Rencana Perdamaian Indonesia Untuk Ukraina-Rusia Ditolak, PAN Belum Memutuskan Partai Koalisinya, Cuaca Panas Bikin Populasi Tidak Berkembang, Pasangan Tenis Indonesia/Jepang Didiskualifikasi

154

Good morning

Yeay to Tuesday! We’re still early in the week, so we hope you’re still all cool and motivated. To start off your day right, remember to take a few minutes to meditate, pray, and take a brisk walk in the nature. It is scientifically proven to uplift your mood. Now onto the news…

What’s been rejected?

Peace Plan from Indonesia.
Siapa sih yang nggak capek sama perang? Apalagi di case Ukraina-Rusia yang sampai sekarang belum ada tanda-tanda kelarnya. Nah makanya, Indonesia, yang dari awal aware banget sama kasus ini kemaren mengajukan Peace Plan ke Ukraina, guys. Biar damai aja gitu. Eh tapi kata Ukraina, “Maap ga dulu.”

Hold on, I need some background.
OK. Jadi as we all know perang antara Ukraina dan Rusia tuh kan masih berlanjut sejak tahun lalu. Saat ini, keduanya masih saling serang, terus saling cari dukungan luar negeri, dan tentunya saling bertahan. Gara-gara perang/invasi (whatever you’d like to call it) ini, kondisi jadi ngga stabil guys. Ukraina-nya luluh lantak, Rusia juga jadi diembargo banyak pihak, Eropa jadi deg-degan mulu. Pokoknya tumbenan rungsing banget deh tu benua biru…

I see…
Nah, kondisi perang kayak gini tuh bikin semua orang literally cape banget. In that sense, mulai dari PBB sampai organisasi internasional dan negara-negara di seluruh dunia tuh take part dalam upaya mendamaikan kedua belah pihak. Nah Indonesia, sebagai negara yang cinta damai juga ga mau ketinggalan dong. Kita turut berperan aktif mendamaikan Rusia dan Ukraina, dimulai dari kunjungan Presiden Joko Widodo ke Kyiv di Ukraine dan Moskow di Rusia tahun lalu. Juga berkali-kali menyampaikan komitmen perdamaiannya di berbagai forum, sampe kita tuh udah committed bakal siap jadi perantara buat perdamaian dua negara ini.

WOW kayak pahlawan w liat-liat…
Yoi. Ga cuma hal-hal tadi, Indonesia juga step up the game by proposing a…peace planSesuai namanya, peace plan ini adalah strategi perdamaian yang ditawarkan Indonesia supaya Ukraina dan Rusia bisa mulai negosiasi damai dan eventually menghentikan perang. Peace Plan ini yang disampaikan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Defence Meeting yang digelar di Singapura minggu lalu barengan sama Menhan-menhan negara lainnya. Terus, dalam Peace Plan ini, ada beberapa poin nih yang diungkap Pak Prabowo, guys.

Apa aja tuu?
Of course, yha gencatan senjata yha. Dua negara diminta buat bangun zona demiliterisasi dengan mundur 15 km dari posisi maju masing-masing pasukan. Hal ini harus dipantau langsung sama kelompok peacekeeping dari PBB kalau kata Pak Prabowo. Nggak cuma itu, Pak Prabowo juga mentioned referendum PBB harus diadain buat make sure bahwa keinginan mayoritas penduduk di wilayah yang disengketakan tuh bisa tercapai.

Sounds good, rite?
Wait until you hear about: Tanggapan Ukraina terhadap Peace Plan ini. Disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Ukraina, Oleksii Rezkinov, plan ini tuh nggak kayak plan-nya Indonesia, guys. Tapi lebih ke Russian plan. In his words, Pak Oleksii bahkan bilang, “We don’t need this mediator coming to us with this strange plan.” That being said, Peace Plan ini pun akhirnya ditolak mentah-mentah deh sama Ukraina.

Ditolak banget nih??
Ya gitu deh, guys. Kementerian Luar Negeri Ukraina juga ngeklaim nggak ada wilayah yang disengketakan antara Ukraina dan Rusia, karena jelas-jelas ya Rusia yang mencaplok wilayah Ukraina. Jadi ya nggak perlu ada referendum PBB segala. Selain itu, Ukraina juga ngeliatnya peace plan ini lebih ke kayak peace of surrender, gitu. Secara kalau diperhatiin, plan-nya Pak Prabowo tuh menyebut supaya both parties aka Ukraina dan Rusia harus mundur 15 km dari posisi asli mereka kan. Nah hal ini kontras sama pov Ukraine dan negara barat, guys.

