Good morning
Hello and Happy KTT ASEAN for all of us who’s going to commute to work today while listening to our podcast here. You got this. On another news, we are saying goodbye to at least 85 kepala daerah due to next year’s pemilu serentak. More on it down below. Scroll away…
Who’s saying goodbye?
Kepala Daerah di Indonesia.
Yoi. Kalau kamu liat posting-an IG sejumlah gubernur
top profile kayak Gubernur Jawa Barat Kang Ridwan Kamil, sampai Gubernur Jawa Tengah Mas Ganjar Pranowo, kontennya dari kemaren tuh ya emang sedih-sedihan
farewell gitu,
guys.
Yep, Kang Emil, Mas Ganjar, dan sejumlah gubernur lainnya tuh kemarin banget emang resmi
lengser dari jabatannya sebagai kepala daerah. Bapak-bapak ini kemudian digantikan sama Pj aka ‘penjabat’ di daerah masing-masing deh.
Kok kok kok?? WHY???
Ya karena masa jabatan lima tahunan mereka udah habis per tahun ini. Jadi as we all know, biasanya kan kalo masa jabatan kepala daerah abis, maka bakal diadakan pemilu kepala daerah aka Pilkada buat memilih pemimpin selanjutnya. Nah tapi dalam undang-undang pemilu terbaru, Pilkada ini nanti aja dilaksanakannya bareng-bareng secara serentak pada 27 november 2024. Tujuannya biar hemat anggaran, jangan tiap tahun ada pemilu gitu loh. Nah tapi, para kepala daerah ini start menjabatnya kan macem-macem kan, ada yang mulai di tahun 2016, 2017, 2018, makanya yang ngga ngepas ini, mereka tetep harus selesai pas lima tahun. Terus sambil nunggu pilkada lagi, maka ditunjuklah Pj oleh pemerintah pusat.
OHHH Kayak Pak Anies kemarin nggak sih?
Pinter. Pak Anies kan udah menjabat dari tahun 2017 yah, di mana masa jabatannya berakhir tahun lalu. Nggak ada Pilkada Jakarta kan tahun lalu. Tapi Pak Anies tetap diberhentikan dengan hormat dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta dan digantikan oleh seorang Pj, Pak Heru Budi Hartono. Nah ini juga yang terjadi sama 10 gubernur di Indonesia lainnya, guys.
Gimme all the details…
Sure. Mulai dari gubernur di Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, NTB, NTT, Sumatera Utara, Papua, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan semuanya udah menyelesaikan masa jabatannya selama lima tahun di wilayah masing-masing dan harus digantikan sama Pj. Dikonfirmasi langsung oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin, keputusan siapa aja tokoh-tokoh yang bakal mengisi posisi Pj ini udah fix ditentukan dalam sidang Tim Penilai Akhir yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Tell me.
Secara spesifik, setelah proses yang panjang dan cukup adil diliat dari komposisinya, ini daftar nama-nama Pj Gubernur di masing-masing wilayah, guys:
- Jawa Barat: Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
- Jawa Tengah: Mantan Kapolda Metro Jaya, Komjen (Purn.) Nana Sudjana,
- Sumatera Utara: Mantan Pangdam Bukit Barisan, Mayjen (Purn.) Hasanuddin,
- Bali: Staf Khusus (Stafsus) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Bidang Keamanan dan Hukum, Irjen (Purn.) Sang Made Mahendra Jaya,
- Papua: Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun,
- NTT: Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Sesmenko Marves), Ayodhia Kalake,
- NTB: Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, Lalu Gita Ariadi,
- Kalimantan Barat: Sekretaris Daerah Kalimantan Barat, Harrison Azroi,
- Sulawesi Tenggara: Sekretaris Jenderal Kemenkumham, Komjen (Purn.) Andap Budhi,
- Sulawesi Selatan: Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Bahtiar Baharuddin.
Spesifik untuk
Pj Gubernur NTB, pelantikannya baru bakal dilaksanakan pada 19 September mendatang,
guys. Ngikutin masa jabatan Gubernur Zulkieflimansyah yang baru bakal berakhir tanggal 19 September. Tapi selebihnya, bapak-bapak ini udah resmi dilantik kemarin oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, bertempat di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Gambir, Jakarta Pusat. Pj Gubernur ini juga udah bertugas di wilayah masing-masing deh,
guys.
Okay. Anything interesting?
