Dunia Mulai Pulih dari Pandemi Covid-19, Produksi Emisi Karbon Dioksida Juga Akan Bertambah

399

For when the world is recovering from Covid-19…

The environment isn’t.
Iya guys, jadi ketika seluruh dunia lagi mulai pulih dari pandemi Covid-19, hal yang sama nggak terjadi buat kondisi lingkungan kita.
 
What do you mean?
Well, menurut laporan terbaru dari International Energy Agency (IEA), diketahui bahwa seiring dengan pemulihan global dari pandemi yang tengah berlangsung saat ini, maka produksi emisi karbon dioksida juga akan bertambah sampai level berbahaya. Adapun peningkatan emisi ini disebabkan oleh pemulihan ekonomi yang terjadi di banyak negara pasca Covid-19.
 
No….
Yep. Adapun penambahan emisi ini diprediksi mencapai 1,5 milyar ton di tahun 2021, seiring dengan meningkatnya konsumsi batu bara di Asia, khususnya China. Masih menurut IEA, penambahan emisi karbon ini akan lebih banyak dibanding perkembangan sumber energi terbarukan yang sudah ada.
 
Is it that bad?
Iya. Jadi emang seiring dengan banyaknya negara yang memberlakukan lockdown di tahun lalu, maka produksi emisi menurun drastis. Namun IEA menyebut, kondisi ini nggak akan berjalan lama, karena saat ini ekonomi sudah mulai membaik dan berbagai kegiatan telah kembali berjalan. IEA juga memprediksi bahwa permintaan energi global di tahun ini akan naik hingga 4,6%, lebih hinggi dari permintaan di tahun 2019.
Advertisement
 
Any good news?
Ada dong. Disebutkan IEA, meski permintaan listrik bertambah pesat, namun lebih dari setengah supply listrik global akan datang dari sumber energi terbarukan. Sumber ini mostly datang dari pembangkit listrik tenaga matahari dan angin di China.
 
So, what now?
Well, menurut executive director IEA Fatih Birol, kalo pemerintah di seluruh dunia nggak melakukan intervensi demi mengurangi tingkat emisi gas, maka kemungkinan besarnya sih, kita bakal menghadapi kondisi yang lebih buruk lagi di tahun 2022. Beliau juga menyebut bahwa prediksi-prediksi tadi masih sangat tergantung perkembangan, karena semakin cepat kegiatan transportasi pulih, maka semakin tinggi pula emisi gas yang dihasilkan.
Advertisement