Mereka maunya gimana?
Mereka maunya yang yang harus mundur tuh ya Rusia. Pasukan Rusia yang harusnya nggak boleh ada lagi di wilayah Ukraina. Terus Mereka juga ngeklaim Rusia tuh dari awal udah problematic: Melakukan kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida, pencaplokan wilayah, dll. Jadi ya wajar dong kalo Ukraine mau fight back, bukannya malah disuruh mundur juga. FYI guys sampai berita ini ditulis, belum ada keterangan apapun dari Kementerian Pertahanan RI terkait penolakan peace plan ini.
 
OK paham.
Nah fyi guys, dalam beberapa bulan terakhir, negara-negara lain kayak Brazil, China, Vatikan, sampai Afrika Selatan  juga udah ngajuin peace plan buat Ukraine. Tapi ya itu tadi, sama aja nasibnya kayak Indonesia, semuanya ditolak. Hal ini karena Ukraine tuh sebenarnya udah punya Peace Plan-nya sendiri, dan ada sepuluh poin totalnya dalam Peace Plan versi Ukraina.

Gimme all the details…
Well, in a nutshell, Peace Plan versi Ukraiana tuh mencakup  Keselamatan dari radiasi dan nuklir. Di sini, fokusnya adalah balikin pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa di Zaporizhzhia, Ukraina yang sekarang masih diduduki sama Rusia. Selain itu, semua tahanan perang dan anak-anak yang dibawa ke Rusia semuanya harus dibebaskan. Terus di-mention juga soal penegasan integritas teritorial Ukraina dan Rusia yang juga harus dipulihkan lagi sesuai sama Piagam PBB. Last but not least, yha pasukan Rusia harus cabut dari tanah Ukraina. Abis itu baru deh bisa declare “War is over”.

Kapan over-nya elah…. 
Sabar, gengs. Sampai sekarang plan ini juga terus disampaikan Presiden Volodymyr Zelenskyy tiap kali diundang ke berbagai world leaders meeting. Kayak KTT G20 di Indonesia tahun lalu, terus Arab League Summit Mei kemarin, sampai yang terakhir KTT G7 di Jepang. Ukraina sih bilangnya pihak G7 dukung banget sama plan ini yah. Jadi sekarang, prioritas mereka tinggal ambil hatinya negara-negara Global South aja, kayak negara Amerika Latin, Afrika, dan beberapa negara Asia. Biar kekuatan mereka juga lebih meningkat deh. Tapi kemudian di-ulti lagi sama the fact that Rusia yang makin nempel sama Kenya, China, dan negara Global South lainnya. Rumitttt….

OK. Now wrap it up pls…
Nah balik lagi ngomongin damai, Rusia sih bilangnya mereka juga mau banget damai, guys. Yep, terbukti dari beberapa bulan sebelum invasi kan Rusia mau tuh yah diajak ngobrol baik-baik. Sekarang pun mereka masih open. Ada tapinya sehhhh… Tapinya yha kalau mau dialog sekarang, pihak Rusia bilangnya dialog itu harus based on ‘realita baru’ di mana sebanyak lima provinsi di Ukraina udah fully or partially controlled by Russia. “Maneh siap nggak nerima kenyataan?” gitu kira-kira yah. Terus China, yang secara langsung atau nggak langsung ngedukung Rusia juga disebut bakalan ngirimin timnya ke Moscow bulan ini, dan melakukan dialog damai di sana. Still a long way to go…

Who’s more indecisive than you when deciding what’s for lunch?

Partai Amanat Nasional aka PAN.
Yoi, ada yang lagi galau banget ni guys 2024 mau ke mana. Bukan, bukan mau ke pelaminan atau lanjut S2 (or both, u go, girl!), tapi mau gabung ke koalisi siapa. Everybody, meet: Partai Amanat Nasional aka PAN yang udah meeting kaditu-kadieu tapi belum memutuskan mau gabung ke siapa. Jadi sebelumnya, mereka udah ketemu sama PDI-Perjuangan, dan kemarin banget, PAN ketemuan sama petinggi Partai Gerindra. Terus mo kemana Pak Juuuul?

