Menhub, Budi Karya Sumadi: Tiga atau Empat Orang Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Setiap Jamnya di Indonesia

397

For when you should realllly be careful when driving…

Because now we’re gonna talk about accidents aka kecelakaan lalu lintas.
 
Tell me.
Ok. Jadi kemarin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi baru aja mengumumkan bahwa ada sekitar tiga atau empat orang yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas dalam setiap jamnya di Indonesia.
 
Really? 
Yep. Menurut paparan beliau, ada 29 ribu kecelakaan fatal yang memakan korban jiwa. FYI guys, Pak Budi mengatakan hal tersebut dalam Webinar Sinergi Pemerintah dan Operator Mewujudkan Angkutan yang Berkeselamatan kemarin. Selain itu, doi juga menjelaskan bahwa total kecelakaan lalu lintas jumlahnya lebih dari 500 ribu kejadian, di mana ada 164 ribu kecelakaan yang memakan korban jiwa.
 
Scary… 
Yep.  FYI, kecelakaan yang paling banyak adalah kecelakaan motor, dan umur pengemudi yang kecelakaan rata-rata umur 15-29 tahun.  Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Pak Budi Setiyadi (iya, namanya sama-sama Budi) mengatakan bahwa tingkat fatalitas kecelakaan di Indonesia meningkat, dari yang kecelakaannya 10 ribu di tahun 2011, jadi 30 ribu di tahun 2018.
 
Terus gimana?
Ya menurut Pak Budi, pihaknya akan melakukan pengawasan lebih ketat ke bus dan truk.  Hal ini karena kecelakaan yang sering terjadi adalah gara-gara ban pecah, rem blong, rangka patah, speleng kemudi, dan truk over dimensi dan over load (ODOL).  Selain itu, bus pariwisata juga diwajibkan untuk masuk ke terminal untuk diinspeksi keselamatan (ramp check
Advertisement
) dulu.  Sembari busnya di-check, penumpang juga bisa istirahat dulu di terminal.
 
Ok…
Selain itu, pihak Kemenhub juga bakal memperketat penanganan kendaraan over-dimensi dan over load (ODOL), pengawasan angkutan ilegal, travel gelap, dan bus yang nggak ada izin.  Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Ahmad Yani juga menjelaskan bahwa pemerintah bakal menggunakan aplikasi e-log book untuk memantau kondisi pengemudi bus di lapangan.
 
E-log? 
Iya. Jadi, nanti semua pengemudi bus harus isi data di aplikasi e-log.  Menurutnya, aplikasi ini bisa memberitahu manajemen perusahaan tentang tingkat kelelahan pengemudi.  FYI, sistem ini juga udah diuji coba untuk angkutan antar negara, seperti di ASEAN.
 
I see, anything else? 
Menurut Sekretaris Jenderal Perkumpulan Perusahaan Multimoda Transport Indonesia (PPMTI) Kyatmaja Lookman, kerugian akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia cukup tinggi, yakni mencapai Rp200 miliar. Adapun penyebab kerugian yang cukup besar ini salah satunya adalah karena kecelakaan kerap kali melibatkan angkutan barang. Menurut Lookman, kebanyakan pengemudi di angkutan barang dulunya adalah kenek, jadi pengalaman para pengemudi dalam membawa truk barang masih kurang. Jadi gaada regenerasi gitu deh.
Advertisement