Penantian 15 Tahun Gedung Gereja Jemaat Kristen Indonesia di Bogor, Pejabat Israel Akui Tindakan Polisinya Berlebihan, Soimah VS Petugas Pajak, Mimpi Berulang Tanda Pesan Tersirat

465

Hello

Rise and shine, catchers and dreamers. It’s a new day and you got 24 hours to get closer to your goals. To kick off your morning with a little motivation, repeat after us: I am enough, I am capable, I can do this. Everything will work in your favor…

When Easter Day give us blessings…..

For people in Bogor.
Yoi guys. Hari Paskah kemaren benar-benar jadi berkat banget buat umat Kristiani di Bogor, Jawa Barat. Secara, setelah penantian yang superrrr panjang selama 15 tahun, jemaat di Gereja Kristen Indonesia Yasmin di Bogor akhirnya punya gedung gereja sendiriguys. Tepat di hari Paskah kemarin.

Tell me.
Sure. Gereja Kristen Indonesia aka GKI Yasmin di Bogor ini emang drama banget pendiriannya, guys. Dimulai di tahun 2006 lalu di mana Izin Mendirikan Bangunan untuk gereja ini awalnya issued oleh pemerintah Kota Bogor dan berlokasi di Curug Mekar, Kecamatan Bogor Barat. Nah tapi ternyata, lima tahun kemudian, Pemkot Bogor menarik lagi IMB itu atas penolakan warga yang masif banget pada saat itu, bahkan warga juga menggugat IMB itu dengan tuduhan tanda tangan warga yang ada udah dimanipulasi di dokumen tersebut.

Terus terus?

Terus, lanjut di 2012, Pemerintah Kota Bogor kemudian menawarkan relokasi ke orang-orang gereja itu, terus udah. Lama nggak kedengaran kabarnya selama bertahun-tahun akhirnya tahun lalu Gereja Kristen Indonesia Yasmin akhirnya memenuhi syarat buat pendirian rumah ibadah di sana, dibangun gerejanya, dan sekarang udah kelar deh pembangunannya. Setelah 15 tahun battle sana sini, akhirnya Minggu kemarin, tepat di Hari Paskah, Gereja Kristen Indonesia Yasmin kemaren akhirnya diresmikan deh.

AAAAA so happy for them…
The same also goes on Walikota Bogor, Bima Arya. Dalam acara peresmian kemaren, Kang Bima bilangnya dia senang but at the same time nyesel juga, guys. Iya, senang karena akhirnya mimpi dan keinginan para jemaat itu akhirnya terwujud, dan nyesel, “Kenapa baru sekarang?” In that sense, Kang Bima juga minta maaf karena proses ini memakan waktu terlalu lama, sampai 15 tahun. In his words, Kang Bima bilang, “Izinkan saya sekali lagi memohon maaf karena terlambat 15 tahun,” katanya gitu.

Go on…
Nah tapi kalau kata Kang Bima, ini tuh bukan akhir, gengs. Kebalikannya, ini tuh awal dari proses merawat kebersamaan dalam keberagaman. That being said, Kang Bima ngeliatnya GKI Yasmin tuh spesial banget karena inilah momentum yang bakal bikin kita semua ingat kalau kebersamaan tuh ada kalau kita bisa menerima dan memahami perbedaan. Yep, we’re talking about toleransi yang bakal terjadi dengan kebesaran hati dan kekuatan, kata Pak Bima gitu.

I see…..
Speaking of kebersamaan, keberagaman, dan toleransi dalam peresmian rumah ibadah, Menko Polhukam Mahfud MD yang kemarin hadir juga bilangnya peresmian gereja ini tuh sebagai bukti bahwa dari negara hadir dan menjamin hak konstitusional warga negara di mana dalam konstitusi negara, semua agama harus dilindungi dan dijamin haknya, nggak berdasarkan jumlah pengikut, semua yang memeluk agama harus dilindungi sesuai dengan jaminan atau perintah konstitusi biar bisa beribadah dengan baik, nggak terkecuali umat agama Kristen.

