{"id":12594,"date":"2021-01-05T06:00:07","date_gmt":"2021-01-04T23:00:07","guid":{"rendered":"https:\/\/catchmeup.id\/?p=12594"},"modified":"2021-01-05T06:15:44","modified_gmt":"2021-01-04T23:15:44","slug":"pelaku-kekerasan-seksual-terhadap-anak-bakal-dihukum-kebiri-kimia-jack-ma-dikabarkan-menghilang-setelah-kritisi-pemerintah-china-pemerintah-korea-selatan-berikan-bonus-untuk-keluarga-yang-punya-bany","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/catchmeup.id\/2021\/01\/pelaku-kekerasan-seksual-terhadap-anak-bakal-dihukum-kebiri-kimia-jack-ma-dikabarkan-menghilang-setelah-kritisi-pemerintah-china-pemerintah-korea-selatan-berikan-bonus-untuk-keluarga-yang-punya-bany\/","title":{"rendered":"Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Anak Bakal Dihukum Kebiri Kimia, Jack Ma Dikabarkan Menghilang Setelah Kritisi Pemerintah China, Pemerintah Korea Selatan Berikan Bonus Untuk Keluarga Yang Punya Banyak Anak, Tumpukan Sampah Plastik Di Pantai Kuta Bali."},"content":{"rendered":"

<\/p>\n

Good morning.\u00a0<\/strong><\/em><\/div>\n
\u00a0<\/em><\/div>\n
Catchers, we have a confession to make. We have been here in your inbox for more than a year now and soooooometimes, we need an extra boost of coffee. You know, late night writing, discussion, and sleepy days. So if you want to treat us some coffee *OMG thanks!* you can head out\u00a0<\/em>here<\/em><\/a>. You can also get a cool tote bag created by yours truly. Appreciate all your support!<\/em><\/div>\n
\n
\n

