Mental Health, Etnis Rohingya, Ibu Kota Pindah, Mudik Lebaran, Mohamed Morsi

416

Mid-week through mid-year, I wanna hear the good and the bad.



Biar mentalmu sehat, kamu berani log out semua medsos-mu, nggak?

Kayak Marissa Anita.

Presenter berita itu ternyata udah sejak awal tahun nggak pake Instagram, Twitter dan Facebook. Alasannya? Mental health. 
Menurut Marissa, media sosial bikin dia anxiety, gak fokus, susah tidur sampe insecure. Karena ga mau terus-terusan mengalami hal-hal itu, Marissa akhirnya memutuskan untuk deaktivasi akun media sosialnya.

Gimana sih caranya biar bisa konsisten ga main sosmed? 

Yes, paham. Kita juga begitu kok. Baru log out hari ini, besok udah log in lagi. Nah, menurut Marissa sih, kuncinya ada di pengendalian diri. Ketika kita udah mulai ga kuat pengen buka sosmed, kita harus berusaha tahan dan beralih ke baca buku atau nulis buku harian. Iya, kayak kamu pas masih SD dulu.

Apa efek yang didapat dari ga pake sosmed? 

Pastinya sih, mental mu bakal lebih sehat karena kamu jadi ga terus-terusan liatin posting-an temenmu yang liburan terus, mesra-mesraan terus, atau beli barang baru terus. Selain itu, kamu jadi bakal lebih fokus sama kehidupan nyatamu dibanding layar handphone. 

Can’t promise but we’ll try.


Siapa yang baru aja dapet nilai merah di rapotnya?

Myanmar. 

Negara tetangga kita di Asia Tenggara itu baru aja menerima “rapot merah” dari PBB karena krisis kemanusiaan yang menimpa kelompok minoritas Rohingya. Laporan PBB itu juga menyebut bahwa krisis tersebut merupakan aksi “ethnic cleansing” dan terindikasi genosida.

Ga cuma Myanmar yang disalahin, namun PBB juga dianggap mengabaikan tanda-tanda yang muncul sejak awal, sehingga aksi genosida dan pengusiran besar-besaran atas etnis Rohingya bisa terjadi.

Etnis Rohingya merupakan kelompok minoritas muslim yang tinggal di Myanmar, yang mayoritasnya beragama Buddha. Sejak dulu, etnis Rohingya ini sudah mengalami berbagai bentuk diskriminasi seperti tidak diakui sebagai warga negara, tidak diberi akses pendidikan dan pekerjaan, hingga yang paling parah seperti pembakaran kampung, pemerkosaan hingga pembunuhan  atas ribuan etnis Rohingya oleh kelompok militer Myanmar.


All my bags are packed I am ready to go…

Dari Jakarta ke Kalimantan.

Pindah ibu kota kayaknya ga cuma wacana nih, karena pemerintah bilang bahwa studi pemindahan ibu kota udah mencapai 90 persen a.k.a hampir selesai. Saat ini, kita tinggal nunggu aja tempat pastinya ibu kota baru bakalan di mana.

Advertisement

Kandidatnya emang kota mana aja? 

Bukit Soeharto, Bukit Nyuling, dan Kawasan Segitiga Palangkaraya yang ketiganya berada di Pulau Kalimantan. Pemerintah juga bilang kalo proses perencanaan akan dimulai sejak tahun 2020, dan kemungkinan di tahun 2024, ibu kota negara udah pindah ke Kalimantan.

Sounds like a massive project. Who’s paying for this?

Pemerintah sih bilangnya bakal sekecil mungkin pake duit anggaran negara a.k.a APBN ya. Means, alternatif lainnya adalah pihak swasta dan pemerintah daerah.


Tahun ini, mudikmu jauh lebih aman daripada tahun lalu..

Angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada mudik lebaran tahun ini turun drastis sebesar 65%. Jika pada lebaran tahun lalu tercatat ada hampir 1600 kejadian kecelakaan, maka tahun ini, jumlahnya berhasil turun ke angka 550 kejadian, thanks to rekayasa lalu lintas, infrastruktur yang lebih baik hingga rest area yang ada di mana-mana, sehingga pengendara bisa “catch some zzz” dengan lebih mudah. Yeay!


Katanya ada yang meninggal pas di penjara?

Yep, mantan presiden Mesir Mohamed Morsi tiba-tiba pingsan saat sedang menghadapi persidangan atas tuduhan spionase dan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.

Give me some biography lesson.

Morsi adalah presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis dalam pemilu yang digelar pada tahun 2012. Tapi pemerintahannya ga berlangsung lama, karena setahun kemudian, Morsi dikudeta dan dijebloskan ke penjara oleh presiden Mesir yang menjabat sekarang, Abdul-Fattah Al-Sissi.

Terus, meninggalnya kenapa?

Kemungkinannya sih karena serangan jantung, namun banyak juga pihak yang mempertanyakan kondisi Morsi selama dia di dalam penjara, yang disebut tidak dipenuhi kebutuhan dasarnya. Dalam usianya yang menginjak 67 tahun, Morsi menderita diabetes dan penyakit hati, namun dia ga diizinin berobat dan keluarganya enggak dikasih waktu berkunjung. Terkait hal ini, lembaga HAM Amnesty International menyerukan adanya investigasi untuk mengetahui apakah hak-hak Morsi untuk mendapatkan akses kesehatan selama di penjara telah terpenuhi.

Advertisement