As we should. Anything else I should know?
Btw, thank God perayaan Paskah kemaren tuh berlangsung khidmat dan  lancar jaya, gengs. Kayak di wilayah Keuskupan Agung Jakarta misalnya, yang mengangkat tema Partisipasi Mewujudkan Kesejahteraan Bersama, Paskah tahun ini ngajakin orang-orang buat semakin mengasihi, peduli, bersaksi, dan mendalami ajaran sosial gereja. Hal ini align banget sama keadaan sekarang di mana masih banyak korupsi, mafia, sampai pamer harta aka flexing. That being said, implikasi moral dan iman kudu ditingkatkan di sini. Setuju pake banget…

In case you haven’t heard something..

About what just happened in Palestine.
Because recently, sejumlah pejabat Israel ngakuin terang-terangan kalo tindakan yang dilakukan sama polisi Israel terhadap jemaah Palestina di Masjid Al Aqsa tuh udah berlebihan banget.
 
Background please.. 
Jadi lagi-lagi, telah terjadi serangan oleh pasukan Israel terhadap jemaah Palestina yang lagi beribadah di Masjid Al Aqsa. It all started when polisi Israel ngatain masyarakat Palestina yang lagi Itikaf tuh sebagai tukang rusuh dan tukang ngotorin masjid. Nggak peduli sama omongan itu, masyarakat Palestina tetap beribadah dan melanjutkan Itikaf mereka di sana. Eh tiba-tiba, pasukan Israel dateng gitu aja, ngegerebek jemaah di dalam masjid, nembakin gas air mata, lemparin granat, mukulin pake pentungan sampe mereka pada luka-luka, ngusir, menangkap, pokoknya literally rusuh banget. Bahkan, kerusuhan nggak terjadi hanya sekali, tapi besoknya kejadian lagi, waktu jamaah lagi pada salat Tarawih. Pokoknya, bener-bener nggak manusiawi banget, deh.

I believe Israel government has a say….
Nah, iya. Even, sejumlah pejabat Israel tuh ngaku kok kalo kelakuan mereka tuh udah berlebihan dan merusak cerita mereka. Kalo kata komisioner kepolisian Israel, Kobi Shabtai, para petugas menggunakan kekuatan yang “sedikit berlebihan.” (Sedikit nggak tuh hmmm). Lebih jauh,  Shabtai sih bilang kalo pasukannya masuk ke dalam masjid buat mengamankan ratusan jamaah Palestina di dalam sana di mana para jamaah itu diklaim lagi dalam bahaya since ada yang bawa peledak dan petasan ke dalam masjid. Yep, the fact that Itikaf ini dilarang sama kepolisian Israel dan warga Palestina tetap kekeuh akhirnya bikin warga ‘Sedia payung sebelum hujan’, gengs. In that sense, mereka udah expect polisi bakal datang makanya mereka bawa itu senjata sebagai proteksi diri in case polisi datang. Eh beneran ternyata….

That sounds different.. 
Beda lagi kalo kata pejabat Israel lain yang fully ngakuin kalo para petugas polisi udah bersikap berlebihan banget ketika itu. Tanpa menyebutkan identitasnya, perwakilan pemerintah sana bilangnya apa yang dilakuin sama petugas kepolisian Israel tuh udah ngerusak citra negara. Makanya, dia juga menyerukan kepolisian buat menggelar penyelidikan lebih lanjut since PBB dan berbagai negara juga udah mengecam tindakan ini, kayak Indonesia dan Turkiye.
 
Turkiye???
Yep. Ngeliat situasi kayak gini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bilang kalo negaranya nggak bisa diem aja atas hal tersebut, bahkan hal ini langsung disampaikan Erdogan ke Presiden Israel Isaac Herzog. “Eh nggak bisa gini dong, ini bisa-bisa berpengaruh status quo Masjid Al Aqsa,” gitu katanya. Erdogan juga bilang ini tuh nggak cuma bikin sakit hati umat Islam aja, tapi juga seluruh umat manusia. Pokoknya, Turki bener-bener nggak bisa diem aja soal kelakuan apparat Israel yang makin hari makin semena-mena gini. Saking nggak terima sama kejadian ini, Erdogan juga menegaskan kalo negara-negara di Timur Tengah wajib banget buat mencegah insiden kekerasan di Al Aqsa yang keulaaaang terus hampir setiap bulan Ramadhan. Katanya, Turki juga siap buat nge-address akar masalahnya dan mengambil langkah perdamaian yang adil.