Bentar. Gimme some background dong.
OK. Gini lo, guys. Jadi beberapa minggu terakhir ini emang ga abis-abis si ini ketemu si itu, si itu ketemu si ini, dll. Hal ini ga lepas dari makin dekatnya pemilu 2024 yang bakal berlangsung pada 14 Februari mendatang. Nah sebelum masuk ke 2024, partai-partai politik ini harus udah cawe-cawe, pasang strategi, koalisi, dan meeting-meeting dong biar pas pemilu nanti mereka bisa “menang”. Nah, salah satu yang ga bisa dilepaskan dari pemilu adalaaaah capres dan cawapres.
 
I am reading…
Nah, in case you’re not following, sejauh ini udah ada tiga nama yang disebut bakal maju sebagai capres dalam pemilihan presiden tahun depan. Ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Beliau diusung PDI Perjuangan dan didukung juga sama Partai Hanura, dan PPP. Terus ada mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan yang diusung Koalisi Perubahan di mana isinya ada Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS. Dan terakhir ada (calon) hattrick capres kita, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang diusung Partai Gerindra. Oh, over the weekend kemaren, Partai Kebangkitan Bangsa juga disebut udah melancarkan ‘Serangan Darat’ di mana mendorong Ketum mereka, Muhaimin Iskandar buat maju juga jadi Capres. Terus di antara partai-partai ini yang udah fix sama pilihannya, ada satu partai yang diketahui masih galau, guys.

Siapa tuuuu?
Partai Amanat Nasional aka PAN. Yep, partai yang dipimpin oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ini disebut-sebut masih bimbang mau dukung siapa di Pilpres ntar, guys. Pilihannya sih ada dua, kalau ngga ke Pak Prabowo, ya ke Pak Ganjar. Disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto, based on Rapat Kerja Nasional aka Rakernas mereka, emang dua nama ini yang masuk consideration PAN. Meanwhile, Pak Anies dari awal udah nggak masuk radar. Jadi ya gitu deh, sampai sekarang mereka galau dan masih sibuk ketemuan sama PDI Perjuangan dan Partai Gerindra selaku partai yang mengusung dua Bakal Capres ini.

HMMM….
Kayak Jumat kemaren misalnya. Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan tuh ketemuan sama Ketua Umum PDI-Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Di situ ngobrol banyak lah mereka, di mana salah satunya adalah PDIP yang nawarin PAN buat dukung Ganjar aja buat Pilpres ntar. Di situ sih Pak Zulhas nanggapinnya diplomatis aja. Doi bilang PAN udah lama kenal sama Pak Ganjar, tahu track record-nya beliau, dll. Pak Zulhas bahkan menyebut bahwa Pak Ganjar Pranowo merupakan kandidat yang kuat untuk Pilpres. Tapi sampai sekarang the options still remain open aja buat PAN karena harus didiskusikan secara internal partai katanya.

Okay….
Nah, terus kemarin banget nih, petinggi PAN akhirnya juga ketemuan sama Partai Gerindra. Tapi nggak kayak pertemuannya sama PDI Perjuangan, pertemuan sama Gerindra tuh nggak dihadiri sama ketum masing-masing, guys. Nggak diketahui juga sih Pak Zulhas dan Pak Prabowo kemana. Adapun meeting yang dilangsungkan di Kantor DPP PAN ini dipimpin sama Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani dan Sekjen PAN, Eddy Soeparno.

Spill
 dong ngomongin apatu?
Yha ngomongin kemungkinan PAN bakal bekerja sama dengan Gerindra dan mendukung Prabowo Subianto. To give you more context, PAN dan Gerindra tuh dari jaman 2014 emang udah cocok. Secara di tahun 2014, Hatta Rajasa yang pada saat itu jadi Cawapresnya Pak Prabowo kan kader PAN yah. Terus 2019 Sandiaga Uno juga diusung PAN. In that sense, 
Advertisement
Pak Eddy bilangnya kalau sekarang mau kerja sama lagi tuh ya, “Tinggal klik aja,” katanya gitu. Tapi yha balik lagi, semua opsi masih kebuka lebar banget. PAN dan Gerindra juga bakal ketemuan lagi abis ini buat follow up terkait rencana kerja sama mereka.

