Good morning
Rise and shine! It’s still Tuesday, so hang in there. To make your morning a little more informed, let’s just catch up! With the hottest updates on Lucas Enembe, Indonesia-Argentina, Greece boat disaster, to your upcoming holiday. Let’s go!
First stop: Lukas Enembe trial drama.
Here’s your A to Z recap.
Yep. Kamu masih ingat Pak Lukas Enembe? Itu lho, Gubernur Papua non-aktif yang jadi terdakwa kasus penerimaan suap dan gratifikasi proyek infrastruktur di Papua. Nah, the newest updates on him, Pak Lukas tuh kini udah resmi ditetapkan sebagai terdakwa. Jadi kemarin banget nih, setelah berbagai drama, Jaksa Penuntut Umum (JPU) akhirnya mendakwa Pak Lukas emang menerima suap dan gratifikasi senilai Rp46,8 miliar.
Background pls.
You got it. To freshen you up, jejak tindakan korupsi yang dilakukan Pak Lukas ini sebenernya udah mulai kecium sejak tahun 2017 lalu, guys. Jadi enam tahun lalu itu, Pusat Pelaporan Analisis Transaksi aka PPATK mulai mencium bahwa ada yang nggak beres sama laporan cashflow-nya Pak Lukas. Laporan itu kemudian diteruskan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh PPATK dan setelah melewati berbagai proses pemeriksaan, September tahun lalu Pak Lukas ditetapkan sebagai tersangka sama KPK. Sejak saat itu, beliau juga dikenakan travel restriction alias ngga boleh berpergian ke luar negeri.
OK terus…
Udah jadi tersangka, udah dikasih travel restrictions, apakah proses hukum berjalan lancar kayak Tol Jagorawi jam dua subuh? Oh tentu tidak. Pihak KPK tuh diketahui sempat dua kali manggil Pak Lukas ke Jakarta buat melakukan pemeriksaan kan. Tapi dua kali itu juga Pak Lukas nggak datang, guys. Iya, Pak Lukas tuh sakit.
Sakit apatu?
Jantung bocor, diabetes, tekanan darah tinggi, sampai gejala gangguan ginjal. Pokoknya banyak banget sakitnya. Nah tapi yang harus kamu tahu adalah: walaupun disebut sakit, Pak Lukas malah sering muncul di publik. Lalu puncaknya, Januari kemarin KPK akhirnya berhasil menangkap Pak Lukas waktu yang bersangkutan lagi mam papeda gitu di rumah makan di Papua. Diterbangkanlah beliau ke Jakarta dan beliau pun ditahan di Rutan KPK since then.
Lanjut…
Nah yaudah kan, udah tersangka, ini saatnya beliau menjalani proses hukum untuk membuktikan apakah emang doi ngga bersalah. Tapi ya agak rumit juga guys jujur, karena doi beneran sering sakit-sakitan. Bahkan, kuasa hukum Pak Lukas, Petrus Bala Pattyona menyebut obat-obatan yang disediain sama dokter KPK tuh nggak mempan, makanya obatnya juga ga diminum. Pak Lukas juga insist supaya dibolehin berobat ke Singapura aka SG. Permintaan ini bahkan udah dikirim sampe dua kali ke ke Ketua KPK Firli Bahuri, dan salah satunya ditulis tangan sama beliau.
Ya beneran sakit berarti…
Ya mungkin yah. Tapi KPK juga agak bingung guys, soalnya kalo menurut Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu, pihaknya mau mendalami dulu motif Pak Lukas yang kekeuh minta berobat ke Singapura tuh apa? Secara, Pak Asep menyebut penanganan Pak Lukas di Rutan KPK tuh udah proper banget, bahkan sampe melibatkan Kementerian Kesehatan, IDI, dan pihak lainnya. Makanya kalo kata Pak Asep mah, ya ga perlu ke SG. Kayak, “Ada apa siii di SG? Bapak mau ngapain di sana?” gitu kira-kira, guys. In the meantime, proses hukum juga tetap berjalan.
Nah ya udah coba bahas itu aja.
OK. Jadi proses persidangan ini udah sampai ke agenda pembacaan dakwaan oleh JPU. Sidang dakwaan ini digelar kemarin banget di Pengadilan Tipikor, Jakarta. Dalam dakwaannya, JPU mendakwa bahwa di tahun 2018 lalu, Pak Lukas emang menerima suap dan gratifikasi senilai Rp46,8 miliar dari pengusaha bernama Rijatono Lakka dan Piton Enumbi yang merupakan partner in crime-nya. Jadi Rijatono adalah pemilik CV Walibu, dan Piton adalah Direktur PT Melonesia Mulia. Nah, Pak Lukas sebagai Gubernur Papua disebut JPU telah membantu kedua orang ini supaya perusahaan mereka yang menang tender project pengadaan infrastruktur di Papua.
