TNI & Polri Bentrok di Sorong Papua Barat

16

When the dynamic duo got into a fight….

It’s TNI VS Polri
Yoi. Duo bestie yang harusnya saling bersinergi, TNI dan Polri, kemaren justru bentrok satu sama lain. Iya, gara-gara salah paham, enam orang personel Polri dan empat orang TNI yang bertugas di Sorong, Papua Barat, sampai mengalami luka-luka.
 
WHATT?? Gimana ceritanya??
Gini gini, kamu tahu dong di balik orang-orang yang bisa balik Lebaran dengan aman dan selamat, of kors ada petugas keamanan yang berjaga. Iya, whether kamu balik lewat jalur udara, darat, atau laut sekalipun, TNI/Polri tetap menjalankan tugasnya bersinergi buat bikin situasi jadi kondusif, yekan. Para petugas ini ditempatkan di mana aja di Indonesia, termasuk juga di Sorong, Papua Barat, specifically, di Pelabuhan Sorong.
 
Okay terus….
However, di saat mereka bersinergi mengamankan situasi, dynamic duo TNI dan Polri ini justru terlibat bentrok, guys. Kejadiannya itu di Minggu pagi kemaren, antara anggota TNI AL dengan salah satu anggota Brimob Polda Papua Barat. Menurut Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen Nugraha Gumilar, bentrokan yang terjadi tepat di ruang tunggu keberangkatan ini kronologinya gini: Prajurit TNI AL negor si Brimob, ngga dijelasin detail sih negurnya gimana, cuma yang jelas, dari teguran itu, situasinya terus berkembang jadi salah paham.
 
OMG….
Ribut lah di situ. Akibatnya, sebanyak enam orang personel Polri dan empat prajurit TNI jadi mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit. Nggak sampai di situ, sejumlah fasilitas di sekitar juga ikut dirusak, guys. Mulai dari Terminal Pelabuhan Laut Sorong, Polsek KP3 Laut, Pos Lantas Drive Thru Kuda Laut, dua Pos Pengamanan Idul Fitri Polresta Sorong Kota, semua rusak.
 
Gara-gara salah paham semua tuh?
Iya. Makanya kalau kata pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies Khairul Fahmi, masalah ini tuh nggak bisa dianggap sepele. Nggak bisa cuma sekadar, “Oh cuma salah paham” terus udah. Langsung salam-salaman. Nggak bisa gitu katanya. Menurut Pak Fahmi, arogansinya TNI-Polri tuh nggak bisa dikasih makan terus gitu lo. Ujung-ujungnya main hakim sendiri. So in that sense, menurut Pak Fahmi, kudu ada pembinaan SDM yang menyeluruh dari pimpinan sampai pasukan. Tujuannya, ya biar sifat impulsif, ego, dan emosi para personel tuh bisa dikendalikan. Jadinya nggak bentrok mulu.
 
Kalau dari TNI Polri sendiri gimana?
Well, kalau dari TNI/Polri sendiri, sekarang sih mereka bakal menyelidiki dulu kasus ini gimana. Secara itu TNI AL negor gimana bahkan kita juga nggak tahu kan. That being said, TNI AL dan Brimob Polda Barat disebut bakal collab ngadain penyelidikan lebih lanjut. Biar jelas aja duduk perkaranya di mana. Kalau semua udah jelas, maka sanksi pun akan dijatuhkan. Iya, Mayjen Nugraha kemaren bilang personel yang terlibat ntar bakal ditindak sesuai ketentuan yang berlaku.
 
So, what happens now?
Sekarang sih udah damai, gengs. Jadi setelah bentrokan, kedua belah pihak dari TNI dan Polri kan langsung mediasi yang dilakukan masing-masing pimpinan. Jadi setelah mediasi, situasi pun meredam dan udah damai deh. Since ini masalahnya perorangan, bukan antar satuan, jadi TNI/Polri sekarang udah kerja lagi bersinergi kayak biasa, guys. Kapolda Papua Barat, Irjen Jhonny Edison Isir juga udah minta maaf sama segenap masyarakat Papua Barat. In his words: “Kami tetap berkomitmen untuk menjaga dan mewujudkan soliditas dan sinergitas dengan kawan-kawan TNI yang berada di wilayah hukum Polda Papua Barat.”
 
The synergy pls. Anything else? 
WE KNOW RITE. Lebih jauh soal sinergi antara TNI dan Polri, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Muhammad Ali dalam keterangannya kemaren bilang gini guys: “Sebagai Prajurit Jalasena harus selalu menunjukkan jiwa kesatria dan selalu menjunjung tinggi sinergisitas kepada seluruh instansi dan elemen masyarakat dimanapun berada,” cenah. In that sense, bawahannya Laksamana Ali, Panglima Komando Armada III, Laksamana Muda Hersan ngeliatnya sayang banget kalau hubungan yang selama ini terjalin baik banget antara TNI dan Polri harus dirusak gara-gara oknum nggak bertanggung jawab gitu. Jangan diulang lagi lah kalau kata Laksamana Hersan.