{"id":14557,"date":"2021-07-01T08:18:45","date_gmt":"2021-07-01T01:18:45","guid":{"rendered":"https:\/\/catchmeup.id\/?p=14557"},"modified":"2021-07-01T08:23:43","modified_gmt":"2021-07-01T01:23:43","slug":"ppkm-jawa-bali-berlaku-3-20-juli-2021-kemarin-kmp-yunice-tenggelam-di-selat-bali-european-council-adopsi-hukum-perubahan-iklim-pendaftaran-cpns-dan-cpppk-dibuka-hingga-21-juli-2021","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/catchmeup.id\/2021\/07\/ppkm-jawa-bali-berlaku-3-20-juli-2021-kemarin-kmp-yunice-tenggelam-di-selat-bali-european-council-adopsi-hukum-perubahan-iklim-pendaftaran-cpns-dan-cpppk-dibuka-hingga-21-juli-2021\/","title":{"rendered":"PPKM Jawa – Bali Berlaku 3 – 20 Juli 2021, Kemarin KMP Yunice Tenggelam di Selat Bali, European Council Adopsi Hukum Perubahan Iklim, Pendaftaran CPNS dan CPPPK Dibuka Hingga 21 Juli 2021"},"content":{"rendered":"

\"\"<\/p>\n

Good morning,<\/em><\/strong><\/p>\n

Rise and shine! It’s another stay-at-home day, and we’re probably gonna get more days like this in the following weeks (or months). Yep, it’s crazy that things are still pretty much the same like 2020. So, at this point, just be kind to yourself and others. It’s been tough, but we’re fighters. We got this.<\/em><\/p>\n