Biasa banget nih, korupsi proyek-proyek gini…
Well, wait until you hear this: JPU bahkan menyebut Lukas menerima fresh money dari Rijatono sebesar Rp1M, terus Rp34,4 miliar juga dibayarkan tapi dalam bentuk pembangunan atau renovasi fisik aset-asetnya Lukas. Banyak banget guys itu, mulai dari tanah, dapur, rumah, kosan, hotel, belum lagi rumah yang satu lagi, terus butik, dll. Jadi ya gitu, atas perbuatannya, Pak Lukas dijerat Pasal 12 huruf a atau Pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan juncto Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP juncto Pasal 65 ayat (1) KUHP dan Pasal 12B UU Pemberantasan Korupsi dengan ancaman maksimal penjara seumur hidup.
Oh wow. Ada pembelaan?
Of course. Nggak sebatas pembelaan, waktu jaksa mention angka Rp45 miliar, Pak Lukasnya langsung motong, “Bohong woi. Tidak benar. Dari mana angkamu. Dari mana saya terima? Tidak benar, kau itu tipu-tipu semua, omong kosong.” Nggak cuma itu, melalui kuasa hukumnya, Lukas juga menyampaikan keberatannya dengan bilang dia sama sekali nggak merampok uang negara, nggak pernah menerima suap, tapi KPK yang nge-framing seolah dirinya adalah penjahat besar. Nggak cuma itu, Pak Lukas juga bilang bahwa dia udah difitnah dan dizalimi. Bahkan, in his words, Pak Lukas bilangnya gini: “Seandainya saya mati, pasti yang membunuh saya adalah KPK. Dan saya sebagai kepala adat, akan menyebabkan rakyat Papua marah dan kecewa berat terhadap KPK penyebab kematian saya.”
OMG the DRAMA.
Ya gitu deh, guys. Padahal sidang ini tuh udah berjalan secara offline sesuai kemauannya Pak Lukas dan tim kuasa hukumnya. Nah tapi karena Pak Lukasnya naik pitam kayak tadi sampai ganggu jalannya sidang, maka majelis hakim yang dipimpin oleh Hakim Rianto Adam Ponto pun langsung kasih ulti. In his words: “Apabila saudara dalam persidangan ini seperti ini menjalani persidangan, maka kami cabut lagi sidang offline, dan sidang online dengan segara risiko. Ingatkan dia, kami sudah beritikad baik.”
Okay, now wrap it up….
Btw, balik lagi ke keinginan Lukas Enembe untuk berobat ke Singapura, di persidangan kemarin Pak Lukas juga mention soal mantan penyidik KPK, Novel Baswedan di mana waktu Bang Novel request mau berobat ke SG, pemerintah tuh approved pada saat itu, guys. Nah hal ini bikin Pak Lukas gemes sendiri dong. “Lah kok dia boleh saya nggak?” gitu.
Here’s another sad story of migrants….
This time, it’s warga Pakistan.
Jujur ini sedih dan tragis banget. Minggu lalu, ada ratusan warga Pakistan yang mencoba meninggalkan tanah kelahiran mereka dan cusss ke Eropa lewat jalur laut dengan menggunakan kapal. Nah tragisnya, hari Minggu kemarin, di Laut Mediterania deket Yunani sana, kapal itu tenggelam dan akhirnya 300 dari para migran ini dinyatakan tewas :((((.
Saaaaad 🙁
Banget. Jadi kan emang seperti kita tahu, Pakistan tuh selama berpuluh-puluh tahun ini udah mengalami krisis ekonomi dan berbagai instabilitas politik. Ditambah baru aja nih, mantan Perdana Menteri mereka, Imran Khan juga ditangkap dan bikin kondisi negara makin chaos. Jadi di sana tuh nggak cuma ada krisis ekonomi, tapi juga krisis politik. Yep, mulai dari perang, demonstrasi di mana-mana, healthcare system nggak keurus, utang negara banyak, inflasi makin melonjak, kemiskinan merajalela, economic growth mentok, not to mention, lokasi mereka yang tetanggaan sama Afghanistan juga bikin sikon di sana jadi ngeri-ngeri (ga) sedap.
Lanjut….
Menghadapi situasi dalam negeri yang kayak gini, banyaklah warga Pakistan yang udah cape banget terus pengen cabut dari negaranya guys. Kebanyakan para migran ini berusaha mencari kehidupan baru yang lebih baik di Timur Tengah, Amerika, dan Eropa. Dan itu beneran banyak banget, guys. Tahun lalu aja, dari data yang di-upload The Express Tribun Daily, ada 765.000 orang yang pergi migrasi dari Pakistan, termasuk 92.000 orang berpendidikan tinggi kayak dokter, engineers, akuntan, ahli IT, dll.
