Upaya Pemerintah Atasi Masalah Polusi, Donald Trump Menyerahkan Diri ke Penjara, Kemiskinan Ektrim Pasca Inflasi & Pandemi Covid-19, Jepang & China Diserang Toxic Calls

110

Hello

Good morning and good luck for all of us who’re still working hard, chasing dreams, and have decided not to quit just yet. You know, life can be tough, things can be challenging, but remember that there’s always the darkest before the dawn. We got this.

Who’s stepping up the game?

Kementerian Kesehatan
Well well well, menyikapi polusi udara yang sekarang makin concerning sampai menimbulkan masalah kesehatan aka penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut alias ISPA, Kementerian Kesehatan kemudian turun tangan nih, guysYep, kemarin banget nih, Kemenkes udah membentuk tim khusus untuk mengatasi masalah ini. Pemprov DKI Jakarta pun udah siap dengan berbagai upayanya supaya langit Jakarta dan sekitarnya, nggak butek lagi kayak sekarang.

Tell. Me. Everything. 
You got it. Jadi as we all know, kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya tuh kan masih dalam kategori tidak sehat yah. Data dari IQAir menunjukkan, indeks kualitas udara Jakarta tuh ada di angka 119, which means nggak sehat bagi kelompok sensitif. Weekend kemaren bahkan lebih parah, indeksnya ada di angka 152-157. Nggak sehat buat semua kelompok dan kalangan itu namanya. Udara begini of course nggak bagus dong kalau dihirup terus-terusan karena bisa menimbulkan penyakit :(((.

Hadu….
Makanya menanggapi situasi ini, Kemenkes be like, “Ok let’s do something.” Dalam keterangannya kemarin, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut sejumlah penyakit yang berkaitan dengan polusi udara tuh mulai dari ISPA, pneumonia, kanker paru, penyakit paru kronik, sampai tubercolosis aka TBC. Nah lebih jauh, Pak Menkes bilangnya enam penyakit tadi tuh sekarang angkanya meningkat lagi, guys. Nyampe 200 ribuan jumlahnya di Jakarta, mau itu yang ditangani di RS, Puskesmas, atau fasilitas kesehatan lainnya.

Terus gimana dong? 
Nah menyikapi hal ini, Kementerian Kesehatan akhirnya turun tangan dong. Iya, kemarin banget nih, Kemenkes udah resmi membentuk tim khusus bernama Komite Respirasi dan Dampak Polusi Udara bagi Kesehatan. Adapun kelompok ini diketuai oleh Pak Dokter, namanya dr. Agus Dwi Susanto. Terus komite ini juga punya rencana strategis, mulai dari deteksi, sistem peringatan dini, edukasi, sampai kajian dan riset terkait dampak terhadap kesehatan.

Gimme all the details…
You got it. Jadi misalnya deteksi nih, dr. Agus jelasinnya mereka bakal membantu memantau kualitas udara salah satunya lewat masangin sensor polusi udara. Sensor ini bakal ada di beberapa daerah di Indonesia, guys. Targetnya sih ada di 18 kota di 11 provinsi, di mana lokasinya bakal berpusat di  rumah sakit, puskesmas, pasar, dan sekolah. Selain itu, komite ini juga bakal main data gitu, guys. Data soal polusi tuh kan banyak yah available di berbagai platforms. Nah ntar, data itu bakal terintegrasi di aplikasi SatuSehat, biar masyarakat juga bisa langsung liat data polusi hari itu gimana, kategorinya apa, dll. Kurang lebih kayak zaman PeduliLindungi kemaren itu lo.

Oke kebayang….
Meanwhile di level provinsi, Pemprov DKI Jakarta juga udah melakukan berbagai upaya buat mengurangi polusi udara, guys. Yang terbilang ribet kayak uji emisi, sampai as simple as nyiram-nyiram air ke jalanan. Iya, kamu harus tahu nih, guys. Dari arahan dalam rapat terbatas Presiden Jokowi bareng jajarannya beberapa waktu lalu, action step yang diambil buat mengurangi debu dan polusi adalah dengan menyiram jalanan, guys. Hal itu juga legit tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri untuk seluruh kepala daerah di Jabodetabek, termasuk Jakarta.

Nyiram jalanan banget???
Iya. Dari instruksi itulah, tanggal 23 kemarin nih, Polda Metro Jaya barengan sama Pemadam Kebakaran dan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI pun udah nurunin sebanyak empat unit mobil water cannon mereka deh. Airnya pun disiram di sepanjang jalan protokol, mulai dari Jalan Sudirman, juga di Jalan Medan Merdeka Barat. Cuma ya gitu, tindakan ini dapat reaksi negatif dari para pakar sampai Menkes Budi himselfguys.