\n

When you’re gonna have to stay at home again…<\/em><\/strong>\"\"<\/p>\n

Yep, everybody, meet: PPKM Mikro Darurat. PPKM, meet: Everybody.<\/em><\/div>\n
\u00a0<\/strong><\/em><\/div>\n
Yea what’s up?<\/strong>
\n<\/em><\/p>\n
We’re gonna have July like it’s 2020.\u00a0<\/em>Karena kemarin, Pak\u00a0Jokowi<\/a>\u00a0baru aja bilang bahwa saat ini pemerintah lagi menggodok rencana aturan soal Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro darurat yang bakal diterapin di 44 kabupaten kota khusus di Pulau Jawa dan Bali.<\/div>\n
\u00a0<\/strong><\/div>\n
Wah, tell me..\u00a0<\/em><\/strong><\/div>\n
Ok. Jadi, karena kasus corona naik lagi, pemerintah berencana untuk menerapkan PPKM mikro darurat. \u00a0Pak Jokowi bilang bahwa aturannya masih dibahas sama tim khusus yang dipimpin sama\u00a0Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Pak Airlangga Hartarto. Adapun kebijakan untuk PPKM Darurat ini dibahas setelah jumlah kasus di Indonesia terus naik secara eksponensial. Selain itu, jumlah keterisian rumah sakit juga terus meningkat.<\/div>\n
\u00a0<\/strong><\/div>\n
Go on\u2026\u00a0<\/em><\/strong><\/div>\n
Pak Jokowi juga menunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, untuk\u00a0memimpin<\/a>\u00a0PPKM mikro darurat secara nasional.\u00a0Menurut Jubir\u00a0Kemenko Marves<\/a>\u00a0Jodi Mahardi, kita nggak perlu panik guys, karena kebijakannya masih digodok dan pembatasan ini dilakukan guna melindungi masyarakat dari penularan Covid-19.<\/div>\n
\u00a0<\/strong><\/div>\n
Terus-terus, aturannya kayak gimana?<\/strong><\/div>\n
Nah terkait kebijakan ini,\u00a0CNN Indonesia<\/a>\u00a0dapet ni guys,\u00a0salinan dokumen dari Kemenko Marves yang berjudul “Intervensi Pemerintah dalam Penanganan Covid-19”. Isi dari dokumen ini adalah usulan kebijakan pengetatan yang detail, dan berisi 15 poin. Adapun poin-poinnya, pertama,\u00a0perkantoran di sektor non-esensial, wajib menerapkan 100 persen\u00a0WFH<\/a>\u00a0(work from home<\/i>).\u00a0Meanwhile,<\/i>\u00a0untuk sektor esensial, boleh cuma menerapkan WFH 50 persen. FYI, sektor esensial itu termasuk sektor keuangan, perbankan, pasar modal, sistem pembayaran, teknologi informasi dan komunikasi, perhotelan nonpenanganan karantina, dan industri orientasi ekspor.<\/div>\n
\u00a0<\/strong><\/div>\n
Go on..\u00a0<\/em><\/strong><\/div>\n
Terus, perkantoran sektor \u2018kritis\u2019,\u00a0which includes<\/em>\u00a0sektor energi, kesehatan, keamanan, logistik dan transportasi, makanan, minuman, petrokimia, semen, objek vital nasional, penanganan bencana, proyek strategis nasional, konstruksi, utilitas dasar (listrik dan air), dan industri pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari, tetap boleh kerja 100 persen dari kantor.<\/div>\n
\u00a0<\/strong><\/div>\n
Kalo mal gimana?<\/em>\u00a0<\/strong><\/div>\n
Nah, kalo pusat perbelanjaan, mal, dan pusat perdagangan itu bakal ditutup. Restoran-restoran cuma boleh melayani\u00a0take away<\/em>\u00a0aja. Sedangkan untuk supermarket, pasar tradisional, toko kelontong, dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari, maka jam bukanya dibatasi sampe pukul 20.00 waktu setempat dengan kapasitas pengunjung 50 persen.<\/div>\n
\u00a0<\/strong><\/div>\n
Sekolah jadi\u00a0reopening<\/em>\u00a0nggak?<\/strong><\/div>\n
Enggak. Dokumen tersebut juga mencantumkan aturan bahwa kegiatan\u00a0sekolah<\/a>\u00a0dan kampus\u00a0harus dilakukan secara daring, begitu juga dengan fasilitas umum. Tempat ibadah juga harus ditutup sementara. Terus kegiatan seni, budaya, olahraga dan sosial kemasyarakatan juga nggak boleh diadakan. Adapun untuk pernikahan masih boleh, tapi kapasitasnya maksimal 30 persen undangan.<\/div>\n
\u00a0<\/strong><\/div>\n
How about transportation?\u00a0<\/em><\/strong><\/div>\n
Angkutan umum juga masih boleh beroperasi, dengan kapasitas 70 persen. Selanjutnya, bagi yang melakukan perjalanan jarak jauh harus menunjukkan kartu vaksin, minimal vaksin dosis pertama. Terus, syarat untuk naik pesawat juga berubah gengs. \u00a0Dari yang awalnya boleh nunjukkin hasil tes antigen, sekarang harus menunjukkan hasil tes PCR paling lama dua hari sebelum keberangkatan. \u00a0Meanwhile,<\/em>\u00a0moda transportasi lain masih boleh pake hasil tes antigen aja.<\/div>\n
\u00a0<\/strong><\/div>\n
Oh gitu\u2026kapan berlakunya btw?\u00a0<\/strong><\/div>\n
Draf dokumen tersebut menyatakan bahwa PPKM Darurat akan dimulai pada\u00a03 Juli<\/a>\u00a0nanti, dan bakal berlaku selama 17 hari. Terus dalam pelaksanaannya, Satpol PP Pemda, TNI, dan Polri akan dilibatkan. Selain itu, tes covid-19 akan terus dilakukan hingga\u00a0positivity rate<\/em>\u00a0di bawah 5 persen. Terus, bakal ada proses\u00a0\u2018tracing\u2019<\/em>\u00a0terhadap lebih dari 15 orang yang melakukan kontak erat dengan satu orang yang positif corona.<\/div>\n
\u00a0<\/strong><\/div>\n
I see, anything else?\u00a0<\/em><\/strong><\/div>\n
Yep. Dokumen itu juga menyebutkan bahwa target proses vaksinasi adalah 70 persen dari total populasi di kota\/kabupaten prioritas per Agustus mendatang.\u00a0And,<\/em>\u00a0provinsi<\/a>\u00a0yang bakal menerapkan PPKM ini adalah: DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.<\/div>\n
\n
\n

