Friday Pause: Sweet dreams of holly and ribbons 🎁

Hello

For the love of meme: You, and your coping mechanism

When you keep seeking the answer throughout the year….Everybody meet: Closure.

• Nggak semua harus ada jawabannya. Well, kalau orang yang ninggalin kamu diem gitu aja unable atau bahkan unwilling untuk speak up dan kasih penjelasannya, ya udah. Itu udah jadi jawaban dari mereka, guys. Yang harus dilakukan di situasi ini adalah, wrap it up yourself. Bikin closure-mu sendiri. Yep, pahami bahwa diemnya dia tuh udah closure; Chat yang nggak dibales itu juga closure; Jam tidurmu berantakan karena mikirin dia, itu closure. Nggak semua harus ada jawabannya, nggak semua closure harus datang dari dia. Kayak, yaudah aja gitu.
• Maaf itu menenangkan. Apa? Kamu masih nggak terima doi pergi gitu aja? Kamu masih nggak terima kamu ditinggalin gitu aja? Udah. Inhale, exhale. Maafin diri kamu sendiri, guys. Maafin juga orang itu. Susah sih emang yha. Tapi faktanya, memaafkan adalah salah satu step biar kamu bisa me-release segala perasaan nggak enak yang ada di dirimu dan akhirnya bisa cussss melanjutkan hidup, guys. Even without any closure dari masa lalumu yang sakit banget itu.
• Talk to professionals. Kalau nih, kalau seandainya masalah ini rasanya beratttt banget, dan closure yang nggak kamu dapat dari masa lalumu itu bikin kamu stress berat sampai nggak fokus ngapa-ngapain, we always recommend you to talk to professionals yah. Go to a therapist. Psikolog atau psikiater pasti bisa bantu kamu cari solusi untuk masalah-masalah kamu deh.

Sekarang pertanyaannya, how to move forward di saat kita masih terseok-seok begging for closure? Well, here’s some tips for you:

• Accept everything that happened. Yep,  satu hal penting yang harus kamu lakukan adalah… terima. Terima kalau hubunganmu emang udah selesai dan berakhir di sini. Nggak papa. mau nangis nangis aja. Sampaikan padaaaaa jiwa yang bersedih 🙁 Luapin aja semuanya, take your time to process it. Nggak perlu buru-buru. Bisa seminggu, sebulan, udah. Jangan lama-lama juga. Inget rumusnya ya guys, waktu kamu ngegalauin orang itu cukup setengahnya dari waktu yang kamu lewati bersama dia. Misalnya kamu on a talking stage sama orang selama tiga bulan, terus dia tiba-tiba ghosting, ya galaunya cukup satu bulan setengah aja. Max.
• Sabar. Masih nyambung sama yang atas, closure tuh butuh kesabaran untuk bisa di-discover, guys. Jangan diburu-buru kayak, “Nggak bisa nih. Gue harus dapatin closure-nya hari ini juga.” Ya nggak gitu dong konsepnya. Kudu sabar ygy. Pelan-pelan dan biarin kamu berproses. On the other side, biarkan the other party juga take their time, dan kalo emang closure itu akhirnya datang, ya datang. Kalo engga, kamu move on. Gausah ditunggu kuncinya.
• Keep a healthy boundary. Hah serius? Kamu cari closure tapi masih sering nge-stalk IG dia? Ya itu mah sama aja ngorek luka lama :))). Kamu harus create boundary sama masa lalumu itu, guys. A healthy boundary. Jangan kamu stalk IG-nya terus tiba-tiba DM “Kamu kapan ada waktu?” Iya kalo dibalas, kalo di-read doang, ya makin sakit hati, hiks. Jadi ya udah, kalo lewat story-nya, ya udah tinggal skip. Kalau perlu block sekalian gpp. Your IG, your rule.
• Cari kesibukan baru. Yep, di masa-masa kayak gini, penting banget untuk kamu bisa ketemu distraction supaya nggak kepikiran terus sama si closure-closure itu, gengs. Coba deh cari hobi baru, yang kamu nggak pernah coba sebelumnya. Kayak dancing misalnya, atau melukis, you name it deh. Intinya, save yourself from your misery karena kamu nggak semenyedihkan itu, guys.
• Appreciate yang ada sekarang. Iya, hidupmu tuh nggak melulu soal pasangan, guys
  Advertisement
  . Nggak melulu galau. Nggak melulu sedih-sedihan. Coba deh liat sekitar kamu. Ada sahabat, ada keluarga, ada anabul. Rasain quality time bareng mereka, terus di situ kamu bakal sadar, “Sama mereka aja udah cukup kok.” Udah, itu udah jadi closure buat kamu, guys.
• Make new memories. Last but not least, kamu bisa dapat closure dari siapa pun yang ninggalin kamu tanpa kepastian dengan bikin memori yang baru tanpa mereka. Memori sama yang ninggalin kamu itu, simpen semuanya di satu kotak rapat terpencil jangan dibuka-buka lagi. No more sad songs. Positive vibes only. Jadiiin ini pelajaran buat jadi diri kamu yang lebih baik lagi. Remember, kamu baik-baik aja sebelum ada dia. Pas dia pergi, kamu juga akan baik-baik aja. Percaya deh.

Finally, here comes all your cool recs!

• Buat kalian yang hobi baca, di telegram ada channel “Buku Digital Indonesia” yang membuat kita berwawasan luas. Bukunya bermacam-macam, ini linknya semoga bermanfaat. (Anonymous)
• Buat para penggemar karya Hayao Miyazaki a.k.a film Ghibli, The Boy & The Heron bakal tayang minggu depan. Kabarnya ini jadi mahakarya terbaik dari Hayao Miyazaki. (Rachma)
• Halo, aku mau rekomendasiin film indonesia yang bagus parah judulnya Jatuh Cinta Seperti di Film-film. Jujur aku gak nyangka ada film indonesia yang ceritanya keren banget. Pokoknya gak boleh skip nonton ini yah. Bahkan review dari @watchmenid aja (10/10) loh. (Anon)
• Buat yang punya kamera Fuji Film, suka motret street photography siang siang hari cobain setting-an ini hasilnya adem banget:): Kit lensclassic chrome, WB daylight, R+2, B-5, DR200, Highlight 0, shadow 0, color +2, sharpening +1, NR -4, clarity+3. (Anonymous)
• Kalau kalian lagi cari film komedi tentang persahabatan antarcewek yang badass, coba nonton Kamikaze Girls (2004), deh! Ceritanya ada cewek girly pecinta lolita fashion yang bisa temenan sama cewek yankee/preman motor gara-gara kejadian aneh. Dijamin, kalian bakal ketawa sama humornya yang agak bizarre sekaligus nyentil di beberapa momen, terutama kalau udah terbiasa nonton anime. (@machigaerror)
• Semua orang harus tahu Amira Karin does exist di industri musik Indonesia. Suaranya enak, lagunya bagus, bahkan udah punya album judulnya, “things she wanted to say, but”. Favorit aku sih Berlalu, itu vibes-nya kayak soundtrack drakor gitu galau brutal. Dengerin, deh! (Habibie)
• Podcast yang baru kutemukan namanya “Nyebatsambat“. Yang dibahas tuh hal-hal kekinian gitu lho, kayak all the Gen-Z stuff, terus cara PDKT, sampai sandwich generation semuanya dibahas. Ini podcast sepertinya memang baru berdiri dan podcaster-nya pun nampak masih dalam tahap eksplorasi (Equipment-wise ya), tapi worth to support banget, guys. (Anon)