jadi gimana dong tuh?
Yha mau nggak mau mereka harus cari cara gimana caranya biar aktivitas masyarakat tetep jalan meskipun lagi ada krisis. Apalagi aktivitas ekonomi. Since warga Eropa bergantung banget sama transportasi laut buat ekspor-impor berbagai sumber daya alam, jadi pilihannya yha cuma dua: Mereka keruk sungai lebih dalam lagi sampai air sungainya nggak kering-kering banget dan kapal bisa lewat, atau mereka memangkas jumlah produksi jadi nggak perlu kirim-kirim dulu sementara waktu. Tapi ini juga berdampak sama income
Advertisement
 mereka dong.

Ok. Anything else?
Fyi dalam hal ini, Eropa tuh nggak sendirian, guys. Karena selain di Benua Biru, banyak juga wilayah lain di berbagai belahan dunia yang dilanda kekeringan. Kayak Afrika Timur, Meksiko Utara, sampai ke Amerika Serikat. Selain karena climate crisis dan suhu bumi yang makin panas aka heatwave, karhutla aka kebakaran hutan dan lahan juga yang jadi salah satu penyebab wilayah-wilayah ini dilanda kekeringan, guys.

Who’s singing “I am coming home…”

Tersangka korupsi, Surya Darmadi
Yoi. Kemarin banget nih, kita-kita di negara +62 dibikin heboh dengan baliknya Surya Darmadi, buron tersangka Kasus Korupsi dengan total kerugian terbesar in history yang baru aja nyampe di Tanah Air, guys. Kejaksaan Agung dan KPK pun langsung bertindak menahan si Surya Darmadi ini.

Wait, who is he again?

Ok. Surya Darmadi aka Apeng adalah seorang pengusaha tajir yang merupakan bos dari perusahaan pengekspor kelapa sawit bernama PT Duta Palma Group. Tapi sayangnya, seiring usahanya yang makin sukses, ditemukan berbagai dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan Apeng. Nggak setahun dua tahun ke belakang, tapi hampir 10 tahun lalu, which is di tahun 2003. Kasus korupsinya itu sendiri berputar soal izin buka ladang kelapa sawit yang dikelola perusahaan Duta Palma ini, guys. Mulai dari Izin Prinsip dan AMDAL yang mereka skip, eh tau-tau izin usahanya keluar aja. Makanya kasus ini juga menyeret yang waktu itu menjabat sebagai Bupati Indragiri Hulu, Riau, di mana ladang sawit si Surya berada, atas nama Raja Thamsir Rachman. (Read the full story here).

Shizzz….
Nggak cukup di situ, Surya Darmadi juga diduga melakukan Tindak Pidana Pencucian uang aka TPPU aka money laundering. Nggak main-main, dari semua tindakannya ini, kerugian yang dialami negara berjumlah sebesar Rp78 Triliun, guys. Dia pun ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dan kejaksaan. Tapi prosesnya yha nggak mudah, since Surya Darmadi ini juga kabur keluar negeri. Nah setelah melalui berbagai proses, akhirnya dia memutuskan untuk pulang ke Indonesia, guys.

Kamana wae atuh…
Well, kalau kata kuasa hukumnya, Juniver Girsang, Surya Darmadi tuh lama tinggal di luar negeri, tapi bukan kabur. Dia juga nggak tahu kalau dia adalah buron dan ada pemanggilan beberapa kali dari berbagai aparat penegak hukum, guys. Lebih jauh, Juniver juga menyebut Surya nggak tahu kalau dia udah ditetapkan sebagai tersangka. Thus, datangnya Surya ke Indonesia ini adalah sebagai langkah membela diri rather than menyerahkan diri.

I wanna know from Kejagung’s side….
Meanwhile from Kejagung’s side, disampaikan langsung oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin, rupanya dari dua minggu lalu tuh Kejaksaan Agung udah nerima surat dari pihaknya Surya Darmadi menyatakan kalau doi mau menyerahkan diri, guys. Langsung lah diproses surat itu kan, dan tek tokan lah mereka berdua antara pihak Kejagung dan pihak kuasa hukum Surya, Juniver Girsang. Puncaknya, kemarin banget nih, Surya Darmadi tiba di Bandara Soekarno Hatta… dari Taiwan.

