Good morning
Welcome to Thursday. Today we got you the most updated info on Hajj that’s already en voyage to be back home, the cancellation of World Beach Games, QRIS, and some sad news for women in Afghanistan. Yep, it’s still happening. Scroll down.
Who’s following World Cup U-20’s steps?
ANOC World Beach Games.
This might be a sad news buat kamu yang
into olahraga dan
been excited buat nonton kompetisi olahraga internasional di tanah air.
Yep, since Piala Dunia U-20 batal digelar di Indonesia, kemarin banget nih, dikonfirmasi ada satu lagi kompetisi olahraga internasional yang juga
batal digelar di Bali, Indonesia. ANOC World Beach Games namanya.
Furthermore,
there’s no plan B buat kompetisi ini.
Meaning ANOC World Beach Games
really batal digelar tahun ini.
ANOC… What?
Association of National Olympics Committee aka ANOC World Beach Games,
guys.
In case you didn’t know, basically kompetisi ini tuh adalah pesta
olahraga pantai dan air di luar Olimpiade empat tahunan itu. Adapun cabang olahraganya berpusat di olahraga air, kayak badminton air, sepak bola pantai, tenis pantai, voli pantai,
surfing, dll. Pertama kali digelar di Qatar 2019 kemarin, ANOC World Beach Games ini dijadwalkan bakal digelar kedua kalinya di Bali Indonesia 5-12 Agustus mendatang.
That sounds fun (?)
True. But, hold your excitement for a while karena kenyataannya, ANOC World Beach Games ini bernasib sama kayak World Cup U-20 kemarin. Sama-sama berstatus kompetisi internasional, sama-sama dijadwalkan bakal digelar di Indonesia, dan sama-sama berujung batal digelar, hiks. Padahal waktu penyelenggaraan mepet banget, tinggal H-1 bulan kan. Cuma bedanya sama pildun kemaren, kali ini pihak kita yang emang menyatakan
mundur sebagai tuan rumah,
guys.
Kok bisa?
Well, dalam keterangannya kemarin, pihak ANOC tuh bilangnya panitia lokal kita mundur dari status tuan rumah karena nggak dapat
anggaran dari pemerintah. Kaget dong pihak ANOC. Secara, selama ini
meeting koordinasi tuh nggak pernah ada masalah sama sekali,
guys. Kalaupun ada masalah ya pasti dicariin solusi, katanya gitu. Terus, nggak pernah juga ada obrolan serius sampai akhirnya Bali memutuskan mundur sebagai tuan rumah.
Tapi emang pemerintah nggak kasih dana?
Nah menyikapi hal ini, pemerintah Indonesia langsung
speak up. Kemarin banget nih, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo
membantah kalau
event ini nggak dapat dana dari pemerintah. Iya, Mas Dito bilangnya pemerintah kita tuh selalu siap secara finansial. Berangkatin kontingen Olimpiade? Aman. Bonus atlet berprestasi? Nggak pernah telat. Terus soal ANOC ini, pengajuan dananya juga udah sempat ditinjau ulang tuh bareng panitia lokal dan Kemenpora melalui Direktorat Jenderal Anggaran dibantu Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, kata Mas Dito gitu.
Ada masalah kah di situ?
Yha nggak juga. Dalam keterangannya, Mas Dito bilang sebelum dia menjabat, pihak panitia tuh udah sempat ngajuin dana sebesar
Rp1 triliun, terus di-
review dan hasilnya jadi Rp221 miliar. Jauh banget tuh kan
gap-nya. Nah sampai Mas Dito menjabat sebagai menteri, dananya di-review lagi, dan dananya meningkat jadi sebesar Rp446 miliar,
guys. Jadi yha nggak
make sense aja kalau dibilang nggak dapet dana gitu.
Berarti ada masalah lain? Israel?
We know, we know. Di case World Cup U-20 kemaren juga ribut banget masalah keikutsertaan Israel di mana mengundang berbagai penolakan tokoh kan. Nah again, ANOC World Beach Games ini
case-nya nggak gitu,
guys. Dari daftar 69 negara yang dijadwalkan berpartisipasi mulai dari AS, Australia, Korea, Jepang, Hong Kong, dan negara-negara Eropa dan Amerika Latin, nggak ada nama Israel di sana. Hal ini juga udah dikonfirmasi sama Mas Dito Ariotedjo jauh-jauh hari bahwa Israel
nggak bakal join dalam kompetisi kali ini.
Jadi masalahnya tuh DI MANA HEYYY?
Now let’s hear it from the panitia lokal
themselves. Panitia lokal yang diwakili Komite Olimpiade Indonesia aka KOI mengkonfirmasi anggaran di sini tuh mekanisme dan birokrasinya
panjang banget, dan
end up bikin persiapan jadi terhambat.
