Politik Tanah Air Setelah Putusan MK, 300 Kuburan Massal Warga Palestina, Dokter di Korea Selatan Tolak Penanganan Medis, Olahraga Menurunkan Sinyal Stress

12

Hello

Happy Wednesday. Hope you had a good rest last night because heck, we’re still on Wednesday? LOL. Now, to start your morning more informed about what’s going on here and abroad, you know what to do. Scroll down….

When you’ve been wondering… “How’s life after putusan MK?”

We have the same question.
Yoi. Setelah Senin kemarin Mahkamah Konstitusi memutuskan untuk menolak semua gugatan terkait sengketa capres dan cawapres dari pasangan AMIN dan Ganjar-Mahfud, maka pertanyaannya sekarang, “What happens next?”. Ya ga seeeeh, guys? Kayak, udah nih. Jadi nih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka jadi Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih, terus apa??
 
Iya, apa?
Well, to start off, yang harus kamu tahu adalah setelah MK resmi menolak semua tuntutan AMIN dan Ganjar-Mahfud, maka keputusan KPU terkait hasil Pilpres tetap berlaku. Jadi setelah ini, tepatnya hari ini banget nih, Komisi Pemilihan Umum bakal langsung menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih. Abis itu udah, tinggal nunggu pelantikan, Prabowo-Gibran bakal secara sah menjadi Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029.
 
I see….
Setelah ini, ofc muncul pertanyaan, “Gimana nasib perpolitikan tanah air?” Kayak, gimana nasib Pak Anies Baswedan, Gus Muhaimin Iskandar, Mas Ganjar, dan Prof Mahfud? Parpol pengusung mereka bakal ke mana? Apakah bakal join ke pemerintah atau justru jadi oposisi? Secara, Cawapres terpilih Gibran Rakabuming Raka kemaren bilangnya bakal merangkul semua pihak, gengs. Termasuk AMIN dan Ganjar-Mahfud.
 
Tuh diajakin tuh….
Well, dalam keterangannya kemarin, Pak Anies dan Cak Imin sih bilangnya mereka bakal stick ada di gerakan perubahan, guys. Iya, karena menurut mereka, yang namanya demokrasi tuh harus dirawat. “Biar demokrasi kita bisa kebal,” kata Pak Anies. “Kebal terhadap iming-iming, kebal terhadap imbalan jangka pendek, dan kebal terhadap segala ancaman ke depan.”
 
Jadi PKB oposisi nih? 
Eits, sebentar. Jangan terlalu cepat menyimpulkan, sodara-sodara. Meskipun Cak Imin selaku ketua umum PKB bilang pihaknya akan stay di gerakan perubahan, hal itu nggak bisa langsung diartikan bahwa PKB bakal jadi oposisi pemerintah. Cak Imin bilang, penentuan oposisi atau enggaknya tuh masih dalam proses di mana jajaran partai masih terus diskusi sama Dewan Syuro dan pengurus pusat PKB lainnya  In his words, Cak Imin bilang, “Soal di dalam maupun di luar diskusi masih berlanjut. Tunggu saja Dewan Syuro minta waktu diskusi dilanjutkan besok dan lusa. Kami terus menampung seluruh pemikiran dan perkembangan dan berbagai perkembangan komunikasi internal dan eksternalnya.”
 
Okay…
Masih soal koalisi yang mendukung AMIN, Partai Keadilan Sejahtera aka PKS juga sampai saat ini masih belom fix apakah bakal lanjut jadi oposisi atau justru putar arah join ke pemerintah. Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, Sabtu lalu kan sempat bilang ya, “PKS siap jadi oposisi kalau tuntutan AMIN ditolak sama MK”. Tapi ya gitu, guys. Even setelah tuntutan 01 beneran ditolak sama MK, Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyebut PKS masih menunggu keputusan Majelis Syura  apakah fix lanjut jadi oposisi atau join pemerintah. Jadi ya… Nunggu.
 
PKB udah, PKS udah…
Tinggal NasDemrite? Nah kalo terkait partai berlambang bulet-bulet itu, Ketua Umum mereka, Surya Paloh justru nanya balik, “Mungkin ada usulan lain selain merapat ke pemerintahan?” Iya, soalnya kalau menurut Pak SP, kalau nggak ada opsi lain selain gabung pemerintah, mereka bakal ngambil keputusan yang terbaik, yang intinya harus memajukan bangsa. Nggak dijelaskan secara gamblang sih NasDem mau join pemerintah atau nggak, tapi yang pasti, dalam keterangannya kemarin, Pak SP bilangnya apapun yang lebih baik bagi negara, itu juga yang jadi semangat dan spirit bagi NasDem.
 