When you’ve been hearing about KMP Yunice\u2026<\/em><\/strong><\/p>\n<\/div>\n<\/div>\n

\"\"<\/p>\n

Here’s your update.<\/strong><\/em><\/div>\n
Yep, in case you haven\u2019t heard,\u00a0<\/em>Kapal Motor Penumpang (KMP<\/a>) Yunice aka Kapal Ferri tenggelam di Selat Bali, kemarin malam jam 19.20 WITA.<\/div>\n
\u00a0<\/strong><\/div>\n
Hah? Serius?\u00a0<\/strong><\/div>\n
Iya. \u00a0Kapal tersebut sedang melakukan perjalanan dari Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi ke Pelabuhan Gilimanuk di Bali. \u00a0Tapi, pas udah mau sampai Gilimanuk, kapalnya tenggelam.<\/div>\n
\u00a0<\/em><\/strong><\/div>\n
No\u2026any victims?\u00a0<\/em><\/strong><\/div>\n
Per kemarin, ada tujuh\u00a0korban<\/a>\u00a0yang ditemukan meninggal, dan enam orang masih dalam pencarian. Sedangkan yang selamat ada 44 orang setelah dievakuasi. \u00a0FYI, kapal tersebut mengangkut 56 orang, dimana penumpangnya sebanyak 41 orang, dan krunya ada 12 orang.<\/div>\n
\u00a0<\/strong><\/div>\n
Go on\u2026\u00a0<\/em><\/strong><\/div>\n
Menurut Kepala Kantor Basarnas Bali, untuk melakukan aksi penyelamatan ini, mereka mengerahkan 1 unit RIB, KMP Samudra Utama, KMP Sukarya, 2 unit tugboat (Joyo Boyo dan Perkasa), dan 1 unit speed boat. Selain Tim SAR,\u00a0TNI Angkatan Laut<\/a>\u00a0juga mengerahkan dua kapal perang untuk membantu proses evakuasi tersebut, yaitu\u00a0KRI Rigel-933 dan KRI Soputan-923.<\/div>\n
\u00a0<\/strong><\/div>\n
Terus?\u00a0Did they find anything?<\/em>\u00a0<\/strong><\/div>\n
So far,<\/i>\u00a0mereka baru menemukan\u00a0life craft<\/i>\u00a0penumpang di sekitar lokasi tenggelamnya kapal, khususnya di sebelah barat Dermaga Gilimanuk. Hingga saat ini, Tim SAR gabungan dan TNI AL masih mencari korban di sekitar lokasi kapal tenggelam.<\/div>\n
\u00a0<\/strong><\/div>\n
Btw, kok bisa tenggelam?\u00a0<\/strong><\/div>\n
Menurut\u00a0Basarnas<\/a>\u00a0Bali, KMP Yunice tenggelam karena terseret arus, terus kapalnya miring, dan akhirnya terbalik. \u00a0Hal tersebut juga udah dikonfirmasi sama Kabid Humas Polda Bali Syamsi. Menurut Kementerian Perhubungan (Kemenhub), KMP Yunice tenggelam pada jam 19.06 WITA ketika lagi melakukan perjalanan dari Banyuwangi ke Bali.<\/div>\n
\u00a0<\/strong><\/div>\n
Oh gitu,\u00a0anything else?<\/em>\u00a0<\/strong><\/div>\n
FYI, KMP Yunice yang panjangnya 56,5 meter dan lebar 8,6 meter. \u00a0Kapal tersebut menangkut 40 unit kendaraan,\u00a0including<\/i>\u00a017 mobil pick up, 2 kendaraan keluarga, 18 truk sedang, dan 3 sepeda motor. Saat ini, TNI AL dan Basarnas masih melakukan proses evakuasi.<\/div>\n
\n
\n

