The 1975 Batal Manggung di We The Fest 2023, Kapal Tenggelam di Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, Konflik Antar Etnis di India, X Jadi Logo Twitter Baru

325

Hello

Welcome, Tuesday. It’s July 25th, so it’s a happy (pay day) day for some of you. Enjoy it while it lasts! On the news we got you all updated on 1975, India riot, Buton, to X. Literally, X. Scroll down…

What are people getting mad at?

The 1975.
You have heard the news, rite? Over the weekend kemarin, orang-orang udah heboh banget ngomongin band asal Inggris, the 1975 yang batal manggung di We The Fest 2023. Yep, mereka batal manggung gara-gara ulah si vokalis, Matty Healy terkait Kebijakan Anti LGBT, guys.

I have no idea. Gimme some background. 
You got it. Jadi gini ceritanya. Kalau kamu into concert, festival yang gitu-gitu, kamu pasti udah nggak asing sama We The Fest. It’s safe to say We The Fest ini salah satu most awaited festival setiap tahunnya karena line up performers yang mereka tampilkan tuh beneran oke guys, mulai dari musisi lokal sampai musisi luar negerinya, everyone’s favorite lah.

FYP mulu sih tiap tahun…
We know, rite? Tahun ini juga gitu. Diselenggarakan di Kompleks GBK, Senayan Jakarta, weekend kemarin, line up We The Fest tuh mulai dari Raisa, Tiara Andini, Maliq d’essentials, Yura Yunita, dll. Musisi internasionalnya juga ada, kayak yang nyanyi lagu “And I’ll be here, cause we both know how it goes” aka Daniel Caesar. terus Sabrina Carpenter (whom we expect to see di Eras Tour as well lol) sama yang nyanyi lagu “Somebody Else”, “About You”, dan “Robbers”, The 1975.

Okay….
Nah, The 1975 ini jadi salah satu headliner kan di WTF, di mana mereka harusnya manggung di Day 3, hari Minggu kemaren, guys. Banyak banget yang excited nungguin ini band, bahkan yang rela beli tiket WTF cuma buat nonton The 1975 juga banyak. Howeverexcitement ini buyar seketika gara-gara aksi si vokalis 1975 ini sendiri. So now, everybody meet: Matty Healy.

What’s up with Matty Healy? 
Matty Healy bikin kontroversi gitu waktu manggung di Good Vibes Festival, Kuala Lumpur, Malaysia, hari Jumat kemarin. Yep, bayangin aja, Waktu setengah jam manggung nih, doi tiba-tiba speech dan ngeprotes kebijakan UU Anti LGBT yang berlaku di Negeri Jiran tersebut. In his words, si Matty ngomong begini nih: “I don’t see the point. I do not see the point of inviting The 1975 to a country and then telling us who we can have sex with.”
 
I mean….
Yep, we know what you think. As we all know, LGBT dan homoseksualitas tuh kan tabu yah di Malaysia, makanya statementnya si Matty ini jadi kontroversial banget. Terus doi juga lanjut ngomong, “That’s not fair on you, cause you’re not representative of your government”. :)))).  Jadi ya gitu guys, intinya sepanjang speech banyak umpatan yang dia lontarkan karena stance-nya yang mendukung LGBT, dan dia kzl sama pemerintahan di Malaysia yang anti-LGBT. Terus puncaknya, si Matty ciuman sama basis mereka, Ross MacDonald.

Ga bahaya ta?
Ya bahaya. Makanya sebagai buntut dari kejadian ini, The 1975 langsung disuruh turun dari panggung deh. Nggak cuma itu, berdasarkan surat arahan dari Kementerian Komunikasi dan Digital Malaysia, Good Vibes Festival akhirnya dibatalkan. Yep, you read it right. Dibatalkan secara keseluruhan, sampai musisi lokal yang harusnya tampil besokannya juga batal manggung. Adapun sikap ini diambil pemerintah Malaysia sebagai “sikap teguh yang menentang pihak mana pun yang menolak, mencemooh, atau melanggar Undang-Undang Malaysia.”

