Ditjen Imigrasi Bantah Data Paspor Bocor, Beberapa Negara Bagian India Diterjang Banjir, Jam Kerja Dibagi 2 Sesi Jadi Rencana Pengurai Kemacetan, Coret Tembok Colosseum, Roma Terancam Penjara

105

Good morning

Wednesday is here, and so is our podcast. Enjoy. Now, on today’s edition we will catch you up! with some updates on data leak (again, really?) flood in India, to… how far being bucin could cost you. What? Looking for news on RUU Kesehatan? We keep that for tomorrow so… always stay tune!

First stop. Here’s your A to Z recap on: Kebocoran Data Paspor….

Yang Dibantah Ditjen Imigrasi.
Ini yang lagi rame jadi concern orang-orang yang udah punya paspor, guys. Iya, di media sosial semingguan terakhir, beredar isu 34 juta data paspor warga RI udah dibocorkan, disebarkan, dan diperjualbelikan! Panik ngga tuh….

WHATTT???
Jadi gini ceritanya, guys. Belakangan ini, netizen +62 baru aja dibikin shocked dengan info soal kebocoran data. Yep, lewat tweet-nya Teguh Aprianto, founder Ethical Hacker Indonesia, disampaikan bahwa Bjorka udah sukses bocorin sebanyak 34 juta data paspor WNI dan end up dijual ke dark web.

Bjor… Who? Namanya kayak pernah denger…
Bjorka. Kamu pasti familiar sama namanya karena si Bjorka emang udah pernah berulah sebelum ini, guys. Iya, tahun lalu, Bjorka si hacker ini udah rame diomongin netizen karena diduga bocorin berbagai data pribadi masyarakat. Mulai dari NIK, SIM Card, dan data operator selulernya semua di-hack sama dia. Seolah nggak cukup ngerecokin data itu, kali ini Bjorka juga diduga bocorin data paspor masyarakat yang kalau menurut Mas Teguh, datanya keliatan ‘cukup valid’. Jadi no prank, no gimmick, no tipu-tipu.

Geez….
Nah jadi dalam data yang bocor itu, isinya ada nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor paspor, tanggal berlaku paspor, sampai NIK. Data itu kemudian dijual Bjorka ke dark web seharga USD10 juta. Terus biar pembelinya makin yakin, mereka juga dikasih sample guys, sebanyak satu juta data. Dari sini, ofc masyarakat kzl banget dong. Bukan cuma kesel sama si Bjorka-Bjroka ini, tapi juga sama pemerintah. Jadi kayak, “Excuse me, bisa jelasin ga? Data w bocor banget nih?” gitu kan. In that sense, masyarakat pun meminta penjelasan sama pihak pemerintah, di mana yang bertanggung jawab di sini salah satunya Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.

Ok gimana gimana? 
Nah jadi dalam keterangannya kemarin, Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim mengkonfirmasi emang ada dugaan kebocoran data. HOWEVER, data yang diduga bocor itu adalah data teks, di mana sekarang udah nggak dipake lagi sama Ditjen Imigrasi. Well, in case you’re puzzled, sekarang itu Ditjen Imigrasi lagi pake standar terbaru sistem keamanan informasi mereka, guys. Pake ISO 270001-2022 kata Pak Silmy. That being said, keamanannya juga jadi meningkat dan harusnya masyarakat nggak perlu worry kalau mau masukin informasi buat urusan paspor.

Gimana nggaak worry kalau datanya bocor????
Nah soal itu juga. Lewat investigasi yang dilakukan Ditjen Imigrasi barengan sama Kementerian Komunikasi dan Informasi dan Badan Siber dan Sandi Negara aka BSSN, data sidik jari dan wajah (yang most likely dipakai dalam ISO terbaru tadi) tetap nggak bocor, guys. In his words, Pak Silmy bilangnya, “Data biometrik paspor serta data dukung permohonan paspor semua aman,” katanya gitu.

