PM Baru Malaysia, WNI di Diamond Princess, Kota Terancam Tenggelam, SIM Internasional

711

Hello again, Monday! Here’s to February that went faster than your money after pay day, and since it’s March, let’s start it with…

Gambar: tribunnews

Another M.
A.K.A Malaysia’s new prime minister, Muhyiddin Yassin.

Duh maksa deh but who?
Jadi Muhyiddin Yassin ini adalah Perdana Menteri barunya Malaysia yang ngegantiin PM sebelumnya, Mahatir Muhamad. Muhyiddin juuuust started his job yesterday, meaning beliau baru aja mengambil sumpah jabatannya sebagai PM Malaysia kemarin.

Tell me again how he got there.
Well, lots of bad blood (not the kind of Taylor Swift squad bad blood…) but we’ll get there. Also, read the full story here.

Or just, the short one would be fine. 
Olrite you win. 
Jadi Senin minggu lalu, Mahathir mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Perdana Menteri. Hal ini kemudian mengejutkan banyak pihak dan memunculkan spekulasi soal retaknya hubungan Mahathir dengan Anwar Ibrahim, politisi yang harusnya jadi pengganti beliau di kursi PM.

I need more background.
Got it. Jadi kan di Malaysia ini ada dua koalisi, yaitu koalisi Pakatan Harapan (PH) yang menaungi Mahathir dan Anwar, dan koalisi Barisan Nasional aka BN yang diisi sama UMNO (Partai nasionalis Malaysia yang nggak pernah kalah pemilu sejak merdeka sampe tahun 2018).

Whoaaaa
We know, right? Jadi Mahathir sendiri awalnya ada di koalisi bareng UMNO dan Anwar Ibrahim merupakan rival politiknya, for years. Tapi yha namanya politik, di tahun 2018 itu, keduanya gabung dan berhasil mengalahkan UMNO dkk di koalisi BN. Nah, pas kampanye, Mahathir sendiri udah bilang bahwa beliau bakal menjabat selama satu atau dua tahun aja, abis itu tampuk kekuasaan akan diberikan ke Anwar. Meaning harusnya tahun ini masa jabatannya PM Mahathir abis dong….

Ok, paham. Terus terus…
Nah yaudah, tiba-tiba weekend lalu, sekelompok politisi dari koalisi Pakatan Harapan dan Barisan Nasional ketauan meeting diem-diem di KL dan memunculkan spekulasi bahwa ada kemungkinan politisi dari dua koalisi ini bakal gabung untuk mencegah Anwar jadi PM.

And that’s what happened?
Yep. Jadi udah tuh, over the week kemarin terjadi pergolakan-pergolakan politik antara Mahathir, pihak kerajaan, dan benih-benih koalisi baru yang terbentuk dari mantan koalisi PH dan BN, which leads to…

Perikatan Nasional.
Yaitu beneran koalisi baru yang diisi oleh partai-partai yang dulunya ada di PH maupun BN. Nah, nggak lama setelah terbentuk, koalisi ini kemudian mengumumkan bahwa mereka mendukung Muhyiddin Yasin sebagai perdana menteri, dan Sabtu kemarin, Raja Malaysia kemudian ngumumin bahwa istana bakal segera melantik Muhyiddin karena dia udah meraih dukungan dari mayoritas anggota parlemen, yaitu at least 112 kursi. Besoknya, Muhyiddin beneran dilantik deh.

And everybody is happy with this?
No, of course not. Mahathir yang tadinya mau maju lagi jadi perdana menteri bilang bahwa sebenarnya, dirinyalah yang punya dukungan mayoritas di parlemen. Selain itu, dia juga udah minta audiensi sama raja untuk membuktikan itung-itungannya itu.

Who else is feeling unhappy?
Well, a lot of your Malaysian friends, probably? 
Karena setelah cuma beberapa bulan ada di oposisi karena kalah pemilu 2018 lalu, UMNO akhirnya balik lagi jadi ada di koalisi pemerintah. Goks.