Ohhh, jadi tuh udah sering gitu, ya? 
Totally. Waktu itu di tahun 2000, pemimpin partai oposisi utama Israel Ariel Sharon, memimpin sekelompok anggota parlemen dari partai sayap kanan Likud mendatangi Masjid Al Aqsa. “Bukit Bait Suci ada di tangan kami dan akan tetap di tangan kami. Hak setiap orang Yahudi buat mengunjungi Bukit Bait Suci,” gitu katanya. Warga Palestina nggak terima dong, akhirnya bentrok terjadi di sana dan dikenal sebagai pemberontakan Palestina kedua, atau Intifada Al Aqsa. Akibatnya, lebih dari tiga ribu warga Palestina dan seribu warga Israel tewas akibat kejadian itu.
 
🙁
Terus, kejadian lagi tuh di Mei 2021. Waktu itu, warga Palestina protes soal penggusuran, yang bikin mereka bentrok sama polisi Israel di Masjid Al Aqsa. Akibatnya, 163 warga Palestina tewas dan 17 polisi Israel terluka. Eh, ada lagi kejadian tahun lalu, gara-gara for the first time in 30 years, bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Paskah jatuh pada waktu yang bersamaan. Akhirnya, terjadi kekerasan ketika polisi Israel mensterilkan halaman sebelum mengawal para pengunjung Yahudi.

It’s all complicated when you’re talking about Al Aqsa..   
To give you some background, Al Aqsa itu berlokasi di tengah Kota Tua Yerusalem dan jadi tempat tersuci ketiga dalam Islam setelah Mekah dan Madinah. Umat Muslim percaya bahwa Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram dari Mekkah ke Al Aqsa, lalu naik ke langit ketujuh selama satu malam yang kemudian dikenal sebagai Isra Miraj. On the other hand, situs yang sama, Bukit Bait Suci, juga jadi satu-satunya situs paling suci bagi orang Yahudi. Mereka percaya kalo Raja Salomon membangun kuil pertama di sana tiga ribu tahun yang lalu. Lalu, kuil Yahudi kedua yang dibangun di sana dihancurkan oleh Romawi pada tahun 70 Masehi. Karena jadi tempat suci buat tiga agama sekaligus inilah, the chaos keeps happening there…

Anything else? 
Beberapa hari setelah kejadian, umat muslim tetep mengadakan salat Jumat di Masjid Al Aqsa. Tapi, Kawasan itu emang masih dijaga ketat banget sama para polisi Israel. Bahkan, para polisi juga menutup jalur akses utama ke masjid dan mengerahkan lebih dari 2.300 aparat. Setelah salat, para jemaah akhirnya mengadakan demonstrasi di kawasan tersebut dan bawa spanduk yang bertuliskan “Jangan uji kesabaran kami.”

Now, let’s get you up to speed on: Soimah VS Petugas Pajak…

Sampai dibilang debt collector,

Yoi, guys. Drama di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan nggak kelar-kelar nih. Iya, belum selesai sama kasusnya Rafael dan dugaan transaksi janggal seniilai Rp349 Triliun, kali ini rame lagi blunder DJP terkait pengakuan seniman tanah air, Soimah Pancawati yang dapat perlakuan nggak mengenakkan dari para petugas pajak itu. Yep, Soimah mengakui bahwa ada petugas pajak yang masuk ke rumahnya tanpa permisi, stay

Advertisement
 di rumah seharian, bahkan sampai bawa debt collector segala seolah dia tuh pencuri atau koruptor gitu. Makanya dari sini Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati pun buka suara deh.


Wait
, ini Soimah yang sering di TV itu kan? 
Iya, Soimah yang itu, Good for you yang sampai sekarang masih nontonin TV (dan baca email kita *Uhuk*). Karena kalau kamu masih sering nonton TV, kamu pasti udah nggak asing sama satu artis yang sering banget muncul, Soimah Pancawati. Soimah ini asli Pati, Jawa Tengah, domisili di Jogja, dan hijrah kerja ke Jakarta. Nah, dengan pemasukannya sebagai artis tanah air, so Direktorat Jenderal Pajak be like, “Punten mbakyu…”