Apa katanya? 
Ketua Majelis Kehormatan Ikatan Dokter Paru Indonesia, Prof. Tjandra Yoga Aditama kemarin menyebut nyiram jalanan tuh nggak efektif buat ngatasi polusi udara, gengs. Bahkan, Prof. Tjandra bilangnya berbagai studi udah membuktikan nyiram air di jalan dalam skala besar tuh bukannya cegah polusi, tapi justru malah nambah polusi. Secara, konsentrasi PM2.5 yang jadi indikator dalam polusi udara tuh bakal meningkat gitu lo. Jadi ya, mengatasi masalah dengan masalah ini tuh konsepnya rada lol.

Terus terus?
Menkes Budi juga bilangnya nyiram jalan tuh nggak efektif, guys. Cuma bakal mindahin polusi dari satu tempat ke tempat lain katanya. Makanya, atas kritik itulah, PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono pun kemarin udah rapat sama Presiden Joko Widodo dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan untuk minta saran kayak, w kudu piye nih, gitu. Nah kalau kata Pak Presiden dan Opung Luhut sih ya mending nggak usah, makanya kegiatan nyiram-nyiram ini bakal dihentikan katanya.

Is that it? 
Of course not. Selain nyiram air ke jalanan, Pak Heru juga menyebut pihaknya bakal melakukan uji emisi secara bertahap, menanam pohon di berbagai titik, sampai mendorong pemakaian kendaraan listrik lebih maksimal. Nggak tanggung-tanggung, Pemprov DKI Jakarta udah nyiapin 100 bis listrik tambahan yang siap beroperasi. Oh, sama hujan buatan! Kayak yang terjadi hari Minggu kemaren, itu adalah hujan buatan hasil teknologi modifikasi cuaca aka TMC, guys. Pak Budi sih emang bilang satu cara buat menghilangkan polusi tuh cuma hujan dan angin gede.

Got it. Anything else I should know?
Btw dari tadi ngomongin polusi, now let’s zoom in a bit to pelaku, alias those who made all of this mess. Yep, kemarin banget nih, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan aka KLHK udah menjatuhkan sanksi ke 11 entitas perusahaan yang melakukan pencemaran udara, guys. Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar bilangnya 11 perusahaan itu terdiri dari perusahaan bata bara, peleburan logam, pabrik kertas, sampai pabrik arang. Sanksinya sendiri berupa sanksi administratif, di mana pemerintah mendorong perusahaan tersebut buat benerin pengolahan limbah mereka.

When Donald Trump strikes again…..

Menyerahkan diri, dipenjara, terus bebas in 20 minutes only.
Namanya Donald Trump, ya ada aja dramanya, guys. Termasuk drama masalah hukumnya di berbagai negara bagian yang nggak kelar-kelar itu. Di Georgia, hari Kamis kemarin, Trump diketahui menyerahkan diri ke penjara di Wilayah Fulton County, Georgia, guys. Tapi ya again, it’s Donald Trump we’re talking about. Setelah menyerahkan diri dan akhirnya dipenjara, eh nggak sampai 20 menit Trump udah bebas lagi aja dong.

Hold on I need some background.
You got it. Jadi as we all know, beberapa waktu terakhir Negeri Paman Sam aka Amerika Serikat tuh kan emang rame banget terkait dramanya mantan presiden mereka, the one and only Donald J. Trump. Adapun dramanya tuh salah satunya terkait dakwaan kecurangan Trump dalam Pilpres 2020 lalu, yang dimenangkan oleh Joe Biden, guys. Bahkan, Trump ini diduga melakukan kecurangan di berbagai negara bagian, kayak Texas, Pennsylvania, dan Georgia. Yang mau kita bahas ini, adalah yang terjadi di Georgia.

What happened there?
Ya itu tadi. Donald Trump diduga melakukan kecurangan dengan memanipulasi hasil Pilpres supaya doi menang di Georgia. Untung nggak kejadian. Tapi setelah berbagai penyelidikan, minggu lalu Dewan Juri di pengadilan di Wilayah Fulton County, Georgia pun akhirnya mendakwa Trump dengan pelanggaran RICO, which stands for Racketeering Influenced and Corrupt Organizations Act. In a nutshell, RICO ini aturan yang bisa menggabungkan berbagai dugaan pelanggaran hukum menjadi satu dakwaan berat (Read the full story here). Terus dari situ, jaksa di sana atas nama Fani Willis pun menyebut pihaknya udah ngeluarin surat penangkapan untuk Trump. Trump bahkan diminta untuk voluntarily nyerahin diri by the latest Jumat kemarin, 25 Agustus.