Uhmmm percaya ngga ya…
Well, let’s hear it from Kementerian Komunikasi dan Informatika, then. Jadi terkait hal ini, Kominfo melalui Ditjen Aplikasi Informatika, namanya Semuel Pangerapan menyebut bahwa data yang bocor tuh masih diduga mirip aja, guys. Nggak cuma itu, Pak Semuel juga bilang datanya tuh data lama, sebelum peraturan Ditjen Imigrasi berubah dari masa berlaku paspor lima tahun ke 10 tahun. Nah, yang bocor tuh masih yang lima tahun katanya. Again, bocornya dari mana dan kenapa bisa bocor masih belum diketahui sama Pak Semuel. Pihak Imigrasi bakalan dipanggil dulu untuk melakukan klarifikasi.

Jadi beneran bocor gasi.
We’re as puzzled as you, guysSeriously. Nah, tapi sih kalo kata para pakar keamanan siber, datanya Bjorka itu beneran valid, guys. Iya, salah satu Pakar Keamanan Siber, namanya Pratama Persadha menyebut bahwa even data dirinya ada di database satu juta sample tadi. In that sense, Pratama bilangnya sumber kebocoran ini harus dicari tahu secara menyeluruh dapatnya dari mana, gimana, dan kok bisa sampe menyebar?

Itu sih harus….
Dan itu yang sekarang lagi dikerjainguys. Jadi sampai saat ini, pihak terkait yakni Dirjen Imigrasi, Kominfo sampe BSSN juga masih terus menyelidiki masalah ini. Semua pihak saling koordinasi dan cari tahu terus terkait kebenarannya. Adapun salah satu yang dilakukan pihak berwenang adalah melakukan validasi dan penyelidikan lewat digital forensik, biar ketauan nih alur kebocorannya gimana.

OK. Anything else?
Btw, dengan dugaan bocornya data paspor ini, maka Kominfo ya balik lagi jadi samsak masyarakat, guys. Secara, ini bukan pertama kali data masyarakat diduga bocor. Dan pelakunya yha Bjorka lagi Bjorka lagi. That being said, tim PR-nya Kominfo kudu kerja ekstra nih buat balikin kepercayaan masyarakat terhadap instansinya, selain menterinya yang sekarang juga lagi jadi tersangka korupsi *Oops, hehehehe.

When banjir is not only our problem…..

Tapi India juga.
Di mana-mana banjir, guys. Nggak di Indonesia, nggak di negara lain, semuanya banjir. Termasuk India. Iya, hari Minggu kemarin beberapa negara bagian India juga diterjang banjir yang parah banget, sampai memakan korban jiwa!

OMG tell me. 
Well, kamu pastinya tahu dong kalau salah satu dampak climate crisis yang sekarang lagi happening itu adalah curah hujan yang semakin meningkat, even waktu summer. Adapun di negara-negara Asia Selatan kayak India, Pakistan, dan tetangga-tetangganya, curah hujan di sana tuh meningkat tajam sampai 70-80% dari rata-rata per tahunnya, guys. Nah akibat curah hujan yang tinggi inilah, maka Minggu kemarin, beberapa negara bagian India mengalami banjir yang parah banget deh.

Parah banget emang?
Banget. Saking parahnya, disebutkan kali ini jadi curah hujan tertinggi di bulan Juli dalam 40 tahun terakhir. Terus, gara-gara hujan ini, di bagian India utara, termasuk New Delhi, banjirnya tuh tinggi banget sampai selutut, guys. Nah kalau udah banjir, another disaster yang ditakutin kejadian juga terjadi di sini. Yak, tanah longsor! Tanah longsornya ini yang bikin sejumlah jalan di sana jadi ke-block dan akhirnya menimbulkan korban jiwa.

:((((
Sampai berita ini ditulis, dari laporan pejabat dan otoritas setempat, udah ada 22 orang yang tewas karena banjir dan tanah longsor di sana. Lebih jauh, korban ini nyebar di enam negara bagian di India kayak Himachal Pradesh, Punjab, Uttarakhand, dan Haryana. Tanah longsor yang paling parah dan makan korban paling banyak itu diketahui adanya di Himachal Pradesh.