Now on parpol pendukung Ganjar-Mahfud…
Well, saat ini kan partai koalisinya GM yang masih survive di DPR cuma PDIP yah. Nah, sama kayak partai-partai lainnya, PDI Perjuangan juga belum nentuin arah politik mereka untuk lima tahun ke depan, guys. Sekjen mereka, Hasto Kristiyanto kemaren menyebut segala agenda kepartaian, termasuk penentuan apakah join pemerintah atau oposisi bakal ditentukan saat Rakernas PDI Perjuangan bulan depan. Jadi ya  again, nunggu.
 
Any clues from now? 
Jujur nggak ketebak, guys. Sejauh ini sih yang masih keliatan ya orang-orang di belakang Prabowo-Gibran masih terus ketemuan sama pihak dari kubu AMIN dan Ganjar-Mahfud. Kayak Cak Imin misalnya, yang kemaren sempat foto bareng ketawa-ketiwi bareng Ketua DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Terus Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, kemaren juga sempat ke rumahnya Bu Mega pas Lebaran. Jadi kayak, “Is this a clue?”
 
HMMM….
Menanggapi segala manuver ini, pengamat politik Adi Prayitno juga menyebut beragam skenario politik masih bisa kejadian ke depannya,. NasDem join ke pemerintah? Bisa. Bahkan kalau kata politisi NasDem, Ahmad Sahroni nih, “Namanya politik tuh kadang berantem, kadang ngopi bareng.” Lol. Terus, apakah PDIP join ke pemerintah? Juga bisa. Nggak harus dapat jatah menteri, dapat jatah kursi DPR, Wakil Ketua DPR, Pimpinan komisi, juga bagian dari kompromi politik, kata Bang Adi. Semua bisa diomongin. Cincai lahhh….
 
Anything else? 
Well, dari tadi ngomongin oposisi, join pemerintah, dll, kamu pernah kebayang nggak gimana seandainya kalau yang join ke pemerintah ternyata banyak banget? Koalisi Prabowo-Gibran jadi ‘Gemuk’, apa yang bakal terjadi? Apalagi Mas Gibran niatnya emang mau merangkul semua pihak kan. Nah kalau menurut Direktur Pusat Studi dan Kajian Konstitusi Universitas Andalas, Charles Simabura, hal ini akan bahaya banget buat demokrasi kita, guys. Karena ntar jatohnya pemerintah jalan satu arah, nggak ada kontrol dan kritikan dari pihak lain. Karena itulah, oposisi tuh penting banget, biar demokrasi bisa terus berjalan dengan benar, dan ngga satu arah aja. Kayak pemerintahan sekarang ya? Ehehehe.

When you need more reasons for boycotting….

Yep guys, seriously.
Throw away those Starbucks cups or McD meals because… we’re sooo not gonna support whoever supports Israel. Iya kan? Iya doong. Karena yang Israel lakukan adalah selain melakukan genosida, melanggar HAM, mengabaikan aturan internasional, adalah juga bener-bener bikin kita ngga habis pikir sama kebiadabannya. Terakhir, baru aja otoritas Gaza menemukan lebih dari 300 kuburan massal warga Palestina di sebuah rumah sakit di Khan Younis, Gaza.
 
GILA BANGET.
Yep, hal ini disampaikan oleh Direktur Pertahanan Sipil Gaza, namanya Kolonel Yamen Abu Sulaiman. Beliau menyampaikan di awal minggu ini bahwa ada penemuan terbaru atas 35 jasad di Nasser Medical Complex, yang bikin total mayat yang ditemukan udah mencapai 310 mayat. Suleiman bilang, mayat-mayat ini terdiri dari laki-laki, perempuan, orang sepuh, hingga anak-anak. Lengkap pokoknya dibunuhin semua sama Israel. Terus juga beberapa mayat ada yang tangan dan kakinya masih terikat, dan terlihat ada tanda-tanda abis dieksekusi. Beliau juga ga yakin apakah mayat-mayat ini masih hidup atau engga ketika mereka dikubur oleh Israel, karena emang banyak mayat yang udah rusak.
 
