Hari Libur Nasional, Kebakaran Hutan Amazon, Rektor Asing, Kang Emil

488

It’s Wednesday and we have something to cheer you up: liburan selama 20 hari. 


U kidding.
Nope. Kemarin pemerintah udah resmi menetapkan bahwa untuk tahun depan, jumlah hari libur nasional dan cuti bersama adalah sebanyak 20 hari. Rinciannya, bakal ada 16 hari libur nasional, tiga hari cuti bersama untuk perayaan Idul Fitri dan satu hari cuti bersama untuk perayaan Natal.

I don’t know if I can survive a full three days of my relatives asking me when will I get married…
Hang in there. Menurut Menko PMK Puan Maharani, cuti bersama Idul Fitri emang sengaja dibikin tiga hari karena pemerintah mempertimbangkan peningkatan infrastruktur untuk yang mau pada mudik. Karenanya, Mbak Puan yakin kalo tahun depan, kegiatan mudik bakal lebih baik pelaksanaannya dibanding tahun ini.

Catch Me Up! on next year’s off day. 
Kalo kamu udah pengen beli tiket liburan dari sekarang, berikut tanggal-tanggal libur nasional dan cuti bersama yang perlu kamu tandain:

Rabu, 1 Januari, Tahun Baru 2020 Masehi
Sabtu, 25 Januari, Tahun Baru Imlek 2571 Kongzili
Minggu, 22 Maret, Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW
Rabu, 25 Maret, Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1942
Jumat, 10 April, Wafat Isa Al Masih
Jumat, 1 Mei, Hari Buruh Internasional
Kamis, 7 Mei, Hari Raya Waisak 2564
Kamis, 21 Mei, Kenaikan Isa Al Masih
Minggu-Senin, 24-25 Mei, Hari Raya Idul Fitri 1441 H
Senin, 1 Juni, Hari Lahir Pancasila
Jumat, 31 Juli, Hari Raya Idul Adha 1441 H
Senin, 17 Agustus, Hari Kemerdekaan RI
Kamis, 20 Agustus, Tahun Baru Islam 1442 H
Kamis, 29 Oktober, Maulid Nabi Muhammad SAW
Jumat, 25 Desember, Hari Raya Natal.

It’s never too early to plan for a holiday. Go go!


Who’s shouting “I don’t need your money!” louder than your wallet after payday?

Gambar: Catraca Livre
Pemerintah Brazil.
Pemerintahan yang lagi disorot dunia gara-gara kebakaran hutan Amazon itu bilang bahwa mereka bakal menolak bantuan dari negara-negara G7 yang rencananya bakal ngasih duit sebesar 22 juta US Dollar untuk bantu mengatasi kebakaran hutan Amazon.
There must be a story behind this…
Of course. Jadi pas weekend kemarin, geng negara-negara tajir G7 (read: negara-negara industri dengan ekonomi kuat) ngumpul di Prancis untuk bahas berbagai hal, mulai dari Brexit sampe perang dagang. Nah, salah satu isu yang dibahas adalah soal kebakaran hutan Amazon yang emang kerusakannya parah banget tahun ini. Di hari terakhir meeting, Presiden Prancis Emmanuel Macron yang juga tuan rumah gathering ini kemudian ngumumin kalo dia dan gengannya bakal patungan untuk nyumbang dana sebesar 22 juta US Dollar buat membantu mengatasi kebakaran hutan Amazon.

I see…
Belum selesai. Selain duit patungan, dua negara anggota G7 yaitu Inggris dan Kanada juga rencananya bakal ngasih dana tambahan buat penyelesaian masalah kebakaran lahan di Amazon, masing-masing sebesar 12 juta US Dollar dan 11 juta US Dollar.

And Brazil doesn’t want this money by saying…
“Ga deh, makasih. Tapi mendingan duitnya dipake buat bikin hutan lagi di Eropa aja” Gitu kira-kira kata pemerintah Brazil. Selain itu, mereka juga bilang kalo Macron aja nggak bisa menghindari kebakaran yang terjadi di Katedral Notre-Dame di bulan April kemarin, terus dia siapa? Kok mau ngajarin negara lain cara matiin api? SAVAGE. 

Ini awalnya gimana sih kok dikasih bantuan malah marah? 
Ya karena hubungan antara Macron sama Presiden Brazil Jair Bolsonaro lagi nggak asik aja sih, dan most of the time, mereka berantem di Twitter. Ready to catch up with some Twitwar drama?

