Recep Tayyip Erdogan Jadi Presiden Turki Lagi

128

Who’s just secured another five-year term?

Recep Tayyip Erdogan.
Yang udah fix menangin pemilu presiden Turki kemaren. Iya guys, dari hasil Pilpres putaran keduanya yang digelar hari Minggu kemarin, presiden petahana Recep Tayyip Erdogan berhasil menang lagi. This means masyarakat Turki bakal dipimpin sama Erdogan for five more years dan this will become his third decade ruling the country.

Background pls.
You got it. Jadi after such a long process, ada empat capres di Turki dalam Pilpres putaran pertama yang digelar 14 Mei kemarin. Para kandidat ini adalah Recep Tayyip Erdogan, Kemal Kilicdaroglu, Sinan Ogan and Muharrem Ince. Nah dari empat kandidat tadi, cuma dua yang lolos ke putaran kedua, yakni Erdogan dan Kilicdaroglu. Keduanya masing-masing meraih 49,5 persen suara untuk Erdogan, dan Kemal Kilicdaroglu dengan 44,89 suara. Nah karena aturan di Turki seorang capres tuh harus mendapat dukungan sebanyak 50% suara, maka belum ada yang meet the requirement, nih. Dan, digelarlah putaran kedua.
 
I see…
Nah dalam putaran kedua ini, Erdogan emang lebih pede bahwa doi bakal menang. Despite all the problems di masa pemerintahannya, kayak sikap kepemimpinan yang dinilai otoriter sampe penanganan pasca gempa bumi yang dinilai lelet banget, tapi Erdogan udah yakin banget kalo dialah yang bakal juara. Dan beneran deh.

Terus kalo rivalnya?
Sementara Kilicdaroglu, yha banyak memaksimalkan kondisi di era Erdogan yang emang banyak masalah sih guys, kayak misalnya krisis ekonomi dan bencana gempa tadi. Selain itu, Kilicdaroglu juga punya visi misi yang lumayan kontras dengan Erdogan. Misalnya doi mau mendeportasi massal pengungsi Suriah yang selama ini ada di Turki. Pokoknya, kedua calon presiden ini saling berlomba-lomba deh buat dapetin suara paling banyak, sampe akhirnya 28 Mei pun tiba, dan putaran kedua pun digelar.

Terus hasilnya gimana?
Ternyata, warga Turki masih belum bisa move on dari pemimpinnya selama 20 tahun itu, alias Erdogan menang lagi. Dari hasil perhitungan suara Pilpres putaran kedua yang digelar dua hari lalu, Erdogan berhasil unggul dengan perolehan suara 52,14% suara dari Kilicdaroglu yang hanya mendapat suara sebanyak 47,86% suara. That being said, Erdogan berhasil mengamankan periode ketiganya sebagai presiden Turki.

Whoaaaaa….
Dalam pidato kemenangannya di depan supporternya yang pada kumpul di luar kompleks kepresidenan di Ibukota Ankara, Erdogan bilang kalau sekarang ini waktu buat mengesampingkan perdebatan dan konflik terkait pemilu dan bersatu dalam tujuan nasional. Terus, Erdogan juga bilang bahwa pemenang sebenarnya dalam pemilu ini adalah Turki. “We are not the only winners, the winner is Turkey. The winner is all parts of our society, our democracy is winner,” gitu sih katanya. Lebih jauh, Erdogan bilang kalau prioritas utama pemerintahannya saat ini adalah untuk mengurangi inflasi dan berupaya buat pulih sepenuhnya dari bencana gempa yang merenggut lebih dari 50 ribu nyawa di Turki dan Suriah.

Is Mr. Kilicdaroglu okay?
Tentu tidak. “This was the most unfair election period in our history,” gitu katanya. Kilicdaroglu menilai pemilunya nggak adil dan banyak kejanggalan. Beliau juga ngaku sedih dan kecewa, dan yaaa suram aja nih Turki ke depannya. Selanjutnya, Pak Kilicdaroglu juga bilang terima kasih sama pendukungnya atas suara yang udah mereka berikan. Terus juga, beliau bilang ke para pendukungnya buat tetap berjuang untuk demokrasi, seperti yang bakal tetap dilakukannya di masa depan. Meanwhile, Pak Erdogan sempet ngeledek Kilicdaroglu juga nih di depan pendukungnya. “Bye, bye, bye, Kemal,” gitu katanya.

I see. Anything else I should know?
Actually, yang menilai kalau pemilu yang dimenangkan Erdogan ini curang tuh bukan Kilicdaroglu aja karena dia kalah. Pada 2018 lalu, Organisasi untuk Keamanan dan Kerja sama di Eropa (Organization for Security and Co-operation in Europe/OSCE) juga menilai kalau partai oposisi tuh nggak punya kesempatan kampanye yang sama kaya partai penguasa. Selain itu, OSCE juga menduga kalau kebebasan media yang minim juga jadi salah satu faktor yang menguntungkan Erdogan.
Advertisement