What’s just signed into law?<\/strong><\/em><\/div>\n

\"\"<\/a><\/p>\n
Chemical castration.<\/em><\/div>\n
<\/div>\n
What’s that?<\/em><\/strong><\/div>\n
Kebiri kimia guys. Jadi baru-baru ini, Presiden Joko Widodo baru aja menandatangani\u00a0Peraturan Pemerintah (PP<\/a>) tentang Tata Cara Pelaksanaan Tindakan Kebiri Kimia, Pemasangan Alat Pendeteksi Elektronik, Rehabilitasi, dan Pengumuman Identitas Pelaku kekerasan seksual terhadap Anak. Inti dari aturan ini adalah, mereka yang melakukan kekerasan seksual terhadap anak-anak beresiko dihukum dengan cara dikebiri kimia.<\/div>\n
\u00a0<\/em><\/strong><\/div>\n
Whaaaaaaaat?<\/em><\/strong><\/div>\n
Yep, dalam aturannya juga disebutkan bahwa hukuman kebiri kimia ini dijadikan hukuman demi\u00a0mengatasi kekerasan seksual terhadap anak, memberi efek jera terhadap pelaku, dan mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap anak.<\/div>\n
\u00a0<\/strong><\/div>\n
Maksud kebiri kimia tuh gimana sih?<\/strong><\/div>\n
Well, jadi\u00a0based on<\/em>\u00a0pasal 1 dan 2 dalam peraturannya, disebutkan bahwa tindakan\u00a0kebiri kimia<\/a>\u00a0itu maksudnya si pelaku kekerasan seksual terhadap anak bakal menjalani prosedur kimiawi (bisa disuntik atau lewat cara lain) demi mengurangi atau menekan dorongan seksual si pelaku tadi. Teknisnya, mereka bakal diberikan zat kimia tertentu ke tubuhnya yang berfungsi menekan hormon testosteron. Nah, hormon testosteron inilah yang memiliki fungsi dorongan seksual.<\/div>\n
<\/div>\n
Does it really work, tho?\u00a0<\/strong><\/em><\/div>\n
Well,<\/em>\u00a0kebiri kimia ini udah pernah diujicoba di Swedia, Denmark, dan Kanada, dan hasilnya, zat kimia tadi akan berhenti bekerja kalau perawatannya di-stop, dan perawatannya dilakukan sekitar 3 \u2013 5 tahun. Lalu, diketahui juga bahwa ada banyak efek samping dari kebiri kimia, yakni osteoporosis, penyakit kardiovaskular, depresi,\u00a0hot flashes,<\/em>\u00a0dan anemia.<\/div>\n
<\/div>\n
Siapa aja yang bisa dihukum kebiri kimia ini?<\/strong><\/div>\n
Yhaa mereka yang emang udah diputuskan pengadilan sebagai pelaku kejahatan seksual terhadap anak. Lebih jelasnya,\u00a0hukuman<\/a>\u00a0ini diberikan\u00a0kepada pelaku yang pernah dipidana karena melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain, sehingga menimbulkan korban lebih dari satu orang, mengakibatkan luka berat, gangguan jiwa, penyakit menular, terganggu atau hilangnya fungsi reproduksi, dan\/atau korban meninggal dunia, untuk menekan hasrat seksual berlebih, yang disertai rehabilitasi. Oh iya\u00a0FYI<\/i>, hukuman ini ga berlaku buat\u00a0pelaku<\/a>\u00a0yang masih anak-anak guys…<\/div>\n
<\/div>\n
I see…<\/em><\/strong><\/div>\n
Selanjutnya, selain tindakan kebiri kimia, pelaku kekerasan seksual terhadap anak juga bisa dipasang alat pendeteksi\u00a0elektronik<\/a>\u00a0dalam bentuk gelang atau bentuk lain, dengan durasi penggunaan maksimal dua tahun dan setelah dia menjalani hukuman pidana pokok. Adapun untuk alat elektronik ini, pelaku bakal dipakein untuk bisa diketahui dan dipantau terus keberadaannya.<\/div>\n
<\/div>\n
Udah?<\/strong><\/div>\n
Belom. Para predator seksual ini juga bakal diumumin\u00a0identitasnya<\/a>\u00a0sama pemerintah, mulai dari nama, foto, NIK, hingga TTL dan alamat lengkap.<\/div>\n
<\/div>\n
Whoaaa does anyone have a say on this, tho?<\/em><\/strong><\/div>\n
Of course.\u00a0<\/em>Seperti biasa, ada tim yang pro dan kontra. Untuk yang pro ada\u00a0Komisi Perlindungan Anak Indonesia\u00a0(KPAI)<\/a>\u00a0yang mengapresiasi terbitnya aturan tersebut. Menurut KPAI, aturan ini bakal memberi kepastian teknis atas UU Perlindungan Anak yang udah ada. Terus di tim yang menolak ada\u00a0Komnas Perempuan<\/a>\u00a0yang menyebut bahwa kekerasan seksual ini\u00a0terjadi bukan semata karena libido, namun juga sebagai bentuk penaklukan. Karenanya, mengontrol hormon seksual tidaklah menyelesaikan kekerasan seksual.<\/div>\n
\u00a0<\/em><\/strong><\/div>\n
Got it. Anything else I should know?<\/em><\/strong><\/div>\n
Well,<\/em>\u00a0emang selama ini angka\u00a0kekerasan<\/a>\u00a0terhadap anak di Indonesia tergolong tinggi. Hal ini diperparah dengan munculnya pandemi Covid-19, di mana anak-anak mungkin banget mengalami kekerasan karena harus tinggal di rumah dalam jangka waktu yang lama dan belum lagi kalo orang tuanya tengah mengalami tekanan ekonomi. Terkait hal ini, berdasarkan data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan\u00a0Perlindungan Anak, diketahui bahwa pada jangka\u00a0waktu<\/a>\u00a01 Januari hingga 19 Juni 2020 lalu aja telah terjadi \u00a03.087 kasus kekerasan terhadap anak, diantaranya 852 kekerasan fisik, 768 psikis, dan 1.848 kasus kekerasan seksual.<\/div>\n
\n
\n