Gimana gimana?
Iya. Dalam pengakuannya yang diunggah di satu podcast di YouTube, Soimah curhat bahwa dia emang punya pengalaman nggak enak sama petugas pajak, guys. Yep, dari 2015, rumah Soimah yang ada di Yogyakarta tiba-tiba didatangi petugas pajak tanpa permisi seolah-olah dia punya aset fantastis dan mau melarikan diri. Well, stereotip ini sendiri muncul gara gara gimmick doi di TV yang sering banget keliatan sombong angkuh dan kaya gitu, jadi orang-orang pajak ngeliatnya itu beneran. Makanya sampai didatengin tuh rumah “Hayooo mau kemana? Udah bayar pajak belum?” :)))))

Lah….
Saking bagusnya kali ye akting Soimah wkwkwk. Nggak cuma itu, petugas pajak itu juga datang lagi dan nanyain soal rumah yang dia beli seharga Rp430 juta, gengs. Nah ternyata setelah dicek, petugas tuh nggak percaya itu rumah dibeli ‘Cuma’ 430 juta secara menurut mereka itu rumah harusnya harganya 650 juta. Dalam keterangannya, Soimah bilang petugas pajak bilangnya gini: “Masa seorang Soimah beli rumah harga 430 juta?” In that sense, petugas pajak itu ngiranya Soimah menurunkan Nilai Jual Objek Pajak aka NJOP rumah itu, guys. Bingung nggak tuh? Ya Soimah juga bingung, “Emang ada standarnya saya harus beli rumah harga berapa? Dikira semua yang di Jogja tuh segunung-gunung selaut-laut tuh punya saya.” Again, yha gara-gara gimmick Soimah di TV tadi :))))

Bapak ngerti nggak sih itu becandaan doang….
Hehehe ya gitu deh, gengs. Pokoknya bitter banget deh hubungan Soimah sama petugas pajak tuh. Lebih jauh, Soimah juga cerita itu petugas pernah datang ke pendopo yang dia bangun di Jogja, sibuk ngukur di sana dari jam 10 pagi sampai 5 sore, “Udah kayak tukang,” katanya. Terus, dari pendopo itu, petugas pajak kemudian bikin appraisal bahwa itu pendop senilai Rp5 miliar. Dibales sama dia, “Lah ini tuh masih dibangun. Saya aja belum tau ini totalnya berapa, wong belum rampung total,” katanya gitu. Toh kalau emang harganya 5M, “Ya udah ntar coba saya jual lagi deh. Duitnya buat bayar pajak,” katanya gitu.

Kesel banget kayaknya…
Indeed. Adapun puncak kekesalan Mak’e Soimah tuh ada di kejadian bulan lalu, gengs. Yep, sampai bulan Maret kemarin, petugas pajak tuh masih terusss aja datangin rumah Soimah di Yogyakarta, sampai bawa debt collector, dan diteror supaya bayar pajak dengan bahasa yang nggak manusiawi kalau kata Soimah. While in fact, Soimah ngeklaim dia selalu taat bayar pajak dan lapor pajak. Tapi sampai dituduh menghindar mulu karena nggak pernah ada di rumah. Yha padahal kan emang situasinya doi kerja di Jakarta, gitu. Jadi seolah-olah Soimah tuh posisinya kayak pencuri atau koruptor. That being said, pesinden ini pun akhirnya bilang gini, “Yaudah monggo periksa aja harta-harta saya  biar nggak dikira pencucian uang.”

I believe 
Kementerian Keuangan has a say…
.
Of course. Dari sini Kementerian Keuangan kan akhirnya mengumpulkan segala bukti yang dihimpun dari ingatan, catatan, dan  adminstrasi Kantor Pajak. Dikonfirmasi langsung oleh Jubir Kementerian Keuangan, Yustinus Prastowo, Soimah emang benar nggak punya utang pajak dan belum pernah diperiksa di kantor pajak even dari tahun 2015, guys. Jadi di sini clear yah. Nah soal rumah yang katanya harganya kerendahan, dari harga pasar 650 juta jadi 430 juta aja, Pak Yustinus bilangnya yang ngeyel nggak percaya tuh bukan petugas pajak, guys, tapi petugas dari Badan Pertanahan Nasional di bawah pemerintah daerah setempat. Kantor pajak yha tinggal validasi, katanya gitu. Pun pengecekan lapangan kayak gitu tuh emang kegiatan rutin yang emang dilakukan untuk make sure nilai yang dipakai udah sesuai sama ketentuan, in this case, yha harga pasar yang sebenarnya.

