![\"\"](\"https:\/\/catchmeup.id\/wp-content\/uploads\/2022\/03\/unnamed.png\")
<\/p>\n<\/p>\n
Good morning<\/em><\/strong><\/p>\n <\/p>\n<\/div>\n Mondays always start with… COVID-19 updates.<\/em><\/strong><\/p>\n<\/div>\n Things are looking good in so many parts of the world. But still, mask on, and let’s catch up!<\/em><\/p>\n From home.<\/em><\/p>\n Meanwhile, Internationally…<\/strong><\/em><\/p>\n<\/div>\n Who’s singing “You’re hot and you’re cold…”<\/em><\/strong> Who’s on a social media hiatus?<\/em><\/strong><\/p>\n<\/div>\n I see.<\/em>. Terus terus? When you’re a cat but still got punished…<\/em><\/strong><\/p>\n<\/div>\n Russian cats can relate.<\/em><\/strong><\/p>\nRise and shine, catchers! It’s the new week again, and to make your Monday less intimidating, go ahead, make your coffee stronger. Now, as you know we are commemorating the International Women’s Day tomorrow, and we got a series of talk with various women from different expertise. Don’t miss\u00a0<\/em>this one<\/em><\/a>\u00a0tonight. Go!<\/em><\/div>\n\n
\n![\"\"](\"https:\/\/catchmeup.id\/wp-content\/uploads\/2022\/03\/unnamed-6-300x169.jpg\")
<\/p>\n
\n<\/em><\/p>\n\n\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n<\/div>\n![\"\"](\"https:\/\/catchmeup.id\/wp-content\/uploads\/2022\/03\/unnamed-1-3-300x200.jpg\")
<\/p>\nIndonesians, to Pak Jokowi.<\/em><\/div>\n\u00a0<\/strong><\/div>\nHah kenapa?<\/strong><\/div>\nIya soal\u00a0wacana Pemilu 2024 diundur\u00a0guys<\/i>. Jadi pasti kamu udah ngeh kan bahwa belakangan ini rameee banget soal wacana pemilu 2024, yang bakal memilih presiden baru dan anggota DPR baru itu juga bakal diundur. Diundurnya yhaa bisa dua atau tiga tahun. Nah Jumat kemarin di Istana Bogor, setelah awalnya diem-diem aja, Presiden Jokowi akhirnya\u00a0buka suara<\/a>\u00a0nih gengs.<\/div>\n\u00a0<\/strong><\/div>\nApa katanya?<\/strong><\/div>\nJadi kata\u00a0Pak Jokowi<\/a>,\u00a0“Kita bukan hanya taat dan tunduk, tetapi juga patuh pada konstitusi.” Beliau menambahkan bahwa wacana penundaan pemilu enggak bisa dilarang karena itu bagian dari demokrasi. Namun, sekali lagi, beliau menyatakan bakal tunduk dan patuh pada konstitusi.<\/div>\n\u00a0<\/strong><\/div>\nKayak angkot ye. Muter-muter.<\/strong><\/div>\nWKWKWK ya gitu deh guys.\u00a0Statement\u00a0<\/i>ini kemudian menuai kritikan dari masyarakat, karena udah mulai lebih lunak nih, dibanding\u00a0statements<\/i>\u00a0penolakan Pak Jokowi sebelumnya. Nih coba kamu bandingin ya:<\/div>\n\n
2019:\u00a0<\/strong>Kalo ada yang usulkan itu, ada\u00a0<\/em>tiga<\/a><\/em>\u00a0(motif) menurut saya, yaitu ingin menampar muka saya, ingin cari muka, padahal saya udah punya muka, atau ingin menjerumuskan. Itu saja.<\/em><\/div>\n<\/div>\n<\/li>\n2021:\u00a0<\/strong>Saya tegaskan, saya tidak ada niat. Tidak ada juga berminat menjadi presiden tiga periode.\u00a0<\/em><\/div>\n<\/li>\n<\/ul>\nNah\u00a0guys,<\/i>\u00a0banyak pihak yang menilai bahwa\u00a0statement<\/i>\u00a0terbarunya Pak Jokowi itu lebih “halus” dibanding dua\u00a0statements\u00a0<\/i>sebelumnya tadi, dan dinilai ngga tegas dalam menanggapi wacana yang jelas-jelas melanggar konsititusi ini. Warga jadi\u00a0be lyke:<\/i>\u00a0“Gimana katanya nampar, kok sekarang jadi bagian dari demokrasiii?”<\/div>\n\u00a0<\/em><\/strong><\/div>\nI see…<\/strong><\/em><\/div>\nNah iya kan. FYI\u00a0guys<\/i>, sebenernya aturan soal presiden cuma boleh menjabat dua kali aja tuh ada di pasal 7 UUD 1945, jadi emang kalo ngga ngikutin aturan ini, bisa dibilang pemerintahan kita melanggar aturan konstitusi. Terus juga, sebenernya DPR dan pemerintah tuh akhir Januari lalu udah ketok palu fix nih bahwa Pemilihan Umum aka Pemilu Serentak bakal digelar di 14 Februari 2024, tapi ya gitu. Dibahas-bahas mulu sama para politisi soal perpanjangan ini.