Got it. Now tell me about new PM’s profile. 
Muhyiddin ini dulunya adalah politisi UMNO yang pernah jadi Wakil Perdana Menteri. Abis itu di tahun 2016, dia keluar dan membentuk Partai Bersatu barengan dengan Mahathir. Nah, secara partai bersatu ini ada di koalisi PH, maka partainya ada di koalisi yang menang dan dirinya mendapat posisi sebagai Mendagri di bawah pemerintahan Mahathir. Sekarang, Mahatir KZL banget sama Muhyiddin dan menyebut mantan menterinya itu sebagai pengkhianat.

Gosh, we need another round of coffee, please…


For when you’ve been hanging on a thread…

Gambar: Republika

Pemerintah RI (akhirnya) akan mengevakuasi WNI dari kapal pesiar Diamond Princess di Yokohama, Jepang.

Good to hear but how?
Jadi… para WNI yang merupakan kru kapal pesiar tersebut berangkat dari Bandara Haneda, Jepang, pada Minggu tadi malam, dan tadi malem banget, sekitar jam 11-an mereka udah tiba di Bandara Kertajati, Jawa Barat. Selanjutnya, para WNI itu menuju pelabuhan PLTU Indramayu untuk lanjut lagi ke lokasi observasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, melalui jalur laut dengan menggunakan KRI Soeharso.

We’re talking about how many people?
Totalnya ada 69 WNI yang dievakuasi dari kapal Diamond Princess… dan ada 10 WNI yang gak ikut dievakuasi karena dua di antaranya mengaku ingin melanjutkan pekerjaannya di kapal pesiar tersebut. Sedangkan delapan lainnya yang positif terjangkit coronavirus masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di Jepang.

R they good?
Well, kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sih, 69 WNI yang dievakuasi ini telah melalui proses pemeriksaan kesehatan dan memastikan mereka dalam kondisi sehat.

How long are they going to be observed?
Pemerintah menyatakan mereka akan diobservasi selama 28 hari, lebih lama dari WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China, di Pulau Natuna bulan lalu, yang dievakuasi selama 14 hari.

Kok lama sih 28 hari?
Karena menurut Kemenkes, virus corona yang tersebar di kapal Diamond Princess telah bermutasi dan lebih membahayakan, makanya masa observasinya juga akan lebih lama.

I see. So, tell me about this Pulau Sebaru again?
Jadi Pulau Sebaru Kecil ini adalah sebuah pulau tak berpenghuni yang terletak di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Secara administratif, pulau ini berada di Kelurahan Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, dan merupakan bekas tempat rehabilitasi para pecandu narkotika.


What are the scientists warning us about?

Gambar: Kompas

Kenaikan permukaan air laut.
You’ve heard it for a thousand times, and you’re gonna hear it again: Jakarta bakal tenggelam di tahun 2050 mendatang, gengs.

Yea I heard it. Anything new?
Well, minggu lalu, Greenpeace bilang bahwa selain Jakarta, dua kota lain di Indonesia yang juga berpotensi tenggelam adalah Surabaya dan Semarang. Selain itu, kota-kota lain yang ada di Pantura kayak Tegal dan Pekalongan juga menghadapi ancaman yang sama.

Advertisement

Jadi di Jawa aja?
Nggak juga. Masih menurut data Greenpeace, kota di luar Jawa yang juga berpotensi tenggelam adalah Banda Aceh. Hal ini didukung oleh hasil penelitian oleh Unsyiah yang memprediksi bahwa di tahun 2050 mendatang, tiga persen dari wilayah Banda Aceh akan tenggelam.

Ouch. Why tho?
Couple reasons, di antaranya adalah naiknya permukaan air laut yang disebabkan oleh eksploitasi air tanah yang berlebihan. Ya kan kalo air tanahnya disedot terus, tekanan dan volume tanah juga bakal berubah dan bikin permukaan tanah makin turun. Hal-hal lain kayak reklamasi dan pembangunan di kawasan pesisir yang sembarangan juga bikin permukaan air laut ini makin naik.