Any clue 
PAN bakal collab sama yang mana?
Nah soal itu, ada satu tokoh kunci di sini, guys. Yep, Menteri BUMN, Erick Thohir. Diketahui sampai saat ini PAN tuh masih konsisten dukung Mas ET jadi cawapres. Pokoknya buat PAN, mau Pak Prabowo atau Pak Ganjar, wapresnya teteup Pak ET. Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto bahkan bilangnya, “Kalau mau menang, saya kira Pak Ganjar atau Pak Prabowo mesti ambil Pak Erick untuk memenangkan kontestasi di 2024.”

Pede ugha. Tapi kalau bukan Pak Erick gimana?
Nah kalau dua bakal capres ini nggak jadiin Pak ET sebagai cawapres, maka PAN disebut bakal balik ke skenario awal, which is mengusung Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto sebagai capres, dan cawapresnya Pak Zulhas sendiri. SERU kan capresnya jadi EMPAT ehehehe. Jadi sekarang, tinggal tunggu PDI Perjuangan dan Partai Gerindra aja, guys. Nah soal hal ini, baik Bu Mega maupun Pak Prabowo kompak bilang, “Okee kita tampung mau kamu yahhh…”

Now tell me a little bit about Mas ET…
Ahhh yakin gatau? Itutuuuu yang mukanya ada di mesin ATM tiap Bank BUMN kalo kamu mau ngambil duit WKKWKWKW anyway fyi guys based on survei Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Mas Erick sebagai Cawapres tuh ada di posisi puncak dengan persentase 15,5%. Selanjutnya ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang literally cuma selisih 0,1% doang di 15,4%, terus ada Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Parekraf Sandiaga Uno, dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. FYI di survei ini, Mas Erick tuh unggul bagi pemilih yang dukung Jokowi-Ma’aruf, dan dari background petani, peternak, nelayan, dan PNS/Swasta.

I see. Anything else I should know? 
Btw dari tadi ngomongin PAN, kamu pastinya masih inget dong kalau partai yang identik dengan pemilih Muhammadiyah ini udah berkoalisi sama Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan aka PPP which is Koalisi Indonesia Bersatu namanya. Nah the fact PPP udah dukung Ganjar dan PAN yang sekarang lagi galau meeting sana-sini, bikin publik wondering dong. “Ini koalisi tapi kok jalan sendiri-sendiri gitu sih?”. Menyikapi hal ini, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto bilangnya, “Tidak ada yang bubar,” ceunah. Pak Airlangga juga menyebut wong Golkar sendiri aja juga sibuk meeting sama partai di luar koalisi kayak Gerindra dll. Everything is fine, guys.

When you’ve been thinking about “childless”…

Climate crisis can be a factor.
Like, literally. Kamu tau gak guys, bahwa climate crisis yang terjadi sekarang tuh beneran, literally, bisa bikin kamu childless. Yep, dalam penelitian terbaru yang dirilis di Journal Nature Sustainability kemarin disebutkan bahwa extreme heat bisa bikin populasi manusia jadi nggak berkembang.
 
WAH u becanda.
Serius. Nih ya, salah satu efek pemanasan global, kayak namanya, ya suhu udara jadi panas kan. Nah panas-panas ini tentunya bikin hidup kita jadi ga nyaman dan eventually bisa sangat bahaya buat kesehatan ke level yang very dangerous. Terus yang makin mengkhawatirkan, diketahui bahwa kenaikan suhu ini bakal terus terjadi, bahkan katanya di akhir abad suhunya bakal meningkat sebanyak 2,7 derajat Celsius.
 
Yaa akhir abad masih lama…
Tetep aja panasnya kan gradually kerasa dari sekarang. Buktinya aja kenaikan suhu terus terjadi dari tahun ke tahun. Jadi gini, suhu bumi rata-rata tuh normalnya berkisar di antara 13 sampai 27 derajat Celcius. Nah tapi menurut penelitian ini, di tahun 2030, tujuh tahun dari sekarang, dunia diprediksi bakal dihadapkan sama suhu dengan rata-rata 29 derajat Celsius, guysIn that sense, manusia di dalamnya, aka kita-kita nih, bakal keluar dari yang namanya climate niche.

Climate niche??
Iya. Jadi climate niche ini adalah sikon di mana sebuah populasi bisa berkembang karena didukung oleh faktor lingkungannya. Yep, kamu pasti tahu dong kalau faktor lingkungan tuh berpengaruh banget sama pertumbuhan populasi, rite? Nah selama ini, kita ada di kondisi climate niche di mana iklim dan lingkungan tuh mendukung buat mengembangkan populasi, aka kamu punya anak, guys. TAPIIII, kondisi ini bisa banget berubah seiring dengan makin parahnya climate crisis. 
 
