Perang Dua Perusahan Sosial Media Twitter & Meta

177

When cheating is always forbidden…

Even on tech.
Iya guys, namanya cheating, mau selingkuh atau nyontek sama-sama gaboleh ya. Hal ini nih yang mungkin diharapkan bosnya Twitter, Elon Musk bisa diinget sama bosnya Meta, Mark Zuckerberg soal munculnya Thread yang persis banget sama aplikasi miliknya. Terus sejauh ini, Thread udah mencatat lebih dari 70 juta pengguna di seluruh dunia. Ya makanya Bro Elon makin kzl kan.

Sesuai prediksi ‘BMKG’ ngga sih…
Yep. After Threads rilis, banyak banget yang auto ngebanding-bandingin sama Twitter. Ya emang bener karna Threads tuh plek ketiplek mirip banget lho sama Twitter. Dari platformnya yang sama-sama menawarkan layanan percakapan berbasis teks sampe nama aplikasinya sendiri tuh udah sus banget hasil dari ATM (amati, tiru, modifikasi) Twitter. Mulai dari sinilah, perang dua perusahan sosial media antara Twitter dan Meta dimulai.

I’m ready for popcorn.
Well us too. Masih di hari yang sama dengan perilisan Threads, perwakilan tim legalnya Twitter, namanya Alex Spiro mengirim surat kepada CEO Meta, Mark Zuckerberg yang menyatakan keberatannya atas aplikasi Threads. Pada suratnya, Alex terang-terangan menuduh Meta mempekerjakan karyawan Twitter untuk membuat aplikasi peniru dan mencuri hak kekayaan intelektualitasnya. Di surat ini pula, tertera tuntutan hukum yang akan pihak Twitter layangkan apabila Meta masih mengembangkan Threads.

Ancaman yang serius…
Yep. Tapi Meta nggak diam gitu aja. Melalui juru bicara Meta Andy Stone, perusahaan itu menanggapi tuduhan yang dilemparkan Alex Spiro. Dalam keterangannya, Andy sangat clear mengkonfirmasi bahwa nggak ada seorangpun di tim teknis Threads yang merupakan mantan karyawan Twitter. Lebih lanjut, Andy juga mengatakan bahwa cara kotor merekrut mantan karyawan kompetitor untuk mendapatkan ‘secret recipe’ bukanlah budayanya.

Wiw makin drama.
Iya. Terus juga momentumnya couldn’t get any better buat Threads. Soalnya peluncuran platform tersebut pas banget sama Twitter yang lagi bikin berbagai kebijakan aneh, kayak blue badge berbayar, sampe pembatasan penayangan postingan di tiap akun. Nah khusus yang terakhir, kebijakan ini diumumin langsung sama Elon Musk yang bilang bahwa batasan penayangan postingan cuma bisa paling banyak 300 postingan per hari. Ini sengaja dia terapin supaya orang-orang bisa lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah. Pas banget Twitter lagi kayak gitu kan, eh muncul Threads.
Advertisement

I see…
Makanya begitu Threads kemarin rilis, semua orang kek berbondong-bondong cobain fitur-fitur di Threads. Dengan pembatasan yang lagi gencar dilakuin Twitter, Threads justru hadir dan kasih berbagai fitur yang sebelumnya limited banget di Twitter. Kayak kamu bisa nge-share konten tulisan up to 500 karakter dan durasi video maksimal 5 menit.

So, can Threads replace Twitter?
TBH gatau. Masih banyak kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi ke depan, considering dua orang owner-nya Thread dan Twitter ini terkenal tajir dan nyentrik kan. Tapi so far sih CEO Twitter, Linda Yacarinno masih positive thinking banget dan bilang bahwa komunitas di Twitter nggak bakal terganti. Linda juga memamerkan setiap informasi real time yang ada di Twitter dan the fact that semua orang tuh bisa jadi dirinya sendiri di platform burung biru tersebut. In her words: “We’re often imitated — but the Twitter community can never be duplicated.”

Got it, anything else?
Anyway ini bukan kali pertama Meta diduga melakukan imitasi ke sosial media saingannya. Beberapa fitur seperti Instagram Stories yang berhasil menghentikan pertumbuhan Snapchat. Ada juga fitur Reels yang berusaha keras menyaingi Tiktok. Dan sekarang, Meta ngerilis Threads sebagai pesaing Twitter.
Advertisement