Bring it on. 
Jadi awalnya, minggu lalu sebelum pertemuan G7, Macron ngetwit foto kebakaran hutan Amazon dan ngajak temen gengannya di G7 untuk bertindak dalam menangani krisis ini. Bolsonaro kemudian nge-reply dengan bilang kalo Macron punya perspektif penjajah, karena mau bahas soal Amazon tanpa ada perwakilan dari negara yang daerahnya merupakan bagian dari Amazon. Macron kemudian bales dengan bilang kalo Bolsonaro bohong soal komitmennya atas isu lingkungan.

Advertisement

Belom selesai? 
Belum. Bolsonaro kemudian log in ke akun Facebooknya, dan komen di postingan netijen yang ngebandingin foto istrinya yang berumur 37 tahun dan istrinya Macron yang berumur 67 tahun. Caption dari foto ini adalah “Sekarang lo tau kan, kenapa Macron mempersekusi Bolsonaro?” yang di-komen Bolsonaro “jangan bikin malu bapak itu ah….”. Menanggapi hal ini, Macron kemudian bete banget dan bilang kalo Bolsonaro amat sangat ga sopan. Dia juga bilang kalo dia kasian sama warga Brazil karena punya presiden kayak Bolsonaro. Nah, awal minggu kemaren, Bolsonaro kemudian marah-marah di Twitter dan bilang kalo Macron berlindung di balik “G7” untuk memperlakukan Amazon kayak daerah jajahan. Bolsonaro juga minta Macron untuk menghargai kedaulatan negaranya. Panjang ya, padahal berantemnya baru dimulai minggu lalu loh.

This is exactly why you should never let your dad have access to social media.

 


Indonesia akhirnya punya rektor asing, lho. Hey, hey siapa diaaaa?

Gambar: IDN Times

Kemarin, Menristekdikti Pak Mohammad Nasir akhirnya ngenalin rektor asing pertama yang bakal menjabat di perguruan tinggi di Indonesia. Pak Rektor asing asal Korea Selatan itu rencananya bakal menjabat di Universitas Siber Asia yang diselenggarakan oleh Universitas Nasional Jakarta (UNJ).

More information would be helpful.
Alrite. Rektor asing ini namanya Jang Youn Cho. Sebelum jadi rektor asing pertama di Indonesia, beliau punya pengalaman tinggal Amerika Serikat selama 17 tahun sebelum akhirnya kembali ke Korsel dan menjabat sebagai wakil presiden di Universitas Hankuk. Fokus penelitian Profesor Cho adalah di bidang akuntansi.

Anything else I should know?
Profesor Cho dikenalin sama Pak Nasir ke publik di Bali, pas acara peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas). Dalam keterangannya Pak Menteri berharap agar kehadiran Profesor Cho ini bisa memicu daya saing mahasiswa Indonesia di tingkat global. Pak Menteri juga ngingetin para akademi Indonesia untuk nggak perlu risau soal keberadaan rektor asing di Indonesia, karena dalam pendidikan, yang penting adalah kolaborasi.


Who’s feeling unhappy about the new capital?

Gambar: minews.id

Gubernur Jawa Barat, Kang Emil.
Menurut Kang Emil yang nama panjangnya Ridwan Kamil itu (I know it, duh?) meski dia mendukung program pemerintah yang bakal memindahkan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Kutai Kertanegara dan Penajam Paser Utara, namun Kang Emil melihat ada beberapa hal yang kurang tepat soal ibu kota baru ini.

Like…
Sebagai arsitek, Kang Emil menilai bahwa lahan ibu kota baru Indonesia terlalu luas, sehingga bikin boros karena biaya infrastruktur yang harus dikeluarkan pemerintah untuk pembangunan aspal, kabel listrik sampe trotoar juga bakal membengkak. Kang Emil juga bilang bahwa lahan yang terlalu luas bisa bikin orang nggak betah, kayak yang terjadi di ibu kota Brazil, Brasilia dan Myanmar, Naypyidaw yang sekarang jadi sepi.

I would like  to exercise my rights to respond…
Menjawab masukan ini, Kepala Bappenas Pak Bambang Brodjonegoro bilang bahwa rencana pemindahan ibu kota ini udah melalui proses kajian yang matang, dan emang rencananya, minimal 50% dari total lahan ibu kota bakal dibuat ruang terbuka hijau.

Advertisement