Padahal tinggal nyanyi ae…
We know rite. Bahkan pihak EO-nya Good Vibes Festival, Future Sound Asia juga nggak expect kalau bakal kayak gini kejadiannya. Dikonfirmasi oleh Direktur Hiburan mereka, Wan Alman, The 1975 tuh udah committed bakal mematuhi semua pedoman penampilan kayak yang biasa mereka offer ke international artist lainnya yang tampil di Malaysia, guys. Makanya, kejadian ini bikin berbagai pihak mengalami kerugian. Penonton rugi, EO rugi, industri musik keseluruhan juga rugi.

HMMMMM….
Wait until you hear about: Penonton di Jakarta juga kena rugi. Iya, secara harusnya abis dari Malaysia, The 1975 ini manggung di We The Fest 2023. Adapun hal ini legit dikonfirmasi lewat Instagram we.the.fest ‘Unfortunately, due to current circumstances, it is impossible to proceed with the scheduled shows.” Tapi untungnya promotor We The Fest sat-set guys. Jeng jeeeeng di hari harusnya The 1975 tampil, mereka justru menampilkan band favorit semua umat asal Jogja, Sheila on 7. Hepi dong warga… Meanwhile The 1975? Ya tetap di-backlash hehehehe.

I see. Anything else I should know? 
FYI The 1975 tuh nggak cuma batal manggung di Jakarta doang, guys. Show mereka yang dijadwalkan berlangsung di Taipei, Taiwan besok banget juga resmi dibatalkan. Terus ternyata, si Matty ini sebelumnya juga pernah menuai kontroversi karena foto sambil nginjek bendera Korea.
 
Hadeuuu untung si teteh Taylor udah putus…

Here’s A to Z Recap on a sinking ship…

In Buton Tengah, Sulawesi Tenggara.
Yep, miris deh guys. Senin dini hari kemarin, puluhan warga Desa Lagili, di Sulawesi Tenggara yang baru saja selesai nonton konser mengalami insiden kapal tenggelam. Ini terjadi setelah kapal penyeberangan yang mereka gunakan untuk kembali pulang malah terbalik di tengah laut. Karena kejadian ini, belasan korban meninggal dan beberapa di antaranya sempat dinyatakan hilang.

Saaaaad:((
Banget. Ini tuh bermula dari puluhan orang dari Desa Lagili yang ingin menonton konser dalam rangka hari ulang tahun Kabupaten Buton Tengah di Lakorua kemarin Minggu. Nah karena lokasi Desa Lagili dengan venue konser berbatasan dengan Teluk Mawasangka Tengah, makanya puluhan orang di sana akhirnya menyewa perahu ketinting atau perahu tradisional setempat dengan mesin luar. Awalnya perjalanan masih lancar-lancar aja tuh sewaktu berangkat ke venue acara. Tapi ketika akan kembali menuju Desa Lagili, di tengah perjalanan perahu tersebut terbalik dan menenggelamkan 48 orang di atasnya.

OMG…
Setelah mendapatkan informasi tenggelamnya perahu, Basarnas Kendari langsung memberangkatkan tim rescue ke lokasi kejadian. Dengan juga dibantu warga setempat, tim SAR melakukan pencarian dan pendataan korban yang ada di perahu tersebut. Awalnya tuh, dari 48 orang yang berada di kapal, 19 orang dilaporkan masih hilang. Tapi nggak butuh waktu lama, Kepala Basarnas Kendari, Pak Arafah mengkonfirmasi 19 orang yang dinyatakan hilang udah ketemu dan kembali ke rumah masing-masing, kemarin Senin. Jadi dari 48 orang penumpang, 33 orang dinyatakan selamat dan 15 orang lainnya meninggal dunia.