Who’s just showing the earth some commitment?<\/em><\/strong><\/p>\n<\/div>\n

\"\"<\/p>\n

The European Union.<\/em><\/strong><\/div>\n
Iya guys, karena Senin kemarin,\u00a0European Council<\/a>\u00a0baru aja mengadopsi hukum perubahan iklim yang bakal mengatur produksi emisi gas rumah kaca dari ke-27 negara anggota Uni Eropa. Ga tanggung-tanggung, aturannya bakal mengharuskan para anggota untuk mengurangi gas rumah kaca-nya sebesar 55% per tahun 2030 (dibandingkan sama tahun) 1990), dan untuk menjadi ekonomi dengan\u00a0net zero emissions<\/i>\u00a0di tahun 2050.<\/div>\n
\u00a0<\/em><\/strong><\/div>\n
Sounds good, but I have no idea what net zero emission is…<\/em><\/strong><\/div>\n
Jadi,\u00a0net zero emission<\/em><\/a>\u00a0itu adalah kondisi di mana seluruh emisi gas karbon yang ada di atmosfer berhasil dikurangi ke angka nol. Nah,\u00a0to give you some context,\u00a0<\/em>jadi semua kegiatan kita itu\u00a0most likely\u00a0<\/em>menghasilkan gas karbon, kayak berkendara dengan mobil, penggunaan listrik, sampe makan daging sapi…<\/div>\n
\u00a0<\/strong><\/div>\n
Terus…<\/strong><\/div>\n
Hasil gas karbon atau emisi ini kemudian bakal terbuang ke udara dan berkumpul di atmosfer. Terus, gas karbon ini sifatnya menyerap dan menahan panas, hingga akhirnya panasnya balik lagi ke bumi dan menyebabkan pemanasan global. Nah guys, kayak yang kamu tahu, pemanasan global ini efeknya prahara banget, mulai dari bencana alam, kerusakan lingkungan, hingga\u00a0heat wave<\/i><\/a>\u00a0yang kemarin baru aja merengut korban jiwa sampe 230 orang di Kanada.<\/div>\n
\u00a0<\/em><\/strong><\/div>\n
Oh no…<\/em><\/strong><\/div>\n
Nah untuk memperbaiki hal ini, tentunya yang perlu dilakukan adalah mengurangi karbonnya dulu neh, dari atmosfer. Gimana caranya? Ya dengan mengurangi emisi karbon tadi. Jadi kita-kita umat manusia harus bisa mengurangi penggunaan energi hingga jumlah panas yang dilepaskan ke atmosfer berkurang, dan berkurang terus hingga tempraturnya kembali normal, atau\u00a0net zero.<\/em>\u00a0Kalo suhunya udah kembali normal, maka tempratur bumi juga bakal berangsur-angsur kembali stabil.<\/div>\n
\u00a0<\/em><\/strong><\/div>\n
I see…<\/em><\/strong><\/div>\n
Nah, target net zero inilah yang ingin dicapai oleh Uni Eropa lewat pengesahan aturannya itu. Adapun emang sebelumnya, EU, Amerika Serikat, dan beberapa negara lainnya udah sepakat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca lewat\u00a0climate change summit<\/i>\u00a0yang digelar secara virtual pada April lalu. Dengan disahkannya aturan ini, maka masing-masing pemerintah bakal membahasnya sama parlemen terkait pengimplementasian dari aturan tersebut.<\/div>\n
\u00a0<\/em><\/strong><\/div>\n
Nice…anything else?<\/em><\/strong><\/div>\n
Meski pengurangan karbonnya terdengar banyak, namun ternyata kebijakan ini masih menuai kritik guys, terutama dari peneliti lingkungan. Hal ini karena rencana\u00a0“net zero”<\/i>\u00a0itu terlalu bergantung sama teknologi yang belum bener-bener berhasil dikembangkan (read:<\/i>\u00a0salah satunya adalah\u00a0carbon capture<\/i>, di mana teknologinya bakal “menangkap” gas karbon sebelum nyampe ke atmosfer). Menurut para peneliti, harusnya para pemerintah bikin\u00a0goal<\/i>\u00a0untuk menghentikan penggunaan bahan bakar berbasis fosil (batu bara, minyak, natural gas) secara keseluruhan, dan bener-bener mengaplikasikan ekonomi yang zero, atau rendah karbon.<\/div>\n
\n
\n

