Kontroversi Aplikasi Tiktok

105

Now, let’s talk about your favorite app….

TikTok.
Yuhuuuu. Calling all sobat content creator yang tiap hari bikin video ‘A day in my life’, ‘Get ready with me’, atau product review. Calling juga sobat rebahan yang tiap hari kerjaannya scroll fyp. We got you. Yang harus kamu tahu adalah, aplikasi kecintaan umat manusia saat ini, TikTok, tuh udah literally jadi ‘Raja Aplikasi Dunia’, guys. Tapi bersamaan dengan itu, TikTok juga punya banyak kontroversi. Sampai di-ban di beberapa negara, sampai salah satu fiturnya, TikTok Shop, juga Insya Allah bakal dilarang di Indonesia.

WHATTT??
Sini kita jelasin. As we all know, perkembangan TikTok tuh kan udah masif banget yah. Dari yang awalnya terkenal buat joget-joget doang, sekarang jadi kayak ‘Google kedua’ gitu. Secara, apa-apa nyarinya di TikTok eheheheh. Bahkan, film/series secara full juga bisa ditayangin di TikTok (lengkap dengan yang comment ‘Next part tag aku ya’). Well, saking masifnya perkembangan TikTok, angka download-annya di seluruh dunia juga meningkat pesat. Bahkan, per Agustus kemaren, aplikasi asal China ini bisa menggeser Instagram sebagai aplikasi yang paling banyak di-download di seluruh dunia dengan 54 juta kali download-an.

Emang seru banget sih TikTok….
We know, rite. Tapi ya gitu, guys. Seiring dengan rakyat yang seru-seruan sama ini aplikasi, pemerintah di sejumlah negara justru menerapkan berbagai restrictions terkait TikTok. Bahkan sampai nge-ban penggunaan TikTok di negaranya. The first who did that, none other than: Amerika Serikat. Yep, awal tahun kemaren, Negeri Paman Sam itu heboh banget sama TikTok yang dilarang di-install di device para ASN di sana. Alasannya, ya untuk alasan keamanan. Biar data-data yang ada nggak dibocorin ke pemerintah China.

Terus terus? 
Hal ini of course langsung dibantah sama TikTok. Pihak TikTok bahkan bilang tuduhan itu ngada-ngada banget, di luar nurul, secara mereka juga running the business independently aja kan. Tapi ya tetap, AS, dengan segala kuasanya, Maret kemarin ngadain Sidang Kongres dan memanggil CEO TikTok, Shou Zi Chew untuk menjelaskan keamanan aplikasinya. Udah jelasin panjang lebar sama Mister Chew, hasilnya tetap sama. TikTok tetap di-ban untuk digunakan di gadget milik pemerintah Amerika Serikat. FYI, selain AS, saat ini udah ada 11 negara lainnya yang juga nge-ban penggunaan TikTok di negaranya. Termasuk Kanada, Inggris, India, Australia, dan sejumlah negara Eropa.

What about us? 
Wait until you hear about: TikTok Shop, fitur favorit kecintaan netizen Indonesia sampai rela nonton LIVE-nya buat dapat voucher ongkir itu, terancam dilarang di Indonesiaguys. Hal ini legit disampaikan oleh Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga. Dalam keterangannya beberapa waktu lalu, Pak Jerry menyebut media sosial sama e-commerce tuh nggak bisa digabung di platform yang sama. In that sense, saat ini pihaknya lagi sibuk mengatur revisi Permendag Nomor 50 Tahun 2020, di mana bakal mempertimbangkan kepentingan pihak terkait, termasuk produsen dan penjual.

I mean…
 
Itu doang alasannya?
Nggak dong. Barang-barang yang dijual di TikTok Shop bahkan diduga merupakan hasil jualan lintas batasguys. Di mana dari TikTok Shop langsung ke pembeli. Nah kalau ternyata valid nih, meaning barang-barang itu masuk Indonesia dan sampai di tangan kamu nggak lewat proses impor yang proper. Terus, udah barangnya impor, murah pula. Hal ini kemudian menyebabkan UMKM pada kalah saing dong. Iya, kayak pedagang di Pasar Baru, Tanah Abang, tuh jadi kehilangan pasarnya gara-gara warga pada pindah ke TikTok Shop semua.


Lah itu mbak-mbak ITC juga sedia ring light LIVE mulu kerjaannya….
Well, that’s true. Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki juga bilangnya saat ini udah ada 21 juta UMKM lokal yang udah terjun ke e-commerce. But still, mereka tetap kalah saing sama barang impor tadi, guys. Bahkan kalau di TikTok nih, Pak Teten menyebut algoritma mereka tuh bisa ngebaca kebiasaan pengguna di Indonesia. Kayak, kamu pasti pernah ngalamin kan, kamu lagi cari jam tangan misalnya. Eh terus tiba-tiba muncul ads di TikTok Shop soal jam tangan. Nah kalau menurut Pak Teten, itu merupakan ancaman.

How so?
Dalam keterangannya, Pak Teten menyebut TikTok tuh bisa aja kasih informasi tersebut ke produsen UMKM di China yang mau masuk ke Indonesia. “Oh orang Indonesia lagi suka tas yang model begini, cus lah u masuk,” gitu kira-kira. Kalau gini skenarionya, maka UMKM asli Indonesia ya bakalan mati pelan-pelan, guysIn his words, Pak Teten bilangnya gini, “Kita sudah perdagangan bebas, tapi saya kira setiap negara juga perlu melindungi UMKM, jangan sampai kalah bersaing.”

Ya gimanaaa……
Rumit, rite? On the other side, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyebut pihaknya sebenarnya udah ada agreement sama TikTok buat nge-promote produk-produk UMKM Indonesia. Biar UMKM juga berdaya, dan lapangan kerja makin banyak terbuka. Bahkan dalam pernyataannya kemarin, Bang Sandi tuh nggak setuju kalau TikTok Shop dilarang di Indonesia. Ya bayangin aja pengguna TikTok udah banyak banget. Pasti disrupsinya juga bakal gede banget dengan adanya perubahan ini. Tapi ya balik lagi peraturannya masih in the cooking. Bang Sandi sih bilang kebijakannya ntar bakal berpihak ke UMKM ya. Tapi let’s see, deh…

Ok anything else I should know?
Speaking of TikTok, kamu kudu selalu inget nih, guys. Sampai hari ini, Presiden Joko Widodo nggak punya akun TikTok. Iya, jangan sampai kecele sama akun bodong yang ngaku-ngaku Jokowi, apalagi yang bikin AI suara Pak Jokowi lagi nyanyi. Soalnya beberapa waktu lalu, sempet rame tuh satu akun yang mengatasnamakan Presiden Joko Widodo dan menyebut Pak Jokowi bakalan bagi-bagi duit gratis buat siapapun yang follow itu akun. Dan meyakinkan banget, nampilin footage Pak Jokowi lagi speech ngumumin bantuan dana. Faktanya adalah, footage itu diambil di tahun 2021 lalu, di mana Pak Jokowi ngumumin bantuan dana untuk para PKL selama masa pandemi. Sampai sini paham yah.