Not to mention sponsor juga pada mundur. Disampaikan oleh Ketua KOI, Raja Sapta Oktahari dalam konferensi persnya kemarin, pihaknya udah berusaha semaksimal mungkin. Tapi dari
pov mereka,
event yang tinggal H-1 bulan sementara birokrasi anggaran yang masih panjang tuh akhirnya bikin mereka nggak kuat dan memilih mundur.
In that sense, mereka minta maaf sama ANOC, sama federasi internasional, para atlet, dan pihak lain yang udah berjuang dalam kualifikasi kompetisi ini.
Dimaapin nggak tuh?
Ya dimaapin aja sih,
guys.
Kecewa sih ada dikit, tapi yha mau gimana lagi yekan. Jadi ya gitu, Nah karena panitianya mundur nih, maka
event internasional ANOC World Beach Games ini dipastikan batal digelar tahun ini,
guys. Iya, nggak kayak World Cup U-20 kemarin yang langsung dapat alternatif negara lain which is Argentina, nah ANOC tuh nggak gitu. Terlalu mepet kalau mau cari tempat lain katanya.
That being said, ANOC Beach World Games pun nggak bakal digelar tahun ini, alias terpaksa batal kompetisinya. Huft….
Ok now wrap it up…
Nah karena udah batal nih kompetisinya, maka sekarang KOI lagi nunggu update terbaru dari pihak ANOC terkait konsekuensi apa yang bakal mereka terima gara-gara melakukan pembatalan kayak gini. Jadi ya gitu, sampai saat ini, KOI masih intens komunikasi dan negosiasi serta diplomasi, dan terus bikin agenda buat meningkatkan exposure untuk olahraga Indonesia.
When women’s freedom are getting more and more limited in Afghanistan…
Now beauty salons can’t open.
Iya, selalu sedih tiap baca berita soal pemberangusan hak-hak perempuan di Afghanistan, karena baru aja kamu mikir “Wah ni parah nih…” taunya selalu ada lagi yang lebih parah.
The new low. Nah kali ini, pemerintah Afghanistan aka Taliban baru aja merilis peraturan terbaru yang mengatur bahwa
salon kecantikan harus ditutup.
HAH KENAPA?
Well, jadi
as we all know sejak kedudukan rezim Taliban di Afghanistan pada 2021 lalu, Taliban tuh kan bersikap semena-mena sama warganya, khususnya perempuan. Mereka ngga boleh kerja, ngga boleh sekolah (di kelas tertentu), ga boleh kuliah, pokoknya banyak banget larangannya deh
guys. Menurut Taliban, perempuan kerja, sekolah gitu-gitu
berlawanan dengan syariat Islam (syariat Islam yang mana, punten?) makanya mereka
better di rumah aja.
Wah sakit.
Makanya. As if it were not dark enough, Selasa kemarin nih, Pemerintah Taliban are back with aturan yang nggak kalah mind numbing, guys. Dalam dekret yang diterbitkan Selasa kemarin, Taliban mengumumkan salon kecantikan yang ada di Afghanistan harus ditutup within one month, dan para owner salon juga harus melaporkan penutupan usahanya. Aturan ini udah fix untuk seluruh provinsi terutama di kota-kota besar, terutama di ibu kota mereka, Kabul.
But why???
Di dekret itu sih nggak dituliskan secara rinci alasannya apa. Salah satu Jubirnya Taliban, Sadeq Akif Muhadjir, bilangnya begitu semua salon udah tutup, baru deh dijelasin alasannya kenapa. Tapi dari klaim mereka, berbagai aturan udah bener ngikutin tradisi Afghanistan dan hukum Islam. Padahal, banyak owner salon di sana yang bergantung banget sama usahanya ini.
Sedih :(((
Iya. Bayangin jadi banyak yang nggak bisa kerja lagi dan satu-satunya sumber penghasilan keluarga ya dari usaha salon. Terus salon disuruh tutup! Padahal mereka punya anak, harus dikasih makan, dikasih kehidupan yang layak, gitu-gitu deh. Ini yang jadi
dilema para pengusaha salon di sana,
guys. Mereka tuh kayak nggak abis pikir aja gitu kenapa salon yang jadi target harus ditutup. Padahal perempuan yang datang ke sana tuh bahkan udah pakai hijab, nggak pakai make up, dll :(((.
Ga bisa ber-word-word...