Of course. Well, kalau kamu liat daftar nama-nama di atas nih, kamu pasti ngeh ada empat nama yang punya
background dari
TNI-Polri kan.. Sekarang pertanyaannya: “Emang boleh TNI-Polri jadi Pj Gubernur?” Menjawab pertanyaan ini, Mendagri Tito jawabnya, “Ya boleh-boleh aja.” Yep, dalam keterangannya, Pak Tito bilang TNI-Polri tuh nggak dilarang untuk jadi ASN dan Pj Gubernur, asal udah berstatus sebagai purnawirawan alias udah pensiun. Dan empat orang tadi, Pj Gubernur Jawa Tengah, Sumatera Utara, Bali, dan Sulawesi Tenggara, semuanya udah berstatus sebagai purnawirawan. Jadi nggak menyalahi aturan ceunah.
Jadi Pj ini kerjanya kayak kepala daerah?
More or less, yes. Masih dari keterangan Pak Tito, beliau menyebut tugas para Pj gubernur tuh ya
mengisi kekosongan pemerintahan. Syukur-syukur kalau bisa memperbaiki sistem. Nah, karena bentar lagi pemilu, kemarin banget Pak Tito ngingetin para Pj untuk hati-hati,
guys. Apalagi di tahun politik kayak sekarang gini. Harus netral pokoknya. Secara, mereka bakal diawasi banyak pihak.
In his words, Pak Tito bilangnya gini nih: “Anda diawasi banyak pihak. Di internal diawasi juga oleh karyawannya yang juga bukan orang bodoh. Pintar-pintar juga. Kemudian mereka juga diawasi jajaran pengawas internal, oleh masyarakat dan diawasi juga oleh semua parpol.”
We’re watching you bapak-bapak….
Same here. Pak Tito Karnavian juga menyebut pihaknya bakal mengevaluasi kinerja para Pj ini setiap tiga bulan sekali, guys. Kalau ada yang terindikasi macem-macem, misalnya bersikap nggak netral, yha bakal diperiksa. Terus Pak Tito juga menyebut kalau udah terbukti nih, ya bakal dikasih sanksi mulai dari yang teringan sampai yang terberat.
Now wrap it up pls…
Well, in case you’re not so sure terkait Pj Gubernur yang baru aja dilantik,
worry not worry, guys. Karena kalau kata Pak Tito sih, 10 orang Pj ini udah beneran yang
best of the best-nya lah, nggak sembarangan, dan dipilih dengan kehati-hatian oleh Menteri Dalam Negeri dan Presiden supaya nggak malu-maluin. Nggak sampai di situ, penyaringannya juga udah cukup panjang, dan melibatkan berbagai stakeholders mulai dari KPK, PPATK, Badan Kepegawaian Nasional, Kejaksaan, sampai Kepolisian.
Ya tapi ga melibatkan rakyat, pak…
When Silat Indonesia is being the headlines in Taiwan….
But not in a good way.
Kalau ngomongin prestasi atlet pencak silat, no doubt udah bagus banget lah ya. Wajar gitu diomongin di mana-mana, negara lain juga udah pada aware nih sama olah raga bela diri asli Indonesia yang satu ini. Tapi sekarang, di Taiwan, Silat juga lagi diomongin nih,
guys. Bukan karena prestasi, tapi karena anggota dua klub silat Indonesia di sana yang kemaren
saling bentrok, bahkan sampai menewaskan satu orang.
WHAT??? Tell me everything.
Sure. As we all know olah raga bela diri pencak silat tuh kan banyak banget yah peminatnya yah. Buat orang-orang Indonesia sendiri, meskipun udah tinggal jauh dari tanah air nih, tetap ada aja yang
committed tetap mau berlatih pencak silat. Sampai ada
club-nya segala gitu guys sesama WNI. Nah di Taiwan, tepatnya di
Kota Changhua, ada lah tuh dua club pencak silat Pekerja Migran Indonesia aka PMI yang disebut sebagai rival untuk satu sama lain.
Okay….
Nah hari Sabtu malam minggu kemaren, ada keributan yang melibatkan dua club pencak silat ini, guys. Yep, trigger awalnya sih disebut karena perbedaan pendapat masalah latihan. Terus, kedua kubu ini berdiskusi lah untuk cari jalan keluar. Cuma seiring berjalannya waktu, diskusi ini went wrong dan berubah menjadi sebuah bentrokan. Bentrokannya ngeri banget, di mana para anggota club tuh sampai bawa senjata tajam kayak pisau, parang, pedang samurai, arit, dll.
Shizzz any victims?
Sadly ada. satu orang dinyatakan meninggal dunia, dan satu orang lainnya mengalami luka serius :(((. Satu orang yang meninggal ini adalah seorang WNI berusia 32 tahun yang mengalami luka tusuk di bagian belakang, guys. Terus yang luka serius tadi, juga seorang WNI berusia 21 tahun yang ditusuk sebanyak empat kali. Untungnya Senin kemarin yang bersangkutan udah dinyatakan sembuh.