<\/div>\n\u00a0<\/strong><\/div>\nSiapa sih emang yang ngusulin?<\/strong><\/div>\nMacem-macem. Ada dari simpatisan, politisi, menteri, dan terbaru kali ini dari politisi PKB Muhaimin Iskandar yang nggak lain nggak bukan adalah\u2026 Wakil Ketua DPR. Makanya masyarakat jadi kayak… “Pak mon maap ga masuk di grup WA DPR apa gimana? Kan DPR udah fix ni mau pemilu 2024, udah pilih tanggal segala… kok u sebagai pemimpinnya ujug-ujug usul perpanjangan?” Oh iya\u00a0guys<\/i>\u00a0kalo mau baca lengkapnya, kamu bisa cek\u00a0di sini<\/a>.<\/div>\n\u00a0<\/strong><\/div>\nI see… terus Pak Jokowi bilang apa lagi?<\/strong><\/div>\nOh iya dalam lanjutannya\u00a0guys<\/i>, beliau bilang: \u201cSiapa pun boleh aja mengusulkan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, menteri, atau partai politik. Karena ini kan demokrasi, bebas aja berpendapat. Tetapi, kalau sudah pelaksanaan semuanya harus patuh sama konstitusi.” Ya muter situ-situ aja sih intinya.<\/div>\n\u00a0<\/em><\/strong><\/div>\nOK. Is anyone saying anything?<\/em><\/strong><\/div>\nYep, menanggapi tanggapan presiden ini,\u00a0Ahli Tata Negara,\u00a0Yusril Ihza Mahendra<\/a>, menyebut kalau pemilunya ditunda-tunda lagi atau presidennya malah menjabat 3 periode tuh jatohnya malah jadi melanggar konstitusi dan nggak punya dasar hukum. Secara Pasal 22E UUD 1945 kan udah jelas yha presiden dan wakilnya sama anggota legislatif tuh dipilih lima tahun sekali. Kalo enggak, ya\u00a0pemerintahannya jadi ilegal.<\/div>\n\u00a0<\/strong><\/div>\nPemerintahan ilegal??<\/strong><\/div>\nIya. Bang Yusril menjelaskan bahwa kalo setelah lima tahun belum ada lagi pemilihan, maka pemerintahan yang lagi menjabat otomatis udah nggak legit aka nggak legal. DPR sampai ke DPRD nya juga nggak legal, yang berarti udah ngga bisa menjalankan fungsinya untuk mengawasi kinerja Pemda. Terus kepala daerah juga bingung tanggung jawabnya ke siapa soalnya udah mah DPRD-nya ga legit, presidennya juga ngga legit. Nah lho.<\/div>\n\u00a0<\/em><\/strong><\/div>\nGot it. Anything else?<\/strong><\/em><\/div>\nWell,\u00a0<\/i>pengamat komunikasi politik di Universitas Paramadina, Hendra Satrio bilangnya wacana penundaan pemilu nih harusnya bisa\u00a0cepetan beres<\/a>\u00a0dan nggak berlarut-larut kelamaan. Selain itu udah fix kan, bahwa perpanjangan masa jabatan berarti melanggar undang-undang, jadi plz banget gausah dibahas-bahas lagi. Gitu\u00a0guys.<\/i><\/div>\n\n
\n![\"\"](\"https:\/\/catchmeup.id\/wp-content\/uploads\/2022\/03\/unnamed-2-3-300x200.jpg\")
<\/p>\nRussians.<\/em><\/div>\n\u00a0<\/em><\/div>\nKarena baru aja Jumat kemarin guys, Kominfonya Rusia resmi\u00a0ngeblok akses<\/a>\u00a0buat ke Facebook dan Twitter.<\/div>\n\u00a0<\/strong><\/div>\nReally???<\/em><\/strong><\/div>\nIya. Lewat keterangan tertulisnya di hari yang sama, Kemenkominfo-nya\u00a0Rusia, Rozkomnadzor menyebut bahwa keputusan buat nge-block<\/em>\u00a0akses orang-orang Rusia ke kedua media sosial itu adalah karena so far, udah ada 26\u00a0cases<\/em>\u00a0diskriminasi terhadap media dan informasi dari Rusia yang udah dikumpulin sejak\u00a0Oktober 2020 kemarin. Selain itu, Facebook juga minggu lalu udah memblok akses ke dua kantor berita Rusia, yakni RT dan Sputnik dari platformnya. Karena itulah Rusia jadi gedeg banget dan balik mem-blok Facebook dan Twitter\u00a0guys.<\/em><\/div>\n\u00a0<\/strong><\/div>\n\n