Brain drain tu istilahnya…
Correct. Nah karena kondisi negaranya juga ngga makin membaik, maka warga Pakistan yang fleeing the country juga makin hari makin banyak. Nah yang terbaru adalah, minggu lalu, ada lebih dari 750 orang yang berangkat dari Pakistan ke Eropa via jalur laut. Rame-ramean mereka satu kapal gitu, dan ketika mereka sampai di Laut Mediterania, tepatnya di pesisir pantai dekat Yunani sana, kapal mereka terbalik :(((. Adapun karena peristiwa ini, otoritas setempat menyebut ada 300 orang yang dinyatakan meninggal dunia.
🙁
Saking parahnya peristiwa kapal terbalik ini, Badan Migrasinya PBB, namanya the United Nations Migration Agency menyebut peristiwa ini adalah yang terparah yang pernah terjadi di Laut Mediterania. Terus setelah mendengar kabar ini, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif langsung mengumumkan Hari Berkabung Nasional bagi Pakistan. Lebih jauh, PM Shehbaz juga bilangnya kudu ada “high level inquiry” alias penyelidikan tingkat tinggi terkait kecelakaan ini. Kalau ketahuan ada yang lalai dan harus ada yang bertanggungjawab, yha harus dimintai pertanggungjawabannya.
Wait. Kok dia bisa ngomong gitu?
Well, yang kalian harus tahu adalah: Negara-negara Uni Eropa, termasuk Yunani tuh dinilai nggak se-welcome itu sama migrants, guys. Sejumlah negara Eropa bahkan memperketat border mereka kan. Nah ini yang kemudian dicurigai terjadi di peristiwa kali ini, guys. Pihak Pakistan bilangnya penjaga pantai Yunani tuh ngiket tali kapal mereka di tempat yang salah, makanya bisa sampai kebalik itu kapal.
I believe the Greeks also have a say…..
Yep. Hal ini kemudian dibantah keras sama Pemerintah Yunani. Jubir pemerintah mereka, namanya Ilias Siakanderis menyebut bahwa mesin kapalnya tuh emang rusak. Mungkin karena para penumpangnya panik, kapalnya jadi hilang keseimbangan dan ended up terbalik. Terus waktu kapalnya kebalik, para penjaga pantai juga belum sampai di lokasi kejadian, hingga menyebabkan banyak nyawa melayang. Baru deh pas para penjaga datang, korban langsung dievakuasi.
Got it. Anything else?
Btw, terkait fenomena orang-orang yang pada cabut ninggalin negaranya, termasuk yang ke Yunani ini, Pemerintah Pakistan tuh ngeliatnya hal ini sebagai human trafficking, guys. Bukan migrasi biasa. That being said, aparat setempat pun udah menangkap 10 orang terduga pelaku human trafficking. Disampaikan juga oleh Perdana Menteri Shehnaz, kalau emang udah fix terbukti bersalah, para pelaku bakal dikenakan hukuman berat. Jadi harapannya, nggak ada lagi deh tuh orang Pakistan yang dijebak dan dikirim ke luar negeri kayak gini.
And this is what got everyone’s attention last night…
Indonesian National Football Team against the winner of FIFA World Cup 2022.
WHAT A GAME. Last night, timnas sepak bola Indonesia akhirnya kesampaian buat menggelar FIFA Matchday melawan Tim Tango, Argentina di Stadion Gelora Bung Karno. Pertandingan ini bisa dibilang seru banget guys, secara Argentina kan baru aja menang Piala Dunia Qatar pada Desember lalu. Yah meskipun semalem kita kalah 2 – 1, tapi pasti pertandingan ini bakal jadi pelajaran emas buat Timnas Indonesia ke depan.
OMG. Tell me everything.
Ok first of all, sebagai pihak penyelenggara, PSSI sebelumnya udah berhasil menjual ludes 60.000 tiket dari jauh-jauh hari untuk pertandingan ini. Adapun tiket sebanyak itu dibagi menjadi empat kelas dengan harga tertinggi sampai Rp4.250.000. Meskipun harga tiket paling mahal setara UMR Jakarta, tingginya animo masyarakat Indonesia soal sepak bola sudah tentu dengan mudah membabat habis tiket yang dijual.
WOW. Gila ugha.
Yep. Soalnya kan pertandingan Timnas Garuda vs Tim Tango yang senior kali ini juga merupakan kali pertama sepanjang sejarah gitu lo. FYI, sebelumnya udah ada 24 pemain Argentina yang landing ke Indonesia, Jumat kemarin. Sayangnya, the Goat Lionel Messi nggak ikut dateng ke Indonesia, guys. Kata pelatihnya Argentina Lionel Scaloni sih, Messi dan beberapa pemain lain lagi perlu istirahat. Jadi, belom bisa deh ikut dateng ke Indonesia.