Loh bukan dari Singapura?
Nggak, guys. Well, sebelumnya, Kejagung tuh kan taunya Surya di Singapura yah. Ini juga yang bikin pemerintah nge-contact atase Kejaksaan RI di Singapura buat pemeriksaan lebih lanjut dan memulangkan dia ke Indonesia. Nah tapi seiring berjalannya waktu, Suryanya juga udah pindah dari SG ke Taipei sebelum akhirnya nyampe Jakarta kemarin itu gitu.

Gimme all the details…
Sure. Dia mendarat tepat pukul setengah dua siang pake maskapai China Airlines CI 761 TPE-CGK kan. Nah, pas udah mendarat, petugas Kejagung yang udah stand by menjemput pun langsung membawa Surya ke Gedung Kejaksaan Agung di Kebayoran baru, Jakarta. Didampingi kuasa hukumnya, Surya langsung dibawa ke gedung Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) buat diperiksa lebih lanjut.

Terus, dia ditahan kan?
Nah soal itu, pihak Surya udah menerangkan bahwa pihaknya mau membela diri, tapi at the same time mereka juga bilang bakalan mengikuti proses hukum sesuai prosedur, guys. Nah, sesuai prosedur, Jaksa Agung ST Burhanuddin nge-confirm kalau Surya Darmadi yang udah jadi tersangka ini bakalan ditahan selama 20 hari sambil nunggu hasil pemeriksaan dan putusan berikutnya. Terus, since Surya ini adalah tersangka dalam kasus lain di Komisi Pemberantasan Korupsi aka KPK juga, meaning dalam kasus ini Kejagung juga bakalan bekerja sama dengan KPK deh.

I see. Anything else I should know?
Btw kasus ini tuh bikin publik pada deja vu sama kasusnya Djoko Tjandra 2020 lalu kan. Iya nggak sih?? Makanya sejumlah pakar dari berbagai LSM termasuk Transparency International Indonesia put the highest concern banget nih sama langkah aparat penegak hukum kali ini, either itu Kejaksaan Agung atau KPK. Jangan sampai si Surya melarikan diri lagi dan kejadiannya Djoko Tjandra pun terulang dua kali.

When Monkeypox is not monkeypox…

It’s Clade now.
Yep. WHO akhirnya resmi mengganti nama cacar monyet yang sebelumnya monkeypox ke nama barunya, which is Clades. Hal ini dilakukan setelah banyak aduan dan komplain dari para ahli yang juga diamini sama Sekjen WHO Pak Tedros Ghebreyesus karena nama monkeypox tuh dinilai diskriminatif banget, guys. Terus, karena diskriminatif, jadinya menimbulkan stigma nggak bagus ke salah satu makhluk hidup. In this case, yha monkey itu sendiri. Maka setelah countless of discussions and meetings, para ahli tadi bersama-sama WHO sepakat untuk kasih nama baru ke penyakit cacar monyet yang sadly udah makin menyebar di berbagai negara ini, yaitu Clade. Nama Clade sendiri diambil dari tempat asal penyakit ini ditemukan, yaitu di Kongo dan Afrika Barat. Iya, so far monkeypox–eh maksudnya Clade udah punya dua varian, guys. Clade I itu yang ditemukan di Kongo, Clade II ditemukan di Afrika Barat. Lebih jauh, Clade juga udah punya cucu aka subvarian, yang berkembang dari Clade II: ada Clade IIa sama Clade IIb. Pak Tedros bilangnya penulisannya harus strict begitu, guys. Penulisan varian pake angka romawi, terus buat nunjukkin subvarian ditulisnya angka romawi plus huruf kecil.
 
Clade itu bukannya pasangannya Bonnie yah…

“Koordinator, lo, bukan komentator. Menteri koordinator bukan menteri komentator.”

Wkwkwkw gitu guys kata politisi PDIP yang juga Ketua Komisi III DPR RI Bambang Pacul pas ngomentarin soal Menko Polhukam Mahfud MD yang bilang kenapa DPR kok diem aja di kasusnya Ferdy Sambo? Terus kata Pak Pacul, ya justru karena DPR sadar posisi, mereka bakal langsung manggil Kapolri aja buat rapat. Sebaliknya, beliau balik menyindir Prof Mahfud yang kerap berkomentar terkait kasusnya Sambo, kayak: U menteri koordinator, bukan komentator. Gitu ceunah guys.
 
When you thought komentator is only on football games…

Announcement


Thanks to Idham for buying us coffee today!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

If you want to have a lasting relationship, avoid saying these to your partner.
Advertisement