Angka Kasus Covid-19 di Singapura Meningkat

46

Who’s singing, “It’s me, hi. I’m the problem, it’s me?”

Covid-19 (again).
Well, kalau tuh virus bisa ngomong, kira-kira gini nih percakapannya: “Apa? Kamu mau lupain aku? Nggak semudah itu tsayyyy HAHAHAHAHA,” *Ketawa sinis :))). Ya iya, karena Covid-19 most likely bakalan terus ada, dan peningkatan kasusnya pun terus terjadi. Ini yang sekarang lagi kejadian sama tetangga kita, Singapura. Yep, dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Singapura Sabtu kemaren, angka kasus Covid-19 di sana udah meningkat dua kali lipat!

WHATTT???
Iya. Kamu pasti masih inget dong peak-nya 2020-2021 di mana Covid-19 bener-bener bikin kita semua jadi rungkad. Dari situ kemudian kita kenal istilah isolasi mandiri, karantina, work from home (yang sekarang justru jadi trend dan sangat menguntungkan wkwkw), dan of course.. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat aka PPKM. Di mana-mana begitu semua keadaanya tuh kan since Covid-19 juga jadi pandemi yang mengglobal pada saat itu. Tapi kan itu dulu. Tiga tahun kemudian, keadaannya kan udah balik normal. Sampe kita nge-consider Covid tuh yaa… “tinggal kenangan.”

Pernah ada, rasa cinta….
Wkwkwk bukan tinggal kenangan yang itu sih monmaap :))). Tapi ya gitu, guys. Seiring dengan kita yang udah hidup dengan normal, tanpa masker, tanpa jaga jarak, travelling ke sana-sini, ini Covid-19 seolah ngomong, “Ehem, nggak usah sok-sokan lupa lu pada. Gue masih ada di sini halooo”, gitu kira-kira, guys. Nggak tanggung-tanggung, di negara tetangga alias Singapura nih, kasus Covid-19 naik sampai dua kali lipat weekend kemarin.

Emang boleh senaik itu???
Makanyaaa. Hal ini legit dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Singapura. Iya, akhir bulan lalu, diketahui tingkat penularan mereka tuh kan ada di angka 1.726 kasus ya. Nah minggu depannya, di periode 19-25 November, angkanya langsung melejit dua kali lipat sampai 22.094 kasus! Dari sini, bertanya-tanya dong semua orang. Kok bisaa? Apa penyebabnya? We thought we were good gitu kan.

Nah iya. Penyebabnya apa? 
Banyak faktor sih. Dalam keterangannya kemarin, pihak Kemenkes SG menyebut peningkatan kasusnya bisa kejadian most likely gara-gara di akhir tahun gini udah masuk musim liburan, banyak orang masuk wilayah Singapura kan. Selain itu, kekebalan tubuh yang menurun juga disebut jadi faktor kenapa bisa sampe dua kali lipat tuh angka Covid-19 meningkat.

Wait,
 kekebalannya menurun?
Iya. In that sense, Kemenkes SG kembali mengingatkan warganya supaya warganya divaksin tambahan lagi deh. Terutama kelompok-kelompok yang rentan kayak lansia, yang contact erat sama lansia, atau yang punya penyakit bawaan. Biar kekebalannya juga semakin meningkat dan angka penularan Covid-19 pun bisa dikendalikan gitu maksudnya.

Jadi peningkatan kasusnya di Singapur aja?
Nggak ugha. Malaysia juga, guys. Ga tanggung-tanggung, peningkatan kasus Covid-19 di Negeri Jiran tersebut juga mencapai 57,3 persen dengan jumlah total kasus sebanyak 3.626. Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Datuk Muhammad Radzi Abu Hassan bilangnya sebagian besar kasus ini menyerang mereka yang berusia 20 sampai 40 tahun. Meskipun gitu, hampir keseluruhan kasus Covid-19 di sana masih menunjukan gejala ringan.

Pls
 itu di SG dan Malay deket banget sama kita….
We know, we know. Now let’s hear it from Kementerian Kesehatan RI yah. Menyikapi kenaikan kasus di Singapura, kemarin banget nih, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin bilang bahwa tren peningkatan kasus Covid-19 di SG tuh nggak memicu lonjakan pasien rawat inap di Indonesia. Pak BGS emang notice tuh kalo di Indonesia juga ada peningkatan kasus Covid-19. Tapi yha beliau masih yakin nih kalo keseluruhan imunitas masyarakat kita tuh udah cukup baik dengan adanya vaksinasi.

W sih udah vaksin dosis lengkap yah.
Good job deh buat kamu! Soalnya tuh Pak BGS sendiri masih terus mengimbau masyarakat buat menuhin dosis booster lengkap Covid-19 di fasilitas kesehatan terdekat. Ini semata demi menjaga imunitas masyarakat Indonesia yang makin kuat tentunya. Pak BGS juga mention nih soal program vaksinasi yang masih bakal digratiskan sampe, at least Desember ini. Kalo keburu tahun depan, yah gatau deh masih bakal gratis kayak sekarang atau nggak.

Got it. Anything else I should know?
Well, ternyata nggak cuma Covid-19 aja yang ngalamin lonjakan kasus di Singapura dan Malaysia. Di belahan dunia yang lain, such as China, Denmark, Perancis, dan Belanda baru-baru ini juga ngalamin peningkatan kasus Pneumonia pada anak-anak. Buat yang nggak tau, Pneumonia ini tuh merupakan peradangan yang nyebabin paru-paru terisi cairan atau nanah. Adanya infeksi saluran pernafasan macem Covid-19 dan flu juga bisa ngakibatin Pneumonia ini, guys So balik lagi, kita kudu aware banget nih sama kesehatan. Ya at least banyak-banyak olahraga sama rutin check up, ygy.
Advertisement