Indeed. Makanya hal ini mengundang banyak kritikan dari masyarakat dunia, guys. Yep, berbagai organisasi internasional yang dari dulu udah gedeg sama ini Taliban ngeliatnya hal ini cuma jadi excuse-nya Taliban aja buat semakin menjauhkan perempuan dari kehidupan publik. Kayak, makin mengkonfirmasi bahwa Taliban emang pengen cewek tu di rumah aja. Ga ngapa-ngapain. Tapi sebenernya kebijakan kayak gini tuh bisa dibilang malah backlash juga buat Taliban, soalnya kan mereka pengen diakui sebagai pemerintahan yang legit sama dunia internasional, tapi kalo mereka kebijakannya gini sih, ya jauh.
🙁 Anything else?
FYI di tengah berbagai aturan yang mengekang perempuan di Afghanistan, ada satu hal yang most likely nggak diliat (atau nggak mau diliat) sama Taliban. Yep, dalam laporan PBB yang yang di-publish baru-baru ini, dengan berbagai restriksi dan larangan terhadap perempuan, tercatat bahwa ada 8% anak perempuan di Afghanistan yang mengalami depresi bahkan sampai melakukan suicide attempts :((((. Nggak cuma itu, aturan yang mengekang ini juga bikin kekerasan rumah tangga dan pernikahan paksa yang dialami perempuan jadi meningkat tajam. In that sense, PBB pun bakal melakukan berbagai upaya buat menolong mereka.
Who’s coming home after a great trip?
Jemaah Haji Indonesia.
Alhamdulillah guys, setelah lebih dari sebulan jamaah haji Indonesia berada di Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji, beberapa kloter jamaah dari gelombang satu udah pulang dan sampai di tanah air, sejak kemarin Rabu. Beberapa dari mereka bahkan udah ada yang sampe ke rumahnya masing-masing dan bertemu kembali dengan anggota keluarganya.
Great. Tell me more.
Jadi rabu kemarin tuh, sekitar
6.600 jamaah haji Indonesia udah kembali ke tanah air. Mereka semua terdiri dari 16 kloter dan berangkat dari Bandara King Abdul Aziz di Jeddah. Jubir Panitia Penyelenggara Ibadah Haji aka PPIH, Akhmad Fauzin mengatakan jamaah telah menyelesaikan rangkaian tawaf ifadah dan tawaf wada sehingga udah selese nih ibadah hajinya.
Go on…
Nah berhubung tahun ini ada 228 ribu jamaah Indonesia yang melaksanakan ibadah haji,
so kepulangan mereka ke Indonesia nggak bisa serentak bareng-bareng,
guys.
Kepulangan jamaah Indonesia dijadwalkan menjadi dua gelombang di mana gelombang pertama udah mulai dipulangkan dari tanggal 4 Juli kemaren sampe tanggal 18 Juli besok. Sedangkan gelombang dua pemulangan dilakukan dari tanggal 19 Juli dan berakhir di tanggal 2 Agustus.
Ok terus?
Tentunya dengan padatnya jadwal kepulangan jamaah Indonesia sebulan ke depan, pihak-pihak terkait udah mulai menyiapkan segala sarana dan prasarananya nih. Pihak
Angkasa Pura udah menyiapkan enam bandara untuk melayani kepulangan jamaah Indonesia. Setelah jamaah Indonesia tiba di tanah air, proses kepulangan jamaah dilanjutkan dengan pemantauan kesehatan dan urusan keimigrasian di asrama haji, sebelum nantinya kembali ke rumah masing-masing.
Lancar-lancar aja kan?
So far so good sih. Cuma yang namanya orang segitu banyak, pasti ada-ada aja kisahnya. Kayak kemarin, ada satu kejadian yang dialami seorang jamaah haji dari Aceh. Beliau jadi harus menunda kepulangannya karena
kehilangan paspor saat berada di Bandara King Abdul Aziz. Awalnya, Pak/Bu haji ini dijadwalkan pulang ke Indonesia bareng kloter satu, kemarin Rabu. Tapi karena paspornya ilang, doi harus nunggu Surat Perjalanan Laksana Paspor ato dokumen penganti paspornya terbit dan baru bisa ikut balik ke Indonesia di kloter tiga deh.
HUH untungnya masih bisa pulang ya.
Iyaaa. Pihak PPIH pada gercep juga bantuin ngurus dokumen penganti paspor jamaah haji dari Aceh ini. Selain soal paspor, ada juga beberapa jamaah kita yang kedapatan
kelebihan barang bawaan pada saat di bandara. Padahal sebelumnya tuh udah pada dikasih tau berat maksimal koper bagasi, koper kabin, dan tas tenteng. Alhasil, beberapa barang yang rencananya dibeli buat oleh-oleh, eh malah harus ditinggal di bandara.