🙁
Adapun penemuan ini dilakukan karena sebelumnya, otoritas Gaza di Khan Younis emang tengah melakukan operasi pencarian atas sekitar 400 orang yang dilaporkan hilang setelah militer Israel meninggalkan area Khan Younis pada 7 April lalu. Hasilnya, ya ditemukan kuburan massal ini. Lebih jauh, banyak juga warga Gaza yang ngga menemukan mayat di tempat mereka mengubur jenazah sanak saudaranya yang meninggal karena serangan Israel sebelum mereka pergi mengungsi.
 
HEH gimana?
Jadi, kan pas Israel melakukan serangan militer atas Gaza, kan banyak tuh warga yang terbunuh. Nah dalam kondisi seperti ini, banyak keluarga yang menguburkan jenazah keluarganya lebih ke seadanya aja, karena emang kondisi yang mendesak mereka buat segera mengungsi. Rencananya pas balik nanti, baru deh mereka bakal menguburkan para keluarganya itu dengan lebih proper. Nah, tapiiii pas mereka balik lagi ke Khan Younis pasca tentara Israel cabs di awal bulan ini, ternyata banyak jenazah yang ngga ada di kuburannya, sehingga banyak warga yang beranggapan jenazah-jenazah itu digali sama Israel, gatau diapain, terus dikubur ulang di penguburan massal tadi.
 
Makin ga ngerti.
Beneran guys, ini mereka lakukan. Bahkan tentara Israel aka The Israel Defense Forces (IDF) udah ngaku kok. Dalam keterangannya ke CNN kemarin banget, IDF bilang bahwa dalam operasi militer yang dilakukan di area Rumah Sakit Nasser, tentara IDF hanya melakukan upaya pencarian atas tawanan Israel yang ditahan Hamas. Ya emang sih, ada mayat yang dikubur warga Palestina yang kita gali lagi dan periksa, karena dicurigai itu mayat dari salah satu tawanan, tapi IDF mengklaim semua proses pemeriksaannya dilakukan dengan hati-hati dan penuh wibawa. Terus, kalo emang ada mayat yang bukan orang Israel, ya dikembalikan ke tempatnya dengan baik.
 
Ga percaya.
Ya emang. Buktinya selain ngga ditemukan lagi di tempatnya, banyak dari jenazah yang ada di kuburan massal itu belum diketahui identitasnya dan ada kemungkinan berasal dari kuburan-kuburan tadi. Intinya, upaya pencarian masih dilakukan karena diyakini, jumlah korban yang berakhir di kuburan massal ini lebih besar dari yang dilaporkan. FYI guys, penemuan ini menambah panjang daftar kuburan massal yang dibikin Israel di rumah sakit, yang harusnya aman dari perang. Sebelumnya, di Maret lalu, kuburan massal yang sama juga ditemukan di RS Al-Syifa di Gaza City.
 
Hiks…
Penemuan kuburan massal yang udah terlalu sadis ini juga sampe bikin dewan HAM PBB angkat bicara untuk kesekian kalinya. Adalah Volker Türk, seorang komisioner di dewan HAM PBB yang bilang bahwa penemuan ini mengerikan banget. Doi juga menegaskan pentingnya investigasi yang transparan dan terbuka untuk menyelidiki kejadian ini, karena kalau menurut hukum internasional, rumah sakit itu ngga boleh jadi medan pembantaian warga sipil.
 
Huft, anything else I should know?
Emang se-dire itu kondisi di Gaza saat ini, guys. Apalagi sampe sekarang ini, jumlah korban jiwa atas genosida yang Israel lakuin di Gaza udah mencapai 34.183 orang. Dari segitu banyaknya korban meninggal dunia, pihak berwenang Gaza mengkonfirmasi lebih dari 14.500 anak-anak dan 9.500 perempuan yang ikut jadi korban. Ofc jumlah ini diyakini juga belum semuanya terhitung mengingat terdapat ribuan jenazah lain yang diperkirakan ikut terkubur di gedung-gedung yang udah Israel hancurkan dalam kurun waktu enam bulan ini.
 
Jadi, kita gausah mam dan pake barang-barang dari Amerika Serikat dulu, sip?