Yah. Emang kalo nggak ada Messi masih seru ya?
Eiit.. Jangan salahh. Meskipun messi nggak ikut main, masih banyak banget pemain top dunia macam Julian Alvarez dan Alejandro Garnacho di kubu Argentina. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir juga menyampaikan kalo pertandingan ini adalah Indonesia melawan Argentina, bukan melawan Messi all star (WKWKKW). Senada dengan Pak ET, pelatih Argentina juga meminta masyarakat Indonesia untuk menikmati saja pertandingan yang berlangsung.
Eh, I heard Pak ET sampe janjiin bonus ya ke Timnas Indonesia?
You heard it right. Di depan awak media, Pak ET terang-terangan berharap pertandingan berakhir imbang. Nggak tanggung-tanggung, Menteri BUMN ini menjanjikan bonus kepada Skuad Garuda kalo bisa imbang lawan Argentina. Meskipun begitu, baik Pak ET atau pihak PSSI yang lain nggak mau kasih bocoran besaran bonusnya.
So, semalem pertandingannya gimana?
Wah asli seru parah. Animo masyarakat Indonesia bener-bener gedee bangeettt. Mereka udah memenuhi area Stadion Gelora Bung Karno sejak sore hari and if you’re working around the area, kamu pasti ngeh bahwa jalanan maceeet banget. Nah dalam pertandingannya sendiri, nampak Presidan Joko Widodo juga turut hadir menyaksikan laga yang berlangsung. Finally, setelah main dua babak, Indonesia beneran harus belajar dari Argentina. Yep, tim asuhan pelatih Lionel Scaloni itu berhasil menang dari Timnas Indonesia dengan skor akhir 2-0.
OK. Anything else I should know?
Sedih karena kalah war tiket Timnas Indonesia vs Argentina dan ga bisa nonton langsung? Tenang guys, karena PSSI berencana datengin sampe tujuh lagi tim dunia ke Indonesia. Pak ET bilang, undangan buat tim-tim ini bakal mulai dikirim tahun depan, dan PSSI juga udah mengonfirmasi tiga timnas yang udah dikasih undangan. Mereka adalah Portugal, Brasil dan Maroko. Nah, tinggal pilih deh kamu mau nonton yang mana.
When you realized..
Lebaran (Haji) sebentar lagi~
Yep. Berhubung minggu ini udah masuk akhir bulan Juni, artinya Lebaran Haji aka Idul Adha udah tinggal menghitung hari nih, guys. Buat kamu yang merayakan, save the date ya: Iduladha (Government version) jatuh pada 29 Juni aka Kamis minggu depan. Keputusan ini udah ditetapkan langsung sama Kementerian Agama setelah menggelar Sidang Isbat minggu kemarin. FYI, tanggal Lebarannya juga beda nih sama Muhammadiyah yang lebarannya duluan, yakni pada 28 Juni.
Now, we know what you think: Ada cuti bersama ga buat para umbi ASN dan budak corporate? Nah menyikapi kegalauanmu ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) Abdullah Azwar Anas emang udah mengusulkan penambahan cuti bersama supaya berlangsung pada 28 – 30 Juni. Pak AA meyakini bahwa kalo cuti bersama diterapkan, maka akan ada peningkatan perekonomian di daerah-daerah gitu. Tapi sampai berita ini ditulis, usulan tersebut belum final, guys. Usulan penambahan cuti bersama ini perlu didiskusikan bareng Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Agama, dan Menteri Tenaga Kerja.
So, planning long weekend ke Balinya di-hold dulu yaa…
“Jadi anak-anak, itu tolonglah, kalian mau senang dengan K-Pop, dengan rock, dengan hiphop dan lain sebagainya, tidak apa-apa. Tapi, jangan, jangan sekali-sekali, tidak mencintai yang namanya seni kita, Indonesia Raya.”
Tuh guysss inget-inget tuh pesan dari Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri Hari Minggu kemarin, pas beliau membuka acara Pesta Kesenian Bali ke-45 tahun 2023 di Denpasar, Bali. Jadi dalam sambutannya itu, Bu Mega bilang bahwa saat ini, ‘gempuran’ dari budaya luar terus masuk ke Indonesia dan yang paling populer emang K-Pop. Nah, tapiii tetep kita harus memegang teguh kebudayaan leluhur yang ada di Indonesia.
Arassoo…
Announcement
Thanks to Kakakiva, NINO, Oki, Prabowo, Youdooo, and Someone for buying us coffee today!
(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)
Catch Me Up! recommendations
If you want a healthier heart, try to consume these drinks regularly.