Huft.. emang boleh penumpang sebanyak itu?
Nah ini yang lagi didalami pihak kepolisian dan Basarnas Kendari. Kalau kata Pak Arafah sih perahu ketinting emang biasa digunain masyarakat setempat buat mencari ikan dan melakukan penyeberangan. Tapi kapasitasnya emang nggak sebanyak itu. Perahu ketinting tuh cuma punya kapasitas 20 orang aja. Jadi ya kalo dinaiki segitu banyak jelas kelebihan muatan. Apalagi saat perahu mulai terbalik, penumpang dalam kondisi panik dan berdesak-desakan sehingga perahunya tenggelam.

Berarti kapten kapal diamankan ya?
Yep betul. Sampe sekarang, polisi masih mengamankan kapten kapal yang tenggelam di Teluk Mawasangka. Senin kemarin, Kapolres Buton Tengah, Pak Yanna Hurhandianna bilang pihaknya masih melakukan penyelidikan dan memintai keterangan dari kapten kapal. Meskipun dirinya masih belum mengetahui penyebab pasti tenggelamnya kapal, tapi informasi kuat terkait kapal telah melebihi muatan udah dikantongi.

Dari POV penumpang gimana?
Nah salah satu korban selamat bernama Putri kemudian menceritakan point of view yang dia rasakan sewaktu menaiki perahu kepada wartawan, Senin Kemarin. Kata putri sih, perahu yang ditumpanginya tuh merupakan dua perahu rakit yang digabung jadi satu gitu. Nah sebelum tenggelam, perahu emang sempat oleng ke arah kiri hingga menyebabkan mesin mati serta kebocoran di bagian depan perahu. Di waktu yang bersamaan, perahu juga dihantam ombak yang bikin perahu makin oleng ke kiri dan membalikan seluruh penumpang yang panik menyelamatkan diri.

Terus sekarang gimana?
Well, karena semua korban udah berhasil dievakuasi dan diidentifikasi, maka tindakan penyelamatan udah selesai dilakukan. Pak Arafah selaku kepala Basarnas Kendari kemudian menutup operasi pencarian dan mengembalikan seluruh unsur yang terlibat ke satuannya masing-masing.

Ok now wrap it up please.
BTW udah pada tau kan, kalo tiap kecelakaan tuh umumnya di-cover sama asuransi Jasa Raharja? Yep asuransi sosial milik negara ini emang sering nge-cover asuransi kecelakaan di Indonesia. Tapi sayangnya, kecelakaan tenggelamnya perahu di Buton Tengah kemarin nggak bisa ikut di-cover Jasa Raharja, guys. Alasannya perahu yang ditumpangi ternyata belum punya izin angkut penumpang dari dinas terkait. Jadi dengan berat hati, Jasa Raharja Kendari belum bisa menjamin kecelakaan yang menimpa warga Desa Lagili, gitu.

When things are getting worse…..

In Manipur, India.
Konflik antar etnis yang terjadi di Manipur, India makin out of hand aja nih, guys. Sejauh ini, udah ada 140 orang yang tewas, puluhan gereja dibakar, kuil hindu dirusak, ribuan senjata polisi dicolong, hingga 60 ribu orang kini jadi pengungsi. All because…
 
Ethnic conflict.
Yep, as we all know India tuh sebenernya 11-12 sama Indonesia. Mereka multietnis dengan banyak suku dan agama yang hidup berdampingan. Kemudian ada satu provinsi di sana, namanya Manipur yang didiami oleh tiga suku: Suku Kuki, Suku Naga (Both mayoritas beragama kristen), dan Suku Meitei (Mayoritas beragama hindu). Dari tiga suku tadi, Suku Meitei inilah yang jumlahnya paling banyak dan memegang tampuk pemerintahan di tingkat daerah. Nah dalam prakteknya, pemerintahan daerah ini dinilai sangat diskriminatif, terutama terhadap Suku Kuki.
 