Terus kita harus gimana?
Kata Greenpeace sih, pemerintah Indonesia harus mengkaji ulang rencana tata ruang di kawasan pesisir dengan mempertimbangkan pemulihan kualitas lingkungan hidup, pelestarian ekosistem, dan pengurangan risiko bencana. Greenpeace menyebut bahwa hal ini penting banget demi mengurangi kerugian ekonomi dan sosial akibat tenggelamnya sebuah kota, perubahan iklim dan perusakan lingkungan.

I see. Anything else I should know?
Yep, selain kota-kota di Indonesia tadi, beberapa kota lain di seluruh dunia kayak Lagos, Houston, Dhaka, Venice, Virginia Beach, Bangkok, New Orleans, Rotterdam, Alexandria, dan Miami juga berpotensi tenggelam dalam beberapa dekade ke depan.


For when you’ve been wanting to do some road trip abroad…

Gambar: Kompas

Sekarang, kamu udah bisa bikin SIM internasional secara online loh. Jadi Jumat minggu lalu, Kakorlantas Polri mengumumkan bahwa pihaknya kini memiliki jasa pembuatan SIM Internasional secara online. SIM Internasional ini ditujukan buat kamu-kamu yang pengen bisa nyetir pas lagi di luar negeri.

Kakorlantas Polri menyebut bahwa SIM ini udah diakui di 188 negara di seluruh dunia, dan nggak cuma di ASEAN doang. Nah, kalo kamu bentar lagi mau ke luar negeri dan kepikiran untuk nyetir sendiri, cara untuk dapetin SIM Internasional ini cukup gampang. Kamu cuma perlu daftar secara online,  bayar via transfer online, terus tinggal dateng deh ke gedung SIM Internasional online di NTMC Polri untuk melengkapi administrasi. Adapun biaya yang dikenakan untuk pembuatan SIM ini adalah Rp250.000.

Cusssss….


“No country should assume it won’t get cases. That could be a fatal mistake. This virus does not respect borders.”

Demikian kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat menggelar konferensi pers di Geneva, Swiss, minggu lalu soal virus corona yang menyerang banyak negara belakangan ini. Tedros juga menyebut bahwa virus ini nggak milih-milih orang baik berdasarkan etnisitas, ras, GDP, atau bahkan tingkat kesejahteraannya.

*Uhuk* Pak Menkes disindir tuh, Pak *uhuk*


Love Letter Catch Up!

Catchers: Hi, newcomer here, Dataviz apa ya kak wkwkwk~ Thank you for filling my morning with various heavy yet lite news, sincerely appreciated!

Catch Me Up! HQ: Halo, ini Amri, saya orang yang bikin dataviz Catch Me Up! yang kalian baca tiap Jumat. Also, hi there new subscriber, we’re happy to explain again. Jadi dataviz itu kepanjangan dari “data visualization” yang beda dengan infografis kebanyakan. Kalo infografis itu kan biasanya menyajikan berita atau informasi dalam bentuk visual, nah think dataviz like an upgraded version of infographic, yang di dalamnya banyak menggunakan data yang disajikan dengan grafik-grafik ciamik untuk memudahkan kita mengerti akan suatu isu.
Proses pembuatan dataviz ini cukup panjang, dari mulai menentukan tema yang relevan dengan berita terkini, mencari data yang kredibel, membuat grafik yang mudah dimengerti namun tetap dapat menangkap pola tersembunyi dari data, mendesain infografis, mempercantik tampilan, dan tidak lupa fact-checking berkali-kali untuk memastikan tidak ada informasi dan data yang salah. Gitu sih. So, we hope you like the dataviz that we create. Finally, feel free to shoot us with ideas of dataviz that we can create at least on Wednesdays, so we can prepare it in time for Friday morning. Thanks!!

-Amri- 

(Our most favorite part of the day is to know what you think about our newsletter. Thus, we have created this section where you can ask our founder (Haifa), co-founder (Amri), and our COO (Qowi) anything about Catch Me Up! Shoot away your questions here and get a chance to be featured. See you again tomorrow!)


Catch Me Up! Recommendations

This love letter from a father to his departed son will most definitely make your Monday ambyar seketika 😭

Advertisement