Bencana Alam Semakin Banyak Karena Suhu Naik

125

When you’ve been thinking “Kok banyak banget bencana ya?“….

Yha karena bumi juga semakin panas.
Yep. Bukan perasaan kamu aja, guys. Badan Nasional Penanggulangan Bencana aka BNPB weekend kemarin tuh udah bilang bahwa salah satu dampak dari suhu udara yang makin naik tuh yha… Bencana alam juga makin banyak.

Kok bisa? 
The one and only: climate crisis. Yep, kita nggak bakal bosen bahas ini karena fenomena climate crisis ini emang beneran nggak bisa ditawar-tawar lagi, guys. Secara, nggak cuma membahayakan buat generasi yang akan datang, climate crisis juga udah jadi perkara buat kita yang hidup di masa sekarang. Adapun yang terjadi sekarang yang kita dekat banget ngerasainnya tuh yha cuaca yang makin hari makin panas. Yep, teriq banget shay…

Huft…
Hal ini udah legit dikonfirmasi oleh para peneliti di berbagai negara. Yep, peneliti dari European Union bahkan mencatat delapan tahun kebelakang, which started from 2015 sampai sekarang, adalah delapan tahun ‘Terhangat’ yang pernah tercatat. Suhunya per tahun naik dengan rata-rata kenaikan mencapai 0,3% kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Parah banget kan? Nah kayak efek domino, cuaca panas ini juga kemudian menimbulkan berbagai akibat. Salah satunya yha banyaknya bencana alam yang banyak terjadi belakangan ini.

:((((
Dikonfirmasi langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana aka BNPB Pak Suharyanto bahwa climate crisis, termasuk cuaca panas tuh terbukti meningkatkan frekuensi kejadian bencana yang lebih ekstrem dan drastis, guys. Iya, ga tanggung-tanggung karena naiknya tuh mencapai 82% dalam sepuluh tahun. Oh, nggak usah jauh-jauh deh sampai 10 tahun, di lima bulan pertama 2023 ini aja, udah ada sebanyak 1.675 bencana alam yang mostly tuh merupakan bencana hidrometeorologi aka yang something to do with siklus air gitu, kayak banjir, tanah longsor, karhutla, dll.

Gimme all the details
Advertisement
Sure. Contoh sekarang udah banyak terjadi urbanisasi nih. Nah urbanisasi ini punya dampak emisi gas rumah kaca jadi meningkat gara-gara asap kendaraan, pabrik, dll. Hal ini bikin kualitas udara jadi nggak sehat kan. Nah nggak cuma itu, dengan adanya urbanisasi, yang ijo-ijo jadi berkurang dong. In that sense, vegetasi juga berkurang dan akhirnya bikin karbon nggak bisa diserap maksimal. Ujung-ujungnya apa coba? Yha bisa banget itu kawasan jadi banjir, guys.

Terus terus? 
Terus, karena karbonnya nggak bisa diserap maksimal, maka emisi karbonnya jadi banyak. As if hal ini nggak cukup buruk, emisi gas karbon ini kemudian lepas secara masif ke udara gara-gara kebakaran hutan dan lahan yang sekarang lagi terjadi. Ga tanggung-tanggung, emisi yang dilepaskan itu mencapai 624 juta ton. Akibatnya, suhu bumi jadi makin panas deh. Jadi ya gitu, berputar-putar di situ aja siklusnya, guys. Makanya hal ini harus jadi perhatian kita semua.

HMMM… Anything else I should know? 
Jadi gitu yah, guysClimate crisis is real loh, dan dampaknya nggak cuma terjadi di Indonesia tapi juga di berbagai negara di belahan dunia. Kayak AS, Kanada, negara-negara Eropa, semuanya tuh udah ngerasain banget yang namanya dampak climate crisis ini. Makanya berbagai negara termasuk Indonesia sekarang lagi cari cara biar meminimalisir dampak ini, salah satunya dengan menurunkan emisi karbon dan emisi gas rumah kaca. At least biar suhu bumi nggak semakin panas deh.
Advertisement