Nyerahin diri nggak dia? 
Surprise surprise… Kamis kemarin, satu hari sebelum deadline, Donald Trump terbang ke Atlanta, Georgia dan menyerahkan diri. Iya, dia menyerahkan diri, terus difoto, masuk penjara bentar, terus keluar. Dia bebas lagi! Literally secepat itu, guys. Catatan penjara sana bahkan bilangnya Donald Trump masuk dan keluar penjara cuma dalam waktu 20 menit. Di situ dia cuma bayar bond agreement atau semacam perjanjian jaminan gitu senilai US$200.000. Terus udah, abis itu cuss lagi dia otw meninggalkan Atlanta.

Lu punya duit lu punya kuasa….
Well, kalau dari klaimnya Trump sih, doi kekeuh bahwa dia nggak bersalah dalam kasus ini, guys. Dia bahkan bilang perkara ini tuh ‘travesty of justice’ dan Pemilu kemaren yang nggak jujur. In his words, gini nih Trump bilangnya: “What has taken place here is a travesty of justice. We did nothing wrong at all, and we have every single right to challenge an election we think is dishonest.”

Ibaratnya gini wir….
WKWKWKWK. Yang kamu harus tahu adalah, Trump bahkan menuduh si Mbak Jaksa Fani Willis tadi, yang notabene merupakan politisi Partai Demokrat, udah ikut campur dalam Pemilu. Mbak Jaksa Fani Willis tadi juga udah nge-arrange
Advertisement
 jadwal persidangan untuk Donald Trump. Persidangannya sendiri dijadwalkan berlangsung tanggal 23 Oktober mendatang, Sat set sat set bukan? Hehehehehe. Just wait and see, deh.

Ok anything else I should know? 
Btw, balik lagi ke foto. Foto di penjara ini dikenal dengan istilah mug shotguys. Nah buat para politisi Amerika, mug shot tuh udah kayak “The end of their career” lah. Kelar karier mereka once mugshot mereka dirilis. Tapi buat Trump nggak dong. Mug shot itu dinilai Donald Trump sebagai simbol kampanye, guys. Iya, Trump bahkan dinilai bakal pakai foto ini buat mengitimindasi lawan politiknya nanti, gabungin masalah hukumnya ini dengan kampanye, dan bikin jadi seolah reality show. HMMMM….

When last year wasn’t our year…

Gara-gara inflasi dan pandemi covid-19.
Covid-19 mungkin udah jadi part of life yang nggak bisa dilupain buat seluruh masyarakat dunia. Pandemi kemarin tuh emang bener-bener berdampak besar banget, salah satunya yha perekonomian yang babak belur di hampir seluruh negara. Nah guys, baru-baru ini, Asian Development Bank aka ADB tuh baru aja menerbitkan laporan yang bilang bahwa inflasi tinggi dan pandemi Covid-19 kemarin mendorong 68 juta orang di Asia ke dalam kemiskinan ekstrim pada tahun lalu.

Whoa, tell me everything.
You got it. Jadi Kamis kemarin, ADB baru aja merilis laporan yang berisi jumlah data kemiskinan ekstrem di Asia pada tahun 2021. Dalam laporannya, diperkirakan ada 155,2 juta orang di negara berkembang Asia yang hidup dalam kemiskinan ekstrim. Jumlah ini tuh setara dengan 3,9 persen dari total populasi di kawasan ini, guys. Pada laporannya juga, ADB bilang kalau angka ini terpaut 67,8 juta dibanding jika nggak ada krisis ekonomi dan pandemi covid-19.

That’s a lot, bruh.
Yep, we agree. Soalnya beragam varian covid-19 yang kemarin sempet ada ditambah ketegangan geopolitik di beberapa negara Asia udah jadi combo yang menyebabkan terjadinya krisis biaya hidup. Hal ini berdampak juga pada terganggunya jalur pasokan kebutuhan primer tiap negara dalam beberapa tahun terakhir serta bikin inflasi yang makin tinggi di seluruh dunia. Hal ini tuh yang bikin ada penambahan signifikan atas kemiskinan ekstrim di Asia.

Yang jadi acuan kemiskinan ekstrim tuh apa sih?
Good question. Jadi, kemiskinan ekstrim tuh didefinisikan dengan orang yang punya pendapatan kurang dari US$2,15 atau sekitar Rp33 ribu rupiah setiap harinya. Dan ternyata, ada lebih dari 150 juta orang yang nggak dapet pendapatan segitu di Asia, guys. Makanya masyarakat miskin tuh jadi kelompok yang paling terkena dampak inflasi. Bayangin dengan pendapatan yang begitu kecil, mereka tetep kan harus berurusan sama kenaikan harga pangan, bahan bakar, dan kebutuhan lainnya.

