Now, here’s your A to Z recap on: Kerusuhan Perancis….
We got all the updates.
Yep. Paris, Perancis yang identik dengan Emily dan kecantikan Menara Eiffel kini lagi ngga baik-baik aja, guys. Sejak minggu lalu, di sana tengah terjadi aksi protes besar-besaran yang dipicu kematian bocah 17 tahun yang diduga dibunuh sama polisi setempat. Warga yang ke-trigger sampe turun ke jalan dan kerusuhan pun merambat ke berbagai kota.
Tell. Me. Everything.
You want it you got it. Anwayssss to give you some background, kerusuhan ini dimulai dari hari Selasa minggu lalu di mana ada seorang bocah keturunan North Africa berusia 17 tahun yang bawa mobil dan menerobos lampu merah. Nahel namanya. Aksi ini kemudian di-notice sama polisi, dan dia pun diberhentikan. Pas diperiksa surat-suratnya, disebutkan bahwa Nahel ini ngga bisa menunjukkan SIM-nya. Terus disebutkan juga bahwa waktu mobilnya berhenti, polisi yang menghentikan ini langsung menodongkan senjata ke arah Nahel. Nahel yang panik kemudian meng-gas mobilnya untuk lanjut jalan. Namun polisi udah nembakin senjata sampai bikin Nahel tewas dan mobilnya nabrak pinggiran jalan.
Geez…
Nah the fact that Nahel ini adalah bocah keturunan North Africa yang ditembak polisi tuh bikin publik jadi marah banget, guys. Iya, publik menilai polisi sana tuh emang rasis dan abuse of power hingga hal ini bisa kejadian. Makanya mulai dari hari Selasa sampai weekend kemaren, ribuan orang udah turun ke jalanan dan memprotes what so called ‘kebrutalan’ polisi *kayak di negeri Wakanda ye*. Di Paris, aksi demonstrasi berpusat di Champ-Elysses dan bikin suasana jadi mencekam banget.
Mencekamnya tuh gimana?
Well, tentunya warga yang marah dan turun ke jalan bener-bener bikin orang takut guys, karena banyak titik api yang menyala. Terus so far, diketahui ada lebih dari 700 toko, supermarket, restoran, dan bank yang abis dijarah sama para pengunjuk rasa. Ribuan kendaraan juga abis dibakar. Polisi juga menggunakan gas air mata untuk memukul mundur para pemrotes. Pokoknya chaos banget deh. Dan nggak cuma terjadi di Paris, tapi kerusuhan juga menyebar sampai di kota-kota lain kayak Lyon, Marseille, sampai Grenoble. Sampai berita ini ditulis, diketahui ada lebih dari 700 orang yang mostly usianya 17-an tahun, ditangkap sama polisi setempat.
Serem 🙁
Jujur iya. Bahkan rumah pejabat pun juga ikutan jadi sasaran kemarahan warga, guys. Iya, Wali Kota L’Hay Le Roses atas nama Vincent Jeanbrun tuh kemarin rumahnya juga abis dirampok dan dibakar oleh para pengunjuk rasa. Padahal ada istri sama dua anaknya di rumah itu. Makanya tindakan ini dinilai Vincent dan otoritas setempat pun sebagai percobaan pembunuhan. In his words, Vincent bilangnya gini, “A milestone was reached in horror and ignominy. My home was attacked and my family was the victim of an assassination attempt. My determination to protect and serve the Republic is greater than ever. I will not back down.” In a nutshell, Monsieur Vincent bilangnya, “Maju lo semua. Ga takut gw,” gitu kira-kira, guys.
I believe there is a say from the government…
Ada dong. In the midst of this riot, Presiden Perancis Emmanuel Macron pun langsung turun tangan, guys. Nggak tanggung-tanggung, dia langsung nge-cancel trip-nya ke Jerman buat ngurusin kerusuhan ini. Dalam keterangan daruratnya kemarin, Pak Macron bilangnya kematian Nahel tuh inexplicable and inexcusable. Nggak bisa dibenarkan deh pokoknya. Lebih jauh, Perdana Menteri Perancis, Elisabeth Borne juga bilang semoga ntar kebenaran bakal segera terungkap dan akhirnya bikin rakyat pada tenang.
Kebenaran kayak apa yang dimaksud?
Kebenaran kayak apa yang dimaksud?
Well, kasus kematian Nahel ini kan udah masuk ke jalur hukum yah, di mana penyelidikan udah berjalan dan polisi yang nembak Nahel juga udah ditahan. Kini, polisinya lagi dalam proses persidangan atas dugaan pembunuhan. Nah dalam persidangan, kuasa hukumnya bilang si polisi ini awalnya mau nembak ke kakinya Nahel, guys. Cuma somehow pelurunya meleset waktu mobilnya ngegas, makanya yang kena dadanya sampai Nahel tewas.
Alright. Anything else?
FYI based on UU Penggunaan Senjata di Perancis yang di-update 2017 lalu, polisi Perancis tuh disebut emang dibolehkan menggunakan senjata terhadap pengguna jalan. Tapi karena UU ini juga, maka kejadian penggunaan senjata api oleh polisi di jalanan jadi meningkat masif, sampai lima kali lipat. Makanya dari sini banyak pro kontra. Sejumlah pihak menyebut UU ini harus ditinjau ulang, tapi kalau dari pov pemerintah, yang salah tuh bukan UU-nya, tapi emang polisinya aja yang kurang profesional.