\n<\/strong>Selain beberapa insiden tadi, tentunya narasi terkait serangan Rusia ke Ukraina ini banyak beredar di media sosial, dan\u00a0of course<\/em>\u00a0ga semuanya positif. Banyakan negatif malah. Terus juga muncul gerakan dari netizen Ukraina yang nggak tinggal diam dan banyak mem-posting berita-berita serangan Rusia yang\u00a0viral<\/a>. Dengan berbagai pertimbangan ini, maka makin mantep deh tuu Rusia mem-block<\/em>\u00a0berbagai platform sosmed tadi.<\/p>\n\nFacebook ada tanggapan nggak?<\/strong><\/div>\nAda.\u00a0Nick Clegg<\/a>, presiden global affairs-nya Meta menyebut bahwa dengan adanya keputusan ini, maka warga Rusia yang ngga salah apa-apa bakal ikutan kena imbas juga karena jadi ngga bisa mengakses informasi yang terpercaya dan gabisa berhubungan sama teman dan keluarga. Selain itu, mereka juga bakal dibungkam dan ngga bisa\u00a0speak up. However,\u00a0<\/em>Nick menegaskan bahwa pihaknya bakal terus berupaya untuk mengembalikan servisnya supaya bisa kembali digunakan oleh warga Rusia.<\/div>\n\u00a0<\/strong><\/div>\nKalo Twitter?<\/strong><\/div>\nSama\u00a0guys.<\/em>\u00a0Ga lama abis Facebook di-block,<\/em>\u00a0kantor pemerintah Rusia Interfax juga ngumumin bahwa Roskomnadzor tadi udah mulai ngeblock Twitter. Terkait perkembangan ini, Twitter pada 26 Februari lalu ngetwit, “Yep, mereka nyadar nih bahwa servisnya udah mulai dibatasi untuk beberapa orang, dan mereka bakal terus berupaya supaya servisnya bisa tetap digunakan dengan aman dan mudah diakses.”<\/div>\n\u00a0<\/strong><\/div>\nTerus warga di sana pake apa dong sekarang?<\/strong><\/div>\nWell,<\/em>\u00a0saat ini\u00a0messenger<\/em>\u00a0app<\/i>\u00a0yang paling banyak digunakan warga adalah Telegram, dan mereka juga masih bisa mengakses berita dari YouTube. Selain itu, aplikasi lain kayak Instagram dan Whatsapp juga masih bisa diakses, tapi gatau juga nih, pem-block<\/i>-an tadi bakal berlaku juga ke kedua aplikasi itu apa enggak.<\/div>\n\u00a0<\/em><\/strong><\/div>\nOK. Anything else?<\/em><\/strong><\/div>\nSelalu dan selalu, perusahaan sosial media dibikin pusing tiap ada konflik di suatu negara. Contohnya kayak pas terjadi genosida di\u00a0Myanmar<\/a>, Facebook disebut sebagai salah satu platform penyebaran ujaran kebencian terhadap kelompok Rohingya. Gitu juga dengan serangan ke Capitol Hill oleh para pendukungnya Trump di tahun 2021 lalu. Nah kali ini, berbagai platform tadi tampak lebih “kompak” guys dalam menjatuhkan sanksi pada pemerintahannya Putin, termasuk juga TikTok yang udah melarang akses terhadap kantor berita resmi Rusia RT di platformnya.<\/div>\n\n
\n![\"\"](\"https:\/\/catchmeup.id\/wp-content\/uploads\/2022\/03\/unnamed-3-3-300x200.jpg\")
<\/p>\n<\/div>\nIya guys, kasian deh. Jadi masih sebagai buntut dari invasi Rusia ke Ukraina, baru aja nih, Federasi Kompetisi Kucing Internasional aka\u00a0FIFe<\/a>\u00a0secara resmi melarang kucing asal Rusia untuk ikut berkompetisi dalam seluruh event internasional yang mereka gelar. Jadi dalam keterangan resminya minggu lalu,\u00a0The International Cat Federation<\/i>\u00a0menyebut invasi yang dilakukan oleh Rusia ke Ukraina itu sangat mengejutkan dan menyedihkan, karenanya mereka enggak akan diam aja. Berangkat dari alasan ini, maka FIFe secara resmi melarang kucing yang tinggal dan dimiliki oleh pemilik orang Rusia untuk mengikuti apapun event yang digelar FIFe di luar negeri. Selain itu, kucing yang diternakkan di Rusia juga tidak boleh dikieim ke luar negeri atau didaftarkan dalam buku silsilah yang dimiliki oleh FIFe.<\/div>\n\u00a0<\/strong><\/div>\nOn the other side,\u00a0<\/i>pihak panitia juga berencana untuk menyumbangkan sejumlah bantuan kepada para pemilik kucing di Ukraina, mengingat banyaknya hewan yang menjadi korban dari serangan ini. Terus, rencananya aturan ini bakal berlaku sampe akhir Mei, dan akan di-review<\/i>\u00a0lagi sesuai dengan sikon.<\/div>\n\u00a0<\/strong><\/div>\nFYI, menurut websitenya, FIFe ini memiliki lebih dari 700 eksibisi kucing yang digelar di seluruh dunia setiap tahunnya, dengan total 200ribu kucing yang dipamerkan, dari Brasil sampe Inggris.<\/div>\n\n