Friday Pause: You can feel my heartbeat 💣

57

Good morning

Friday aka hari kejepit is here! How was your Independence Day celebration yesterday? Inspired? Tired? Well, however you feel, we want to remind you, just once in a year: What a beautiful country we are living in. The food, the nature, the landscape, even the music. Let’s try hard to keep it this way, or better. Enjoy our podcast and have a great weekend!

For the love of meme: “Uhm… iya kenapa?”


When you’re really proud of being Indonesian on 17an…..

But why is there still any prejudice among us?
Let’s talk about it.

First off all, Happy Independence Day, y’all!
! Semoga Hari Kemerdekaan beneran bisa bikin kita jadi bangsa yang lebih kuat, lebih utuh, dan lebih bersatu! Yang nggak lagi terpecah sama perbedaan ini-itu, dan nggak lagi terjebak sama berbagai prasangka aka prejudice yang sadly, sampai sekarang masih hidup di masyarakat.
Yep, bayangin aja nih. Indonesia tuh udah 78 tahun loh merdeka. Tapi ngga bisa dipungkiri kita masih sering mendengar prejudice, yang paling sering soal suku. And, we’re gonna talk about it today.
 
Jadi gini, kamu pasti familiar nih dengan berbagai stereotip kayak, “Orang Batak tuh kasar. Orang Minang tuh pelit. Orang Jawa baru nurut, rajin”, dll. Nah yang harus kamu tahu guysstereotyping ini kureng banget dan ga ada bagus-bagusnya. Berpandangan kayak gini juga bisa menimbulkan bias kesukuan, fanatisme, hatred, bahkan sampai diskriminasi. Hal ini kalo dibiarkan tentunya bahaya banget, secara kita adalah negara multukultur yang terdiri dari berbagai macam suku.

In that sense,
 berikut langkah-langkah yang bisa kamu lakukan buat nge-reduce segala bentuk prejudice atau stereotyping yang ada dalam otakmu, once and for all. Let’s go!

  • Traveling. Who doesn’t love traveling? Nah ketika kamu traveling, pasti kamu bakal ketemu sama orang-orang baru dengan background yang berbeda-beda kan. Termasuk background suku. Ya kalau kamu ke Medan misalnya, pasti kamu bakalan banyak ketemu sama orang Batak. Dan di situlah most likely kamu bakal nge-unleash berbagai hal yang kamu nggak pernah tahu sebelumnya dari orang Batak. Misalnya kalo di kepala kamu selama ini menganggapnya orang Medan kasar, tapi ternyata pas kamu ke sana ternyata ga begitu, dan justru mereka super helpful. Langsung ilang deh tuh segala prasangka alias prejudice yang kamu punya.
  • Pikirin yang baik-baiknya aja. Yep, as we all know kita tuh kan bukan cenayang yang bisa baca pikiran orang kan? In that sense, yaudah kalo misalnya kamu lagi nge-date sama orang Padang nih, gausah tiba-tiba mikir kayak, “Wah dia Padang pasti ngajak split bill nih.” Plz deh: 1. Orang yang ngajak split bill pas nge-date, apalagi first date tuh skip aja. 2. Yang minta split bill pas nge-date bisa siapa aja, ga harus orang Padang. So, what you can do instead adalah, enjoy the date, enjoy the food, dan kalo emang diajak split bill, lebih ke orangnya aja sih bukan sukunya.
  • Constant self awareness. Masih nyambung sama poin di atas, untuk “melepaskan” orang dari prejudice sukunya tentu bukan hal yang mudah, apalagi kalo kita grew up dengan prejudice yang ada di sekitar kita. Tapi ya gpp, seiring berjalannya waktu, kamu pasti bisa secara perlahan melepaskan berbagai macam prejudice itu. What you can do adalah, ketika kamu berinteraksi dengan orang dan udah tahu sukunya, terus langsung kepikiran untuk mengaitkannya dengan stereotip tertentu, kamu bisa berhenti dan ingetin diri kamu sendiri bahwa orang itu kompleks dan multi dimensi. They’re not fully defined by their ethnicity or race, so you are willing to learn more about them, Sip?
  • Temenan sama orang dari suku lain. We can’t stress you enough how important it is to learn from others. Karena beneran deh guys, manusia tuh kompleks, dan kalo misalnya kamu punya opportunity untuk mengenal lebih banyak soal identitas orang yang beda dengan identitasmu, jadikan itu kesempatan buat memperkaya wawasan, bukan justru mengedepankan prejudice kamu. Misalnya kamu punya sahabat cewek Sunda yang rajin kerja, nah ternyata kamu jadi terbuka kan, bahwa cewek Sunda tuh ngga cuma bisa dandan doang kayak stereotip selama ini? Now, coba perluas pertemananmu dengan suku-suku lainnya deh. That way kamu bisa men-challenge stereotip yang kamu punya dengan kasusnya langsung.
  • Build awareness of your surrounding. Kamu udah nih, udah ngga suka stereotyping, dan menyadari bahwa hal tersebut salah. Nah next step-nya adalah kamu bisa mulai mengedukasi lingkunganmu untuk ngga men-stereotype orang. Misalnya ketika ada temenmu bilang, “Yah lo match sama orang Jawa lagi, tiati suka lelet.” Kamu bisa jawab dengan, “Ah ngga ah, temen gue juga orang Sunda lelet! Orang Batak, orang Bali, orang Kalimantan… artinya leletnya bukan karena orang Jawanya, tapi emang karakternya aja.” Then you can go on by telling them how important it is to not holding on to that prejudice. You can also say things like, “Jangan stereotipe orang kayak gitu, lo juga pasti bete ga sih kalo diidentikin sama karakter tertentu cuma karena lo dari suku tertentu?” Hopefully dari kamu, ke temenmu, terus eventually kita semua jadi terlepas dari prejudice. Yuk bisa yuk!