OMG:((
Nah, dari kelompok miskin ini, mereka yang berjenis kelamin perempuan diketahui kena dampak yang nggak proporsional akibat inflasi tinggi dan pandemi covid-19 tahun kemarin. Lha gimana nggak, perempuan tuh cenderung punya pendapatan yang lebih rendah dibandingkan laki-laki. Belum lagi mereka juga melakukan pekerjaan yang nggak dibayar seperti pada sektor rumah tangga. Makanya dalam hal ini, baik masyarakat miskin dan perempuan akhirnya ngga punya banyak duit untuk mengakses layanan kesehatan dan pendidikan yang sebenarnya berpeluang mengubah nasib mereka di masa depan.

Huft, terus gimana dong?
Nah di dalam laporan ini, ADB juga kasih saran untuk seluruh pemerintah di Asia, guys. Mereka tuh bilang kalau krisis ekonomi yang sekarang sedang berlangsung bisa dikurangi dengan berbagai cara. Salah satunya dengan memperkuat sistem perlindungan sosial, meningkatkan dukungan di sektor pertanian, meningkatkan akses untuk layanan keuangan, sampai memprioritaskan investasi infrastruktur serta mendorong inovasi teknologi, gitu.

Anyway
, kalau Indonesia gimana?
Well, kalau kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial bernama Nunung Nuryartono, per September lalu, cuma ada sekitar 1,74 persen kemiskinan ekstrim di Indonesia. Meskipun gitu, dirinya masih terus optimis di tahun ini, angka kemiskinan ekstrim di Indonesia akan mencapai nol persen dengan tren menurun. Katanya hal ini bisa dicapai pemerintah kita lewat berbagai langkah intervensi seperti Program Keluarga Harapan, Kartu Indonesia Pintar, sampai subsidi energi.

Ok, anything else I should know?
FYI, sekarang ini mayoritas negara-negara di Asia emang terus mengalami pemulihan ekonomi dari buruknya inflasi dan pandemi covid-19 tahun lalu. Kalau kata Kepala Ekonom ADB bernama Albert Park sih, untuk bisa kembali ke jalan yang benar, seluruh pemerintah di Asia harus bisa memperkuat pengaman sosial untuk masyarakat miskin serta mendorong investasi dan inovasi serta menciptakan peluang pertumbuhan dan lapangan pekerjaan, gitu.

When you have a toxic neighbor…

Japan and China can relate.
What if you have a toxic neighbor? Pastinya kezel banget dong ya. Nah ini yang sama-sama lagi dirasain China dan Jepang atas tindakannya satu sama lain. Semuanya tuh bermula dari pembuangan air yang terkontaminasi nuklir di sekitar laut Jepang, Kamis kemarin. Jepang sih mengklaim pembuangan air ini sebagai upaya penonaktifan PLTN yang udah tiga kali bocor setelah kena tsunami pada tahun 2011 lalu. Pihak Jepang sebenarnya juga udah menjamin nih pembuangan air ini akan aman karena udah lebih dulu disaring dan sesuai prosedur, guys.

 

Nah tapi, pemerintah China ini masih nggak percaya sama prosedur yang udah dilakuin Jepang. Makanya mereka menolak keras keputusan Jepang karena takut akan mengkontaminasi hasil laut yang ujungnya berdampak ke manusia itu sendiri. Tapi karena kedua pihak masih sama-sama ngotot dan nggak ketemu jalan keluar, akhirnya yha Jepang tetap membuang ‘limbah nuklir’ ke laut dan konsekuensinya, China melarang  produk laut dari Jepang di negaranya.

 

Kalau kamu mikir problem-nya udah selesai, engga, kamu salah. Begitu Jepang melepaskan air yang terkontaminasi nuklir ke laut, mereka tiba-tiba aja dapat banyak banget harassment calls dari nomor berkode +86 yang nggak lain punyanya China. Saking banyaknya harassment calls ini sampai akhirnya bikin Wakil Menteri Luar Negeri Jepang memanggil duta besar China, Senin kemarin. Hal ini juga terkait perusakan fasilitas sekolah dan kedutaan Jepang di China yang terjadi akhir-akhir ini. Tapi plot twist-nya ternyata duta besar China di Jepang juga sama aja lagi banyak ‘diserang’ toxic calls dari Jepang. Makanya pihak duta besar China juga balik meminta pernyataan tegas dari Jepang, guys.

“Kenapa kau dituduh terus?” 

Gitu guys kata Ketum Gerindra, Pak Prabowo Subianto yang bilang bahwa plz w cape banget dituduh macem-macem selama ini. Jadi pas menghadiri acara perayaan HUT ke-25 Partai Amanat Nasional (PAN) kemarin, Pak Prabowo curhat bahwa doi tuh heran kenapa sering dituduh macem-macem. Makanya, Pak Prabowo tuh nanya ke diri sendiri, kenapa sih u dituduh terus, termasuk pas doi memilih untuk jadi Menhan-nya Pak Jokowi.

Ya menurut bapak kenapa pak…

Announcement


Thanks to Yudhis for buying us coffee today! 

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

If you’re trying to increase your protein intake, read this.
Advertisement