For when you’ve been MIA for months…<\/strong><\/em><\/div>\n

\"\"<\/a>Jack Ma can relate.<\/em><\/p>\n

<\/div>\n
Hah Jack Ma siapa?<\/strong><\/div>\n
Itu loh, bilioner asal China yang tajir banget, pernah jadi orang paling\u00a0tajir<\/a>\u00a0di China, dan merupakan pendirinya\u00a0e-commerce<\/em>\u00a0raksasa China, Ali Baba.<\/div>\n
\u00a0<\/strong><\/div>\n
Ada apa sama Jack Ma?<\/strong><\/div>\n
Jadi baru-baru ini, Ma dikabarkan “hilang” guys, setelah beliau udah nggak\u00a0muncul<\/a>\u00a0ke publik selama dua bulanan lebih. Selain itu, beliau juga terakhir ngetwit pada\u00a010 Oktober 2020 lalu, dan beliau juga “menghilang” dari reality show yang di-hostnya “Africa’s Business Heroes”.<\/div>\n
\u00a0<\/strong><\/div>\n
HAH ADA APA?<\/strong><\/div>\n
Yha gatau. Yang pasti sih sebelum ilang ini, Ma abis mengkritisi pemerintah China atas regulasi keuangannya yang disebutnya jadul. Dalam suatu konferensi di Shanghai beberapa waktu lalu, Ma bilang bahwa regulasi keuangan yang berlaku di China sekarang udah kuno dan udah nggak bisa dipake lagi untuk meregulasi masa depan.<\/div>\n
\u00a0<\/em><\/strong><\/div>\n
Oh no…<\/em><\/strong><\/div>\n
Yep. Abis menyampaikan pernyataannya itu, langsung deh hubungan Ma sama otoritas\u00a0China<\/a>\u00a0memanas. Dimulai dengan pemerintah China yang melancarkan investigasi atas dugaan monopoli yang dilakukan oleh Ali Baba terhadap para mitranya. Terus abis itu, regulator keuangan China juga menggelar meeting sama Ant Group, perusahaan afiliasinya Ali Baba dan mendorong perusahan tersebut untuk memperketat aturan keuangannya.<\/div>\n
\u00a0<\/em><\/strong><\/div>\n
I also heard things about IPO…<\/em><\/strong><\/div>\n
Right, also the IPO drama.\u00a0<\/em>Jadi awalnya, Ant Group itu mau melantai di bursa efek di Shanghai dan Hong Kong pada\u00a0November<\/a>\u00a0lalu. Namun hal ini\u00a0di-cancel<\/em><\/a>\u00a0ga lama setelah Ma ketemu sama beberapa perwakilan dari pemerintah China. Padahal guys, IPO-nya Ant Group ini diprediksi bakal jadi yang terbesar dalam sejarah, dengan valuasi perusahaan sebesar US$200 Milyar. WOW.<\/div>\n
\u00a0<\/em><\/strong><\/div>\n
Myyyyy goodness…<\/em><\/strong><\/div>\n
Yep. Nah seiring dengan “hilangnya” Jack Ma ini, netijen di China kemudian ngebahas lagi nih, soal video wawancara viral dari pengusaha China bernama\u00a0Guo Wengui<\/a>\u00a0di bulan Agustus 2019 lalu. Jadi Guo ini juga bilioner yang melarikan diri ke Amerika Serikat pada 2014 lalu, dan kini aktif membeberkan dugaan tindakan-tindakan korup pemerintah China. Dalam\u00a0wawancaranya<\/a>, Wengui bilang kalau Jack Ma mungkin bakal berakhir di penjara atau meninggal di tahun 2020 karena China mau “mengambil kembali” Ant Group dari tangan Ma.<\/div>\n
<\/div>\n
My my my…<\/em><\/strong><\/div>\n
Nah sampai saat ini, belum diketahui di mana gerangan Jack Ma, dan perusahaannya, yaitu Ant Group juga nggak\u00a0merespons<\/a>\u00a0berbagai pertanyaan media terkait keberadaan Ma. Meski begitu, banyak yang menduga kalau nasib Ma sama kayak orang-orang lain yang berani mengkritik pemerintahan Presiden Xi Jinping.<\/div>\n
\n
\n

For when you’ve been watching too many “We Got Married” episodes…\"\"<\/a><\/strong><\/em><\/em><\/p>\n