Diskriminatifnya gimana tu…
Ya misalnya, pemerintah tuh disebut kerap melakukan penggusuran paksa terhadap Suku Kuki untuk mengambil alih tanah mereka. Terus Suku Meitei ini juga kerap mendapatkan kuota yang lebih banyak untuk kerjaan dan pendidikan dibanding buat Suku Kuki. Nah puncaknya pada Maret lalu, pengadilan setempat memutuskan bahwa Suku Meitei ini mendapatkan status “scheduled tribe” yang ngasih berbagai privilege buat Suku Meitei. Adapun salah satu privilege-nya adalah Suku Meitei boleh beli tanah di bagian perbukitan, di mana area itu sebenernya banyak ditinggali sama Suku Kuki.
 
Hwaduuu…
Of course kebijakan ini mengundang penolakan dong, dan paling keras tentunya datang dari etnis minoritas, Suku Kuki. Makanya sejak keputusan pengadilan itu diumumkan, suasana di Manipur jadi panas banget karena Suku Kuki banyak yang turun ke jalan udah menggelar protes. Dalam perkembangannya, mereka juga berhadapan dengan Suku Meitei dan jadinya bentrokan dan kekerasan tidak bisa dihindari.

🙁 again and again, konflik etnis 🙁
Iya, konflik etnis ini serem banget deh guys, karena literally orang ngga salah bisa jadi korban cuma karena etnisnya (while mereka ngga milih untuk dilahirkan jadi etnis itu juga…). Nah speaking of pihak ngga salah, di sini kita zooming in on perempuan, yang bisa dibilang jadi korban utama konflik Manipur. Yep, jadi sejak kerusuhan terjadi, informasi yang beredar tuh udah macem-macem banget, dan tentunya banyak terjadi misinformasi. Salah satu misinformasi yang muncul adalah cewek-cewek Meitei dbilang diperkosa sama cowok-cowok Kuki. Hal ini bikin Suku Meitei makin beringas dan bener-bener mulai nangkepin cewek Kuki untuk kemudian diperkosa, dilecehkan, hingga dibunuh.

Geez noooo 🙁
Wait until you hear about: Kejahatan ini terus berlanjut sampe akhirnya sekitar minggu lalu, viral lah video dua orang perempuan Kuki yang diperkosa, diarak keliling desa dalam keadaan telanjang, terus dibunuh guys 🙁 Ini sadis banget sampe akhirnya bikin seantaro India protes atas kebiadaban ini. Sedihnya lagi, ramenya ini baru sekarang, padahal kejadian di video tadi berlangsung sejak Bulan Mei lalu.
 
Terus sejak Mei itu…
Radio silent. Yep, jadi kalo kamu kadang kesel sama pemerintah di Negeri Wakanda, kayaknya warga di India lebih kesel lagi deh sama pemerintahnya. SOALNYA, si Perdana Menteri Narendra Modi tuh beneran literally diem aja dalam menanggapi konflik ini. Doi baru ngeluarin statement tiga hari yang lalu, setelah video soal dua perempuan tadi viral. Bayangin guys, sejak kerusuhan terjadi around dua bulan lebih, Modi baru spoke up tiga hari yang lalu.
 
Kalo isilop gimana isilop…
HMMMM dalam hal ini, peran isilop aka polisi juga ngga bisa diharapkan dalam menciptakan perdamaian, karena personil mereka di Manipur tuh banyak orang Meitei juga. Jadinya, pihak Kuki menyebut bahwa para polisi di Manipur tuh menolak mengambil tindakan ketika terjadi penyerangan ke gereja dan pemukiman warga Kuki. Bahkan as simple as menindaklanjuti laporan kriminal dari warga Kuki aja, polisi banyak yang menolak untuk melakukan investigasi.
 
