Kemenkeu Punya Hutang Rp 800 M ke PT CMNP

57

Now, have you been hearing about the beef between Jusuf Hamka vs The Government?

This time, gara-gara belum bayar utang.
Oh boy, when you love drama so much, Kementerian Keuangan masih punya stok drama yang harus kamu ketahui nih. Yang terbaru, masyarakat +62 lagi heboh banget ngomongin Kementerian Keuangan, mewakili pemerintah, yang disebut belum bayar utang sebesar Rp800 miliar ke salah satu perusahaan jalan tol namanya PT Citra Marga Nusaphala Persada aka CMNP. So now, everybody’s eyes are on bos-nya CMNP ini: Jusuf Hamka alias Babah Alun. Makanya sekarang lagi ditagih deh tu, guys.

OMG. Tell me everything.
You got it. Jadi gini ceritanya guys. It all started all the way back to what happened in 1998. Pada saat itu kan emang Indonesia mengalami yang namanya krisis moneter ya, dan PT CMNP pimpinan Babah Alun ini tuh naro dananya dalam bentuk deposito sebesar Rp78 miliar ke Bank, namanya Bank Yama (Yakin Makmur). Nah karena krisis ‘98, Bank Yama kemudian susah dilikuidasi dan akhirnya gulung tikar, guys. Tapi kan masalahnya duit depositonya Babah Alun masih ada di situ tuh. Makanya ditagih deh tuh uangnya ke… pemerintah.

Lah kok jadi ke pemerintah? 
Karena pada saat krisis, pemerintah Indonesia mengeluarkan yang namanya Bantuan Likuiditas Bank Indonesia aka BLBI. Gunanya adalah biar duit deposito para nasabah ini bisa balik gitu. Nah tapi, deposito PT CMNP ke Bank Yama ini case-nya agak beda, guys. Yep, diketahui baik Bank Yama maupun CMNP ini terafiliasi sama Siti Hardijanti Hastuti Soeharto aka Mbak Tutut Soeharto. Jadi menurut pemerintah saat itu kayak: “Ya lo sama-sama nih, pendiri perusahaan sama pendiri banknya, jadi gausah dibayar deh,” gitu…
 
HMMM….
Of course alasan ini nggak make sense dong buat Babah Alun, dia bahkan juga membantah tuduhan ini, dan bilang bahwa pemegang sama perusahaannya ya investor, secara perusahaannya tuh TBK aka terbuka, dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Makanya, Babah Aluntetap stick sama tujuan awalnya, nagih ke pemerintah biar duitnya bisa balik.
 
Gimana tu cara nagihnya?
Well, banyak cara, guys. Dari menggugat ke pengadilan di 2012, terus 2014 juga menggugat ke Mahkamah Agung. Menang tuh di situ. Meaning, pemerintah emang harus bayar ke PT CMNP beserta dengan bunganya yang berlipat setiap bulan. Adapun hingga di 2017, utang dan dendanya mencapai Rp400 miliar. Ya udah akhirnya pihak Kementerian Keuangan meeting lah sama Pak Jusuf Hamka. Mereka bilangnya nggak sanggup bayar sampai 400 miliar, bisanya Rp170 miliar aja. And Pak Jusuf Hamka be like, “Oke yaudah. Yang penting balik dah duit gue.”

Terus beneran dibalikin gak?
Nggak juga, guys. Makanya si Babah Alun sampe menggugat dan ngadu ke sana-sini biar haknya balik. Nah karena ngga dibayar-bayar, kini utang pemerintah diketahui udah membengkak sampai Rp800 miliar. Makanya Babah Alun sampai pergi menghadap Menko Polhukam Mahfud MD, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, sampai ke Menteri Keuangan herself, Sri Mulyani Indrawati. Tapi Babah Alun bilangnya orang-orang ini pada buang badan dan PHP semua.

Pasti ada alasannya dong…
Ada. Dikonfirmasi langsung oleh Bu Ani hari Senin kemarin, pemerintah emang belum bersedia bayar utang PT CMNP itu karena harus dipelajari dulu masalahnya kayak apa. Kalau kata Bu Ani, ini kan masalahnya udah lama banget yah, udah 25 tahun yang lalu bahkan. That being said, segala perintilan afiliasi pihak-pihak terkait di masa itu kudu diperhatikan bener-bener dan ngerjainnya tuh kudu hati-hati dan teliti, guys.

Jadi bakal dibayar apa nggak nih? 
Wait until you hear about: Justru PT CMNP ini yang disebut punya utang sama negara, dan utang negara terhadap CMNP tuh nggak ada hubungannya sama Jusuf Hamka. Iya, hal ini legit disampaikan Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo. Kemarin banget nih, Pak Yustinus bilangnya setelah di-cross check ke Direktorat Administrasi Hukum Umum Kemenkumham, Pak Jusuf Hamka tuh nggak tercatat sebagai pemegang saham atau pengurus dari PT CMNP ini, gengs.

Hah gimana?
Iya. Lebih jauh, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu, Rionald Silaban juga bilangnya PT CMNP yang punya tiga anak perusahaan ini masih punya utang sama pemerintah terkait dengan afiliasi Bank Yama ini. Angkanya juga ngga tanggung-tanggung, hingga mencapai Rp775 miliar. Tapi ya again, Pak Jusuf Hamka membantah tuduhan ini. Justru beliau bilang ngga pernah punya utang sama sekali ke negara. Dia bahkan ‘taruhan’ bakal membayar 100 kali lipat what-so-called utangnya itu kalau sampai terbukti benar. In his words, Jusuf Hamka bilangnya gini nih: “Nah makanye, kan saya bilang kalau Rp 700 miliar, gua kasih 100 kalinya, Rp 70 triliun bos. Iya dong, harus terbukti. Kalau nggak, bayar saya 1 perak aja.”

Terus sekarang gimana? 
Nah update terbaru, kemarin banget nih, Babah Alun udah ketemuan sama Menko Polhukam Mahfud MD buat membahas masalah ini, guys. Dan dalam hal ini, Pak Mahfud bilangnya bakal ngomong dulu sama Kementerian Keuangan buat di-cross check lagi sambil pelajarin semua dokumen-dokumennya. Adapun dari dokumen-dokumen itu, Pak Mahfud bilang emang jelas negara yang punya utang di sini. Dan sesuai arahan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, ya kalau negara punya utang, dibayar. Pak Mahfud pun disebut bakal siap kasih bantuan teknis buat PT CMNP dan Babah Alun.


Got it. Now wrap it up….
 Well, balik lagi ngomongin Bantuan Likuiditas Bank Indonesia. Another reason why Kementerian Keuangan tuh sekarang hati-hati dan teliti banget menangani kasus ini karena ngeliat dari kepentingan negara dan kepentingan keuangan negara. Apalagi kalau ngomongin BLBI nih, dari 110 triliun yang udah keluar, baru 30 triliun sekarang yang udah balik.