Yep, we’re talking about the Korean reality show that pair celebrities who pretend to be a married couple…<\/em><\/div>\n
\u00a0<\/em><\/div>\n
What about it?<\/strong><\/em><\/div>\n
Well, It looks like\u00a0South Korea<\/a>\u00a0need more married couples in real life because it is currently experiencing a population drop.\u00a0<\/em><\/div>\n
\u00a0<\/em><\/div>\n
A what?<\/em><\/strong><\/div>\n
Population drop,<\/em>\u00a0aka pengurangan populasi yang drastis. Jadi\u00a0guys<\/i>\u00a0berdasarkan data sensus penduduk yang dirilis sama Kementerian Dalam Negeri-nya Korea Selatan pada Senin (4\/1) kemarin, diketahui bahwa pada tahun 2020 lalu, untuk pertama kalinya dalam sejarah, angka kematian di Negeri Ginseng itu lebih banyak dibanding angka kelahiran.<\/div>\n
<\/div>\n
HAH?<\/em><\/strong><\/div>\n
Yep,\u00a0more specifically,\u00a0<\/em>jadi tahun kemarin itu jumlah kelahiran di Korsel ada 275.815, namun angka kematiannya mencapai 307.764. Fenomena ini disebut juga\u00a0\u201cpopulation death cross\u201d<\/em>, di mana angka kematian melebihi angka kelahiran. Dalam keterangannya, pemerintah setempat juga menyatakan bahwa ini adalah pertama kalinya jumlah populasi justru menurun.<\/div>\n
<\/div>\n
Waah..kok bisa angka kematiannya tinggi? Covid?<\/strong><\/div>\n
Nggak dijelasan sih alasan tingginya angka kematian di Korsel ini gara-gara apa, namun berdasarkan catatannya Johns Hopkins University, ada 981 orang yang meninggal akibat covid-19 di Korsel. Meski nggak\u00a0directly<\/em>\u00a0gara-gara Covid-19, namun para ahli memprediksi bahwa sebenernya pandemi ini juga ngaruh ke rendahnya\u00a0fertility rate<\/em>\u00a0di Korsel.<\/div>\n
<\/div>\n
Ngaruh gimana?<\/strong><\/div>\n
Yha kan pandemi ini bikin ekonomi lemah,\u00a0meaning less job<\/em>,\u00a0meaning\u00a0<\/em>buat anak-anak muda usia 20-30 tahun, mereka jadi\u00a0insecure<\/em>\u00a0dalam hal keuangan. Ketika dompetnya\u00a0insecure<\/em>, tentu mereka juga jadi mikir-mikir lagi untuk nikah atau punya anak.<\/div>\n
<\/div>\n
I see…<\/em><\/strong><\/div>\n
Nah lebih jauh, sensusnya tadi juga menemukan bahwa warga Korsel makin “menua”, dengan komposisi\u00a032,7% populasi berada di usia 40 dan 50 tahun, serta hampir seperempat warganya berusia di atas 60 tahun. FYI, selama ini, Korsel juga termasuk negara dengan angka kesuburan terendah di dunia.<\/div>\n
\u00a0<\/strong><\/em><\/div>\n
Well, has the government done anything about this?<\/strong><\/em><\/div>\n
Of course.\u00a0<\/em>Jadi\u00a0Pemerintah Korsel udah menerapkan berbagai inisiatif untuk meningkatkan kesuburan warganya, misalnya dengan menurunkan jam kerja dari 68 jam\/minggu jadi 52 jam\/minggu. Terus bulan lalu, pemerintah Korsel juga baru aja merilis\u00a0rencana kebijakan untuk meningkatkan jumlah populasi selama lima tahun ke depan, termasuk ngasih bonus uang tunai ketika melahirkan, subsidi untuk\u00a0child care<\/em>, dan keuntungan tambahan bagi keluarga yang punya banyak anak.<\/div>\n
\n
\n

Who started the new year with some Marie Kondo-ing?<\/strong><\/em><\/div>\n

\"\"<\/a>Kuta Beach, Bali.<\/em><\/strong><\/p>\n
Yep guys, ketika kamu memulai tahun 2021 dengan bersih-bersih kenangan mantan, di Bali, segenap masyarakat justru melakukan bersih-bersih di….bibir pantai\u00a0Kuta<\/a>. Jadi menjelang pergantian tahun baru kemarin, segenap instansi di Badung mulai dari TNI, Polri, anggota Pramuka, hingga anggota instansi pemerintahan melakukan kegiatan bersih-bersih di pantai yang paling hits di Pulau Dewata itu. Hasilnya? Sekitar 30 ton sampah yang 70 persennya terdiri dari sampah plastik :)).<\/div>\n
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung Wayan Puja, mayoritas sampah yang dikumpulkan memang berupa sampah plastik, yang berarti, kemungkinan besar datang dari permukiman yang sampahnya nggak dikelola dengan baik. Beliau juga menyebut pada musim hujan kayak sekarang, sampah-sampah dari permukiman dan area lain juga ikut kebawa aliran sungai dan masuk ke kawasan Pantai Kuta, hingga menyebabkan sampah bertebaran di area pantai sepanjang sekira 15 km.<\/p>\n<\/div>\n
Pengen liat kayak gimana kondisi sampah-sampah di Pantai Kuta pas akhir tahun kemarin?\u00a0Check\u00a0<\/em>this<\/em><\/a>\u00a0out.<\/em><\/div>\n
\n
\n