HMM sayang ya…
Banget huhuhu. Barang-barang yang ditinggalkan ini kemudian dikumpulkan sama petugas perlindungan jamaah haji untuk didata dan dilaporkan lebih dulu. Buat tindak lanjutnya sih, Kepala Daerah Kerja Bandara, Pak Haryanto bilang kalo barang-barang ini bisa jadi bakal dihibahkan dengan persetujuan PPIH. In this case, sebenernya Kementerian Agama sendiri tuh udah menyiapkan 10 liter air zam-zam untuk masing-masing jamaah. Kebayang ga tuh berapa kubik total air zam-zam yang bakal dibagiin Kemenag wkwk.
Wkwkwkw OK. Anything else I should know?
Yep, Kemenag emang udah janji bakal ngasih 10 liter air zam-zam buat tiap jamaah haji Indonesia. Jumlah ini dua kali lebih besar dibanding jumlah air zam-zam yang jamaah haji Indonesia biasa dapatkan pada kurun waktu
10 tahun terakhir. Oleh karenanya, ada sedikit perbedaan pengambilan air zam-zamnya,
guys. Sekarang, jamaah haji akan dapat lima liter air zam-zam setiba di asrama haji. Lima liter sisanya bisa diambil di kantor Kemenag kabupaten/kota masing-masing.
Nggak ada yang gratis di dunia ini…
Even QRIS sekalipun.
Udah move on dari debat soal caranya baca QRIS? KRIS? KYURIS? KERAS? Nah, saatnya kita bahas yang lain, tapi masih soal soal QRIS juga. HEHEHEHE. Jadi
guys, kalo kamu pengguna setia QRIS, kamu harus tahu nih bahwa penggunaan metode pembayaran non-tunai yang diluncurin Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia ini udah nggak gratis lagi. Soalnya per 1 Juli kemarin, Bank Indonesia mulai nerapin
Merchant Discount Rate (MDR) atau biaya yang akan ditanggung pedagang kepada penyedia jasa pembayaran dengan besaran yang bervariasi. Simpelnya tuh, tiap penjual dan pembeli bertransaksi pake QRIS, maka Penyedia Jasa Pembayaran aka PJP bakal motong nilai transaksi yang akan ditransfer ke pembeli. Nilai potongannya juga bervariatif
mulai dari yang terkecil 0,3 persen untuk transaksi jual beli dan potongan terbesar sebanyak 0,7 persen untuk transaksi reguler. Tapi, khusus untuk transaksi yang bersifat sosial dan pemerintahan nggak akan dikenakan potongan itu,
guys. Kalo kata
Dirut Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Pak Erwin Haryono, adanya potongan ini tuh untuk mengganti investasi dan biaya operasional yang telah dikeluarkan oleh pihak-pihak yang terlibat pada penyelenggaraan transaksi QRIS.
Nah tapi kamu tenang aja
guys, kalo kamu konsumen, maka sebenernya aturan baru ini nggak akan berdampak apapun. Soalnya pedagang juga nggak boleh membebankan biaya ini ke konsumen. Udah ada aturannya juga di pasal 52 ayat 1 Peraturan Bank Indonesia tahun 2021 tentang Penyedia Jasa Pembayaran yang isinya:
“Penyedia Barang dan/atau Jasa dilarang mengenakan biaya tambahan (surcharge) kepada Pengguna Jasa atas biaya yang dikenakan oleh PJP kepada Penyedia Barang dan/atau Jasa.” Pak Erwin juga bilang jika ada pedagang yang kenain biaya MDR ke pelanggan, bisa langsung laporin aja ke pihak PJP gitu. Menanggapi hal ini, pedagang di
Kebayoran Lama sama sekali nggak keberatan sama penerapan MDR. Bagi mereka, adanya QRIS ini udah membantu banget transaksi mereka sehari-hari. Susi sebagai pedagang bakso di sana juga nggak ada niatan tuh untuk menaikan harga jual bakso, imbas diterapinnya MDR. Katanya sih, doi takut jualan baksonya jadi sepi kalo tiba-tiba harga baksonya naik.
Gitu
guys kata Calon Presiden dari PDI-Perjuangan
(PDIP) Pak Ganjar Pranowo pas ditanya soal siapa sosok calon wakil presiden pendampingnya di Pilpres 2024 mendatang. Kata Mas Ganjar, doi belum siapa cawapresnya, karena masih banyak pertimbangan. Tapi yang pasti, Mas Ganjar bilang, semua pihak punya peluang.
When you talk to your crushes all at the same time…
Thanks to Dhika, Atika, and Purple96 for buying us coffee today!
(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi?
Here, here…just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-
support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan.
Thank you so much!)
Catch Me Up! recommendations
Need more reasons to go swimming in this summer szn? Read this.