For when the protests still continue…

For South Korean Doctors.
Bukan, bukan Nam Ha-neul atau Yeo Jeong-woo yang masih marah, guys. Tapi dokter-dokter irl di Korea Selatan. Iya, dokter-dokter di Korsel sampai sekarang masih marah banget sama rencana kebijakan penambahan kuota mahasiswa FK digagas pemerintahnya. Sekalipun udah di-adjust nih, mereka tetap bilang “Enggak mao!” dan terus melakukan mogok kerja yang udah berlangsung sejak Februari lalu. Akibatnya, banyak layanan kesehatan yang terbengkalai karena para dokter ini menolak untuk melakukan penanganan medis.
 
Buset. Kenapa si emangnya?
Jadi gini ceritanya, guys. Sebenernya ini bukan masalah baru, di mana sejak 2020 lalu, pemerintah Korsel emang udah berencana meningkatkan kuota penerimaan dokter baru, secara mereka tuh kurang aja gitu, dokternya. Yep, saat ini, Korsel cuma punya 2,6 dokter untuk seribu orang warganya, jauh lebih sedikit dibanding rata-rata negara maju OECD yang perbandingan dokternya adalah 3,7 orang untuk seribu orang tadi.
 
I am reading…
Terus ditambah pandemi covid-19, dan populasi yang makin tua serta membutuhkan banyak medical care, ditambah layanan kesehatan yang banyak disubsidi pemerintah hingga bikin biaya kesehatan tuh murah banget dan bikin warga sana lebih sering ke dokter, maka kebutuhan akan dokter baru ini makin ngga bisa ditawar. Makanya pemerintah Korsel be like: Oke kita terima lebih banyak mahasiswa kedokteran aja biar kita punya lebih banyak dokter! Kebijakan ini kemudian dimulai dengan rencana penambahan kuota mahasiswa FK di Korea Selatan sebesar 65% secara nasional, atau adanya penambahan quota penerimaan minimal banget sekitar 2.000 mahasiswa FK baru.
 
Okay terus? 
Nah tapi ternyata, para dokter nggak sependapat sama hal ini, guys.  Secara menurut mereka, Korea Selatan tuh nggak kekurangan dokter umum. Tapi lebih ke kurangnya dokter-dokter di spesialisasi tertentu kayak spesialis kedaruratan misalnya. Selain itu, menurut mereka, banyak orang yang ngga tertarik jadi dokter tuh sebenernya juga karena upah intern dan residen yang masih rendah, dan kondisi kerja yang brutal. Ya bayangin aja, survey di sana mencatat, para dek koas di Korea Selatan kudu kerja multiple shifts di mana satu kali shift-nya tuh bisa lebih dari 24 jam. Dan banyak juga yang kerja lebih dari 80 jam per minggu.
 
Itu aja?
Engga juga. Selain urusan upah dan kerjaan yang berat, para dokter ini juga berargumen bahwa makin banyak dokter, maka bakal makin banyak kompetisi, dan hal ini sangat mungkin justru bakal menimbulkan overtreatment yang dilakukan dokter terhadap pasiennya. Mereka juga menilai kebijakan penambahan kuota FK tuh cuma akal-akalan pemerintah aja karena menjelang pemilu.
 
HMMM…
Tapi pemerintah tetap kekeuh menambah jumlah mahasiswa FK, guys. Meski ditolak ribuan dokter, the majority of which adalah residen dan dek koas yang justru penting banget dalam memberikan layanan emergency, pemerintah Korsel di bawah presiden Yoon Suk Yul justru mempertahankan rencananya. Dalam keterangannya di awal bulan ini, Yoon bilang bahwa penambahan 2.000 orang dokter itu udah paling minimum dan emang perlu dilakukan. Tapi kalo emang para dokter yang protes punya proposal lain, ya silakan disampaikan aja. Gitu ceunah.
 
Geez… terus gimana?
Ya serius guys, protesnya bener dilakukan dengan cara walkout aka ngga praktek. Hal ini udah berlangsung selama hampir enam minggu  hingga sekarang, dan terjadi di berbagai rumah sakit di Korsel. Akibatnya, pemerintah Korsel udah menerima komplain dari sekitar 2.000 pasien yang mengeluh karena operasinya di-cancel, janji ketemu dokternya terpaksa batal, dll. Akhirnya, pemerintah sampe menurunkan dokter militer buat memberikan layanan buat para pasien sipil.
 