“Tinggal menunggu waktu, siapanya pasti sudah ada.”<\/em><\/strong><\/p>\n

<\/div>\n
Gitu kata Kepala Kantor Staf Presiden (KSP)\u00a0Moeldoko<\/a>\u00a0saat ditanya soal siapa sih calon Kapolri baru yang bakal gantiin Kapolri sekarang Jenderal Idham Azis? Secara kan bentar lagi Pak Idham udah mau pensiun, dan nama-nama calon pengganti Pak Idham udah mulai bermunculan nih…<\/div>\n
\u00a0<\/em><\/div>\n
You can also say that when your family keeps asking, “Pacarnya siapa sekarang?” during your family gathering…<\/em><\/div>\n
\n
\n

Catch Me Up! Recommendations<\/strong><\/em><\/div>\n

<\/div>\n
There are some days that feel like…nope, not today. But if you want to be more productive,\u00a0<\/em>here’s<\/em><\/a>\u00a0some tips.\u00a0<\/em><\/div>\n
\n
\n

Angel’s Stories<\/strong><\/em><\/div>\n

<\/div>\n
\n
1. Halo sobat CMU Pengen cerita nih. Aku seorang mahasiswa baru di salah satu kampus di daerah Sulawesi Selatan. Nah kan aku punya tugas terus tugasnya itu diminta sama dosennya buat kumpul di kampus, sementara aku masih di daerah. Aku enggak berani ke kota soalnya kota lagi zona merah covid-19. Deadline tugasnya itu hari Selasa nah kalau di kirim pos itu enggak nyampe di kampus hari Selasa jadinya bingung banget kan harus gimana. Udah chat beberapa teman yang di kota tapi belum bisa bantu. Nah, aku cobalah chat salah satu teman cowok yang dulu juga sempat bantuin dan Alhamdulillah akhirnya dia bisa bantu. Kenapa enggak chat dia di awal karena ngerasa berat hati banget sama dia soalnya udah sering ku repotin dari dulu, dan dia enggak mau terima uang dari aku buat biaya printnya. Tapi aku bersyukur banget sih punya temen kek dia walaupun enggak pernah ketemu secara langsung karena pandemi, tapi dia baik banget. Semoga kamu selalu dalam lindungan yang maha kuasa, sehat selalu, dan bahagia selalu.<\/div>\n
NF-<\/strong><\/div>\n
<\/div>\n
2. Kemarin aku akhirnya sempet cerita ke temenku tentang\u00a0my situatio<\/em>n\u00a0and conditions. So, I’ve been bottling up for like<\/em>…quite looong<\/i>.\u00a0Luckily, she understands me well, comforts me and supports me whatever it is. And finally I can let my tears down at that moment, and it felt good even tho it did not literally solve the problems but at least it lifted up myself a bit, to let the emotion out. I just want to thank her for being exist and staying with this random imperfect human. So anyway for you guys, it’s okay to feel numb or down or whatever you feel rn, let it be so you can heal, don’t hold it if you wanna cry, go seek for support if needed. Nobody’s perfect, we don’t live to please everyone. What we need to do is to find our happiness within ourselves, treat ourselves with kindness and never make someone or smth stop you. You own your own life. Cheer up, love youuuu!<\/i><\/div>\n
-Your somebody-<\/strong><\/div>\n
<\/div>\n
(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we\u2019ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories\u00a0<\/em>here<\/em><\/a>\u00a0<\/em>(can be something you see or experience firsthand (or no), basically, anything!) and we will feature it here. You can also check our previous angel stories on our angel’s\u00a0<\/em>Instagram<\/em><\/a>. Go go go!<\/em><\/div>\n<\/div>\n<\/div>\n<\/div>\n<\/div>\n<\/div>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Good morning.\u00a0 \u00a0 Catchers, we have a confession to make. We have been here in your inbox for more than a year now and soooooometimes, we need an extra boost of coffee. You know, late night writing, discussion, and sleepy days. So if you want to treat us some coffee *OMG thanks!* you can head […]<\/p>\n","protected":false},"author":14,"featured_media":12601,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[28],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/catchmeup.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/12594"}],"collection":[{"href":"https:\/\/catchmeup.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/catchmeup.id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/catchmeup.id\/wp-json\/wp\/v2\/users\/14"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/catchmeup.id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=12594"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/catchmeup.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/12594\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/catchmeup.id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/12601"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/catchmeup.id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=12594"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/catchmeup.id\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=12594"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/catchmeup.id\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=12594"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}