Artinya kita jadi gabisa punya anak gitu?
Sort of. Lebih ke kayak, berat banget ni punya anak karena PANAS banget. Serius, guys. Jadi penelitiannya ini memperkirakan bahwa pada tahun 2030 nanti, bakal ada 2 miliar orang yang keluar dari ‘climate niche’ dan nggak bisa berkembang lagi gara-gara nggak kuat sama suhu panas. Jadi lingkungan kita udah ngga mendukung untuk kita punya anak karena ya udah sepanas itu. Terus kalau diliat lebih jauh lagi nih, di tahun 2090, bakalan ada 3,7 miliar orang yang keluar dari climate niche alias nggak bisa berkembang lagi.

Buset…

Nah kalau hal ini sampai kejadian (amit-amit), maka ada lima negara yang punya tingkat keparahan paling signifikan. Yaitu, India, Nigeria, Filipina, Pakistan, dan Indonesia. Yep, lima negara ini termasuk Indonesia bakal dihadapkan sama tingkat kematian, penyebaran penyakit, dan tingkat kelembaban udara yang nggak main-main. Hal ini kemudian end up bikin kita keluar dari climate niche tadi deh. Makanya, we have to do something, guys.


HARUS…
Nah soal itu juga. Beda sama yang selama ini digembar-gemborkan orang-orang, para peneliti dalam jurnal ini sih bilangnya udah telat banget kalau mau mengatasi climate crisis dengan benar. Kalau pun bisa, ya mau nggak mau harus sprint aka gerak cepat ceunah. Emisi gas rumah kaca harus dikurangi lima kali lebih cepat biar bisa at least suhu bumi nggak meningkat drastis sebanyak 2,7 derajat Celsius sampai akhir abad ini.

Ok anything else I should know? 
FYI yang harus kamu inget adalah, a little action means a lot, guys. Perubahan sepersekian derajat aja itu suhu, bisa banget ngubah keadaan jadi panas atau sejuknya bumi. Tergantung kita nih. Mau sprint dan berbenah sekarang atau mau ongkang-ongkang kaki dan childless aja?

What’s causing some controversy?

French Open match.
 
Iya guys, buat kamu yang ngikutin tenis, pasti ngeh bahwa saat ini lagi berlangsung turnamen tenis French Open yang juga diikuti oleh petenis asal Indonesia Aldila Sutjiadi. Nah tapi kemarin, ada insiden yang mengecewakan di mana pasangan Indonesia/Jepang, yakni Aldila Sutjiadi/Miyu Kato didiskualifikasi. Yep, keduanya didis ketika tengah bertanding di babak ketiga French Open 2023, saat melawan Marie Bouzkova/Sara Sorribes Tormo. Penyebabnya, bola yang dipukul Kato di depan net secara ngga sengaja mengenai seorang ball girl di seberang lapangan. Hal ini sontak bikin si ball girl nangis dan Kato pun langsung minta maaf. Menanggapi kejadian ini, lawannya Aldila/Kato yakni Bouzkova/Tormo ga terima. Mereka melakukan protes kepada umpire dan mendesak supaya keduanya didiskualifikasi dari pertandingan. Setelah melalui berbagai pembahasan di pinggir lapangan selama beberapa menit, diputuskan deh bahwa Sutjiadi/Kato didiskualifikasi. Hal ini tentunya menuai kontroversi, sampe-sampe akun IG-nya Bouzkova/Tormo abis dihujat netijen.

“Saya masih jomblo, baru sebulan.”

Gitu guys kata Menparekraf aka mantan kader Partai Gerindra Pak Sandiaga Uno pas ditanya soal pilihan partai politik barunya menjelang Pilpres 2024. Jadi guys, Pak Sandi ni kan awalnya kader Gerindra, tapi sekitar bulan lalu doi tuh cabs, dan sampe sekarang masih dalam tahap pdkt aja sama dua partai, yakni PPP dan PKS. Beliau bilang, sama keduanya udah ada pembahasan, ya tapi belum ada yang jadian, karena baru sebulan juga putus sama Gerindra.
When Pak Sandi has a better morale than your ex that jumps into a new relationship right after broke up…

Announcement


Thanks to Someone, Ory, Merekam, and Chev for buying us coffee today! 

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

Struggling to sleep at night? These could be the reasons…
Advertisement