Pembakaran Al-Quran di Denmark

111

Who’s saying, “Enough is enough!”

Denmark. 
Orang mah bakar tuh foto mantan, sate, hutan, nah ini kok malah kitab suci ya, guys? Aneh banget emang nih Denmark maupun Swedia, yang udah berkali-kali kena backlash gara-gara warganya ada yang bakar Alquran. Nah, karena jadinya sering dihujat seantaro bumi, terus kayak, ya ga ada gunanya juga, pemerintah kedua negara kemudian be like: “Udah plzzz,” dan disebut bakal melarang protes yang sampai bakar-bakar Quran dan kitab suci lainnya.

Hold on. I need some background. 
Sure. Jadi gini ceritanya, guys. Di awal tahun kemaren, Swedia tuh heboh banget soal rencana mereka yang mau join di keanggotaan aliansi militer terkuat dunia called North Alliance Treaty Organisations aka NATO. Little did they know, ternyata nggak semua rakyat Swedia setuju sama rencana ini. Termasuk politikusnya. Adapun politikus yang nggak setuju adalah seorang politisi sayap kanan bernama Rasmus Paludan.
 
Terus…
Saking nggak terimanya Rasmus sama rencana Swedia gabung NATO nih, dia dan rombongannya sampai melakukan aksi unjuk rasa, guys. Tebak aksi unjuk rasanya dia lakukan di mana? Yep, di depan Kedutaan Besar Turki, di Stockholm, Swedia. Kenapa ujug-ujug di Turki ya karena diketahui Turki, yang merupakan anggota NATO tuh jadi pihak yang paling getol mendorong Swedia supaya join ke NATO. Nah terus unjuk rasanya ngaps? Ya bakar kitab suci umat Islam, Alquran.

Jaka Sembung bawa golok…
Ya gitulah. Nah aksi ini kemudian menyulut kemarahan negara-negara berpenduduk mayoritas muslim, kayak Uni Emirat Arab, Lebanon, Bahrain, Malaysia, sampe Indonesia. Dalam hal ini, Kementerian Luar Negeri RI menyebut bahwa tindakan penistaan terhadap kitab suci ini udah melukai dan menodai toleransi beragama. Makanya Pemerintah Swedia harus make sure bahwa tindakan penistaan ini nggak akan keulang lagi.

Dan terjadi lagi…
Betul. Ga cukup di Swedia, si Rasmus Paludin yang kayaknya emang rada magabut itu ternyata punya dua kewarganegaraan, guys. Swedia iya, Denmark juga iya. Jadi, di Copenhagen, Denmark, setiap Jumat, Rasmus dan rombongannya tuh juga melakukan aksi pembakaran Quran, guys
Advertisement
.

Magabut sih ni jujur….
Ya mereka yang magabut, Pemerintah Denmark yang kena backlash kan guys, karena emang kayak, mereka jadi di-condemn seluruh dunia. Yep, sama kayak Swedia, para duta besar Denmark juga ikut-ikutan dipanggil sama perwakilan pemerintah negara Timur Tengah dan negara mayoritas Muslim lainnya untuk ngasih klarifikasi terkait apa yang terjadi di balik pembakaran Alquran tersebut. Nggak sampai di situ, gara-gara aksi pembakaran Quran ini, Denmark dinilai banyak pihak sebagai negara yang memfasilitasi penghinaan dan pencemaran budaya, agama, dan tradisi negara lain.

IYALAH…
Tahu sendiri when it comes to agama tuh efeknya ke mana-mana banget yekan. Dalam keterangan Kementerian Luar Negeri Denmark kemarin nih, hal-hal begini disebut bakal menimbulkan konsekuensi negatif buat negara mereka, especially when it comes to keamanan negara. That being said, pemerintah Denmark pun menyadari bahwa mereka harus cari cara gimana menangani situasi kalau negara, budaya, dan agama lain dihina. Tapi at the same time juga tetap menghargai kebebasan berekspresi yang dilindungi konstitusi Denmark.

Caranya adalah….
Well, masih dari keterangan Kementerian Luar Negeri Denmark, pemerintah mereka sekarang lagi nge-explore berbagai langkah hukum. Yep, langkah hukum biar segala aksi protes yang melibatkan pembakaran kitab suci kayak Alquran tuh bisa di-stopIn a nutshell, mereka bakal melarang aksi pembakaran kitab suci.


As they should. Anything else I should know?
Nah balik lagi ke Swedia, Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson juga bilangnya pemerintah mereka sekarang lagi menggodok aturan yang bakal melarang pembakaran religious scriptures dalam aksi protes. Hal ini dilakukan supaya keamanan nasional dan keamanan Swedia di mata dunia internasional tetap terjaga.
Advertisement