HEMMM.. Terus terus?
Masih dari keterangan Pak Yustinus, soal pendopo yang diukur seharian itu, again dia bilangnya itu emang kegiatan normal dan udah based on surat tugas, melibatkan penilai profesional, detail, lama, dan nggak asal-asalan, guys. Secara based on peraturan undang-undang, rumah yang dibangun tanpa kontraktor dengan luas lebih dari 200 meter persegi kayak pendoponya Soimah ini dikenakan PPN 2% dari total pengeluarannya, gengs. Jadi kalau dari klaim petugas ajaknya itu pengeluaran 50M, itung aja PPN yang harus dibayarkan jadi berapa.

….
At the end nilai bangunan pendopo Soimah tuh cuma 4,7 M aja, nggak sampai 50 M kayak yang di awal. Terus dari sini, rekomendasi pajak yang harusnya keluar dari KPP juga belum ada tindak lanjutnya, guys. Maka utang PPN senilai 2% dari 4,7 M itu juga belum ditagih dan belum dibayar sama Soimah. Makanya ini yang bakalan dikerjain dan kemudian ditindalanjuti deh.

Okay. Anything else I should know? 
Btw, curhatan Soimah ini akhirnya sampai ke Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, gengs. Bu Ani, dalam unggahannya di IG juga bilang kalau saat ini beliau udah minta Direktorat Jenderal Pajak melakukan penelitan yang mendalam terhadap case-nya Soimah. Nggak cuma itu, Bu Ani juga bilang pihaknya commit bakal terus melakukan perbaikan pelayanan, dan “Terima kasih atas masukan dan kritikan yang konstruktif. Untuk Indonesia yang lebih baik!” katanya gitu.

When you’ve been keep dreaming about the exact same thing…..

Over and over again.
Yoi. Kamu pernah nggak sih waktu tidur nih, terus mimpi kamu jadi manajer di kantor (manifesting dulu yekan wkwkw), terus besokannya mimpiin itu lagi. Ituuu mulu (Semoga jadi kenyataan deh aamiin yah)

Well, on a serious note
, psikolog dari Ben-Gurion University, Israel, namanya Dr. Nirrit Soffer-Dudek bilangnya mimpi yang berulang tuh bisa terjadi karena emang ada ‘pesan’ yang mau disampaikan gitu lo, gengs. Makanya kesannya kayak dikejar banget gitu kan sampai kebawa mimpi berulang kali. Nggak cuma itu, kemungkinan kenapa mimpi kamu selalu berulang adalah karena takut banget hal di mimpi tadi bisa kejadian, guys. Makanya, biar pikiranmu lega dan mimpi tadi bisa stop yha dengan cara… find out for yourself, gengs.
 
Karena kalau nggak bisa banget pikiran kamu jadi kacau dan leading up to trauma, kemudian anxiety dan stress.

In that sense,
 kalau ada mimpi kamu yang terus berulang, kamu tuh patut nanya sama diri sendiri, “Ini kenapa ya? Ada apa? Ada siapa aja tadi di mimpi? Kira-kira message apa yang mau disampaikan?” Terus review lagi “Akhir-akhir ini w lagi mikirin apa ya? Lagi takut apa?” dari situ akhirnya ketemu jawabannya dan mimpi berulang kamu tadi bisa ke-stop deh.

“Di mana sih ada orang keluar partai minta restu? Padahal dia sudah ke mana-mana. Kayak saya misalnya kan sudah jalan dengan orang, terus saya ngomong ke istri saya begini-begini. Itu masuk akal enggak yang begituan?”

Hihihihi kzl banget ni guys kayaknya politisi Partai Gerindra Habiburokhman pas ngomentarin soal isu pindahnya kader Gerindra Pak Sandiaga Uno ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kata Mas Habib, kepindahannya Pak Sandi ini ya pindah aja, dan ngga masuk akal kalo pindahnya itu dengan minta restu ke Gerindra. Soalnya, ya doi udah keliling-keliling ke acara PPP. Jadi pindah mah pindah aja, ga perlu restu-restuan. Gitu ceunah.
 
When politics sound like a household issue…

Announcement


Thanks to Ali and Fal for buying us coffee today!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

Need more reasons to work out? Read this.
Advertisement