Ditjen Imigrasi Bantah Data Paspor Bocor

55

First stop. Here’s your A to Z recap on: Kebocoran Data Paspor….

Yang Dibantah Ditjen Imigrasi.
Ini yang lagi rame jadi concern orang-orang yang udah punya paspor, guys. Iya, di media sosial semingguan terakhir, beredar isu 34 juta data paspor warga RI udah dibocorkan, disebarkan, dan diperjualbelikan! Panik ngga tuh….

WHATTT???
Jadi gini ceritanya, guys. Belakangan ini, netizen +62 baru aja dibikin shocked dengan info soal kebocoran data. Yep, lewat tweet-nya Teguh Aprianto, founder Ethical Hacker Indonesia, disampaikan bahwa Bjorka udah sukses bocorin sebanyak 34 juta data paspor WNI dan end up dijual ke dark web.

Bjor… Who? Namanya kayak pernah denger…
Bjorka. Kamu pasti familiar sama namanya karena si Bjorka emang udah pernah berulah sebelum ini, guys. Iya, tahun lalu, Bjorka si hacker ini udah rame diomongin netizen karena diduga bocorin berbagai data pribadi masyarakat. Mulai dari NIK, SIM Card, dan data operator selulernya semua di-hack sama dia. Seolah nggak cukup ngerecokin data itu, kali ini Bjorka juga diduga bocorin data paspor masyarakat yang kalau menurut Mas Teguh, datanya keliatan ‘cukup valid’. Jadi no prank, no gimmick, no tipu-tipu.

Geez….
Nah jadi dalam data yang bocor itu, isinya ada nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor paspor, tanggal berlaku paspor, sampai NIK. Data itu kemudian dijual Bjorka ke dark web seharga USD10 juta. Terus biar pembelinya makin yakin, mereka juga dikasih sample guys, sebanyak satu juta data. Dari sini, ofc masyarakat kzl banget dong. Bukan cuma kesel sama si Bjorka-Bjroka ini, tapi juga sama pemerintah. Jadi kayak, “Excuse me, bisa jelasin ga? Data w bocor banget nih?” gitu kan. In that sense, masyarakat pun meminta penjelasan sama pihak pemerintah, di mana yang bertanggung jawab di sini salah satunya Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.

Ok gimana gimana? 
Nah jadi dalam keterangannya kemarin, Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim mengkonfirmasi emang ada dugaan kebocoran data. HOWEVER, data yang diduga bocor itu adalah data teks, di mana sekarang udah nggak dipake lagi sama Ditjen Imigrasi. Well, in case you’re puzzled, sekarang itu Ditjen Imigrasi lagi pake standar terbaru sistem keamanan informasi mereka, guys. Pake ISO 270001-2022 kata Pak Silmy. That being said, keamanannya juga jadi meningkat dan harusnya masyarakat nggak perlu worry kalau mau masukin informasi buat urusan paspor.

Gimana nggaak worry kalau datanya bocor????
Nah soal itu juga. Lewat investigasi yang dilakukan Ditjen Imigrasi barengan sama Kementerian Komunikasi dan Informasi dan Badan Siber dan Sandi Negara aka BSSN, data sidik jari dan wajah (yang most likely dipakai dalam ISO terbaru tadi) tetap nggak bocor, guys. In his words, Pak Silmy bilangnya, “Data biometrik paspor serta data dukung permohonan paspor semua aman,” katanya gitu.

Uhmmm percaya ngga ya…
Well, let’s hear it from Kementerian Komunikasi dan Informatika, then. Jadi terkait hal ini, Kominfo melalui Ditjen Aplikasi Informatika, namanya Semuel Pangerapan menyebut bahwa data yang bocor tuh masih diduga mirip aja, guys. Nggak cuma itu, Pak Semuel juga bilang datanya tuh data lama, sebelum peraturan Ditjen Imigrasi berubah dari masa berlaku paspor lima tahun ke 10 tahun. Nah, yang bocor tuh masih yang lima tahun katanya. Again, bocornya dari mana dan kenapa bisa bocor masih belum diketahui sama Pak Semuel. Pihak Imigrasi bakalan dipanggil dulu untuk melakukan klarifikasi.


Jadi beneran bocor gasi.
We’re as puzzled as you, guysSeriously. Nah, tapi sih kalo kata para pakar keamanan siber, datanya Bjorka itu beneran valid, guys. Iya, salah satu Pakar Keamanan Siber, namanya Pratama Persadha menyebut bahwa even data dirinya ada di database satu juta sample tadi. In that sense, Pratama bilangnya sumber kebocoran ini harus dicari tahu secara menyeluruh dapatnya dari mana, gimana, dan kok bisa sampe menyebar?

Itu sih harus….
Dan itu yang sekarang lagi dikerjainguys. Jadi sampai saat ini, pihak terkait yakni Dirjen Imigrasi, Kominfo sampe BSSN juga masih terus menyelidiki masalah ini. Semua pihak saling koordinasi dan cari tahu terus terkait kebenarannya. Adapun salah satu yang dilakukan pihak berwenang adalah melakukan validasi dan penyelidikan lewat digital forensik, biar ketauan nih alur kebocorannya gimana.

OK. Anything else?
Btw, dengan dugaan bocornya data paspor ini, maka Kominfo ya balik lagi jadi samsak masyarakat, guys. Secara, ini bukan pertama kali data masyarakat diduga bocor. Dan pelakunya yha Bjorka lagi Bjorka lagi. That being said, tim PR-nya Kominfo kudu kerja ekstra nih buat balikin kepercayaan masyarakat terhadap instansinya, selain menterinya yang sekarang juga lagi jadi tersangka korupsi *Oops, hehehehe.