Who’s finally making it official?
Definitely not me and my situationship.
Yep, not. We’re talking about the Netherland.
How so?
Iya, karena baru aja Sabtu kemarin, dalam sebuah debat parlemen di Belanda, perdana menteri mereka, yakni Mark Rutte akhirnya mengakui Proklamasi NKRI 17 Agustus 1945 “Sepenuhnya dan tanpa syarat”.Lah baru sekarang banget nih?
Hehehe namanya juga penjajah ya kan. Anyway in case you need some refresher, jadi emang katanya kan Belanda tuh menjajah kita selama hampir 3,5 abad ya. Itu tuh jujur lama banget. Terus kita mendeklarasikan kemerdekaan di tahun 1945, tapi abis itu pun Belanda ga mau move on dan balik lagi ke NKRI untuk lanjut usaha biar bisa balik berkuasa di tanah air (hence ada Agresi Militer I, II, Puputan Margarana, dll pokoknya hampir sepanjang awal pemerintahan Bung Karno deh).
Hehehe namanya juga penjajah ya kan. Anyway in case you need some refresher, jadi emang katanya kan Belanda tuh menjajah kita selama hampir 3,5 abad ya. Itu tuh jujur lama banget. Terus kita mendeklarasikan kemerdekaan di tahun 1945, tapi abis itu pun Belanda ga mau move on dan balik lagi ke NKRI untuk lanjut usaha biar bisa balik berkuasa di tanah air (hence ada Agresi Militer I, II, Puputan Margarana, dll pokoknya hampir sepanjang awal pemerintahan Bung Karno deh).
Rese banget.
Yoi. Jadi Belanda tuh jujur emang kekeuh banget ga mau melepas Indonesia dari jajahannya. Karenanya, mereka terus melakukan berbagai cara sampe akhirnya di tahun 1949, seiring dengan desakan dunia internasional dan perjuangan Indonesia yang juga kekeuh ga mau dijajah lagi, disepakatilah yang namanya Konferensi Meja Bundar. Di dalam konferensi itu disebut bahwa Belanda mengakui Indonesia sebagai Republik Indonesia Serikat (RIS), dan Indonesia adalah negara yang berdaulat dan merdeka.
Ya case closed dong…
Engga juga. Karena Hari Kemerdekaan RI versi Belanda tuh 27 Desember 1949 guys, berdasarkan tanggal ditetapkannya hasil KMB ini. Nah dari situ sejarawan dan akademisi Belanda banyak lah perdebatan terkait penjajahan mereka di tanah air. Terus di tahun 1969, PM Belanda pada saat itu Piet De Jong akhirnya ngeluarin statement kalau emang ada tindak kekerasan yang berlebihan yang dilakukan sama tentara Belanda. TAPIII, “Itu merupakan tindakan yang benar untuk dilakukan saat itu,” katanya. Terus di tahun 2005 juga, mantan PM Belanda Bernard Bot juga bilang pihaknya udah menerima kemerdekaan Indonesia secara de facto but still, hari kemerdekaan kita di mata mereka tetap 27 Desember 1949.
Huft, white people and their efforts to justify colonialism…
Rite? Nah sampe akhirnya di tahun 2020 lalu, Raja William dan Ratu Maxima datang langsung ke Jakarta kan. Di sinilah terjadi turning point di mana Kerajaan Belanda akhirnya minta maaf atas apa yang tentara mereka lakukan dulu di periode 1945-1949. Terus dari situ, Pemerintah Belanda pun semakin didesak buat melakukan penelitian lebih jauh terkait penjajahan mereka di tanah air, dengan melibatkan peneliti dari Universitas Gadjah Mada. Hasil penelitian ini kemudian dibahas di Rapat Parlemen Rabu kemaren kan. Ending-nya, PM Mark Rutte pun akhirnya menyatakan Belanda mengakui Kemerdekaan Indonesia tuh 17 Agustus 1945. Valid, secara penuh, dan tanpa keraguan.
NAH GITU DONG. Dari lama kek.
Ya again, western colonialism ya guys, udah mau ngaku aja udah bagus hahaha anyway, karena udah diakui begini, maka sejarawan UGM Sri Margana ngeliatnya Indonesia bisa aja menuntut ganti rugi atas apa yang terjadi dalam periode 1945-1949 lalu. Iya, secara kalau Belanda udah mengakui Indonesia merdekanya di tahun 1945, maka yang mereka lakukan selama empat tahun setelahnya ya merupakan agresi militer. Upaya menyerang kedaulatan negara yang udah merdeka, dan konsekuensinya, yha bisa aja dituntut. Minta ganti rugi, gitu.
Ya makes sense sih.
True. Tapi Bu Sri bilang, konsekuensi ini berlaku dua arah. Dari Belanda iya, dari kita juga iya. Secara korban dari Belanda juga banyak banget kan berguguran di masa itu, TNI kita bahkan juga disebut melakukan kekerasan ke tentara Belanda. Lebih jauh, Bu Sri juga menyebut pengakuan ini lebih menguntungkan buat masyarakat Belanda itu sendiri. Since Gen Z dan millennialnya juga banyak yang mulai ngeh soal masa lalu bangsa mereka sebagai ‘bangsa penjajah’ kan. Jadi kayak, yha not proud tapi gabisa diubah juga, jadi ya diakui ajalah. Gitu kira-kira gengs…
OK. Anyone at home saying anything?
Ada dong. Presiden Joko Widodo sendiri bilangnya pengakuan ini impact-nya kemana-mana banget, guys. Jadi sekarang Pak Jokowi harus discuss dulu sama Menteri Luar Negeri Bu Retno Marsudi, terus ntar diliat lagi gimana-gimananya nanti ke depan. Lebih jauh, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga bilangnya pengakuan itu bakal lebih afdol lagi kalau juga disertai dengan permintaan maaf dari Pemerintah Belanda.
Got it. Anything else I should know?
Btw, yang harus kamu tahu adalah, Belanda tuh cuan banget waktu menjajah negara-negara lain, guys. Yep, dari riset “State and Slavery” yang dirilis beberapa waktu lalu, Belanda memperoleh untung sampe 3 juta gulden atau US$600 juta. Terus, pangeran-pangeran pada saat itu juga disebut memeroleh 3% dalam perdagangan rempah-rempah yang terjadi pada saat itu.