WOW rumit.
Sebagai upaya jalan keluar, Presiden Yoon akhirnya pada minggu lalu menerbitkan rencana aturan terbaru, di mana penerimaannya jadi 1.000 mahasiswa deh, per tahun. Jadi di-cut setengahnya kan tuh. Jam kerja yang berlebihan juga bakal ditinjau, dan gaji yang kecil pun bakal ditingkatkan. Nah tapi ternyata, revisi ini masih belum memuaskan para pengunjuk rasa, guys. Mereka meminta kebijakan penambahan kuota mahasiswa FK ini dicabut sepenuhnya.
 
Jadi nggak ada solusi sampe sekarang? 
Masih belum nih. Korean Medical Association sendiri sih udah kasih ukltimatum ke pemerintah untuk membatalkan semua rencana kebijakan itu dalam waktu satu minggu ini. Jadi sebelum rencana kebijakannya dibatalkan, mereka bakal tetap demo dan mogok kerja. Padahal sejak awal Maret lalu, Kementerian Kesehatan Korea Selatan udah memperingatkan adanya konsekuensi hukum kalo pada dokter ini ngga kerja. Tapi, tetep nggak dihiraukan. Belasan ribu dokter tetap demo, mogok kerja, bahkan resigned, dan ninggalin rumah sakitnya.
 
:((( anything else I should know?
Well, tarik-tarikan antara pemerintah dan dokternya ini juga akhirnya bikin public opinion di Korsel terbelah. Awalnya, warga banyak yang mendukung pemerintah dan menilai bahwa penolakan dari para dokter ini lebih ke gengsi aja dan kepentingan pribadi supaya mereka tetep langka, sehingga banyak dicari dan dibutuhkan. Tapi seiring berjalannya waktu, warga juga menilai bahwa Presiden Yook perlu bikin kebijakan yang win-win, sehingga solusi tetap ada tanpa mengorbankan kepentingan pasien.

When you’ve been feeling depressed lately…Seriously, exercise!

Yep, calling out to all remaja jompo yang super mager dan sering ngerasa dikit-dikit stres atau bahkan sampe depresi. Well, kalo kamu ngerasain kedua hal ini, salah satu solusi yang bisa kamu ambil adalah dengan berolahraga. Soalnya penelitian yang baru aja dirilis oleh Journal of American College of Cardiology pada Senin kemarin bilang kalo selain bisa menyehatkan buat tubuh, olahraga ternyata juga bisa berdampak ke penurunan sinyal stres di otak sekaligus menurunkan risiko penyakit kardiovaskular alias sakit jantung, guysYesss, penelitian ini udah mensurvei lebih dari 50 ribu orang dewasa berumur 60 tahun. Di situ mereka ngelacak segala aktivitas fisik dan kondisi tubuh tiap orang soal penyakit jantung dan depresi. Hasilnya didapati bahwa lebih banyak berolahraga tuh berdampak ke penurunan sinyal stres di otak manusia. Terus, penelitian ini juga bilang bahwa setelah berolahraga lebih dari 30 menit, risiko tubuh terkena penyakit jantung juga ikut menurun.
 
Well, olahraga yang dimaksud di sini tuh juga bebas aja. Nggak spesifik harus jogging, berenang, or apa pun itu. Yang penting ada aktivitas fisik yang rutin at least 30 menit sehari biar kesehatan jantung dan mental kamu tetep terjaga.
 
But still, kalo kamu merasa depressed-nya udah ga bisa terbendung nih, tetep seek for help from the professionals, ya guys!

“Piring kotor sudah kami cuci,”

Gitu guys kata Komandan Tim Echo (Hukum) TKN Prabowo-Gibran, Hinca Pandjaitan yang bilang bahwa tugasnya udah selesai sesudah Mahkamah Konstitusi membacakan putusan sengketa hasil Pilpres 2024 yang memastikan bahwa pasangan Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024. Bang Hinca bilang, tugas beliau di pemilu ini udah selesai, dan kini saatnya masyarakat fokus pada lima tahun ke depan.
 
 When you have too many household chores…

Announcement


Thanks to Nanamin, someone, and Andi for buying us coffee today 🙂

Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

Catch Me Up! recommendations

Just… avoid these fatty foods.