When your dream is to be a “menantu idaman”<\/em><\/strong><\/p>\n<\/div>\n<\/div>\n

\"\"<\/p>\n

Luckily, your solution is here.<\/strong><\/em><\/div>\n
Yep, daftar PNS aja guys. Karena mulai kemarin, pemerintah udah membuka\u00a0pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS<\/a>) dan Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) untuk berbagai posisi dan pendaftarannya bakal dibuka terus sampe tanggal 21 Juli nanti.<\/div>\n
\u00a0<\/strong><\/div>\n
Menurut Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN Suharmen, pendaftaran dilakukan di satu portal,\u00a0which is<\/em>\u00a0www.sscasn.bkn.go.id<\/a>. Terus, jumlah formasi yang dibuka ada 688.623, berkurang dari pengumuman pada tanggal 22 Juni lalu yang menyebutkan bahwa jumlah formasinya adalah 701.590 formasi. Adapun hal ini dikarenakan adanya 23 instansi yang mengundurkan diri, baik lembaga di pusat maupun di daerah. Penyebab pengundurannya yhaaa apa lagi kalo bukan covid-19 yang bikin anggaran untuk pembukaan formasi kerjaan jadi berkurang karena dananya dialokasikan untuk penanganan pandemi. FYI,\u00a0breakdown<\/i>\u00a0formasi CPN dan CPPPK yang dibuka adalah sebagai berikut:\u00a0Pemerintah Pusat 65.915 formasi, Pemerintah Daerah 622.708 formasi, terdiri dari Provinsi 138.608 formasi dan Kab\/Kota 484.100 formasi.<\/div>\n
\u00a0<\/em><\/div>\n
Mertua idaman, I’m coming…<\/em><\/div>\n
\n
\n
“Saya tidak merasa salah.”<\/em><\/strong><\/div>\n
\u00a0<\/strong><\/div>\n
HEHEHE gitu guys kata mantan Menteri Kelautan dan Perikanan\u00a0Edhy Prabowo<\/a>\u00a0kemarin, saat menanggapi tuntutan jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang meminta kepada hakim supaya dirinya dihukum lima tahun penjara terkait dugaan kasus korupsi impor benih lobster di Kementerian yang dipimpinnya. Kata Pak Edhy, kesalahan dilakukan sama staf-stafnya, tapi dia bakal bertanggung jawab, kok.<\/div>\n
\u00a0<\/em><\/div>\n
When you finished the whole cookie jar for yourself…<\/em><\/div>\n
\n
\n

Announcement<\/em><\/strong><\/p>\n<\/div>\n

\n
\n

Thanks to Elisa<\/em>\u00a0for treating us coffee yesterday!<\/em><\/p>\n

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi?\u00a0Here, here…just click\u00a0<\/em>here<\/a><\/em>.\u00a0<\/em>\u00a0Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan.\u00a0Thank you so much!<\/em>)<\/div>\n
\n
\n