Speechless asli…
Iya, makanya Modi tuh lagi kena backlash banget juga di negaranya sendiri karena dianggap ga bisa nge-handle konflik Manipur yang udah bereskalasi jadi ga terkontrol. Padahal ya guys, pemimpin daerah di Manipur itu didominasi oleh orang-orang dari partainya Modi, yakni Hindu-nationalist BJP. Jadi kayak, “Woy itu orang partai lo sendiri gabisa banget lo aturrrr?” Anyway dalam statement-nya, Modi bilang bahwa aksi kejahatan di Manipur ngga bisa dimaafkan, dan “Action will be taken according to the law. What happened to the daughters of Manipur can never be forgiven. As I stand next to this temple of democracy, my heart is filled with pain and anger.”
 
Telat banget bos…

Ya banget sih, jujur. Karena saat ini kondisi di Manipur udah kayak medan perang gitu. Kedua suku jadi sama-sama berusaha defense di wilayahnya masing-masing dengan menggunakan senjata api yang mereka curi dari polisi maupun tentara. Terus, insiden ini juga jadi alasan buat Suku Kuki buat menuntut kemerdekaan karena obviously, hidup di bawah kekuasaan Meitai itu bener-bener

mengancam keselamatan mereka. Jadi sekarang lagi muncul juga gerakan bersenjata yang menuntut kemerdekaan Kuki yang tentunya bakal bikin Modi makin puyeng.

Ok now wrap it up…
Sampai saat ini, pemerintah India masih berusaha buat menciptakan gencatan senjata. Kementerian Dalam Negeri India juga udah ngebentuk “Peace Committee” aka Komite Perdamaian di mana tujuannya mau ngajak duduk bareng tuh dua suku. Buat negosiasi gitu, biar ketemu jalan keluarnya dan konflik juga bisa mereda.

When you’re trying to forget your “X”…

Twitter won’t help.
Karena baru aja, logo Twitter yang dulunya adalah gambar burung warna biru, per kemarin udah berubah jadi logo X. Nah, makin sering liat logo ini, jadi makin sering keingetan your-X kan… (krik-krik).
 
Anyway, perubahan ini diumumkan oleh pemilik Twitter, the one and only Elon Musk dalam twit-nya (or shall we call, X-nya?) pada Hari Senin pagi waktu AS. “Interim X logo goes live later today,” gitu isi X-nya yang diikuti oleh foto headquarter Twitter yang menampilkan cahaya yang membentuk logo X. Sebelumnya, Musk juga ngetwit selamat tinggal buat brand Twitter dan secara bertahap, semua logo burungnya.
 
FYI guys, strategi untuk rebranding ini tentunya mengundang pro dan kontra, secara emang nama Twitter dan ikon burungnya yang khas banget itu udah nempel di para pengguna. However, Musk ngeliat bahwa perusahaan sosial media itu udah mau bangkrut, seiring dengan stagannya jumlah user dan makin bermunculannya platform-platform sosmed baru. Makanya, Musk melakukan berbagai perubahan radikal, kayak melayoff banyak karyawan, bikin servis berbayar, sampe yaaa rebranding tadi.
 
Thoughts?

“Tidak bicara sepak bola, tidak bicara tahun depan. Kita bicara stunting.”

Gitu guys isi pengakuan dari Menteri BUMN Erick Thohir pas ditanya soal pertemuannya sama bakal calon presiden dari PDIP yang juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pas ditanya CNN kemarin. Adapun pertemuannya itu digelar empat mata di di kantor perwakilan Pemprov Jawa Tengah, ngga lama setelah Mas Ganjar pulang haji. Pak Erick menjelaskan bahwa doi emang ditugasin dari pemerintah pusat untuk memberantas stunting, makanya mau ngobrol sama Mas Ganjar ceunah.
 
When you’re looking for some good-quality conversation with your crush…

Announcement


Thanks to Mandy and Someone for buying us coffee today! 

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

if you’re new to cycling, read this.
Advertisement