Finally, since the weekend is long…

Here you go! Your favorite weekly recs! Enjoy some of the hottest and coolest recommendations on everything: Podcast, books, videos, etc, and let’s make the best of your weekend! 
 
But before…
Rekomendasikan hal-hal yang seru menurut kamu (Bisa buku, podcast, video YouTube, apa pun itu, dengan cara mengisi form ini). Nanti, rekomendasimu bakal kita share di weekly tips aka below and let other people know how cool you are! Remember, sharing is caring!
  • Mau rekomendasiin podcast Mencoba Minimalis. Podcastnya seru, bahas tentang kehidupan, personal growth, mental health, campur sari tapi selalu ada yang takeaways dari setiap percakapannya. Kamu bisa akses di Spotify. (Anon)
  • Hayo sapa yg masi PCS aka Post Concert Syndrome abis nonton konser TXT?? Sebagus dan seberkesan itu konsernya TXT. Apalagi waktu nyanyi bareng “Blue Spring” TXT sampe terkesan, good job, Moana!! Buat yang masi belum move on dari konser, aku rekomen lagu TXT “Farewell, Neverland” & “Our Summer”. Moga bisa mengobati rasa kangen vibe konser ^-^ (My)
  • Lagu barunya Nadin Amizah judulnya “Semua Aku Dirayakan.” Beda tapi nggak yang beda-beda banget sama single sebelumnya, “Rayuan Perempuan Gila.” Lagu ini tuh ceritanya soal betapa rasa syukurnya Nadin sama orang-orang yang udah menerima dia, “Merayakan” dia, apa pun keadaannya. Kalau kalian belum punya seseorang yang seperti itu, lagu ini cocok banget buat jadi manifestasi, guys. Dengerin coba! (009)
  • Kalau kalian into TikTok, pasti kalian pernah banget lewat di FYP kalian lagunya Mark Natama yang judulnya, “Berlabuh.” Aku coba dengerin sekali dan beneran nagih, guys. Nadanya eargasm, liriknya indah, bahkan music video-nya juga cantik. Di pantai gitu.  (Anonymous)
  • Mau rekomendasiin akun TikToknya Kak Gaby, @5angapta username-nya. Bagus banget konten-kontennya soal explanation lagu-lagu gitu. Terus suka kasih rekomendasi lagu juga sesuai skenario yang di-requestAnd, Kak Gaby is also a diehard Swifties. So, that explains a lot lah ya. (Habibie)
  • Gabisa move on sama Hitman and Friends kemaren. Bener-bener nostalgic lagu-lagunya, Mulai dari “Unbreak My Heart”, “Hard to Say I’m Sorry”, “Beauty and the Beast”, sampai gong-nya “I Have Nothing” dan “I Will Always Love You.” Semua lagu-lagu itu coba didengerin lagi di sini deh, guys. (Anonymous)
  • Our podcast! We’re talking about Drama Bendera Merah Putih di Riau, Donald Trump Diperintahkan Ditangkap, Selembar Prosciutto sebabkan tuntutan US$5.000. Leggooo…
Yuk guys, jangan lupa kasih rekomendasimu ya! Caranya gampang, klik aja di sini!

Quote of the day

“Indonesia merdeka bukan tujuan akhir kita. Indonesia merdeka hanya syarat untuk bisa mencapai kebahagiaan dan kemakmuran rakyat.”
-Mohammad Hatta-

Thank you note


Thanks to Nocchirolla for buying us coffee today!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click hereDengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kami kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)