Terus gimana dong? 
Warga yang terdampak pun langsung dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Sekolah dan kampus juga udah ditutup until at least minggu depan. Yep, menurut BMKG-nya India nih, hujan lebat tuh masih bakal terjadi di sejumlah titik sampai beberapa hari ke depan kan. Jadi biar semuanya safe, makanya semua warga diminta untuk berlindung dan mengurangi aktivitas di luar, termasuk kegiatan sekolah.

I believe the government has a say….
Of course. Perdana Menteri India, Narendra Modi, sekarang udah menggerakkan seluruh elemen pemerintahannya buat membantu penanganan banjir kali ini. Jadi mulai dari menteri, pemerintah daerah, Pasukan Tanggap Bencana Nasional, sampai Pasukan Tanggap Bencana Negara semuanya udah dilibatkan buat membantu warga di setiap negara bagian. Pemerintah India juga udah kasih berbagai barang bantuan yang bisa dipakai sama warga.

Got it. anything else I should know? 
FYI India tuh emang jadi salah satu negara yang kena dampak climate crisis paling parah. Kalau hujan yha banjir, kalau panas yha heatwave. Bulan lalu bagian timur lautnya India juga diterjang hujan gede sampai menimbulkan banjir. Keadaan itu bahkan diperparah dengan angin topan yang ended up bikin jalanan jadi full sama air dan banyak orang di sana dinyatakan tewas. Masih di bulan lalu juga, India juga mengalami heatwave parah sampai 45 derajat celcius suhunya.
 
Now repeat after us: Climate crisis. Is. Real.

Who’s looking for a solution?

Pemprov DKI Jakarta, on the traffic. 
Calling all you budak korporat atau umbi PNS di ibu kota yang udah lelah banget sama berbagai drama kemacetan Jakarta. Iya, mau kamu anak kereta (anker) yang harus berangkat subuh demi ga desek-desekan di gerbong, atau nyetir sendiri dan trapped berjam-jam di kemacetan demi bisa ke kantor, tenang guys, kesedihan kamu itu didenger. Karena baru aja minggu lalu nih, pemerintah provinsi DKI Jakarta menggelar forum grup discussion tentang rancangan kebijakan pengurai kemacetan baru dengan cara pendistribusian jam berangkat kerja. Meaning, jam kerjanya dibagi dua sesi.

Tell me more.
Jadi sesuai namanya, idenya adalah membagi jam masuk kantor menjadi dua. Ada yang masuk kantor jam delapan, dan ada juga yang jam sepuluh pagi. Ide ini pertama kali muncul pada akhir Mei lalu dan disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Jakarta, Pak Syafrin Liputo. Dalam penjelasannya waktu itu, Pak Syafrin bilang bahwa kemacetan di beberapa jam sibuk Jakarta bisa diurai kalo jam kerja dibagi jadi dua sesi. Dengan begitu, lalu lintas pagi di Jabodetabek yang biasanya macet banget di satu jam tertentu bisa berkurang dan terbagi di antara dua jam masuk kantor tersebut.

Yaaa paham.
Nah usulan ini kemudian ditindaklanjuti pihak pemprov dengan mengadakan pertemuan bersama antara beberapa stakeholders seperti DPRD Jakarta, Dinas Perhubungan, sampe Polda Metro Jaya. Dari pertemuan ini, 85 persen stakeholder setuju sih sama wacananya. Meskipun begitu, Dirlantas Polda Metro Jaya, Pak Latif Usman mengatakan keputusan sepenuhnya ada pada Gubernur Jakarta yang sekarang lagi dijabat oleh Plt Gub Pak Heru Budi Hartono.

Over to you, Pak Heru…
Dalam keterangannya, Pak Heru bilang bahwa kebijakan ini masih menunggu kajian yang lebih matang dari pihak-pihak terkait. Menurutnya, kebijakan yang diambil perlu bener-bener bagus sehingga bisa diterapkan dan nggak mengganggu kenyamanan masyarakat. Beliau juga bilang bahwa rencana ini akan segera diujicoba, tapi belum fix kapan.