Terus yang lainnya??
Ya ditangkap. Kejadian bentrokan ini kan
of course bikin polisi turun tangan kan. Dalam keterangannya, otorotitas kepolisian di sana menyebut udah mengamankan
29 tersangka. Terus setelah dilakukan investigasi lebih lanjut, polisi akhirnya memboyong sebanyak 15 tersangka ke Kantor Kejaksaan Changhua atas dugaan tindak kejahatan yang serius
which is tuduhan pembunuhan, penyerangan, dan berpartisipasi dalam perkelahian yang mematikan. Mereka semua ditahan,
guys. Terus tahu nggak? 15 tersangka ini adalah WNI.
HMMMM I mean, di luar negeri loh ini….
Itu juga yang disesalkan
Pemerintah Indonesia,
guys. Yep, pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri juga ikut menyesalkan kejadian yang melibatkan total 30 orang WNI ini. Adapun disampaikan oleh Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu RI Judha Nugraha, sebagai duta bangsa, WNI di luar negeri tuh harusnya bisa nunjukin sikap dan perilaku baik dari bangsa Indonesia di luar negeri. Apalagi ini sesama WNI kan. Ya harusnya bisa saling rukun gitu lo.
Show the world who we are nggak sih. Anything else?
Iya lah. Jadi ya gitu, guys. Otoritas kepolisian sekarang juga udah kasih notice ke perusahaan tempat para WNI ini kerja, biar perusahaan juga bisa bertindak sesuai kebijakan mereka. Tapi secara hukum, sesuai prosedur, Kementerian Luar Negeri bakal tetap berkoordinasi sama otoritas Changua dan kasih pendampingan hukum buat 15 WNI yang ditahan di Taiwan ini. Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei pun juga nge-provide kepulangan jenazah yang tewas tadi. Tinggal pihak sini yang koordinasi sama keluarga buat pemakamannya.
When you can stay in Indonesia for a loooong time…
Because as WNA, you have a golden visa.
Yep, udah jadi impian semua orang untuk bisa traveling around the world dan ngerasain tinggal di sebuah negara dalam waktu yang cukup lama. Tapi kendalanya yha tentu aja banyak banget. Selain cuan kita yang harusnya udah bergunung-gunung, kita juga harus tuh ngurusin berbagai perizinan tinggal yang ribet banget. But there’s some good news buat Warga Negara Asing aka WNA yang ingin tinggal lebih lama di Indonesia. Soalnya sekarang pemerintah udah resmi nih menerbitkan golden visa yang dapat memberikan izin tinggal dalam jangka waktu lima sampai sepuluh tahun.
WIH tell me everything.
You got it. Jadi segala regulasi
golden visa ini udah diatur
based on Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 22 Tahun 2023 mengenai visa dan izin tinggal serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82 Tahun 2023. Dari sana terbitlah
golden visa yang diberikan sebagai dasar pemberian
izin tinggal dalam jangka waktu lima sampai sepuluh tahun dengan tujuan mendukung perekonomian nasional. Jadi
simple-nya tuh, visa ini cuma diperuntukan buat orang asing yang berkualitas yang dinilai bermanfaat buat perkembangan ekonomi negara,
guys.
Go on.
Nah golden visa ini tuh dikelompokan jadi empat jenis, mulai dari visa tinggal terbatas, izin tinggal terbatas, izin tinggal tetap, dan izin masuk kembali untuk jangka waktu tertentu. Keempat jenis visa ini diberikan buat para WNA yang ingin melakukan kegiatan penanaman modal, penyatuan keluarga, repatriasi, dan rumah kedua. Adanya golden visa diharapkan bisa menarik investor asing serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja di Indonesia.
Emang benefits-nya apa aja tuh?
Ya banyak. Selain dapat izin tinggal lima sampai sepuluh tahun, yang jelas pemegang
golden visa tuh bakal dapet banyak banget layanan prioritas dari kementerian atau lembaga pemerintah. Mereka tuh bakal dapet jalur pemeriksaan prioritas di tempat pemeriksaan imigrasi, sampe layanan prioritas dari instansi terkait, kementerian/lembaga berdasarkan perjanjian kerja sama yang sebelumnya udah ada.
Pasti ada syarat-nya dong?