Ajak-ajak yuk!<\/strong><\/p>\n<\/div>\n

<\/div>\n
Yep, kamu bakal langsung dapet merchandise<\/em> eksklusif dari Catch Me Up! kalo kamu ngajak teman-teman kamu berlangganan! Caranya gampang banget, kamu tinggal klik link di bawah pesan ini dan mulai deh, sebar-sebar referral code<\/em> kamu ke teman, sodara, gebetan, rekan kantor, pokoknya siapa aja boleee….<\/div>\n
\n

Atau, kamu juga bisa langsung nge-klik\u00a0share button\u00a0<\/em>di bawah pesan ini pada email! Kumpulin terus referral<\/em>\u00a0kamu untuk dapetin\u00a0merchandise-<\/em>nya ya! Gratis!<\/p>\n


\n

Catch Me Up! recommendations<\/em><\/strong><\/p>\n

Healthy eating doesn’t have to be expensive. Yep,\u00a0<\/i>here’s<\/i><\/a>\u00a0how to stay healthy while staying on budget.<\/i><\/p>\n


\n

Angel’s Stories<\/em><\/strong><\/p>\n

1. Hari ini aku lagi capek karena ditanyain terus kenapa belum hamil sama orang-orang, ditambah buka Twitter baca 1-2 tweets yang kurang ena, jadi bawaannya nggamau ngomong sama siapa-siapa saking capeknya. Tapi, temenku dari komunitas buku, tiba-tiba ngabarin buku inceran aku (yang dia rekomendasiin juga) diskon di Amazon Kindle dan dia tiba-tiba bilang kalau dia mau beliin aku buku itu.\u00a0She said that I deserve good things in my life and she wanted to give one today.<\/i>\u00a0Akhirnya, dia beliin buku yang aku incer itu.\u00a0I am really glad for it and really grateful for her being my friend<\/i>. Kalau kamu baca ini,\u00a0just know that I am so thankful and you made my day.<\/i><\/div>\n
-Anonymous-<\/strong><\/div>\n
\u00a0<\/strong><\/div>\n
2. Kemarin aku daftar vaksin tanpa SK domisili di RSUP Fatmawati. Aku dateng pertama jam 6, dan belum dibuka tapi banyak orang yang dateng juga. Pas pak satpam ngasih kertas pendaftarannya orang-orang buru-buru bikin barisan tapi aku kurang gercep, akhirnya aku mau nyela di depan. Terus bapak yang mau aku sela bilang, “Ngantri Mbak.” Terus aku jawab, “Saya dateng pertama, jujur.” :’) Terus bapak2 yg lagi ngisi, dia nawarin nulisin namaku sekalian! Karena dia tau aku dateng awal. Makasih banyak Pak udah bantuin.\u00a0\"\ud83d\ude4f\"<\/div>\n
-Perantau-<\/strong><\/div>\n
\u00a0<\/strong><\/div>\n
(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we\u2019ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories\u00a0<\/em>here<\/em><\/a>\u00a0<\/em>(can be something you see or experience firsthand (or no), basically, anything!) and we will feature it here. You can also check our previous angel stories on our angel’s\u00a0<\/em>Instagram<\/em><\/a>. Go go go!<\/em><\/div>\n
\u00a0<\/strong><\/div>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Good morning, Rise and shine! It’s another stay-at-home day, and we’re probably gonna get more days like this in the following weeks (or months). Yep, it’s crazy that things are still pretty much the same like 2020. So, at this point, just be kind to yourself and others. It’s been tough, but we’re fighters. We […]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":14561,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[28],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/catchmeup.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/14557"}],"collection":[{"href":"https:\/\/catchmeup.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/catchmeup.id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/catchmeup.id\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/catchmeup.id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=14557"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/catchmeup.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/14557\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/catchmeup.id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/14561"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/catchmeup.id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=14557"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/catchmeup.id\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=14557"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/catchmeup.id\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=14557"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}