Kalo uji cobanya dadakan sih, ga jamin bos w setuju.
Tenang nggak dadakan kok. Sejauh ini uji coba baru dirancang buat kalangan pegawai Pemprov DKI aja nih. Kata Pak Syafrin, Pemprov DKI tuh punya 190.000 pegawai negeri maupun kontrak. Jumlah ini dia nilai udah cukup banyak buat ngelakuin uji coba kebijakan pembagian jam masuk kerja. Pemilihan pegawai Pemprov DKI sendiri dilakukan dengan pertimbangan biar implementasinya bisa lebih cepet aja gitu.

Terus kalo ada pihak yang nggak setuju gimana?
Ya bebas aja guys karena penerapan dua jam kerja ini juga bersifat himbauan. Kalo mau ya bagusss, tapi kalo nggak ya gapapa. Toh yang dalam waktu dekat bakal diterapin kan uji coba aja. Pak Syafrin juga bilang bahwa buat perusahaan swasta, pengaturan jam masuk kerja dikembalikan ke pada perusahaan masing-masing.

Ok, anything else I should know?
Kalo diinget-inget sebenernya udah banyak banget ya kebijakan pemerintah DKI Jakarta soal penguraian kemacetan ini. Mulai dari ganjil genap, three in one, sampe yang terbaru pembagian jam masuk kerja ini. Eit, tapi kamu mungkin ketinggalan satu kebijakan serupa yang juga diterapin belum lama ini. Baru di bulan Juni kemarin, Dinas Perhubungan DKI memasang artificial intelligence aka AI ke 20 simpang jalan di Jakarta. Katanya AI ini bisa mendeteksi area mana yang lebih padat kendaraannya untuk diprioritaskan dapet lampu hijau yang lebih lama. Hmm.. Beneran udah bisa mengurai kemacetan belum ya?

When you’re so bucin that you want your love to be long-lasting…..

Tapi nggaak tahu tempat. 
 
Calling out pasangan bucin lovey dovey di mana pun berada. Kamu dan pasanganmu pasti pernah dong nulis nama kalian di berbagai spot. Contoh, kayak di papan tulis “Aldi love Dewi” waktu jaman sekolah dulu, terus di pasir pantai kalau lagi ke holiday, sampai di gembok cinta gitu kayak yang ada di Namsan Tower, Korea Selatan. Lucu kan, seolah cinta kalian bakal abadi gitu ‘terpatri’ di tempat-tempat tadi.
 
Nah tapi yang jadi masalah adalah, nulis nama nyoret-nyoret kayak gini tuh harus tahu tempat, guys. Jangan kayak turis yang satu ini. Iya, beberapa waktu lalu, ada turis asal Bulgaria atas nama Ivan  Dimitrov yang nyoret-nyoret di… Colosseum, Roma. Yaa, as we all know Colosseum tuh kan bangunan bersejarah yah, bahkan jadi salah satu situs sejarah terpenting di dunia yang dilindungi negara, which of course coret-coret kayak gitu tuh nggak boleh. Tapi, si Ivan malah nyoret di salah satu sisi bangunan nama dia dan pasangannya, guys. “Ivan + Hailey 23” ceunah.
 
Akhirnya di-paparazzi-in kan, terus sampai ke Kantor Kejaksaan Roma dan Kementerian Kebudayaan Italia. Berproses hukum lah di situ, guys. Ivan sendiri sih udah minta maaf. Dia ngerasa malu dan nyesel katanya, dan aware sama “the antiquity of the monument.” Atas tindakannya ini, dia terancam denda sebesar 5.000 euro dan penjara selama 15 hari.

“Sabar.”

Gitu guys respons dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pas menanggapi soal isu akan digelarnya Munaslub Partai Golkar yang katanya sih, ada agenda untuk mencopotnya dari status calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres) Golkar di Pilpres 2024. Pak Airlangga bilang bahwa penentuan capres cawapres masih nunggu dinamika di koalisi, jadi sabar dulu.

Basically your answer to every adulting problem…

Announcement


Thanks to Fardil, Someone, Jeon, Kumaila & Chev for buying us coffee today! 

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

Want to live healthier? Try this challenge!