Jelas,
guys. Syarat utamanya yha emang harus investasi dengan nilai yang banyak banget di Indonesia. Buat investor perorangan aja, pemerintah tuh mengharuskan mereka buat berinvestasi minimal US$2,5 juta untuk dapat
golden visa dengan masa tinggal lima tahun dan US$5 juta untuk masa tinggal sepuluh tahun. Syarat yang lebih besar juga diterapkan buat investor korporasi yang minimal banget harus investasi US$25 juta buat izin tinggal lima tahun dan US$50 juta untuk sepuluh tahun. Khusus buat investor korporasi, golden visa bakal diberikan buat jajaran direksi dan komisaris perusahaan.
So, who has the golden visa?
Everybody meet: Samuel Altman yang jadi pemilik golden visa Indonesia pertama. Buat yang nggak tau, doi tuh CEO-nya ChatGPT,
guys. Iya OpenAI yang sering bantu kerjain tugas kuliah atau kerjaan kamu di kantor tuh, doi yang pimpin. Sebelumnya nama
Samuel Altman ini emang udah pernah di mention sama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Waktu itu sih Opung Luhut bilangnya golden visa ini salah satunya emang diperuntukan buat mereka yang punya kapasitas intelektual tinggi. Karena kebetulan Samuel Altman mau sering-sering dateng ke Indonesia, jadi yaudah deh.
Kenapa nggak Taylor Swift aja sih?
Wkwkwk. Kita sih pengennya juga gitu, tapi yha semuanya harus make
sense dong. Soalnya Senin kemarin, Direktur Jenderal Imigrasi bernama Silmy Karim tuh bilang pemberian golden visa buat
Samuel Altman tuh dilakukan biar penerapan AI di Indonesia bisa makin berkembang. Penyerahan golden visa ini juga jadi bentuk konkret Ditjen Imigrasi untuk menyukseskan pembangunan ekosistem AI di Indonesia,
guys.
Got it. Anything else I should know?
Well, WNA yang tinggal di Indonesia tuh emang wajib punya Kartu Izin Tinggal Terbatas aka KITAS. Masa berlaku kartu ini juga cuma sampai dau tahun aja. Tapi kalau
as a WNA kamu punya golden visa, kamu nggak usah lagi tuh ngurus-ngurus KITAS lagi. Pokoknya auto gelar
karpet merah karena kamu bakal dapet banyak banget prioritas nih. Selain itu, masa tinggal yang sebelumnya cuma dua tahun bisa extend dari lima sampai sepuluh tahun. Auto fasih Bahasa Jaksel sih kalau tinggal selama itu.
When you tested positive for Covid-19 again…
First lady Jill Biden can relate.
Kirain udah musnah ygy, tapi ternyata engga. Itulah dia si mantan, eh maksudnya si Covid-19 yang ternyata masih ada di sekitar kita. Buktinya baru aja Senin kemarin, The White House mengumumkan bahwa Ibu Negara Amerika Serikat
Jill Biden positif Covid-19 lagi. Beliau dikabarkan mengalami gejala ringan Covid-19 dan saat ini tengah menjalani isoman di rumah keluarga di Delaware, Amerika Serikat.
Meanwhile suaminya,
the one and only Mr. Joe Biden sih udah dites dan negatif,
guys. Jadi doi tetap sibuk aja nih ngurus negara.
FYI, ternyata nggak kali ini aja Jill Biden positif Covid-19. Bulan Agustus kemarin, beliau juga sempet terpapar Covid-19 pada saat berlibur di California. Pak Biden sih terakhir kena Covid-19 di bulan Juli lalu. Terkait kondisi terbaru ini, sekretaris pers The White House bernama Karine Jean-Pierre menyebut bahwa saat ini emang masih dilakukan pengetesan Covid-19 rutin di lingkungan White House. Jadi buat siapa aja yang mau ketemu presiden, dia harus tes Covid-19 dulu. Nah, bu Jill ini ketauan kena setelah menjalani tes Covid tadi.
“Bagus kalau itu disadari, ke depan sebaiknya tidak boleh terulang.”
Gitu guys kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini pas ngomentarin soal sikapnya Pak Anies Baswedan yang ujug-ujug jadiin Cak Imin cawapres tanpa halo-halo dulu ke PKS dan Demokrat. Kata Pak Ustaz, ya gpp kali ini, tapi baiknya jangan keulang lagi. Beliau juga komit untuk tetap mendukung Pak Anies regardless the latest drama on Cak Imin.
When your bestie is making a mistake but you’re a bigger person…
Thanks to cediphotos, Baba Yaga, Ory, widiaao, Yudhis, Theresia, and Nindya for buying us coffee today!
(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi?
Here, here…just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-
support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan.
Thank you so much!)
Catch Me Up! recommendations
Eating healthy goes a long way. Avoid these foods and be cool.